Paket Honeymoon

Kini keluarga besar mengiringi langkah Alfy dan Jee yang menuju mobil di depan rumah mereka. Jee yang belum sempat mengatakan apa-apa pada Zidan merasa sedih.

"Zey, sampaikan salam sayangku pada Zidan yah."

Zeyra hanya mengangguk tersenyum mendengar permintaan Jee yang mengharukan, "Ayo kita harus berangkat sekarang."

Alfy menggenggam pergelangan tangan istirnya masuk ke mobil, terlihat jelas wajah khawatir Nyonya Flora dan Nyonya Syein pada Jee. Mereka sangat tidak tega untuk jauh dari Jee, namu kedua suami mereka lagi-lagi berkuasa jika menyangkut tentang kelahiran cucunya.

Perjalanan yang begitu jauh membuat Jee merasa ngantuk yang tidak bisa terkendali, di mobil menuju bandara ia terus memejamkan matanya. Alfy mengerti semenjak Jee hamil ia selalu meminta waktu tidur lebih lama dari biasanya. Sedikit membosankan memang harus menikmati perjalanan hanya bersama supir, namun mau bagaimana lagi itu semua demi sang buah hati yang sudah ramai menguasai sang Ibu.

Siap-siap Alfy harus mengalah demi banyaknya anak yang akan di lahirkan Jee nanti, membayangkannya saja rasanya sangat meneyedihkan jika Alfy harus lebih banyak sendiri dari pada bersama Jee.

Seketika senyuman kecil menghiasi wajah pria tampan itu, ia sudah membayangkan apa saja yang akan ia lakukan ketika anak kembarnya lahir. Pertama harus mencari pengasuh untuk masing-masing anaknya dan kemudian membuat jadwal untuk nya dan anak-anaknya.

Bisa di bilang Jee memiliki waktu yang terbagi antara anak dan suami, begitu maksud dari senyuman licik Alfy. Tanpa terasa mobil sudah berhenti tepat di bandara, Alfy perlahan mengelus wajah istrinya untuk membangunkannya.

"Sayang, ayo bangun kita sudah sampai."

Jee yang berusaha meregangkan otot-otot di tubuhnya masih memejamkan mata sangat susah baginya membuka kedua mata itu.

"cup...cup...cup." Beberapa kali terdengar suara kec*pan pada wajah Jee yang berisi itu. Ia pun bangun dan mengusap wajahnya lembut.

"Sayang, sudah sampai yah?" tanyanya dengan beratnya.

Alfy tersenyum dan membantu Jee untuk keluar dari mobil, mereka segera menuju pintu masuk bandara sementara beberapa barangnya sudah di sambut oleh petugas bandara dengan sigapnya. Alfy dan Jee hanya berjalan tanpa barang mereka bawa semua sudah di persiapkan oleh bandara.

Belum sempat keduanya sampai di pintu keberangkatan beberapa media telah berlari mengejarnya, mereka tahu keberangkatan Alfy melalui Jac yang baru saja bertemu mereka di kantor. Semua pemberitaan tengah penasaran dengan kabar kehamilan Tuan Alfy Syein yang di kabarkan tengah hamil kembar tiga.

Tentu kali ini Kota itu ingin sekali menyiarkan kabar bahagia itu setelah jasa Alfy yang begitu besar pada masyarakat.

"Sayang, mereka ke kita?" tanya Jee yang terkejut melihat banyaknya wartawan berlari dengan kamera yang sudah menyorotnya.

"Iya, kita kasih waktu mereka sebentar yah Sayangku."

Suara lembut Alfy membuat Jee hanya mampu tersenyum meleleh, semakin kesini hubungan mereka terasa semakin hangat.

"Kau mengapa tersenyum?"

Alfy menatap bingung pada istrinya senyuman yang tidak seperti biasanya membuat dirinya bertanya-tanya apa ada yang lucu dari wajahnya. Beberapa kali tangan pria itu memeriksa wajahnya memastikan agar tidak ada yang salah darinya.

Kini wartawan mulai mewawancari keduanya dengan wajah yang penuh kebahagiaan mereka meminta kepastian dengan berita kehamilan Jee. Beberapa kali arah kamera tertuju pada perut besar Jee yang baru berusia menginjak usia tujuh bulan. Jee tidak mengatakan apa pun saat ini hanya Alfy yang menjelaskan kabar baik itu. Ia membenarkan tentang kehamilan istrinya dan saat ini ia ingin fokus merawat kehamilan Jee di Hongkong.

"Wah di Hongkong?"

"Astaga apakah hanya karena hamil harus ke Hongkong?"

"Sungguh hal yang luar biasa, rasanya seperti di dunia dongeng saja."

