Twins Genius

**Lanjut Skuy 🐷🐷🐷

(ʘᴗʘ✿**)(ʘᴗʘ✿)

{Bab 5}

..."**Banyak yang berubah dari tempat ini, namun kenangan tentangmu masih sama dan sangat jelas."...

...Safira🌹**...

Tiga tahun telah berlalu kini anak-anak Safira tumbuh menjadi anak-anak yang aktif dan cerdas.

Jayapura 2028

"Unda, abang Idan ambil pencil Air" Suara imut anak perempuan yang merengek pada bundanya.

"Enggak Unda, ini pensil Aidan" Safira kemudian berjalan kearah anak laki-lakinya. Kakinya terhenti ketika menginjak sebuah benda kecil berwarna pink. Oh ini pensil Air.

"Air sayang sini duduk dekat Bunda" Ucapnya menepuk papan kayu disampingnya. Sang empunya namapun berjalan cepat kearah bundanya

"Ini pensilnya Air kan?" Balita kecil itupun mengangguk malu, lalu

menenggelamkan wajahnya di paha bundanya.

"Bunda-bunda matahari kenapa gak ada kalau malam?" tanya anak laki-lakinya. Setiap hari Safira harus menjawab pertanyaan-pertanyaan amazing dari kedua anaknya. Tidak seperti balita pada umunya yang menanyakan berapa jumlah cokelat yang akan ia dapatkan. Anaknya ini cenderung bertanya mengenai hal-hal yang terjadi di dunia ini. Aidan anak yang sangat menyukai astronomi sedangkan Air suka menggambar, menyanyi dan hal-hal yang berbaur seni lainnya. Tak heran jika diusianya yang baru 3 tahun 245 hari itu sudah mendapatkan beberapa penghargaan.

"Aidan sayang matahari itu berputar tiap waktu, jadi kalau malam matahari ada di belahan bumi lainnya. Kalau malam matahari itu ada di Belanda atau negara-negara Eropa lainnya, nah sedangkan kita kau malam ada Bulan." Ujar Safira berusaha menjelaskan dengan kallimat yang mudah dipahami oleh anak-anakya.

"kenapa matahari itu ada di Belanda Unda? Kan Belanda jahat udah jajah kita"

"Tuhan itu maha adil sayang, Belanda kan sudah minta maaf sama Indonesia, makanya dikasih matahari juga"

"Oh jadi kalau kita salah harus minta maaf kan Bunda? Kayak adek Air yang nuduh abang nyuri pensilnya" Ujar Aidan menatap sinis ke adiknya.

"Ih Unda kan Air cuman becanda, abang Idan aja sensi" Ucap Air cengengesan yang disambut oleh tatap sinis sang kakak. "Iya deng Air minta maaf ama abang Idan, jangan suka malah-malah nanti cepat tua" Ucap Air sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. Aidan yang melihat itu langsung mencubit pipi adiknya gemes. Safira terus saja memperhatikan tingkah menggemaskan anak kembarnya.

"Siapa yang mau makan ice krim" Safira menawarkan kedua anaknya

"Air mau unda, Ayu Unda makan esklim": "Abang dan mau?" Idan yang ditanya hanya menjawab dengan gelengan kepala. Safira tau anak sulungnya ini tak suka terlalu banya

bicara.

"Ih abang Idan ayooooo, air mau esklim, ayo Unda" ujar Air sambil merengek

"Idan di rumah aja Unda, pr Aidan masih banyak" Ujar Aidan sambil

membaca buku bersampulkan planet saturnus itu.

"Ih abang Idan belajal mulu, ayo Idan makan es klim" Ujar Air terus merengek pada abangnya

"iya iya iya, bawel kali lah kau tuh" Ujar aidan menutup bukunya. "YESSSS"

Di Taman Kota Jayapura

Kedua balita sedang menikmati es krimnya. Tiba-tiba seorang anak laki-laki menendang bola ke arah baby Air. Air menangis sangat kencang.

"Huahhhhh, kepala Air sakit Unda, Air susah nafas, mata Air gelap" Suara tangis Air sangat kencang. Safira yang melihat anaknya menangis kesakitan berusaha menenangkannya namun tak henti-hentinya panic

"Aidan tolong hp bunda nak telpon 119" Ucap Safira panic menyyuruh anaknya menelpon ambulance. Aidan yang mengerti akan situasi itu langsung melaksanakan perintah sang ibunda.

Tak lama kemudian suara ambulance mengaung di taman kota. Balita berusia 3 tahun itu di bawa ke rumah sakit pusat. Kelihatannya memang tak parah, namun tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi di kepalanya. Setibanya di rumah sakit, dokter lalu memberikan obat peneng kepada baby Air sembari mengecek keadaan anak tersebut. Tak lama setelah itu dokter tersebut keluar menemui Safira

"Kondisi anak ibu sedang tidak baik-baik saja, benturan yang dia terima sangat keras untuk anak seusianya. Benturan itu mempengaruhi otak dan saraf opticusnya, sehingga penglihatan anak ibu akan sedikit terganggu. Kami juga minta maaf karena tidak bisa berbuat lebih jauh lagi, peralatan medis di kota Jayapura masih sangat minim untuk melakukan CT Scan, kami sarankan kepada ibu untuk membawa anaknya berobat ke daerah Jawa di sana sudah sangat canggih." Penjelasan dokter Alfaro kepasa Safira. Bak hantaman beton menimpa kepala Safira sekarang. Buah hatinya yang sangat cerewet harus berbaring di brangkar rumah sakit tanpa sepatah katapun.

