Sol et luna

...SELAMAT MEMBACA...

Bagi kerajaan Traza, yang berhak menjadi Ratu adalah mereka yang disebut sebagai anak bulan dan Raja adalah anak yang disebut sebagai anak matahari, hal ini telah tercatat dalam sejarah kerajaan Traza dan dinamai Sol Et Luna. Anak matahari akan lahir di keluarga kerajaan, tidak peduli dari rahim seorang ratu maupun selir, dia berhak menduduki takhta sedangkan anak bulan berasal dari luar keluarga kerajaan. Dan pada masa ini, hal tersebut menjadi masalah sebab anak yang disebut anak matahari terkena kutukan yang melemahkan dirinya sehingga tidak layak menduduki takhta sehingga digantikan anak yang lainnya. Sedangkan anak bulan belum ditemukan, dalam sejarah kerajaan traza, dikatakan bahwa anak bulan memiliki hati yang lemah lembut serta tegas dan berani namun, dia bisa berubah saat bertemu anak matahari dan juga anak bulan memiliki darah suci yang mampu menyembuhkan segala kutukan, luka yang membuat seseorang diujung kematian bahkan mampu membuat makhluk aneh seperti imoogi menjadi kuat.

Dan hari ini, mereka semua dikejutkan dengan kemunculan wanita yang jatuh dari langit sehingga membuat bongkahan besar pada halaman istana kerajaan traza. Wanita itu tidak terluka sama sekali, dia memiliki rambut panjang yang hitam serta sepasang mata bewarna kuning bersinar, seperti bulan saat malam hari, warna mata yan persis seperti milik Diaz.

Bramas yang sedang berada di istana terkejut melihatnya kemudian beberapa menteri dan penasihat kerajaan berbisik-bisik tentang anak bulan.

Wanita yang masih terlihat lemah itu hanya memandang orang-orang yang mengerumuninya kemudian dua orang mendekat ke arahnya sambil membawa tandu kemudian membawanya entah kemana.

"Jika dia anak bulan, berarti dia adalah pasangan Pangeran Diaz," kata Kureda, sahabat Bramas sekaligus orang kepercayaan Kaisar.

"Kita tidak bisa mengklaimnya sebagai anak bulan hanya karena kejadian ini," timpal Bramas.

Kureda mengangguk sedangkan itu, Bramas tampak cemas sebab putrinya adalah anak bulan sesungguhnya, mungkinkah anak bulan bisa menjadi dua?

"Bramas, kita dipanggil Kaisar," kata Kureda pada Bramas yang tampak melamun.

"Baiklah."

...*****...

Diaz berdiri di depan cermin besar dengan pakaian seorang pangeran, bukan piyama putih dengan V- Neck yang panjang sampai sebagian perutnya seperti biasa. Diaz juga memakai topeng untuk menutupi separuh wajahnya yang bersisik kemudian sebelah tangannya memakai sarung tangan hitam ketat yang tipis, melekat seperti kulit.

Afsana yang berada di dalam kamar Diaz berdiam diri sejenak dulu sampai pria itu selesai dengan penampilannya.

"Bagaimana penampilanku?" tanya Diaz sambil menghadap Afsana.

"Keren dan tampan," komentar Afsana.

Sontak sepasang telinga Diaz memerah, kemudian dia berdehem untuk menghilangkan kegugupannya.

"Ya, kalau tampan tidak perlu diragukan lagi," katanya.

"Seharusnya aku mengatainya jelek," gerutu Afsana dalam hati.

"Tapi, apa itu tidak berlebihan? Jika kau menjadi cebol lagi, pakaian itu akan menindihmu," kata Afsana.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan cebol! Lagi pula, aku tidak akan menjadi kecil lagi, Bibi," kata Diaz sambil menekan kata bibi pada akhir kalimatnya.

Wajah Afsana merah padam saat pria itu mengatakannya bibi. Afsana berdiri dari duduknya kemudian hendak meninggalkan Diaz namun, pria itu lebih dulu menarik tangan Afsana dan merangkul pinggangnya.

"Lepaskan aku," kata Afsana dengan pipi mengembung, saat marah, Afsana begitu menggemaskan di mata Diaz.

"Bibi, aku tidak akan menjadi anak kecil lagi, jadi bersikaplah hati-hati," tutur Diaz dengan senyum penuh arti.

"Apa maksudmu?"

"Salah satu kutukanku sudah terangkat," katanya.

"Bagaimana caranya?"

"Mimpi," jawab Diaz.

Afsana tidak tahu apakah Diaz tengah bergurau atau memamg serius. Tapi, dia sangat senang jika Diaz sudah menjadi normal lagi sehingga dia bisa kembali ke ayahnya.

"Benarkah? Kalau begitu aku bisa kembali ke kediamanku," ujar Afsana.

Diaz menautkan alisnya, dia tidak suka Afsana berkata seperti itu. Wanita itu tidak menunjukkan rasa senangnya saat mengetahui hal ini.

Diaz melepaskan Afsana begitu saja kemudian berujar dengan nada dingin.

"Kau tidak akan kembali ke sana. Karena kau akan tetap bersamaku," jelas Diaz.