Beberapa suara terdengar berbisik dengan wajah takjubnya mendengar penjelasan Alfy, begitu juga dengan Jee yang menatap kaget pada suaminya. Kepergian mereka ke Hongkong ternyata hanya untuk merawat kehamilannya saja. Sungguh hal yang berlebihan apa bedanya jika ia berada di rumah atau pun di Hongkong? bukankah itu sama-sama di rumah.

Bahkan lebih baik jika Jee berada di rumah di kelilingi dengan keluarga yang selalu ramai, sementara di Hongkong tentu mereka akan kesepian tinggal berdua saja.

"Sayang, kita pulang ke rumah saja yah." bujuk Jee yang menarik lengan suaminya menjauh.

"Ada apa, Sayang?" Suara berat Alfy terdengar seraya mengernyitkan dahinya dalam.

Akhirnya Alfy memilih untuk mengakhiri wawancara itu dan memaksa Jee masuk ke bandara karena jam penerbangan mereka sebentar lagi.

"Untuk apa kita jauh-jauh ke Hongkong jika hanya karena kehamilan ini?" Jee kembali bertanya sebelum mereka menuju garbarata.

"Kau ingin membuat Papi kecewa?" tanya Alfy yang menggunakan jurus ampuhnya.

Jee yang mendengar pertanyaan suaminya seketika terlihat murung, lagi-lagi harus melakukan sesuatu demi orangtua mereka. Kapan Jee bisa bergerak bebas tanpa semua aturan dan kemauan orangtuanya padahal saat ini ia sudah berumah tangga.

"Ayo, jangan fikirkan apa pun selain aku dan anak kita oke."

Alfy berusaha meminta Jee untuk berjanji, akhirnya ia hanya bisa menganggukkan kepalanya kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke pesawat.

***

Di kediaman Syein tampak sekeluarga yang tengah berkumpul menyaksikan berita yang sudah ramai tersebar, terlihat wajah Alfy dan Jee di sana. Pemberitaan ini seakan ikut memberi kebahagiaan seluruh masyarakat yang menyaksikan kabar itu. Setelah lamanya pertanyaan demi pertanyaan terus terdengar mencari sosok Alfy yang lama tidak terlihat kini akhirnya terjawab sudah semua karena kehamilan sang istri tercintanya.

"Akirnya anak kita bisa merasakan kebahagiaan yang seperti kita bayangkan." Suara Tuan Reindra terdengar memecah kebahagiaan di ruang itu.

"Iya kau benar." sahut Tuan Indrawan tersenyum kemudian menepuk pundak sahabatnya.

Jac yang baru saja tiba bersama istrinya terlihat sangat kaku, mereka berjalan jauh-jauhan. Jac berjalan lebih depan sementara suster Syanin berjalan lebih jauh di belakang. Tuan Reindra yang menyadari kehadiran mereka menekuk keningnya dalam.

"Permisi, Tuan." Suara Jac terdengar datar dan menatap wajah Tuan Reindra sopan.

"Kalian masih suami istri, kan?"

Pertanyaan Tuan Reindra membingungkan seisi rumah itu. "Papah kok bertanya seperti itu, sih?" tegur Nyonya Syein dan menyenggol lengan suaminya.

"Tentu, Tuan." jawab Jac dengan malunya.

"Lalu mengapa berjalan seperti orang sedang menjalani proses cerai seperti itu?" lanjut Tuan Reindra lagi tanpa menghiraukan wajah kesal istrinya.

Akhirnya Jac menatap ke belakang memberi isyarat pada suster Syanin agar melangkah tepat berada di sebelahnya, ia pun mengikuti permintaan suaminya dengan menundukkan wajahnya sopan. Tuan Reindra seketika tertawa terbahak-bahak melihat tingkah kedua pasangan pengantin baru itu yang sangat terlihat asing.

"Hey, ada apa dengan kalian ini?" Suara Tuan Reindra terdengar sedikit tinggi.

"Jac, seperti inikah kau biasanya pada kami?"

"Tidak, Tuan." jawab Jac dengan menunduk.

Tuan Reindra segera menunjuk sofa yang kosong di hadapan mereka, Jac segera menggenggam tangan istrinya menuntunnya untuk duduk bersamanya. Mereka terlihat gugup ketika mendapat tatapan mencari tahu dari Tuan Reindra bergantian.

Lagi-lagi Tuan Reindra menyerahkan amplop putih di depan Jac dan suster Syanin, jika di lihat itu seperti tiket honeymoon. Tuan Reindra meminta keduanya untuk membuka amplop itu di rumah dan segera melaksanakan sesuai dengan isi amplop tanpa boleh menolak.

"Tapi Tuan-" Suara Jac terdengar seketika terhenti ketika tangan Tuan Reindra melambai ke atas seakan memperlihatkan tanda penolakan untuknya melanjutkan ucapan itu.

Terpopuler

Comments

Maya Astuti

Maya Astuti

Wah honeymoon jac dan syanin

2021-08-15

0

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

like..

2020-12-09

0

Gazelle

Gazelle

semangat

2020-12-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!