"Baik dokter, saya akan usahakan pindahkan pengobatan Air ke jawa, tapi apakah saya boleh meminta waktunya sebentar?" Ucap Safira membalas dokter Alfaro

"Baik bu, namun jangan terlalu lama jika penyakit seperti ini harus segera di tangani"

"Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu."

Keesokan harinya Safira mengantarkan Aidan ke sekolahnya dan kembali ke rumah sakit untuk menjaga anak bungsunya. Hingga siang ini Safira di temani oleh Zera untuk menjaga Air di kamar bernuansa putih ini.

"Jadi gimana Sa?" ucap Zera membuka percakapan dengan Safira.

"Gue harus bawa Air ke Jawa Za, mau gak mau gue harus kembali ke Jakarta, tapi saat ini gue masih kurang dana, gue juga ada rencana buat jual rumah itu Zer, kayaknya gue bakal netap di Jakarta lagi deh, tolong yah Zer jualin rumah gue secepatnya."

"Iya Sa pasti gue bantu, tapi kenapa lo gak ngabarin bapaknya aja Sa?"

"Nomornya aja gue gak punya Sa" Ucap safira lalu menunduk

"Aih susah kalau kek gitu Sa, tapi kenapa lo harus netap di Jakarta sih Sa?" Protes Zera kepada sahabatnya itu

"Sebenarnya berat juga buat gue untuk kembali ke Jakarta Ra, tapi melihat pertumbuhan twins gue jadi kasihan, di sinii masih sangat minim akan semua hal Ra, Aidan yang sangat penasaran akan semua hal susah buat ngakses internet dan teknologi, pendidikan di sini uga masih jauh tertinggal dibandingkan daerah Jawa Ra, gue hanya mikirin gimana anak gue kedepannya kalau terus di sini, sulit berkembang Ra." Ujar Safira sambil menangis "Tapi gue masih butuh dana sekitar 50 juta setelah rumah itu terjual Ra" Sambungnya

Tiba-tiba suara pintu kamar terbuka seorang wanita berseragam krem sambil menggendong balita laki-laki berjalan memasuki ruangan dima Safira, Zera dan baby Air berada. Anak itu langsut meloncat ke bawah dan berlari menuju Safira.

"Bunda, Aidan menang Bun, Aidan berhasil juara 1 lomba nasinalisme Indonesia Sahut Aidan sambil menunjukkan trofi dan papan bertuliskan juara 1 dan uang sebesar 100 juta rupiah. Safira kemudian memeluk anaknya dan meneteskan air mata. Ia bahkan lupa bahwa anaknya baru saja telah berjuang.

"Selamat sayang." Ucap Safira sambil menangis haru dan sedikit sedih.

"Aidan ini anak yang jenius Bu, dia sangat cerdas, baru saja ia mengalahkan anak se Papua. Untuk uang penghargaannya di masukkan pihak sekolah ke tabungan Aidan" Ucap"bu guru Aidan ke Safira sambil menyodorkan buku tabungan berwarna cokelat kepada Safira.

"terima kasih Bu" Ucap Safira kepada Bu guru. Aidan meringankan beban ekonomi safira. Ia sangat beruntung mendapatkan anak jenius seperti Aidan dan Air.

Beberapa hari selanjutnya rumah Safira terjual, kini ia mengurus proses pemindahan baby Air ke rumah sakit yang berada di Jakarta.

Jakarta 2028

Safira kembali menginjakkan kakinya di kota yang menyimpan jutaan enangan ini.

"Banyak yang berubah dari tempat ini, namun kenangan tentangmu masih sama dan sangat jelas." Ucap safira untuk pertama kalinya tiba di Jakarta setelah 4 tahun meninggalkan kota ini. "Harapanku hanay satu, semoga aku tidak dipertemukan denganmu Defano" ucapnya dalam hati

here's to the ones that we got

cheers to the wish you were here but you're not 'cause the drinks bring back all the memories of everything we've been through

toast to the ones here today

toast to the ones that we lost on the way 'cause the drinks bring back all the memories and the memories bring back, memories bring back you.

Bersambung 🐷🐷🐷

Jangan lupa

-Follow

-Vote

-Komen

-like

-Bintang

-Shere

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

next thor

2024-04-16

2

Ibroatul Hasanah

Ibroatul Hasanah

bagus critanya

2021-11-10

0

Eliy Putry Ahriyell

Eliy Putry Ahriyell

lanjut dong kk
semagat💪💪💪

2021-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!