Setahun telah berlalu semenjak Levy mengikuti pendidikan untuk menjadi kesatria. Teman-teman yang satu fraksi dengannya masih sering menghinanya. Hinaan mereka semakin menjadi-jadi ketika Levy mendapatkan predikat paling rendah di fraksinya. Sampai pada akhirnya Levy mulai tidak tahan dengan perlakuan mereka dan berubah menjadi pemarah. Dia tidak bisa fokus kepada materi yang diberikan, yang ada di pikirannya adalah bagaimana caranya agar dia bisa membalas dendam kepada mereka. John sering mengingatkan Levy untuk tidak berpikiran seperti itu sebagai teman yang baik. Namun Levy tetap bersikeras untuk membalas perbuatan mereka suatu saat nanti.
Suatu hari terjadi perselisihan antara fraksi biru dan fraksi merah sehingga menyebabkan hubungan kedua fraksi renggang. Sering terjadi adu senjata di antara kedua fraksi. Untung saja senjata yang digunakan hanya sebuah replika sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka berat.
Suatu hari Levy sedang berkeliling di sekitar akademi karena dia muak mendengar hinaan dari teman-teman satu fraksinya. Tanpa disadari dia sudah berada di kawasan asrama fraksi merah dan dia pun langsung dihadang oleh 3 orang dari fraksi merah. Masing-masing dari mereka membawa senjata replika berupa arming sword dan sebuah perisai.
“Kau dari fraksi biru kan? Kenapa kau memasuki wilayah kami?” Tanya salah seorang dari mereka.
“Aku hanya ingin lewat!” Jawab Levy dengan santai sambil bergerak untuk meninggalkan mereka.
“Tunggu dulu! Kau pikir akan semudah itu setelah apa yang kalian para fraksi biru telah lakukan kepada teman-teman kami?” Salah seorang dari mereka menghalangi langkah Levy.
“Lagi-lagi masalah perseteruan antar fraksi ya? Lakukan saja sesuka kalian, aku tidak mau terlibat masalah kalian!” Levy melanjutkan langkahnya namun tiba-tiba salah seorang dari mereka menebaskan pedangnya kepada Levy. Dengan cepat Levy menarik short sword miliknya dan menangkis serangan tersebut.
“Sialan!” Mereka bertiga pun mengeroyok Levy dan Levy pun balik melawan. Serangan demi serangan dari mereka dapat dihindari dan ditangkis oleh Levy. Tidak seperti saat di pelatihan, kali ini Levy bisa bertarung dengan fokus ketika melawan ketiga orang dari fraksi merah ini.
Di kejauhan ada seorang pemuda berkulit putih, memiliki iris mata biru, berambut perak lurus pendek dan bertubuh agak tinggi sedang mengamati pertarungan mereka. Di pinggangnya terdapat sebuah katana. Dia adalah Helnart Silverfang, salah satu orang terkuat di fraksi merah. Dia mengamati dengan serius pertarungan antara Levy dan ketiga rekannya.
“Kau tertarik dengan bocah fraksi biru itu, Helnart?” Tiba-tiba muncul seorang pemuda berambut pirang lurus panjang sebahu, memiliki iris mata hijau, bertubuh agak tinggi dan membawa sebuah tombak di tangan kanannya. Dia adalah Mark Angelfaith, sahabat dari Helnart.
“Sayang sekali dia ada di fraksi biru, harusnya dia berada di sisi kita. Akhirnya aku menemukan orang yang setara denganku.” Kata Helnart.
“Seperti biasa, pengamatanmu benar-benar sempurna. Bocah itu, dia tidak asal-asalan dalam memilih senjata. Orang awam pasti akan mengira kalau short sword adalah senjata yang lemah. Tetapi kenyataannya berbanding terbalik, short sword bisa berubah menjadi sebuah senjata paling mematikan jika dipegang oleh seseorang yang sudah sangat berpengalaman.” Kata Mark.
“Aku menginginkan anak itu!” Helnart pun menghampiri Levy. Dia langsung mencabut katana-nya dan menyuruh pergi ketiga rekannya yang telah dikalahkan oleh Levy. Kemudian dia pun memasang kuda-kuda.
