Chapter 5

Kelas Berhantu

Kenapa semua kejadian misterius tiba-tiba datang menghampiri ku, aku tak faham dan aku juga tak mengerti aku hanya berusaha menjalaninya meski sesungguhnya aku juga takut. Saat itu di rumahku kala aku sedang mandi tiba-tiba pintu terbuka sendiri dan aku gemetar dan juga kaget. Dan aku mendengar seperti suara anjing mengaum sementara di sekitar kediaman rumahku tak ada yang memelihara anjing.

"Sebenarnya ada apa sih?" Tanyaku dalam benakku

Dan sementara itu di kejauhan aku yang sedang terbaring di kamar tidurku, aku terkejut dan kaget mendengar suara perempuan yang sedang bertengkar dengan seorang laki-laki dan ternyata itu adalah ayah dan juga ibuku.

"Pertemuan terakhir kita yang mengharuskan saya untuk melepas kamu untuk yang kesekian kalinya. Mengorbankan segala-galanya, bahkan jiwa saya yang ada bersamamu, untuk yang kesekian kalinya." Ujar ayahku

"Tapi kenapa harus terjadi seperti ini kenapa sih?" Tanya ibuku

Seperti biasa aku hanya mengintip ayah dan ibuku yang sedang bertengkar.

"Sudah ku duga pasti suaranya dari ayah dan juga ibuku" Ujarku dalam hati

"Hei apa yang kamu lakukan!" Suara terdengar

"Suara siapa itu?" Tanya ku

"Seperti ada suara orang di dekat ruang kerja ayahku" Ucapku dalam hati

Aku pun mendekat, belum sampai lihat tiba-tiba...

"Hei apa yang kamu lakukan!" Ucap Ibuku

"Aku hanya sedang mau mengambil minum aja Bu" ucapku sambil berpura-pura ingin ke dapur

"Oleh ya udah habis itu tidur ya!" Ucapnya

"Iya Bu" ucapku

"Sepertinya banyak hal yang terjadi dan ku alami tapi belum sempat aku sadari" ucapku dalam hati

Kemudian aku ke kamarku kembali dan tidur.

"Banyak hal yang kau tutupi darinya" Ujar Ayahku Rizki

"Iya aku tak tahu harus bagaimana" Ucap Ibu ku Kaisha

"Suatu saat nanti dia akan tahu apa yang kita rahasiakan, dan kita harus berhati-hati" Ucap Ayah dan Ibuku

Beberapa tahun lamanya....

Sesungguhnya aku gak sanggup dan gak mampu bila harus memilih diantara satu hati aku bukan wanita yang memiliki seribu sayap dan juga hati yang bila kau rayu dengan begitu saja hatiku lenyap dan hancur berkeping-keping, aku juga punya ego tapi aku juga tidak bisa mengharapkan takdir berubah atau harus memilih jalan yang mana, bibirku tak mampu mengucap dan aku juga tidak bisa mengatakan cinta bahkan tak mampu untuk menyatakannya aku keliru dan aku tidak tega. Bila aku harus memilih akankah kedua bola mataku sanggup tuk melihatnya aku gak tahu apa aku ini terlihat seperti seorang gadis manja yang terlalu egois, aku tahu bahwa segala sesuatunya tak mudah untuk dirubah dan tak mudah pula untuk aku memilih antara cinta ataupun benci.

Setiap tetesan darah setiap tetesan tinta yang tertulis seperti getaran piano yang alunannya merdu nan indah bagaimana aku bisa menjalaninya dan bagaimana bisa aku bahagia dengan apa yang telah ku perbuat, aku seperti menghancurkan egoku sendiri apa ini wajar atau penantian semata andai saja aku bisa berbisik dalam hati bahwa aku bisa aku mampu aku sanggup tapi aku hanya manusia biasa aku tidak bisa apa-apa. Aku tak mampu menjangkau di teriknya Matahari dan juga tak mampu berjalan di atas Rembulan malam. Aku sendiri aku tak tahu harus bagaimana apa ini cinta mungkin rasa ini apa harus aku pupuk aku tak sebijak ini dalam cinta tapi apa aku adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan mampu menjaga perasaan orang lain. Dan mungkin kamu bukan orang satu-satunya yang ingin aku miliki.

