"Mama" teriak seorang anak laki-laki yang kini berusia 5 tahun. Ditengah permainannya.
"Iya sayang" teriak mamanya kembali.
"Dek, jangan teriak-teriak gitu buat anakmu" ucap mama Ayu.
"Maaf nenek!" Ucap Naura pada mamanya.
"Evano! Sini cucu nenek!" Panggil mama Ayu pada cucunya. Kemudian Evano pun berlari mendekati neneknya.
Kini sudah 5 tahun berlalu, mama Ayu berhasil membuat semangat hidup Naura kembali, sehingga membuat Naura saat ini sudah menjadi wanita yang kuat. Hidup mereka di 5 tahun ini penuh Lika liku kehidupan.
Naura memiliki seorang anak laki-laki dari mantan suaminya itu yang diberi nama Evano Azura. Evano yang berarti anugerah Tuhan yang paling indah dan Azura berarti biru langit. Evano merupakan anak yang sangat pintar, pengertian, suka membantu mama ataupun neneknya.
Setelah kejadian itu, mama Ayu juga benar-benar menutup semuanya tentang masa lalu pernikahannya Naura dan menganggap jika mantan suaminya Naura sudah tiada saja.
Naura juga begitu, dia sudah menganggap jika dirinya dicerai mati, lagipula dia benar-benar tidak tau lagi bagaimana kondisi mantan suaminya, setelah dua minggu berlalu mama Ayu mengajak Naura untuk pindah ke sebuah desa kecil, kampung halaman dari mama Ayu, disana juga tidak mudah mendapatkan sinyal.
Flashback on
"Ma, kita mau kemana?" Tanya Naura pada mamanya yang saat itu sudah mengemas semua pakaian dan beberapa perlengkapan yang dia mau pakai.
Meninggalkan rumah itu, kemudian mama Ayu menyewakan kepada saudara tetangganya, kira-kira 5 tahun.
"Kita akan pulang ke kampung halaman mama!"
"Tapi ma, aku mau berada disini untuk bekerja saja!"
"Tidak, kamu harus melupakan segalanya yang kamu alami beberapa waktu lalu!"
"Maa" seru Naura.
"Dengar kata mama"
"Baik ma"
Akhirnya Naura pun mau ikut dengan mamanya untuk pulang ke kampung halaman.
Sesampainya mereka di kampung halaman mama Ayu, disana terlihat sawah yang masih terbentang luas, pohon kelapa yang menjulang tinggi di beberapa petak tanah.
Ternak-ternak yang tengah memakan rumput-rumput hijau.
"Segar" batin Naura.
Memang sudah sangat lama Naura tidak pulang kesini lagi, hanya waktu dia kecil saja.
Mama Ayu sudah memberitahu Naura jika dia hamil. Naura sangat senang menerima kehadiran anaknya, walau dia tetap merasakan kepedihan hatinya waktu itu.
Ditengah kehidupan dia di desa kecil itu, Naura juga tidak hanya mendapatkan perlakuan baik, tetapi juga mendapatkan perlakuan yang buruk dari penduduk sekitar.
Beberapa orang bersimpati tetapi lebih banyak yang menyinyirkan Naura. Dengan mengatakan Naura janda gatal, nikah hanya mau harta, wanita yang tidak pandai jaga suami, hingga anaknya dikatakan anak yang tidak mempunyai papa dan anak Naura juga pernah dikatakan anak yang hadir di luar nikah, semua itu ditelan pahit-pahit oleh Naura, bertahan hidup di desa.
Beberapa laki-laki desa pun sempat meminta Naura untuk menjadi istrinya, hanya saja Naura tidak pernah berpikiran untuk menikah, dia hanya ingin fokus membesarkan anaknya.
Flashback of
*****
Disini lah Naura, Evano dan mama Ayu berada, mereka kembali lagi kerumah mereka yang sempat ditinggalkan 5 tahun lalu, keputusan ini diambil karena tidak ingin Evano tumbuh dengan perkata-perkataan kotor orang-orang disekitarnya, waktu di desa.
Naura juga ingin Evano dapat bersekolah di sekolah yang bagus untuk menunjang bakat-bakat yang di miliki oleh anak semata wayangnya itu.
"Sayang mama" ucap Evano sambil memeluk kaki mamanya ketika Naura sedang berdiri, melihat keluar jendela, merasakan udara yang masuk.
