Twins Genius

********Happy reading pembaca setia 😘😘😘

Jangan lupa tinggalkan jejak biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️

I love you ❤️

Jangan Lupa Follow lapak author ❤️

(**BAB 2)

🐷🐷🐷**

Pria muda yang duduk di bangku VIP bar itu seakan-akan merasakan kesedihan dari penyanyi yang menyanyikan lagu dari Shawn Mandes. Ia penasaran dengan pemilik suara itu, kakinya enggan untuk bergerak, namun otaknya seakan-akan terus memerintah agar ia mencari tahu pemilik suara itu. Ia kemudian menuju ke panggung bar lalu metanya menangkap seorang wanita yang umurnya mungkin 2 tahun lebih mudah darinya. Tidak tau kenapa kakinya membawa ia kesamping wanita itu, lalu berbisik di telinganya "Saya tunggu dibangku VIP mbak" Safira terkejut dengan suara aneh di telinganya. Sontak ia menoleh kearah pria tampan di sisinya lalu mengangguk dan meneruskan lagunya.

Safira sudah selesai dengan aktivitas panggungnya lalu dilanjutkan oleh temannya yang lain, ia kemudian mengingat bahwa ia ada janji di bangku VIP. Safira lalu segera bergegas ke ruang VIP. Matanya melirik ke kanan dan kiri merasa tidak nyaman dengan aktivitas orang-orang yang sedang bercumbu di tempat itu. Seorang pria menepuk pundaknya lalu membawanya ke bangku kosong di pojok kanan ruangan itu.

"Nama lo Safira kan? Perkenalkan gue Devano, saat ini gue butuh teman tidur, gue malas terus diolok-olokin sama teman gue karena sisa gue yang belum pernah one night stand dengan cewe, gue juga malas dikatain homo" Ucap Devano dengan tatapn datarnya.

Safira yang mendengarkan itu sontak kaget "Maaf Pak, saya bukan seperti wanita yang bapak pikirkan, sebaiknya bapak mencari wanita lain, yang akan menyelesaikan eksperimen gila Anda, saya permisi dulu Tuan." Ujar Safira setengah membentak kemudian berdiri hendak meninggalkan Devano.

"Gue bisa bayar lo, berapapun yang lo mau" Ucap Devano santai.

Langkah Safira terhenti mendengarkan ucapan Devano barusan. Apakah ini jalan yang diberikan Tuhan kepadanya untuk menyembuhkan adiknya? Safira lalu membalikkan badannya. Devano yang melihat itu mengangkat bibirnya, lalu tersenyum, semua wanita sama saja pikirnya, murah. Safira kali ini harus pasrah menyerahkan kehormatannya yang telah ia jaga selama 20 tahun lamanya**.

Devano lalu melangkahkan kakinya sambil menggandeng tangan Safira "Lo gak mau kan gue unboxing di tempat ini" bisiknya sambil menarik tangan Safira mengikutinya. Safira hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kaki Devano.

Sesampainya di sebuah kamar hotel bintang 5 itu Safira diminta menggunakan pakaian yang telah disediakan oleh asisten Devano. "Lo mau gue bayar berapa" Ucap Devano yang baru saja masuk ke kamar itu. "Gue butuh duit 500 juta" ujar Safira sedikit gelagapan.

"Ok deh, di koper itu, gue ada duit 100 juta, sisanya gue transfer, sini rekening lo"

"XXXXXXXXX730" Safira mengucapkan nomor rekeningnya, tak lama setelah itu ponselnya berbunyi menandakan uang 400 jt sudah masuk di rekeningnya.

"Gue udah bayar lo yah, sekarang giliran lo yang harus jalani kewajiban lo. Sebelumnya lo udah pernahkan sama cewo lain?" Tanya Devano

"Gak, ini pertama kalinya gue bakal lakuin ini" Devano kaget

mendengarkan ucapan Safira barusan

"Ha? Terus kenapa sekarang lo mau" Ujarnya sedikit frustasi, itu

berarti wanita di depannya masih perawan. "Gue butuh duit buat operasi adek gue, dan gue gak tau lagi harus cari

dimana, jadi mungkin ini jalan tuhan buat gue" Ucapnya

Devano sedikit iba, namun matanya kini tak berhenti menatap Safira yang sibuk memperbaiki pakaian yang diberikan asistennya. Cantik ucapnya lalu berjalan kearah Safira. "Yaudah sekarang kita selesaikan tugas lo" Ucap Devano lalu ******* bibir merah Safira.

