03. Lembaran Baru

Dalam waktu sebulan Raymond mempersiapkan semuanya, hingga saat ini dia mengajak Naura untuk fitting baju pengantin.

"Bagaimana yang ini pak?" Tanya pelayan yang berjaga di bridal tempat Raymond memesan semua paket pernikahan disana.

"Boleh, dicobakan ke calon istri saya!"

"Baik pak!" Ucap pelayan tersebut.

"Yang ini Ray?" Tanya Naura.

"Iya, coba sana" usir Raymond halus.

Kemudian Naura dan pelayan bridal itu masuk kedalam sebuah kamar ganti yang kira-kira ukurannya 3*3 jadi lumayan luas.

"Bagaimana?" Tanya Naura.

Naura yang sudah rapi dalam gaun pengantin berwarna putih bertata cristal-cristal kecil dibagian dada depannya berbentuk love dan cristal kecil itu itu juga tertata rapi melingkar dibagian pinggang, menampakan pinggang ramping milik Naura.

Gaun ini bagian atasnya tertutup dengan jaring-jaring halus. Ketika mengangkat gaun tersebut Naura merasakan beratnya, gaun dengan ekor yang sangat panjang kira-kira 2 meter tersebut.

"Wah, aku suka! Kamu cantik sekali" ucap Raymond yang melihat penampilan yang berubah dari Naura.

Membuat Naura tersipu malu karena pujian dari Raymond, bagi Naura dia itu jelek, tidak lah cantik, dia hanya beruntung Raymond memilihnya.

Raymond pun memilih menggunakan jas berwarna senada, warna putih.

*****

Waktu dan tempat sudah dipersiapkan semua.

Hari ini adalah hari bahagia milik Naura dan Raymond.

Mereka tidak lagi mengadakan pertunangan melainkan langsung ke pernikahan.

Pernikahan ini diadakan disebuah hotel, mereka mengundang sanak saudara mereka, teman kerja dan beberapa tetangga mereka.

Naura terlihat cantik dengan dandanan yang diberikan oleh perias bridal yang sudah dilakukan dari jam 3 subuh tadi pagi.

Keluarga Naura dan keluarga Raymond telah saling mengenal dan berkumpul saling menyapa.

Mama Ayu dan Mama Vina juga sebenarnya tidak menyangka mereka akan menjadi besan, karena ternyata mereka ada teman di jaman mereka masih bersekolah SD.

Saat ini sesi melempar bunga, Naura sudah bersiap melempar bunga dari balik badannya. Dia dan Raymond memunggungi para hadirin.

Mc mengarahkan ke Naura kapan boleh dilempar dan tidak.

"Lempar" teriak Mc.

"Naura pun melemparnya!"

"Yaaahhh kog, botol kosong" teriak salah satu orang yang mendapat botol kosong kecil sebagai tipuan melempar.

"Hahaha" beberapa orang tertawa melihat hal tersebut termasuk pasangan pengantin.

"Satu, dua, ti-ga! Lempar" teriak Mc lagi.

Dan seketika Naura melemparkan bunga yang ditangannya.

"Aku dapat" teriak salah seorang pemuda yang sekitaran berusia 24 tahun juga.

"Selamat!" Ucap sanak keluarga kepada pasangan pengantin.

"Selamat kepada yang mendapat bunga silakan naik kepanggung" ucap sang Mc.

"Apa pesan anda" ucap sang Mc lalu berpamitan untuk mengundurkan diri, karena merasa perutnya sakit.

"Lagi membawa acara saja bisa sakit perut" batin pemuda yang mendapat bunga tersebut.

"Selamat ya bro" ucap pemuda itu, ternyata dia adalah salah satu sahabat terbaik milik Raymond.

"Nyusul ya!" Ucap Raymond dengan senyum merekahnya.

"Pasangan saja belum ada gimana nyusul?" Tanya sahabat Raymond.

