Chapter 4

Mati Suri

Aku tertidur dan tak bisa bangun lagi, aku tak mengerti apa yang terjadi seketika aku berada di suatu tempat entah ada di mana. Apa aku dapat kembali ke kehidupan nyata?

#Eva: Seorang Gadis yang tinggal seorang diri di rumahnya sementara ayah dan ibunya bekerja di luar kota

#Julia: Kakak Eva dia kuliah di luar negri dan baru saja pulang untuk menemani Eva yang tinggal sendiri di rumah

Malam ini aku hanya bertemankan sepi sama dengan malam-malam sebelumnya, malam ini hanya terdengar sayup suara angin yang entah membawa kabar apa hari ini. Seolah memberi haru biru dengan adanya kerinduan terhadap angan akan cinta dan kasih sayang antara cinta dan persahabatan dan antara suka dan duka, serta ketika segala sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah terjadi. Ketika angin siur semiring malam yang dingin menyapaku entah kenapa hati ini penuh lirih dan khusuk ingin menyegerakan malam untuk kembali ke sang pagi.

Entah mengapa aku sedang merasa tidak enak badan, kepalaku agak pusing tetapi hanya sekedar migrain, biasanya itu terjadi ketika perasaan aku sedang kacau. Aku tidak tahu kenapa kala itu ayah meninggalkan aku seorang diri begitupula dengan ibu yang bekerja di luar kota membuat aku sendirian di rumah dan hanya bertemankan sepi. Sepintas aku melihat kilatan cahaya aku rasa itu adalah sebuah bintang jatuh entah kenapa hatiku merasa ingin sekali bisa bertemu dengan ayah dan ibuku.

Di lain tempat kakakku kini dia sedang kuliah di luar negeri aku sangat rindu padanya hampir 2 tahun dia belum balik juga, aku sangatlah kesepian. Aku sangat cemburu pada sang bintang aku melihat mereka begitu banyak dan saling berdampingan sementara aku seorang diri, begitupula dengan sang rembulan mengapa cahayanya sangat indah apa dia tak memberikan kesempatan pada sang matahari untuk mendapatkan cahayanya.

Saat ini aku lagi tak bisa tidur sudah malam, rasanya sepi. Aku bingung harus bersandar pada siapa, membagi suka dan duka. Sulit untuk mencari seseorang yang dapat mengisi kekurangan dan kekosongan di hati. Mungkin terlalu serius atau bingung harus bersandar kepada siapa, di mana tempat aku membagi dan membuka. Entah kenapa saat ini, dia siapa dan aku juga siapa, bagaimana bisa aku membisu dan tak bisa berkata. Aku tak mengerti harus bagaimana, rasanya mata ini tak mampu mengeluarkan air mata, mungkin air mataku sudah seperti membatu.

Tak pernah aku bisa mengerti apa yang bisa aku lakukan dan apa yang harus aku mengerti. Ini sungguh menyakitkan, ini terlalu sulit untukku mengerti dimana apa kelak itu adalah pencarian terhadap jati diri dan tidak memiliki sang kekasih hati. Hari ini aku kesepian aku rasanya rindu tapi sama siapa, apa aku bisa membagi kisahku pada seseorang yang takku kenal, ingin coba bertanya pada hati seperti layaknya langit biru yang hanya terus tersenyum memberikan warna indah di pagi hari. Aku bingung harus bagaimana, aku tak mengerti apa yang bisa aku lakukan. Padahal aku lelah dan mengantuk tapi kenapa belum bisa tidur juga?

Entah kenapa disini terasa gelap sekali seperti tak ada seorangpun, aku kemudian bangkit aku melihat ada sebuah perahu disana terdapat tempat yang sangat indah di penuhi dengan hewan dan binatang yang sangat aneh, entah kenapa binatang tersebut dapat berbicara. Entahlah aku sedang ada dimana?

Seketika jantungku berdegup kencang kala itu, saat itu tiba-tiba lampu mati dan aku hanya seorang diri di rumah, kemudian hujan sangat besar begitupula dengan petir yang menyambar, suasana sangat mencekam aku kemudian mengambil senter dan aku berusaha mencari lilin. Saat itu aku sulit mencari lilin dan aku berusaha mencari di dapur ketika itu aku kira ada suara apa di dekat kamar mandi entah kenapa tiba-tiba keran air hidup sendiri. Kemudian aku menghidupkan lilin tersebut, dan tiba-tiba aku menemukan kamar aneh di dekat dapur, aku beru sadar bahwa di rumah ini ada kamar yang tak terlihat, kamar tersebut angker, karna kondisi sangatlah gelap itu membuat aku jadi ketakutan. Saat itu ternyata kakakku mengagetkan aku dia baru saja pulang, dia mengetuk pintu tetapi membuat aku ketakutan. Kemudian lampu hidup untung saja lampu hidup hampir saja jantungku mau copot. Setelah itu aku dan kakakku kami bercengkrama sambil makan martabak telor yang sudah kakakku beli martabak nya masih hangat kemudian kami makan di meja makan.

Suatu ketika aku mengalami kejadian aneh dimana mataku tak bisa terbuka, aku tertidur dan tak bisa bangun lagi. Aku tak tahu aku ada di mana kala itu, tak berwujud dan hanya sebuah cahaya yang membawaku kembali. Aku seperti bisa terbang dan terbawa ke suatu tempat fatamorgana, aku tak tahu bagaimana bisa kejadian itu terjadi padaku. Singkat cerita aku pun terbangun di sebuah rumah sakit dan aku lihat tanganku sedang di infus, aku kaget tapi aku tak bisa bicara. Semua orang aku lihat sedang menangis. Untungnyq aku dapat terbangun setelah 5 bulan tak sadarkan diri akibat kecelakaan sepeda motor. Aku tak tahu kejadian itu sulit untuk aku ceritakan, tapi untungnya Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk hidup yang kedua kalinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!