🐵🐵🐵🐵

Safira terbangun dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Dirinya kesulitan menyesuaikan langkah kakinya pikirannya sekarang hanyalah menyelesaikan administrasi Lala adiknya.

Di rumah sakit ia sedikit khawatir melihat orang-orang dengan jubah hijau keluar masuk dari ruangan adiknya. Pikirannya sudah dipenuhi oleh hal-hal negative. Tangisannya tak dapat lagi ia tahan ketika suara pria dari ruangan itu berkata "Waktu kematian 07.10 WIB Lala Aleta Naraya" kakinya tak dapat menopang tubuhnya. Ia bersimpuh di depan brangkar adiknya. Semua usahanya sia-sia. Kini ia benar-benar sendirian. Tak ada lagi gunanya ia hidup, sumber kebahagiannya lenyap, tuhan benar-benar mengujinya dengan kehilangan.

Rintik gerimis mengundang Kekasih di malam ini Kita menari dalam rindu yang indah Saat ini oh sayangku

Sepi kurasa hatiku

Jika kau di sini Aku tenang.

Di lain sisi seorang pria baru saja bangun dari tidurnya karena matahari pagi yang sangat menggagunya. Ia menoleh ke kanan dan kiri mencari-cari wanita yang berhasil menuntaskan eksperimennya. Matanya tak sengaja melihat sebuah kertas kecil di dekat meja kasurnya

"Finally" Sebuah tulisan berwarna merah di atas kertas putih membuatnya sadar kalau dia baru saja ditinggalkan oleh wanitanya tanpa sepatah katapun. Bagaimapun juga ia merasa bersalah dengan Safira. "Bagaimana kalau dia hamil? Mana tadi malam gue ngeluarin di dalam lagi" pikirnya lalu segera ia tepis dengan ucapan "Masa sekali aja langsung jebol" Setidaknya kalimat itu bisa sedikit menenangkannya lantaran temannya yang lain sering mengatakan hal demikian.

Sudah dua bulan lamanya Devano mencari tahu tentang gadis dengan nama Safira, namun ia tak berhasil menemukannya. "Kemana gadis itu?" Devano tak tau kenapa pikirannya tentang Safira tak bisa hilang padahal ia hanya bertemu selama 6 jam.

Di sebuah perumahan yang sederhana tampak seorang gadis sedang keluar masuk kamar mandi. Sedari pagi ia merasakan mual yang hebat, seakan dunia yang berada di dalam perutnya memberontak ingin dikeluarkan. "Ottoke nak, jangan siksa bunda, ini masih pagi." Ucap gadis itu sambil menatap nanar buah dihadapannya. Yah itu Safira, sejak adiknya meninggal dan tahu bahwa dirinya hamil, ia memutuskan untuk mengasingkan diri di bagian timur Indonesia. Uang dari Devano masih sangat cukup untuk menghidupi anaknya hingga lahir. Ia harus mencari pekerjaan tambahan untuk.

menghidupi hidupnya kelak. Untung saja temannya yang baik menawarinya untuk mengajar sebuah sekolah di dekat rumahnya. Safira tau bahwa dirinya hanya tamatan SMP, namun dulu ia cukup pandai jadi ia sedikit percaya diri untuk mengajar anak SD. Setidaknya gaji 175 rb perbulan kali ini dari pekerjaan yang halal.

🌹**🌹🌹Bersambung ❣️❣️❣️

Typo Bertebaran

******Jangan lupa tinggalkan jejak ya ,biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️❤️

Mohon maaf jika Masih ada kekurangan kata dalam Karya saya 🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa***

📌vote

📌Komen

📌Like

📌Rate bintang lima nya

📌Dan share

Setiap yang kalian tinggal kan adalah keberuntungan bagi Author 🎗️

i love you ❤️

Jangan lupa mampir ke karya author yang lain ya 🌹

Makasih banyak buat yang udah mau komen ,like dan vote karya author🙏🏻******.

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

Bikin nangis nichh...😭😭

2024-04-28

1

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

bagus

2024-04-23

1

azfa

azfa

kerennn.

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!