"Jangan lah begitu Ton, nanti kalau sudah jodoh pasti ada, kamu harus berusaha dan berdoa!" Ucap Raymond.

Naura hanya tersenyum melihat percakapan kedua sahabat tersebut.

Sahabat Raymond ini bernama Toni, dia adalah teman kuliah Raymond, tetapi mereka sangat akrab, hingga saat ini.

"Foto ya!" Ucap Raymond.

Kemudian mereka foto bertiga dan menggunakan handphone milik Toni. Karena sang foto grafernya entah sedang berada dimana, mungkin ke toilet.

"Kirim nanti!" Ucap Raymond.

"Iya" jawab Toni, memperhatikan Foto barusan yang dia dapat.

Setelah itu Toni pun berpamitan untuk pulang, menyusul yang lainnya.

Tidak terasa waktu yang mereka gunakan untuk acara pernikahan ini, sudah hampir habis, jadilah tinggal keluarga intinya.

"Ma" sapa Naura kemudian memeluk erat mamanya.

"Jaga diri, nurut sama suami mu ya, karena sekarang dia ada kepala rumah tangga mu!" Ucap mama Ayu.

"Iya ma!" Jawab Naura sambil meneteskan air mata harunya.

Sebenarnya mama Ayu ingin menangis karena berpisah dengan Naura setelah Naura menikah ini, hanya saja dia berusaha tidak untuk menangis.

Naura dan Raymond memilih langsung pulang kerumah yang memang khusus Raymond belikan untuk Naura atas pernikahan mereka ini.

"Ma" sapa Naura pada mama Vina.

"Naura pamit" ucap Naura ketika mobil yang menjemput mereka untuk kerumah baru sudah datang.

"Iya" jawab mama Vina datar.

"Kak" ucap Naura.

"Iya" jawab kak Rini.

"Ma, Raymond pamit ya sama Naura" ucap Raymond pada mama Vina.

"Ma pamit" ucap Raymond pada mama Ayu.

Semuanya melambaikan tangan kepada Raymond dan Ayu, seperti mereka akan pergi jauh saja dan lama kembali. Padahal Raymond dan Naura hanya menempati rumah baru mereka yang jaraknya juga tidak begitu jauh, dari rumah mama Vina hanya 1 jam dan dari rumah mama Ayu 1,5 jam.

*****

Sesampainya dirumah baru mereka.

Raymond segera memasuki kamar mandi, untuk segera membersihkan badannya, dia merasa gerah karena dari pagi tidak mandi.

Begitu juga Naura yang sudah merasa gerah.

Naura sebenarnya masih sangat merasa asing dirumah baru ini, hanya dia bersyukur bisa hidup berdua saja dengan Raymond, tidak perlu tinggal bersama orang tua Raymond.

Bagi Raymond tinggal jauh dari mamanya lebih baik, daripada harus satu rumah. Karena kalau satu rumah akan mudah memunculkan pertengkaran dalam rumah tangga mereka, mamanya akan mudah ikut campur.

Jika berjauhan ketika mereka bertandang kerumah orang tuanya, mereka tentu akan lebih menyambut baik. Lagipula Raymond ingin mandiri membangun rumah tangganya sendiri, tanpa campur tangan orang lain atau pun keluarganya.

*****

Selesai keduanya membersihkan diri, Raymond dan Naura pun masing-masing naik keatas kasur. Dengan malu-malu Naura menatap Raymond yang sedang mengenggam tangannya, Naura merasa sangat risih karena saat ini dia harus satu ranjang dengan orang lain, dulu dia hanya tidur sendiri, leluasa mengexpresikam diri di atas ranjangnya sendiri, mau tidur macam mana pun tidak ada yang melihat kecuali mamanya yang tiba-tiba masuk dalam kamarnya.

"Sayang, apa kamu bahagia hari ini?" Tanya Raymond, sesuatu pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan.

