Perjodohan (1)

"Ah sial!" Naraya meringis. Menatap pintu kelas yang tertutup. Terdengar suara Dosen yang memperkenalkan diri.

"Gara-gara Selena nih! Duh gimana dong." Naraya bingung, digigitinya kuku lentik jari telunjuk kanannya. Ragu apakah harus masuk atau tidak.

Otaknya berpikir keras apa yang harus dilakukan. Kalau masuk pasti si dosen akan mengadu ke orang tua Naraya perihal keterlambatannya. Karena dosen kali ini adalah om Herman, teman Papi Naraya. Tapi kalau tidak masuk pasti om Herman juga akan tetap mengadu.

"Ahh." Naraya menghela napas pasrah.

Akhirnya diketoklah pintu itu dan dibuka secara perlahan.

"Maaf Pak saya telat." Naraya memasang wajah memelas. Bukan untuk keterlambatannya, tapi lebih kearah tolong jangan kasih tau Mami dan Papi.

"Ya silahlan masuk. Masih mending telat daripada tidak datang." Ucap Herman cuek.

Bruug!!

"Aw!" Naraya dan Selena meringis. Menahan sakit dibahu masing-masing. Selana berlari dan menabrak Naraya yang berdiri didepan pintu.

"Kamu telat juga?" Herman memutuskan kontak mata Naraya dan Selena, serta perhatian mahasiswa yang lain.

"Sudah telat buat rusuh. Cepat duduk! Jangan menganggu yang lain." Herman tegas.

Tanpa basa-basi Naraya dan Selena mengambil posisi duduk di pojok paling belakang. Tanpa suara mereka mengikuti perkuliahan selama 2 jam.

***

"Gila lo Ray, dari kemarin lo gak ada cerita masalah jodoh-jodohan itu, lo anggep gue apa?" Selena.

Setelah kuliah selesai Naraya dan Selena masih betah duduk dikelas. Toh jam 12 siang nanti akan ada perkuliahan yang ke 2. Dan mereka belum lapar, jadi tidak ada acara ke kantin. Dan sekaranglah, Selena mencerca Naraya dengan berbagai pertanyaan.

"Gue gak mau ada perjodohan ini Len, dan gue juga masih yakin kalau perjodohan ini nggak akan pernah terjadi. Makanya gue belum cerita ke elo." Naraya membela diri.

"Gak peduli gue, yang jelas lo udah nggak anggep gue sahabat lagi, ya kan?" Selena menekan ucapan terakhirnya.

Naraya dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Len, kok ngomongnya gitu sih, gue minta maaf, gue salah." Naraya memegang tangan Selena, memohon agar sahabatnya itu dapat memaafkannya.

"Ini masalah serius, masalah masa depan lo, perjodohan Ray, perjodohan." Selena menekan kata terakhirnya lagi.

"Dan lo gak mau gue tau itu, sumpah gue sakit hati banget." Selena serius.

"Baru kali ini gue ngerasain sakit hati, gue sahabat lo bukan sih Ray?" Selena melemah.

"Stop Len! maafin gue please." Dengan sendirinya air mata Naraya mengalir.

Melihat air mata ketulusan yang menetes dipipi Naraya, Selena pun luluh. Dia tidak ingin kesedihan ini berlarut-larut. Sekarang yang butuh dihibur adalah sahabatnya, bukan dirinya.

"Nah gitu! sadar kan lo salah? sekarang ceritain ke gue semuanya, awas lo masih bohong-bohong!" Selena.

Naraya tersenyum, ia langsung menghapus air matanya.

"Iya iya." Akhirnya dia mulai bercerita.

POV NARAYA

Yes! hari ini gue seneng banget. Akhirnya dengan nilai kelulusan SMA gue yang kecil banget itu gak ngaruh sama sekali. Toh lewat jalur SNMPTN gue masih lolos juga di kampus favorit di kota A ini.

"Ya ampun gue seneng banget Len!" Gue cubit gemas pipi Selena yang lagi makan ayam goreng tepung didepan gue.

"Ih apaan sih." Ketus banget si Selena, kayak biasanya.

"Gue seneng banget Len, kemarin pas kelulusan Mami sama Papi boro-boro kasih selamat, yang ada gue diceramahin 7 hari 7 malem, dikata-katain universitas mana yang mau nerima orang model gue begini." Gue cemberut.

“Seharusnya kamu seperti Nadira, kampus-kampus terkenal semua antri menunggu Nadira." Logat ngomong Papi nih.

“Hih! Kezel kan gue, nyebelin banget sumpah si Nadira." Semangat dong gue ceritain unek-unek.

