Twins Genius

**lanjut Skuy❤️❤️❤️

(BAB 3**)

..."Kita tidak pernah tau seindah dan seburuk apa rencana kita kalau kita tidak pernah mencobanya." **Devano Anuraga Raspati...

Jayapura 2025

"Lo yakin Sa mau besarin anak-anak lo ini sendirian? Lo gak niat ngasih tau bapaknya gitu?" Ucap Zera sambil menimang-nimang bayi mungil Safira.

"Yah gak lah Zer, gue juga udah dibayar sama dia, jadi gak mungkin dia mau tanggung jawab"

"Setidaknya dia tahu Sa kalau dia ada anak sama Lo. Lo gak maukan sakit kalau dengar anak-anaklo ini nanyain siapa bapaknya" Ujar Zera yang sedikit geram mendengar ucapan sahabatnya yang malang itu.

Safira terdiam lalu kembali mengangkat suara "Gue bakal leboh sakit lagi Zer kalau ntar bapaknya nolak kalau Aidan dan Airin itu anaknya." Yah Safira baru saja melahirkan bayi kembar akibat kesalahan yang ia lakukan malam itu. Usaha untuk menyelamatkan nyawa adiknya tidak berhasil. Ia terlambat, sedikit menyesal namun dengan kehadiran dua buah hatinya ini setidaknya bisa kembali memberikan semangat melanjutkan hidupnya.

"Yaudah Sa, semua keputusan ada sama lo, kalau lo butuh apa-apa, atau repot karena twins ini hubungin gue aja yah. Twinsnya onty pulang dulu yah, jangan rewel kasihan mama." Ujar Zera lalu mencium pipi anak temannya itu menepuk pundak Safira memberikan semangat sebelum akhimya berjalan keluar rumah Safira.

Kini hari-hari Safira sibuk dengan mengurus dua bayi kembarnya itu. Aidan dan Airin sangat rewel, Safira pusing meikirikan ini semua, anaknya Air tidak ingin meminum ASI darinya makanya setiap minggu ia harus ke swalayan dengan jarak 10 km dari rumahnya untuk membelikan susu formula anaknya. Sementara itu uang tabungannya sedikit demi sedikit makin menipis dan ia belum bisa melanjutkan pekerjaannya untuk sementara waktu. Bisa saj ia meminta bantuan Zera namun tentunya Safira tak ingin merepotkan**.

sahabatnya yang baik itu. Safira sudah cukup merepotkan Zera dengan mengurus pngasingannya hingga bisa menetap menjadi warga Jayapura.

Safira berpikir di tempat ini ia tak akan lagi bertemu dengan Devano namun ia tak berpikir betapa sulitnya ia hidup di kota yang kebutuhan hidupnya dua kali lebih mahal dari Jakarta.

"Oeeeeeeeee.... Oeeeeee" Suara tangis Airin membangunkan Safira

dari tidurnya.

"Kamu kenapa sayang? Lapar yah?" Tanya Safira yang dismbut dengan tangisan kencang Air. Ia lalu menggendong anaknya sembari berjalan ke dapur membuat susu. Sejak kemarin Air sangat rewel berbeda dengan putranya Aidan yang sejak lahir sangat jarang menangis. Suara aidan hanya akan terdengar jika ia menangis minta ASI.

"Tenang yah nak, nih susunya udah bunda buatin" Tak lama setelah Airella diam, kini Aidan yang menangis. Safira meletakkan gendongan Air lalu beralih ke Aidan. Badan Aidan sangatlah panas, Safira mengambil thermometer dalam kotak P3K nya dan mengecek suhu tubuh putranya itu menunjukkan angka 40 derajat celcius.

"Ya Allah nak, badan kamu panas sekali." Safira bingung harus bagaimana, jarak rumahnya dan pusat kesehatan berjarak sekitar 30 menit, ia juga tak memiliki kendaraan di sini, akses grab dan gohjek di tempat ini tak semudah di kota-kota besar Indonesia lainnya.

Safira akhirnya menelpon Zera, namun sudah dua kali panggilan hanya dijawab oleh operator.

Tuhan safira harus apa di tengah gelapnya malam dan kota Jayapura

"Halo Sa, maaf yah gue tadi di kamar mandi, ada apa Sa?" Akhirnya suara yang diharapkan Safira terdngar setelah panggilan ketiga.