"Sangat bahagia" ucap Naura tersenyum, bahkan sekarang jantungnya berdetak lebih kencang, seperti nafas yang berat, sesak nafas, Naura sendiri binggung harus memberi respon yang bagaimana didepan Raymond saat ini.

"Apa kamu siap?" Tanya Raymond yang sudah mulai ingin mendapat haknya sebagai suami.

"Buat apa?" Tanya Naura yang memang polos atau pura-pura polos.

Raymond tersenyum penuh arti, memandang tubuh Naura dari atas hingga ujung kepala.

"Buat ini" langsung saja Raymond mencium bibir ranum milik istrinya.

Lalu keduanya berbaring, Naura yang sudah mengerti pun pasrah karena bagi dia ini juga kewajiban seorang istri untuk suami tercintanya.

"Aku mencintai mu" ucap Raymond disela-sela kegiatannya.

"Aku juga" ucap Naura sangat malu, ini pertama kali baginya. Dia hanya mampu menutup matanya tidak melihat kearah mata Raymond.

Naura dan Raymond menikmati malam pertama mereka dengan penuh bahagia.

*****

"Kapan kamu bisa hamil?" Tanya Mama Vina, karena saat ini Naura dan Raymond sedang berada di kediaman mama Vina.

"Maaf ma, mungkin Tuhan belum mempercayakan kami monongan!" Ucap Naura.

"Mama sabar ya" bujuk Raymond.

"Kami sudah berusaha ma dan kata dokter kondisi kami berdua sangat bagus" terang Raymond.

"Apa buktinya, lihat istri kamu saja belum bisa hamil sampai sekarang, kapan mama bisa punya cucu?" Tanya mama Vina.

Saat ini usia pernikahan Naura dan Raymond sudah menginjak tahun kedua, tetapi Naura memang belum menampakan kehamilannya.

Padahal Naura sudah melakukan saran apa pun dari yang mamanya sendiri berikan, atau pun dokter berikan.

Dia juga belajar dari saudara dia yang lain, bagaimana cara agar mudah hamil, hingga menjaga makannya. Memakan-makanan bergizi, rajin mengonsumsi sayur, ikan, semua sudah Naura usahakan. Tetapi benar Tuhan belum memberikan amanah terhadapnya dan juga Raymond.

"Kamu kali tidak meminum obat dari dokter kandungan mu?" Tanya mama Vina yang berpresepsi jelek terhadap Naura.

"Aku rajin minum dan tepat waktu ma!" Ucap Naura dengan nada lembut tidak melawan.

"Sampai kapan mama harus menunggu begini?" Tanya mama Vina.

"Ini lah mama enggak mau Raymond dulu menikah dengan sembarangan wanita, seharusnya bibit, bebet, bobot itu diketahui jelas" ucap mama Vina panjang lebar.

"Sudahlah ma, jika mama mengoceh terus kami akan pulang!" Ucap Raymond.

Naura hanya terdiam saja dengan ucapan mama Vina, dia merasa tersudutkan.

"Pulanglah kalian, mama malas melihat kalian" usir mama Vina yang memang sudah emosi.

Karena kondisi tidak bagus, Raymond pun membawa Naura untuk pulang. Tidak memperdulikan lagi mamanya yang mengoceh tersebut.

"Menantu mama itu" tandas Rini.

"Kamu juga belum juga menikah!" Ucap mama Vina.

Rini orangnya pemilih, dia sangat ingin memiliki suami yang tampan, tinggi, putih, hidungnya mancung dan tentunya orang kaya, misalnya dengan Ceo terkenal, seperti Ceo King's Group yang pernah dia dengar dan lihat di tv.

*****

Satu minggu berlalu Naura masih memendam rasa sedikit akibat perkataan mama Vina, selama ini mereka memang sangat menanti momongan.

"Ma" panggil Naura pada mamanya.

Karena saat ini dia memang sedang berada dirumah mamanya untuk membuang rasa bosan dan sedihnya. Mona semenjak menikah memang sesekali datang kerumah mamanya lalu pulang ataupun menginap.