"Sama, gue juga eneg liat gayanya Nadira. Bukanya prihatin liat nilai lo, malah dia kesombongan. Gegayaan pamer kalo kampus ABC, kampus DEF, sama apa itu satu lagi?" Selena mikir, tau ah mikir apa.

“Kampus GHI!” Jawab gue ketus.

“Iya kampus itu, gayanya pamer kalo dia dapet surat rekomendasi buat kuliah disana tanpa tes. Mentang-mentang juara umum sekabupaten sombong bener!. Sayangnya Mami sama Papi lo gak tau aja sifat aslinya Nadira." Sinis Selena.

Gue angguk-angguk kepala, bener 100% nih omongan Selena, Nadira itu bermuka dua.

"Gue harus cepet pulang Len, mau gue pamerin nih hasil pengumuman, biar tau Mami sama Papi kalau gue juga bisa keterima di kampusnya Nadira." Tanpa menunggu jawaban Selena, gue langsung aja pulang. Gue tunggu taksi dipinggir jalan, liat ke sisi kanan terus.

"Mana sih taksinya, giliran ditungguin gak ada yang nongol satu pun." Sebel gue, pegel juga kan 10 menit berdiri dsni.

"Ray"

Kok kayak ada yang manggil ya, Gue celingak celinguk.

"Raya!"

Oh diseberang jalan ada Harris (Harris sanjaya, anaknya Yuda Sanjaya sahabat Papi Naraya). Ngapain dia lambai-lambai tangan? nyuruh gue kesitu? Ogah banget.

"Raya! Sini! kamu mau pulang kan? Biar aku anterin." Harris teriak.

"Gak usah lo duluan aja." Males dong gue naik motor begitu, gue kan pake rok bego. Rok pendek lagi, Hih! Mana motor bagian penumpangnya nungging gitu, apa kabar celana dalam gue kalo sampe naik motor itu? Iew. Bergidik ngeri.

Nah nah, ngapain Harris turun, eh dia kesini lagi. Tanpa basa-basi, Harris gandeng tangan gue, kita nyebrang jalan sambil lari kecil, berhenti ditempat Harris parkir motor tadi.

"Buruan naik." Harris merintah gue sambil ngiketin jaket kulitnya dipinggang gue. Okelah kalo gini gue bisa naik motor.

"Ini helmnya! Cepetan, ini bukan tempat parkir." Harris ini cerewet banget, tapi tetap gue turutin.

Setelah adegan drama korea tadi akhirnya kita pulang, disepanjang perjalanan pulang kita sama sekali nggak ada obrolan.

Gue udah lama kenal Harris, bahkan lebih lama gue kanal Harris daripada kenal Selena. Tepatnya waktu gue kelas 4 SD dan Harris kelas 6 SD pertemuan pertama kita. Harris ini anaknya om Yuda, sahabatnya papi. Harris anak tunggal dan ibu nya sudah meninggal semejak Harris kecil. Gue, Harris dan Nadira bisa dibilang tumbuh bersama, tapi semakin kita dewasa, semakin jauh pula kita bertiga.

Waktu SMP gue ngerasa Nadira suka sama Harris, dan dia gak suka lihat gue deket-deket Harris. Gue yang males ribet akhirnya gue ngejauh dan main sama temen-temen yang lain. Nadira itu kakak gue, beda kita cuma 1 tahun, tapi Mami sama Papi, nyekolahin kita di jenjang yang sama. Harris ini tipe gue sih, selain ganteng dia baik juga pinter hihihi. Tapi itu sebelum gue tau kalau Nadira suka sama Harris.

Awal sekolah SMA, Nadira terang-terangan bilang kalo dia suka sama Harris dan bakal buat Harris jadi pacarnya. Setelah itu gue pindah haluan dong, pindah suka ke Cakra. Cinta monyet yang kebawa-bawa sampai sekarang. Ih jadi senyum-senyum sendiri bayanginya.

"Ngapain kamu senyum-senyum?" Gue liat kaca spion, ternyata Harris liatin gue. Otomatis cemberut bibir ini. Gak ada niat sedikitpun buat jawab pertanyaan Harris.

Akhirnya setelah perjalanan panjang kita sampai didepan rumah gue.

Terpopuler

Comments

re

re

Hehe naik sepeda motornya ribet pake rok pendek

2021-04-28

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

inspiratif bikin aku halu tingkat tinggi 😊 kereen Thor ❤️

2021-04-04

0

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

👍👍👍👍👍

Mampir teman2 di karyaku "The Prince & I" dari teen sampai 18 plus ada 😍😍😍 Dijamin ketagihan 🔥🔥🔥 Follow for follow, terima kasih.

