Ibu Tunggal
Naura Aurelia Azura yang biasa dipanggil Naura pada saat ini dia berusia 20 tahun. Naura seorang gadis sederhana, ramah, sopan dan tidaklah terlalu cantik.
Kekasih Naura bernama Raymond Kalandra Madava biasa Naura akan memanggil kekasihnya dengan sebutan Ray kini berusia 24 tahun. Mereka telah berpacaran 2 tahunan, saat ini Naura bekerja disebuah kantor kecil yang bergerak di bidang pengiriman barang sebagai adminitrasi.
Raymond bekerja di kantor keluarganya. Keluarga Raymond mempunyai perusahaan turun temurun.
Selama dua tahun mereka berpacaran Raymond belum sama sekali membawa Naura bertemu mamanya, karena Raymond sendiri memang takut jika mamanya menolak kondisi Naura yang hanya perempuan biasa. Raymond sudah terbiasa datang kerumah Naura sekedar mengobrol dengan mama Naura yang memang orangnya ramah.
Sebelumnya mama Raymond berpesan ingin Raymond mempunyai wanita yang bisa membantu mendompleng perusahaan keluarganya agar bisa lebih besar.
Tetapi apa mau dikata, Ramond telah jatuh cinta kepada seorang gadis sederhana, gadis biasa yaitu Naura. Mereka sungguh saling mencintai tanpa memandang status, hanya ingin saling melengkapi satu sama lainnya.
Raymond tinggal bersama mama dan seorang kakak perempuan.
Sedangkan Naura hanya tinggal bersama mamanya. Mereka berdua sama-sama tidak mempunyai papa lagi.
*****
"Sayang" panggil Raymond kepada kekasihnya.
"Hmm" gumam Naura.
"Ada apa?" Tanya Naura yang melihat wajah tampak serius dari Raymond.
Kini mereka sedang berada disebuah cafe untuk menikmati hari pulang kerja mereka.
"Aku akan membawa mu besok untuk menemui orang tua ku, kita akan berbicara tentang pernikahan kita" ucap Raymond dengan yakin karena kebetulan besok adalah hari minggu, dia sungguh ingin menikahi Naura.
Raymond dan Naura sebenarnya memang sudah memikirkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, untuk membangun sebuah rumah tangga.
"Aku takut!" Jawab Naura memang masih merasa ragu.
"Jangan pernah ragu akan niat baik ku untuk mempersunting mu" ucap Raymond yang tidak ingin mendapatkan jawaban keraguan dari kekasihnya ini.
"Kamu harus percaya padaku!" Ucap Raymond untuk menyakinkan Naura, sambil mengenggam tangan Naura.
"Aku tidak ingin mengumbar janji-janji, aku hanya ingin membuktikan perkataan ku"
"Iya, baiklah!" Jawab Naura yang sebenarnya masih ragu didalam batinnya. Sebenarnya mama Naura sangat setuju jika Naura segera menikah, untuk menghindari pandangan orang-orang terhadap hubungan mereka.
"Tapi, ada satu syarat yang aku minta dari mu!" Jelas Raymond.
Naura terlihat binggung dengan kalimat yang barusan dikatakan oleh Raymond.
"Apa yang mau dia katakan" batin Naura.
"Apa?" Tanya Naura sedikit ragu.
"Aku mau kamu berhenti bekerja mulai dari senin nanti buatlah surat pengunduran dirimu!" Tegas Raymond.
"Tapi!" Ucap Naura terputus, dia berpikir sejenak mau melanjutkan perkataannya atau tidak.
"Tapi apa?" Tanya Raymond.
"Tapi bagaimana dengan mamaku?"
"Siapa yang akan membiayai hidup mama ku jika bukan aku?" Tanya Naura dengan menatap dalam mata Raymond yang berwarna coklat.
"Kalau aku tidak bekerja, tentu tidak akan ada uang untuk mama ku pegang!"
"Kamu tau kan, selama ini gaji bulanan ku hanya pas-pasan untuk biaya hidup, padahal kami sudah sangat berhemat" ucap Naura yang memikirkan beban hidupnya selama ini.
Naura selama ini yang membiayai hidup dia bersama sang mama, semenjak kepergian papanya untuk selamanya.
"Aku" jawab Raymond.
"Aku akan membantu mama mu, karena mama mu juga sama seperti mama ku!"
"Tapi bagaimana jika keluargamu tidak mengizinkan hal itu terjadi?" Tanya Naura.
"Aku juga tidak mau, mama ku menjadi beban mu!"
"Aku sanggup untuk itu semua Naura, hidup mu akan menjadi tanggung jawab ku sebagai suami mu. Begitu juga mama mu!" Ucap Raymond dengan yakin.
"Sudah kamu jangan berpikiran untuk hal yang lebih jauh" bujuk Raymond melihat Naura yang terdiam, menatap kosong kearahnya.
"Besok kamu persiapkan diri, aku akan menjemput mu!" Ucap Raymond.
Naura hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon dari apa yang dikatakan Raymond.
Selesai mereka berbicara, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.
Tentunya Raymond yang akan mengantar Naura pulang.
*****
Dirumah Naura.
Setelah selesai mandi, Naura menemui ibunya yang tengah asik menonton sineteron disalah satu stasiun tv.
"Ma" panggil Naura.
"Apa sih, membuat mama terkejut saja!" Jawab mamanya Naura.
Mamanya Naura bernama Ayu Nindira.
"Mama sih seru banget nontonnya" celetus Naura.