"Pulanglah!"

"Ray jemputkan hari ini?" Tanya mama Ayu.

"Iya ma!" Jawab Naura lesu.

"Kamu jangan pikirkan apa yang mertua mu katakan, dia hanya ingin punya cucu, mama juga begitu, hanya cara penyampaian kami kan berbeda saja!" Ucap mama Ayu.

Triiiinnggg! Triingg!

Suara dering handphone milik Naura berbunyi, namun ketika dia melihatnya.

"Nomor tidak dikenal ma!" Ucap Naura pada mamanya.

"Angkat saja!"

"Ya, haloo!" Sapa Naura.

"Iya, saya istrinya" jawab Naura.

"Apaaaaa" langsung saja hp Naura terjatuh dari genggamnya. Dengan diiringi air mata Naura yang tiba-tiba menetes di pipi Naura.

Mama Ayu yang merasa aneh dengan prilaku Naura pun, segera mengambil handphone Naura yang terjatuh.

"Halo, halo" panggil orang yang sedang menelepon di handphone Naura.

"Iya, ada apa ya pak" ucap mama Ayu yang memegang handphone Naura, kebetulan dia mendengar suara laki-laki.

"Saya dari pihak kepolisian menyampaikan bahwa Raymond Kalandra Madava saat ini mengalami kecelakaan dan sudah berada dirumah sakit Sehat Medika" ucap pak polisi.

"Baik pak, terima kasih!" Langsung saja mama Ayu meletakkan handphone tersebut dimeja.

"Maaa, bagaimana Raymond" tangis Naura.

"Mama tidak tau, kita kerumah sakit sekarang!" Ucap mama Ayu.

Mereka pun bergegas untuk pergi kerumah sakit.

*****

Dirumah sakit Sehat Medika.

Naura langsung menuju Ugd mencari keberadaan suaminya, mama Ayu masih terlihat tenang, berbeda halnya dengan Naura yang sangat panik serta terus meneteskan air matanya.

"Ma" panggil Naura. Melihat mama Vina sudah berada dirumah sakit, pihak kepolisian juga menghubungi orang tua kandung dari Raymond.

"Ini semua salah mu!" Teriak mama Vina.

"Kamu tau sekarang adikku kritis gara-gara kamu, perempuan sialan" teriak kak Rini.

"Mbak, Rini mohon tenang karena ini rumah sakit, kita urus ini nanti dirumah!" Ucap mama Ayu yang masih terlihat tenang padahal juga merasakan kegelisahan setelah mendengar Raymond kritis.

Naura hanya dapat menangis saja, perasaannya bertambah sedih karena mengetahui kondisi Raymond dan kata-kata dari keluarga Raymond. Dia meperosotkan dirinya dilantai menempel dinding.

"Maaf ma" ucap Naura dengan suara seraknya sambil menangis.

"Kalau saja Raymond tidak pergi menjemput mu, pada saat itu tentu dia tidak akan seperti sekarang!" Ucap mama Vina yang juga menangis, dia sangat tidak ingin sampai kehilangan Raymond.

"Ma, kak! Maaf!" Ucap Naura hanya itu yang dia mampu ucapkan.

Kak Rini terus melihat kedalam dimana Raymond berada, yang sedang ditangani oleh dokter.

"Dek, kamu tenang jangan menangis terus!" Ucap mama Ayu.

"Maaf mohon tenang" ucap salah seorang suster.

"Kita berdoa untuk kesembuhan Raymond, mbak" ucap mama Ayu.