2021-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Naraya
2 Perjodohan (1)
3 Perjodohan (2)
4 Kesalahan Yang Tidak Disadari
5 Bom Waktu Harapan Naraya
6 Misi Hari Pertama : Cicak Yang Malang
7 Misi Hari ke-2: Harga Diri Cewek Cantik dan Seksi
8 Misi Hari ke-2: Gotha! kemenangan pertama Harris
9 Misi Hari ke-2: Selena sang penyelamat sejati
10 Misi Hari ke2: Daftar Cara-cara Mambuat Harris ilfeel
11 Misi Hari ke-2: Sedikit tentang Selena
12 Misi Hari ke-2: Mengikuti Cakra
13 Misi Hari ke-2: Zombie Bernama Naraya
14 Misi Hari ke-2: Sweetness Overload Naraya
15 Misi Hari ke-2: Imajinasi Harris
16 Terbaik Menurut Harris
17 Berharap Hujan Turun Setiap Hari
18 Nadira Si Ulat Bulu
19 Permainan Harris
20 Perasaan Naraya
21 Poor Selena
22 Seandainya Disuruh Memilih
23 Engagement's Time Has Come
24 Kecurigaan Selena
25 Misi Makan Masakan Mami Renata 1
26 Misi Makan Masakan Mami Renata 2
27 Misi Gagal!!
28 Jangan Jadi Orang Munafik
29 Kegalauan Naraya
30 Halusinasi
31 Bukan Hari keberuntungan
32 Siasat Nadira
33 Lovebird 1
34 Lovebird 2
35 Side Of Nadira
36 Orang Tua
37 Gue diculik Harris
38 Bukan Kekasih Nadira
39 Kebohongan Nadira
40 Semoga Saja
41 Pengakuan Harris
42 Kecelakaan kecil
43 Kecelakaan kecil (2)
44 Pelukan Hangat
45 Kecemasan Johan
46 Pelaku Tabrak Lari
47 Kesedihan Johan
48 Johan Drop
49 Kesepakatan
50 Bucin?
51 Wajah Kecewa Cakra
52 Aku Mencintaimu
53 Melanjutkan Perjodohan
54 Gara-Gara Capcay
55 Rencana Pernikahan
56 Jujur-Jujuran
57 Kenyataan Pahit
58 Nadira Sadar
59 Permohonan Nadira
60 Three Years Later
61 Poor Cakra
62 Ananda Joyce
63 Undangan Pertunangan Harris dan Ananda
64 Rencana Selena
65 Penguntit Kucing
66 Naraya X Harris
67 Kris si tua bangka
68 Perkenalkan Tuan, Nama Saya Naraya
69 Ide Menggemaskan
70 Ananda Datang
71 Makan Siang Ber-4
72 Ciuman yang merugikan
73 I'm Trying To Teach You How To Love Me
74 Seperti Gadis Yang Baru Jatuh Cinta
75 Sial Kuadrat
76 Mengelus Dan Memijat
77 Pembohong Kecil
78 Sekali-kali buat pengumuman
79 Terbayar Lunas
80 Ananda Adalah Calon Tunangan ku
81 Ide Brilian Kris
82 1 Permintaan Kris
83 Visual
84 Acara Gathering Kantor (1)
85 Acara Gathering Kantor (2)
86 Bagaikan Disambar Petir
87 Nggak Nafsu Bukan Berarti Nggak Laper
88 Don't Leave Me
89 Berakhir Membenci Mu
90 Permohonan Johan
91 Johan + Selena
92 Jangan Tanya Kenapa
93 Sayang Sayang, Jijik Gue!
94 Bisakah Kita Tetap Berteman?
95 Bolak Balik, Pusing Gue
96 Beautiful In White
97 Pikiran Kotor Selena
98 Terpenuhi dan Tuntas
99 Pembatalan Perjodohan
100 Mengabulkan Permintaan Kris (1)
101 Mengabulkan Permintaan Kris (2)
102 Kekuatan Johan (1)
103 Kekuatan Johan (2)
104 Dinner Time (1)
105 Dinner Time (2)
106 Nadira's Comeback!
107 Bukankah Selama Ada Aku Kamu Akan Baik-Baik Saja?
108 Wedding Day Harris & Raya (Final Eps)
109 Bonus Chapter: Full Of Love
110 Numpang Promo
111 Bonus Chapter: Baiklah, Kamu.
112 Bonus Chapter: Apa Yang Kamu Lakukan?
113 Nona Muda Smith
