Beberapa paper bag dilemparkan dihadapan Karin. Membuat Karin kaget karena secara tiba-tiba.
"Cepat mandi dan pakai pakaiannya," ucap Kenzo, pria yang telah mengambil mahkota Karin.
Karin segera mengambil paper bag dan membuka isinya, dan ternyata high heels, tas dan baju kurang bahan beserta pakaian dalam.
"Tuan, apa tidak ada baju yang lain, selain baju kurang bahan ini." protes Karin yang polos, namun ditanggapi berbeda oleh Kenzo.
"Kamu pakai, Atau kamu keluar dengan telanjang." ucap Kenzo sambil menjambak rambut Karin.
"Ampun tuan, sakit." Karina meringis kesakitan dan Kenzo pun melepas nya dengan kasar.
"Dengarkan aku, sekarang kamu harus patuh padaku karena kamu adalah milikku, jadi turuti semua kemauan ku, dan jangan sekali kali protes atau melawan karena aku Takkan segan- segan menghajar mu, mengerti." ucap Kenzo sambil menggertakan giginya.
Karin hanya bisa mengangguk dan memilih pergi mandi.
Sambil menunggu Karin, Kenzo memilih menikmati secangkir kopi dan sepucuk rokok.
Karin yang sudah keluar dengan memakai pakai terbuka yang membuatnya risih, kerena selama ini di desa Karin selalu menutupi bentuk tubuhnya dengan pakaian longgar dan Sekarang, dengan terpaksa Karin memamerkan bentuk tubuhnya yang cukup wah di hadapan seorang pria.
"Tuan saya sudah siap." ucap Karin, kenzo menatap Karin dari ujung rambut sampai ke kaki sesuai keinginannya.
"Bagus, aku suka jika kamu menurut. Ayo sekarang kita pergi."
Karin pun mengikuti Kenzo pergi, dan ternyata Kenzo membawa Karin kesebuah butik dan membawanya masuk.
Didalam Kenzo sudah disambut karyawan butik. Kenzo memilih langsung pakaian untuk Karin, begitu banyak baju yang diambil namun semua baju yang dipilih dengan model terbuka. Ingin rasanya Karin menolak namun mulutnya terkatup tak dapat bicara.
Setelah selesai dari butik Karina diajak belanja kebutuhan yang lain, namun semua pilihan Kenzo Karina tak diizinkan memilih sendiri, bahkan makeup pun Kenzo yang memilih, setelah semua dirasa cukup Karin pun di ajak ke salah satu Villa milik kenzo, disana hanya ada satu pembantu, tak ada pelayan lainnya.
"Mulai sekarang, kamu tinggal disini, aku akan kemari setiap aku membutuhkanmu. pakai semua yang sudah aku berikan, dan ingat satu hal, tidak ada penolakan apapun yang keluar dari mulutku. sekarang istirahat, aku akan kembali malam nanti" ucap Kenzo seraya memanggil pembantu untuk mengantarkan Karin ke kamar.
Kenzo pun pergi dan Karin diantar bi Ani ke kamar dan membantu Karin.
"Non Karin, sudah lama kenal dengan tuan Kenzo?" tanya Bi Ani sambil menata baju-bajunya Karin di lemari.
"Belum bi, aku baru kenal, memangnya kenapa bi?"
"Gak papa non, soalnya tuan Kenzo gak pernah bawa perempuan kesini, bahkan istrinya sendiri cuma sekali kali saja pernah di ajak kesini."
"Bibi tahu, kalau tuan Kenzo sudah punya istri."
"Ya tahu lah non, saya kan kerja dengan tuan Kenzo cukup lama, dan saya ditugaskan disini, kalau sewaktu-waktu tuan Kenzo kesini."
"Kalau boleh tahu, non nini dari mana. kok bisa sampai kenal dengan tuan Kenzo."
"Ceritanya panjang bi." Karin pun menceritakan semuanya pada bi Ani.
"Kasian sekali kamu non, bukannya kerja yang halal malah terjerat seperti ini, yang sabar ya non, apalagi menghadapi tuan Kenzo yang gak pernah mau mengalah dan apapun perkataannya selalu dianggap benar. Pernikahan tuan Kenzo sudah di ujung tanduk, makanya tuan sampai kaya gini."
"Memang kenapa dengan rumah tangga tuan Ken?"