Hal itu kemudian membuat mama Vina lebih tenang daripada yang tadi.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

Raymond sakit apa,tuh mamanya jadi sedih

2022-11-08

0

Yanty Nono

Yanty Nono

semangat ngetikx kakak

2022-08-13

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

pasrah aja si Naura.. blm kliatan greget

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Kehidupan Baru Naura
2 02. Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Raymond
3 03. Lembaran Baru
4 04. Cerai
5 05. Evano Azura
6 06. Aktivitas Baru
7 07. Bagaimana Rasanya Punya Papa?
8 08. Panggilan Kerja
9 09. Pertama Kali Kerja
10 10. Tidak Semuanya Berjalan Dengan Baik Dalam Pekerjaan
11 11. Gaji Pertama
12 12. Panggilan Untuk Ke Sekolah Evano
13 13. Di Sekolah Evano
14 14. Dimana Makam Papa, Ma?
15 15. Naura Telah Sehat
16 16. Direktur Baru
17 17. Perasaan Tidak Karuan
18 18. Lagu Untuk Papa
19 19. Rencana Jalan-Jalan
20 20. Di Taman Kota
21 21. Di Taman Kota (2)
22 22. Perasaan Serli
23 23. Selamat Hari Ibu, Mama!
24 24. Gosip
25 25. Dirumah Kenzie
26 26. Posisi Baru
27 27. Evano Pengen Makan Bakso
28 28. Seperti Anak Baru
29 29. Emak-Emak Heboh
30 30. Nyinyiran Teman Kantor
31 31. Sepatu Baru
32 32. Rencana Liburan
33 33. Liburan
34 34. Liburan (2)
35 35. Liburan (3)
36 36. Liburan (4)
37 37. Liburan Usai
38 38. Dirumah Naura
39 39. Pak Kenzie dan Danita
40 40. Hasil Tes
41 41. Evano Sakit
42 42. Evano Sakit (2)
43 43. Evano Sakit (3)
44 44. Kedatangan Yuno Kerumah Sakit Menjenguk Evano
45 45. Waktu Yang Tidak Tepat
46 46. Terlalu Cepat
47 47. Kesehatan Evano Menurun
48 48. Perasaan Naura
49 49. Pindah Ruang Rawat Inap
50 50. Ke Ruangan Rawat Inap Pak Kenzie
51 51. Kedatangan Orang Tidak Terduga
52 52. Hati, Pikiran Naura Hanya Untuk Raymond
53 53. Kesembuhan Evano
54 54. Masuk Kantor Kembali
55 55. Makam Raymond
56 56. Dibawah Taburan Bintang
57 57. Evano Bertemu Papanya
58 58. Kedatangan Dua Orang Mantan
59 59. Rencana Jahat Mama Vina Dan Rini
60 60. Tahi Lalat Pak Kenzie
61 61. Aku Adalah Raymond
62 62. Aku Adalah Raymond (2)
63 63. Kenzie Adalah Raymond
64 64. Ini Benar Papa Ku
65 65. Malam Bersama Papa
66 66. Sebuah Amplop
67 67. Cemburu
68 68. Ribut-Ribut Di Kantor
69 69. Keluarga Yang Lengkap
70 70. Dukungan Anak
71 71. Bersaing
72 72. Suara Hati
73 73. Keikhlasan
74 74. keikhlasan (2)
75 75. Istri Bos
76 76. Tunangan Lagi
77 77. Rini pingsan
78 78. Penyakit Rini
79 79. Zack Datang
80 80. Menyesal Atau Tidak
81 81. Pernikahan
82 82. Malam Pernikahan
83 83. Malam Pernikahan (2) Cerita Dongeng Dari papa
84 84. Rini Pulang Kerumah Zack
85 85. Rini Dan Zack
86 86. Jeslin
87 87. Rini Ingin Cerai
88 88. Mama Vina Jatuh Sakit
89 89. Kedatangan Naura, Raymond Dan Evano
90 90. Penyesalan Selalu Datang Terlambat
91 91. Putri Beatarisa Perempuan Yang Membawa Kebahagiaan (End)
92 Extra Part
93 Di Baca Ya Teman-Teman, Terima Kasih
94 Hal Baru
Episodes