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Perubahan Naraya
2
Perjodohan (1)
3
Perjodohan (2)
4
Kesalahan Yang Tidak Disadari
5
Bom Waktu Harapan Naraya
6
Misi Hari Pertama : Cicak Yang Malang
7
Misi Hari ke-2: Harga Diri Cewek Cantik dan Seksi
8
Misi Hari ke-2: Gotha! kemenangan pertama Harris
9
Misi Hari ke-2: Selena sang penyelamat sejati
10
Misi Hari ke2: Daftar Cara-cara Mambuat Harris ilfeel
11
Misi Hari ke-2: Sedikit tentang Selena
12
Misi Hari ke-2: Mengikuti Cakra
13
Misi Hari ke-2: Zombie Bernama Naraya
14
Misi Hari ke-2: Sweetness Overload Naraya
15
Misi Hari ke-2: Imajinasi Harris
16
Terbaik Menurut Harris
17
Berharap Hujan Turun Setiap Hari
18
Nadira Si Ulat Bulu
19
Permainan Harris
20
Perasaan Naraya
21
Poor Selena
22
Seandainya Disuruh Memilih
23
Engagement's Time Has Come
24
Kecurigaan Selena
25
Misi Makan Masakan Mami Renata 1
26
Misi Makan Masakan Mami Renata 2
27
Misi Gagal!!
28
Jangan Jadi Orang Munafik
29
Kegalauan Naraya
30
Halusinasi
31
Bukan Hari keberuntungan
32
Siasat Nadira
33
Lovebird 1
34
Lovebird 2
35
Side Of Nadira
36
Orang Tua
37
Gue diculik Harris
38
Bukan Kekasih Nadira
39
Kebohongan Nadira
40
Semoga Saja
41
Pengakuan Harris
42
Kecelakaan kecil
43
Kecelakaan kecil (2)
44
Pelukan Hangat
45
Kecemasan Johan
46
Pelaku Tabrak Lari
47
Kesedihan Johan
48
Johan Drop
49
Kesepakatan
50
Bucin?
51
Wajah Kecewa Cakra
52
Aku Mencintaimu
53
Melanjutkan Perjodohan
54
Gara-Gara Capcay
55
Rencana Pernikahan
56
Jujur-Jujuran
57
Kenyataan Pahit
58
Nadira Sadar
59
Permohonan Nadira
60
Three Years Later
61
Poor Cakra
62
Ananda Joyce
63
Undangan Pertunangan Harris dan Ananda
64
Rencana Selena
65
Penguntit Kucing
66
Naraya X Harris
67
Kris si tua bangka
68
Perkenalkan Tuan, Nama Saya Naraya
69
Ide Menggemaskan
70
Ananda Datang
71
Makan Siang Ber-4
72
Ciuman yang merugikan
73
I'm Trying To Teach You How To Love Me
74
Seperti Gadis Yang Baru Jatuh Cinta
75
Sial Kuadrat
76
Mengelus Dan Memijat
77
Pembohong Kecil
78
Sekali-kali buat pengumuman
79
Terbayar Lunas
80
Ananda Adalah Calon Tunangan ku
81
Ide Brilian Kris
82
1 Permintaan Kris
83
Visual
84
Acara Gathering Kantor (1)
85
Acara Gathering Kantor (2)
86
Bagaikan Disambar Petir
87
Nggak Nafsu Bukan Berarti Nggak Laper
88
Don't Leave Me
89
Berakhir Membenci Mu
90
Permohonan Johan
91
Johan + Selena
92
Jangan Tanya Kenapa
93
Sayang Sayang, Jijik Gue!
94
Bisakah Kita Tetap Berteman?
95
Bolak Balik, Pusing Gue
96
Beautiful In White
97
Pikiran Kotor Selena
98
Terpenuhi dan Tuntas
99
Pembatalan Perjodohan
100
Mengabulkan Permintaan Kris (1)
101
Mengabulkan Permintaan Kris (2)
102
Kekuatan Johan (1)
103
Kekuatan Johan (2)
104
Dinner Time (1)
105
Dinner Time (2)
106
Nadira's Comeback!
107
Bukankah Selama Ada Aku Kamu Akan Baik-Baik Saja?
108
Wedding Day Harris & Raya (Final Eps)
109
Bonus Chapter: Full Of Love
110
Numpang Promo
111
Bonus Chapter: Baiklah, Kamu.
112
Bonus Chapter: Apa Yang Kamu Lakukan?
113
Nona Muda Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!