Kemudian Naura pun berjongkok mengsejajarkan tinggi dengan Evano.
"Mama juga sayang menyayangin mu!" Ucap Naura kemudian menciumi kening Evano berkali-kali dan mengusap rambut Evano.
"Sayang besok kamu sekolah apa sudah siap?" Tanya Naura.
"Sudah ma!" Jawab Evano dengan bahagianya.
"Mama juga besok akan mencari kerja, kamu doain mama ya"
"Pasti ma, Evano berharap mama akan segera mendapatkan pekerjaan dan Evano boleh kan ma, jika meminta mainan nanti kalau mama sudaha ada uang?"
"Tentu boleh sayang!"
"Asyiikk!" Teriak Evano sangat bahagia mendengarnya.
Mendengar Evano yang bersorak begitu bahagia, membuat hati Naura teriris, dia merasa sangat tidak berguna, membelikan anaknya mainan yang bagus sedikit saja sampai tidak bisa. Padahal bukannya dia pelit, tidak mau membelikan, hanya uangnya pas-pasan.
Selama ini Evano tidak mendapatkan mainan yang khusus ataupun bagus, karena selama ini kehidupan mereka dengan uang yang pas-pasan, dapat bertahan hidup saja mereka sangat bersyukur, Naura juga menabung selama ini untuk sekolah Evano.
"Dimana nenek mu?" Tanya Naura pada Evano.
"Nenek sedang istirahat dikamar!" Jawab Evano yang sekarang sudah duduk dipangku oleh Naura.
"Ya sudah, kamu tidur gih sudah malam!"
"Mama mau mempersiapkan berkas lamaran terlebih dahulu"
"Baik ma!"
Evano anak yang sangat mandiri, dia akan tidur sendiri ketika mamanya tengah sibuk tidak bisa menemaninya, dia juga tidur dikamar sendiri, kini Naura menyekat kamarnya agar Evano mempunyai kamar sendiri walau kecil.
*****
Naura sangat bersyukur bisa melewati masa 5 tahun ini, apalagi dengan dukungan mamanya, serta sekarang semangat hidupnya adalah Evano.
"Siap" Naura bersorak bahagia dalam hatinya, karena semua berkas telah siap.
Dia pun meluruskan tubuhnya dikasur, sesaat dia bangun untuk melihat Evano dikamar.
"Tidur yang nyenyak nak, semoga kamu tubuh menjadi anak yang sukses, berbakti pada orang tuamu, keluargamu! Jadi lah anak yang pintar, taat pada yang maha kuasa" itu lah sedikit doa dan harap Naura kepada anaknya, sambil mengusap-usapkan tangannya pada rambut Evano.
Kemudian Naura pun mencium kening Evano dengan penuh kasih sayang. Melebihi sayangnya pada diri dia sendiri.
"Mama pasti bisa untuk jauh lebih baik, untuk kamu dan nenek!"
"Mama janji nak!" Ucap Naura pada Evano yang sudah tertidur nyenyak.
Kemudian Naura pun pergi dari kamar Evano dan menutup pintunya dengan sangat pelan, agar tidur Evano tidak terganggu.
Kemudian Evano pergi melihat mamanya dikamar.
Mama Ayu terlihat tidur sangat nyenyak dengan rambut yang sudah memulai putih. Keriput diwajahnya sangat terlihat jelas.
"Ma, terima kasih untuk semuanya!"
"Mama yang terbaik" ucap Naura kemudian dia mencium kaki ibunya sebagai tanda hormatnya.
Kemudian diam-diam mencuri menciumi kening mamanya.
*****
Naura pun kembali kekamarnya, dia merebahkan tubuhnya melihat kembali ke langit-langit kamarnya yang masih ada bulan, bintang kecil diatasnya.
"Tidak ada yang berubah dikamar ini!"
"Hanya aku yang berubah, tetapi untuk menjadi kuat, menjadi wanita hebat!" Batin Naura.
Karena rasa lelah yang cukup hari, dia pun tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
selama 5 tahun gimana kabar Suami Naura
2023-01-11
0
Putri Minwa
jangan lupa mampir Dibalik kesetiaan Nayla ya thor
2022-11-08
0
mongky buruk rupa
Semangat naura... Mama vina udh mati kesedak sandal
2021-03-18
1