"Itu kamu lihat lagi konflik berat mereka, mertuanya enggak suka sama menantunya yang jahat!" Terang mama Ayu.
"Kamu kalau menikah jangan jahat ya sama mertuamu!" Ucap mama Ayu.
"Agh, mama ada-ada saja! Ya tentu tidak ma"
"Bagus, kamu harus menganggap mertuamu itu juga sama seperti mamamu ini, jadi kamu harus menghormati dan menyayanginya"
"Tetapi ingat juga, jika suamimu adalah milik ibunya, jadi jangan membantahnya"
"Mama bicara begini seperti" ucap Mona berpikir.
"Kamu dilamarkan sama nak Ray!"
"Kog mama tau?" Tanya penasaran Naura.
"Tentu tau, karena sebelum berbicara padamu, Raymond terlebih dahulu meminta izin mama, mama tentu mengizinkannya" jawab mama Ayu dengan wajah bahagianya, membayangkan anaknya menikah, diusia mama Ayu yang sudah 45 tahun, dia juga takut kelak usianya tidak lama, tidak dapat mendampingin anaknya menikah.
"Yaahhh! Padahal aku baru mau cerita sama mama" ucap Naura yang sedikit kecewa seperti bukan menjadi kejutan buat mamanya.
"Mama senang kamu akan segera menikah!"
"Tapi aku akan berpisah dengan mama!"
"Tidak, kamu kan bisa sering-sering kesini. Rumah ini akan selalu terbuka untuk mu!"
"Mama bakal sendiri bagaimana" ucap Naura dengan wajah sedihnya sambil memeluk lengan mamanya.
"Sudah tugas mama melepas mu, kamu harus ikut suami mu! Mama baik-baik saja kog" ucap sang mama.
"Mama juga dulu begitu, meninggalkan kakek nenek mu, untuk mengikuti papa mu!"
"Pas saat itu aku pasti akan selalu merindukan mama" ucap Naura dengan nada manjanya.
"Yang terpenting kamu bahagia, itu yang selalu menjadi doanya mama!" Mama ayu sangat menyayangi Naura yang memang menjadi tulang punggung dalam kehidupan mereka.
"Besok akan menjadi hari pertama aku berjumpa dengan mamanya Raymond, aku takut sebenarnya ma, karena aku hanya gadis biasa yang tidaklah pintar ataupun cantik!"
"Bersikap baiklah didepan keluarga mereka, hargai mereka, maka mereka akan menghargai mu!"
"Iya ma, pasti akan Naura ikuti apa yang mama katakan!"
"Ya sudah ayo tidur" ajak mama Ayu.
"Baik ma!"
Mama Ayu pun masuk kekamarnya dan Naura menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar, Naura membaringkan tubuhnya diatas kasur hanya untuk meluruskan tulang punggungnya yang sudah lelah.
Sambil menatap langit-langit dikamarnya yang dilangitnya kamar dihiasi bintang-bintang kecil, bulan dan beberapa ekor kupu-kupu sepertinya terbuat dari plastik, hanya saja mempunyai keunikan jika lampu didalam kamar dimatikan, maka benda-benda kecil itu akan berkilauan seperti lampu kecil menempel dilangit-langit kamar.
"Bagaimana besok ya" batin Naura sambil memikirkan kembali niat yang di inginkan oleh Raymond. Sesungguhnya Naura sangat bahagia, Raymond mau menikahinya dalam waktu dekat ini. Tetapi sebelum menikah tentu banyak pikiran yang menyangkut dikepalanya.
Sebenarnya Naura sudah sedikit tau mengenai keluarga Raymond hanya saja karena cinta mereka tetap bersama. Memutuskan menjalan cinta tanpa harus diketahui keluarga Raymond, entah apa yang membuat Raymond sungguh mencintai Naura. Mungkin hanya karena kesederhanaan Naura.
Naura masih membayangkan bagaimana reaksi muka mama Raymond ketika bertemu dengannya nanti.
Sungguh ini membuat Naura merasa deg-degan, jantungnya pun terasa berdetak cepat, sedikit sesak nafas.
Raymond ini pacar pertamanya, begitu juga bagi Raymond, Naura ini orang pertama yang memasuki hidupnya. Mereka bertemu disaat Naura hendak melamar kerja diperusahaan keluarga Raymond hanya saja pada saat itu perusahaannya tidak membutuhkan karyawan, jika membutuhkan Naura juga tidak masuk dalam kriterianya.
Naura sungguh merasa gelisah, dia terus membolak balikkan badannya, mencari posisi untuk dia enak buat tertidur, tetapi tetap saja hal itu susah baginya.
Ke kanan, ke kiri posisi badannya hingga membuat dia merasa risih sendiri.
"Aku harus tidur, biar tidak ada mata panda ku ini dan sekarang juga sudah jam 11 malam" batin Naura, setidaknya dia mau sedikit terlihat cantik didepan keluarga Raymond untuk mengambil kesan baiknya.
Naura memejamkan matanya, tetapi telingganya masih saja mendengar suara jangkrik, katak diluar sana yang sedang bernyanyi dihalaman belakang rumahnya.
Terkadang jika ada kendaraan lewat pun terdengar oleh telingganya.
Naura memiringkan badannya ke posisi kiri, memeluk guling dengan erat, mengerai rambut panjangnya dan fokus untuk bisa tertidur.
Butuh waktu setengah jam hingga Naura benar-benar tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak
sambil marathon
2023-01-11
0
Putri Minwa
selamat bobok ya Naura
2022-11-08
0
Yanty Nono
bagus bngt , mohon kelanjutanx
2022-08-13
0