"Tapi, kau sudah pu-"

"Kutukanku belum hilang sepenuhnya, apa kau tidak lihat sisik ular di tubuhku?" tanya Diaz dengan alis terpaut, matanya menjelaskan kemarahan dan ketidaksukaan pada Afsana.

Diaz mendekati Afsana kemudian menyentuh dagu Afsana dengan tangan kanannya, tatapan mereka saling bertemu.

"Apakah sebenarnya kau ke sini untuk mendapatkan perhatian keluarga kerajaan melalui jalan untuk merawatku?" tanya Diaz dengan senyum sarkas.

Mata Afsana membulat, dia tidak menyangka bahwa Diaz masih belum mempercayainya terlebih lagi memiliki pikiran buruk seperti itu. Afsana mengubah sorot matanya menjadi tidak bersahabat.

"Ya, kau benar."

Diaz melebarkan matanya dengan rahang yang mengeras, wajahnya terlihat penuh emosi.

"Aku akan memberimu pelajaran saat kembali dari istana nanti!"

Kemudian Diaz meninggalkan Afsana sendirian di kamarnya. Diaz mendapati Baba berdiri di depan pintu kamarnya.

"Kunci kamarku, jangan biarkan Afsana keluar dari sana," titah Diaz.

"Baik, Pangeran."

Diaz akan bertemu dengan ayahnya dan mengatakan bahwa saat ini bangsa ular kembali muncul di bawah kepemimpinan imoogi serta dia tidak berubah menjadi kecil dan dewasa lagi sehingga pantas merebut kembali posisinya sebagai putra mahkota.

...****...

Rui mengembangkan senyum penuh kebanggaan pada dirinya sendiri, satu urusannya telah berhasil dan sekarang dia akan mencari keberadaan Diaz karena salah satu pesuruhnya tidak kembali dalam waktu yang lama sehingga Rui berspekulasi bahwa pesuruhnya telah tewas di tangan Diaz.

"Hm."

Rui memejamkan matanya saat menangkap aroma yang ia kenal, akhirnya Rui mengikuti aroma tersebut dan berhenti di sebuah kastil megah dengan bunga marigold yang mengelilingi halamannya.

"Apakah wanita itu tinggal di sini?" tanya Rui dengan senyum tipis.

Dia telah membuang pakaian yang ia gunakan untuk menyamar sebagai pengemis dan sekarang memakai pakaian mahal yangbiasa digunakan oleh para bangsawan pria. Rui hendak masuk namun, langkahnya terhenti saat melihat Diaz keluar dari pintu utama bersama beberapa pengawal.

"Pemuda itu?!"

"Perketat penjagaan karena di malam hari sangat berbahaya, aku mungkin kembali saat larut malam," pesan Diaz pada kepala prajurit kastilnya.

"Baiklah, Pangeran."

Diaz menatap ke arah jendela kamarnya, dimana Afsana dia kurung.

"Ck!" Diaz mencebik kemudian mulai memacu kudanya menjauhi kastil.

Rui hendak mengejar Diaz namun, kondisinya masih sepenuhnya pulih. Sama saja mencari mati dua kali.

"Dia jelas memiliki kutukanku, tapi salah satu kutukannya terangkat, bagaimana bisa?"

Rui tidak ingin berpikir lama, dia hanya berfokus pada kastil dan wanita yang dia incar.

"Aku akan memberikan kejutan saat kau kembali, khekhekhe," kata Rui kemudian memasuki kastil.

Dia melangkah dengan santai kemudian menyerang prajurit yang berada di depan pintu menggunakan tangan kosong. Hingga ia masuk ke dalam, banyak prajurit yang menyerangnya namun lagi-lagi, Rui mampu membunuh mereka dengan tangan kosong.

Baba yang mendengar peringatan bahaya dari ruangan luar langsung masuk ke kamar Afsana.

"Ada apa, Baba?" tanya Afsana dengan raut wajah sedih.

"Seseorang berhasil masuk ke istana," jelas Baba.

"Tapi, Diaz belum lama pergi, bagaimana bisa?" tanya Afsana dengan wajah terkejut.

"Kita tidak punya waktu berpikir, Nona. Kita harus kabur lewat pintu rahasia," kata Baba kemudian menarik Afsana dari sana.

Baba menyentuh mata hewan yang agak menonjol pada lukisan kemudian tidak lama, tembok di hadapan Afsana terbuka.

"Masuklah, Nona," kata Baba dengan terburu-buru.

Afsana masuk lebih dulu kemudian menoleh ke arah Baba yang hendak masuk namun, tiba-tiba Baba membeku saat perutnya ditembus oleh ekor yang menyerupai naga, ah tidak ular? Bentuknya hampir menyerupai naga dan ular yang dia lihat di buku yang dibacanya, imoogi.

"B-baba," lirih Afsana. Suaranya bergetar dan air matanya luruh.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

cella_cuteee

cella_cuteee

jadi Afsana anak bulan yg sesungguhnya, dan wanita yg jatuh dari atas itu siapa ? apakah dia jalang yg akan masuk dlm hubungan afsana dan diaz? mencium bau kl Rui jatuh cinta sm afsana

2021-06-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!