"Kamu ngapain sih?" Tanya Rizki ayahku

"Pasti kamu ke Bandung karna ada masalah, gak mungkin kamu ke Bandung dan sementara teman-teman kamu juga.. " Rizki ayahku belum banyak bertanya panjang lebar tapi dengan melihat wajah Ibuku Kaisha.

Aku gak tahu sepertinya Kaisha memang banyak perubahan di tambah dia sudah punya banyak teman di Jakarta, syukurlah aku jadi bisa tenang dan nyaman jika dia sudah bisa menjaga dirinya, dan tinggal aku bagaimana bisa menjaga perasaan semoga gak kelewat baper, karna aku gak mau kalau Kaisha kenapa-kenapa karena dia anak yang manis dan juga baik meski terkadang banyak yang memusuhi. Dulu Ibuku Kaisha dia juga sering di bully karna kemampuan yang bisa melihat roh halus.

Saat itu kau buat sebuah lagu khusus untuk diriku kenangan tentang lagu itu memuncaki dan membuatku bahagia, indah dan merdu suaramu ditambah dengan suara petikan gitar itu membuat aku bahagia, kau buat lagu dengan penuh makna dengan alunan nada dan melodi yang penuh makna, tak ketinggalan dengan senyuman indah di bibirmu memberikan cahaya indah yang terlukis di kedua bola matamu. Kau buat cerita tentang cinta dan kau agungkan perasaan tentang cinta itu, bagaimana aku tak bisa mengerti karna sesungguhnya rautan dan goresan serta petikan gitar itu memberikan energi kebahagiaan bahkan misteri tentang ada apa dibalik isi hati. "Cinta yang dengan dahulu kau rangkai bersama Nasya akankah Bersajak dan bersua untukku pula?" Dengan hampa hati ini merasa terabaikan tapi juga merasa terharu biru entahlah apa ini untukku jua? Aku merasa tersipu malu. Mungkin dengannya?.

Entah kenapa semua berubah sejak kedua orang tua kami hampir saja bercerai semua membutakan mata kami berdua, tanpa aku dan kakak ku sadari segalanya berubah aku gak tahu apa harus ikut dengan papa atau mama sedangkan kakakku dia memang terkenal arogan dan juga sikapnya sedikit seperti anak bandel maka dari itu ayah selalu menjauhkan aku darinya karna takut aku kenapa-kenapa, tetapi lambat laun kami berdua berusaha untuk menyadarkan perasaan masing-masing terlebih di situasi yang sangat rumit seperti ini aku dan kakakku harus bersikap lebih dewasa, meski terkadang pertengkaran kedua orang tua kami membuat kami menjadi sakit hati.

"Ya perpisahan aku gak mau cuma gara-gara pertengkaran kecil kita jadi bercerai seperti almarhum ayah dan ibuku dulu" Ujar Ibuku Kaisha sambil menangis

Ayahku hanya terdiam dan memeluk ibuku, sambil menyapu air mata yang mengalir di pipi ibuku.

Depresi dan juga penindasan adalah hal yang membuat ku tak kuat menjalani hidupku, semuanya seolah-olah membuatku tak kuat di tambah masa laluku aku pun menjadi seseorang yang sering di bully saat masa sekolah dulu. Meski aku mencoba mengukir masa depan tetapi masa-masa kelam dulu selalu menghantuiku dan membuatku takut untuk berjalan ke depan.

Semuanya berawal dan menjadi sebuah hal yang menjadi misteri entah harus bagaimana dan harus daya dan kuasa apa yang bisa aku lakukan mungkin saja semua akan berjalan baik-baik saja meski aku sadari bahwa aku juga tak bisa menyadari atas segala ketakutan yang juga pernah aku alami dan juga rasakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!