Updated 94 Episodes

1
01. Awal Kehidupan Baru Naura
2
02. Pertemuan Pertama Dengan Keluarga Raymond
3
03. Lembaran Baru
4
04. Cerai
5
05. Evano Azura
6
06. Aktivitas Baru
7
07. Bagaimana Rasanya Punya Papa?
8
08. Panggilan Kerja
9
09. Pertama Kali Kerja
10
10. Tidak Semuanya Berjalan Dengan Baik Dalam Pekerjaan
11
11. Gaji Pertama
12
12. Panggilan Untuk Ke Sekolah Evano
13
13. Di Sekolah Evano
14
14. Dimana Makam Papa, Ma?
15
15. Naura Telah Sehat
16
16. Direktur Baru
17
17. Perasaan Tidak Karuan
18
18. Lagu Untuk Papa
19
19. Rencana Jalan-Jalan
20
20. Di Taman Kota
21
21. Di Taman Kota (2)
22
22. Perasaan Serli
23
23. Selamat Hari Ibu, Mama!
24
24. Gosip
25
25. Dirumah Kenzie
26
26. Posisi Baru
27
27. Evano Pengen Makan Bakso
28
28. Seperti Anak Baru
29
29. Emak-Emak Heboh
30
30. Nyinyiran Teman Kantor
31
31. Sepatu Baru
32
32. Rencana Liburan
33
33. Liburan
34
34. Liburan (2)
35
35. Liburan (3)
36
36. Liburan (4)
37
37. Liburan Usai
38
38. Dirumah Naura
39
39. Pak Kenzie dan Danita
40
40. Hasil Tes
41
41. Evano Sakit
42
42. Evano Sakit (2)
43
43. Evano Sakit (3)
44
44. Kedatangan Yuno Kerumah Sakit Menjenguk Evano
45
45. Waktu Yang Tidak Tepat
46
46. Terlalu Cepat
47
47. Kesehatan Evano Menurun
48
48. Perasaan Naura
49
49. Pindah Ruang Rawat Inap
50
50. Ke Ruangan Rawat Inap Pak Kenzie
51
51. Kedatangan Orang Tidak Terduga
52
52. Hati, Pikiran Naura Hanya Untuk Raymond
53
53. Kesembuhan Evano
54
54. Masuk Kantor Kembali
55
55. Makam Raymond
56
56. Dibawah Taburan Bintang
57
57. Evano Bertemu Papanya
58
58. Kedatangan Dua Orang Mantan
59
59. Rencana Jahat Mama Vina Dan Rini
60
60. Tahi Lalat Pak Kenzie
61
61. Aku Adalah Raymond
62
62. Aku Adalah Raymond (2)
63
63. Kenzie Adalah Raymond
64
64. Ini Benar Papa Ku
65
65. Malam Bersama Papa
66
66. Sebuah Amplop
67
67. Cemburu
68
68. Ribut-Ribut Di Kantor
69
69. Keluarga Yang Lengkap
70
70. Dukungan Anak
71
71. Bersaing
72
72. Suara Hati
73
73. Keikhlasan
74
74. keikhlasan (2)
75
75. Istri Bos
76
76. Tunangan Lagi
77
77. Rini pingsan
78
78. Penyakit Rini
79
79. Zack Datang
80
80. Menyesal Atau Tidak
81
81. Pernikahan
82
82. Malam Pernikahan
83
83. Malam Pernikahan (2) Cerita Dongeng Dari papa
84
84. Rini Pulang Kerumah Zack
85
85. Rini Dan Zack
86
86. Jeslin
87
87. Rini Ingin Cerai
88
88. Mama Vina Jatuh Sakit
89
89. Kedatangan Naura, Raymond Dan Evano
90
90. Penyesalan Selalu Datang Terlambat
91
91. Putri Beatarisa Perempuan Yang Membawa Kebahagiaan (End)
92
Extra Part
93
Di Baca Ya Teman-Teman, Terima Kasih
94
Hal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!