“Ayo maju! Akan ku kalahkan kalian semua!” Kata Levy sambil memasang kuda-kuda dan tersenyum sengit. Mereka berdua pun saling melancarkan serangan. Serangan mereka sama-sama kuat dan cepat. Bahkan pedang mereka yang saling beradu menimbulkan angin yang sangat kencang. Semua orang yang melihatnya berdecak
kagum. Baru pertama kali mereka melihat orang yang bisa seimbang ketika melawan Helnart selain Alvey Wilfenburg.
“Kau sangat ahli dalam menggunakan short sword, aku menghormatimu sebagai lawan! Kalau kau berasal dari fraksi merah mungkin kau sudah ku anggap sebagai rekan dari dulu. Tapi sayang sekali main-mainnya cukup sampai disini.” Helnart memasang kuda-kuda kemudian menyerang Levy dengan sangat cepat bahkan lebih cepat dari serangan sebelumnya. Namun Levy dapat membaca pergerakannya dengan mudah dan menahan serangannya dengan short sword miliknya.
“Apa?!” Helnart terkejut karena ternyata Levy masih bisa menahan serangan pamungkasnya.
“Sudah ku bilang kan? Aku akan mengalahkan kalian semua.” Kata Levy sambil tersenyum sengit kepada Helnart. Mereka berdua akhirnya saling beradu tebasan sehingga menciptakan angin yang lebih kencang dari sebelumnya. Orang-orang dari fraksi merah ingin memisahkan mereka berdua tetapi mereka kewalahan karena hembusan angin yang dihasilkan dari pertarungan mereka berdua.
“Cukup sampai disitu!” Tiba-tiba Mark melompat tepat ke tengah tempat pertarungan mereka berdua dan melemparkan tombaknya ke tanah untuk memisahkan mereka berdua. Pertarungan pun terhenti dan hembusan angin pun ikut berhenti.
“Kenapa kau mengganggu pertarungan kami, Mark?” Tanya Helnart dengan kesal.
“Aku hanya tidak ingin kau kelelahan di pertarungan sebenarnya nanti ketika melawan fraksi biru nanti. Kami sangat membutuhkanmu, Helnart!” Kata Mark yang kemudian mengambil tombaknya yang tertancap di tanah.
“Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Namaku adalah Helnart Silverfang. Siapa namamu orang dari fraksi biru?” Tanya Helnart kepada Levy.
“Namaku Levy Sylgia!” Jawab Levy dengan singkat.
“Baiklah, Sylgia. Ku sarankan kau cepat bergegas ke fraksimu karena sore ini akan diadakan pertempuran antar fraksi! Kita bisa melanjutkan pertarungan kita yang tertunda disana.” Kata Helnart.
“Sayang sekali aku tidak sudi untuk mengikuti pertempuran bodoh kalian!” Kata Levy.
Mark pun geram mendengar perkataan Levy dan ingin menghajarnya namun dihalangi oleh Helnart. “Baiklah, ku hargai keputusanmu. Kapan-kapan mampirlah kesini lagi, jujur aku sangat mengagumi keberanianmu dan cara bertarungmu!” Kata Helnart. Kemudian Levy pun berjalan meninggalkan asrama fraksi merah tanpa mengucapkan
sepatah kata pun kepada Helnart dan Mark.
Sore hari di sebuah lapangan terbuka, masing-masing fraksi telah bersiap untuk melakukan pertempuran. Semua anggota kedua fraksi hadir disana kecuali Levy. Dia membaringkan badannya di bawah pohon yang tak jauh dari lokasi pertempuran sambil menonton pertempuran tersebut. Tak lama kemudian pertempuran dimulai dan dengan santainya Levy menonton mereka dari bawah pohon sambil tertawa. Kondisi pertempuran ini bisa dibilang tidak imbang karena kekuatan fraksi merah sangat besar, apalagi mereka memiliki anggota seperti Mark Angelfaith, Helnart Silverfang dan Alvey Wilfenburg. Melihat teman-teman satu fraksinya kewalahan Levy malah tertawa terpingkal-pingkal karena dia memang menyimpan dendam kepada teman-teman satu fraksinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
RN
nama nya agak sulit di ingat btw 👍
2021-04-12
1