"Dari awal pernikahan mereka memang sudah tidak cocok non, makanya selalu bertengkar."
"Ya sudah non, silahkan istirahat, bibi mau ke dapur menyiapkan makan malam, non siapkan diri ya, jangan bikin tuan marah, saya gak tega kalau sampai non kenapa-kenapa."
"Makasih ya bi, Karin mau mandi dan istirahat dulu nanti kalau kiranya tuan datang bangunkan ya bi."
Bi Ani pun meninggalkan Karina sendiri. dan Karin segera membersihkan dirinya, saat ingin memakai baju, Karin bingung mau pakai baju apa, karena semua pakaiannya terbuka dan terlalu seksi. dan mata Karin tertuju pada gaun tidur yang seksi namun nyaman dipakai dan memilih untuk tidur.
Karina yang masih lelah pun, tertidur pulas.
Karin yang terlalu lalah dan tak mengetahui Kenzo sudah datang.
Kenzo yang melihat Karina masih tertidur dengan memakai lingerie, membuat hasratnya bergejolak.
Dengan lembut Kenzo mencium leher Karina dan menjalar ke telinganya Sedangkan tangannya bergerak menyusuri pahanya. membuat Karin geli dan mulai terbangun, saat matanya terbuka Karin terkejut melihat Kenzo yang sudah telanjang dada. dan langsung menutup bibir Karina dengan bibir Kenzo agar tidak teriak.
"Sayang, kamu pintar sekali menggodaku, dan sekarang aku menginginkan mu lagi. puaskan aku sayang, aku butuh kehangatan tubuhmu."
Karin pun tak dapat melawan karena sudah mulai terbuai dengan belaian Kenzo yang tiada henti sampai Karin mendapatkan puncaknya untuk yang pertama kalinya hanya dengan belaian Kenzo.
Nafas Karin tak beraturan, namun itu membuat kanzo semakin bersemangat untuk segera menuntaskannya.
Dengan segera Kenzo melepas semua pakaian Karin dan juga dirinya, dan siap untuk bertempur, di medan yang tak terlalu sulit lagi.
Kenzo pun begitu semangat dengan Karin yang hanya mengeluarkan suara pelan, keringat bercucuran membasahi insan yang sedang menyatu, Kenzo yang sangat prima, membuat Karina kalah beberapa kali sebelum akhirnya kenzo pun kembali membanjir rahim Karina dan ambruk di pelukan Karina, Kenzo pun berkali- kali mengecup Karin.
Disisa tenaganya Karin menitikkan air mata, di pipinya, melihat dirinya sendiri yang kini jadi budak seorang pria beristri.
"Kenapa menangis?" Tanya Kenzo pada Karin dengan santainya.
"Aku malu dengan ibu, aku datang ke kota untuk kerja dan membiayai keluarga dikampung, tapi sekarang aku malah terperangkap disini bersama tuan."
"Hanya itu masalahnya, besok aku akan memberikan mu uang dan kirimkan ke ibumu dan juga kabari ibumu dikampung tentang keadaan mu tapi Ingat jangan mengadu yang macam-macam mengerti."
Mendengar ucapan Kenzo Karin langsung menghapus air matanya dan berterimakasih pada Kenzo.
"Terimakasih tuan, atas kebaikan tuan." Karin pun spontan memeluk tubuh Kenzo yang masih satu selimut.
"Sudahlah, sekarang bersihkan dirimu dan layani aku makan."
"Baik tuan," Karin pun bergegas pergi untuk membersihkan diri bergantian dengan Kenzo.
Karin melayani Ken seperti seorang istri, dan Ken pun begitu lahap menyantap makanan di temani Karin.
Karin pun ikut makan bersama tuannya yang tampan, berhidung mancung, tinggi, putih bola matanya indah, Karin seperti terhipnotis dengan ketampanannya selain dari sifat kasarnya.
"Jangan menatapku, nanti kamu jatuh cinta padaku," ucap Ken, membuyarkan tatapan Karin pada dirinya hingga membuat Karin tersedak.
terimakasih sudah mau mampir jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐🧿✍️ ditunggu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Louisa Janis
gitu dong jangan kasar' Ken
2022-03-10
0
Anggele
😘😘😘😘😘😘😘😘 romatis banget jdi bucin dehhhhh
2021-07-22
0
siti aisyah
malang sekali nasib Karin...
2021-05-24
0