"Zer... Aidan demamnya tinggi, gue mau minta tolong sama lo jagain Air sementara itu gue antarin Aidan ke rumah sakit." "Astaga Sa, ok gue ke rumah lo sekarang, lo siap-siap gih" Ujar Zera

lalu telpon terputus.

Kini Safira berjalan di bawah gelapnya malam, di sini sangat sepi. Di

sisi kanan dan kirinya hanya ada pepohonan berhektar-hektar.

Sorot lampu mobil menghalangi penglihatannya.

"Ibu mau kemana malam-malam begini" Suara seorang wanita muda

dari dalam mobil. Perempuan ini tampaknya masih anak SMA

"Ibu mau ke rumah sakit dek, anak ibu demam" Safira menjawab "kalau begitu ikut saya aja Bu, saya searah dengan rumah sakit"

Safira ragu dengan tawaran perempuan ini, namun apa ia tak memiliki pilihan lain, ia tak sanggup melihat putranya terus-terusan menderita.

Jakarta 2025

"Dev sampai kapan lo nyari cewe satu malam lo itu? Banyak cewe lain yang ngejar-ngejar lo Dev, udahlah lupain lagian klean juga ketemu cuman 6 jam buat nuntasin eksperimen lo itu" Ujar Yohan

"Gue tau Han, tapi kita tidak pernah tau seindah dan seburuk apa rencana kita kalau kita tidak pernah mencobanya." Ujar Devano

"Yaudah deh Dev, capek ngasih tau vampire kayak Lo."

Sejak malam itu Devano tak pernah melanjutkan kegiatan uji cobanya. Devano memng memegang prinsip hanya satu wanita dalam hidupnya. Prinsip itu turunan dari ayahnya Raspati Pramoedyah direktur utama perusahaan Raspati Group yang sebentar lagi akan diwariskan kepada Devano anak semata wayangnya. Jadi tak heran jika ibunya selalu saja menerornya dengan pertanyaan pertanyaan yang tak jauh dari KAPAN NIKAH DEV.

Seperti saat ini ibunya kembali menelpon Devano

"Iya Ma?" Jawab Devano

"Hari ini kamu jadi pulangkan? Mama mau ngenalin kamu sama anak teman mama" Ucap wanita diseberang telepon.

"Iya Ma Devano pulang, please lah Mom don't over okeh. Devano bakal nikah dengan wanita pilihan Dev sendiri mah." Ketusnnya

"Iya tapi sampai kapan Devan? Nanti mama keburu mati belum liat kamu naik panggung."

Hsssssssss helaan nafas Devano "yaudah terserah mama deh" "Ok dear, mama tunggu sore ini jangan lambat yah, love you anaknya mama" sambungan telpon pun terputus.

Devano mengendarai mobilnya membelah jalan kota Jakarta

Suara musik di tab mobilnya membuat pikirannya sedikit relaks.

...***Just give me a reason...

...Just a little bit's enough...

...Just a second we're not broken just bent...

...And we can learn to love again It's in the stars...

...It's been written in the scars on our hearts...

...That we're not broken just bent...

...And we can learn to love again...

...Just give me a reason...

...Just a little bit's enough...

...Just a second we're not broken just bent And we can learn to love again...

...It's in the stars...

...It's been written in the scars on our hearts...

...That we're not broken just bent And we can learn to love again...

...Oh, we can learn to love again...

...Oh, we can learn to love again...

...Oh, oh, that we're not broken just bent...

...And we can learn to love again*** ....

Lantunan lagu itu membuat pikiran Devano kembali pada gadis yang telah menghangatkan malamnya. "Oh Safira dibelahan umi mana kamu berada? Akankah kau baik-baik saja?" batin Devano.

**Bersambung 🐷🐷🐷

🐷 Vote

🐷Komen

🐷Like**

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

semoga semakin seru spya bacanya makin serius 😁😁

2024-04-16

3

Nanda Khusuma

Nanda Khusuma

hadir.. semoga cerita ny makin seru.. 🤗

2023-08-08

1

Ibroatul Hasanah

Ibroatul Hasanah

lanjut

2021-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!