Addicted 5

Christ memasuki pekarangan rumahnya. Ia keluar dari mobil lalu mengerinyit saat melihat ada mobil asing yang terparkir sembarangan di pekarangan istana miliknya.

"Mobil siapa ini?" tanya Christ pada salah satu anak buahnya yang berjaga di rumah.

"Teman Tuan muda,"

Tanpa mengatakan apapun lagi, Christ masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu Ia melihat Nenna tengah duduk menatap Raihan yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Christ menatap Nenna dengan tatapan tajamnya. Gadis itu langsung merinding. "Ada perlu apa datang ke sini?" tanya Christ tanpa basa-basi. Ia tidak suka melihat anaknya berteman dengan orang-orang seperti Nenna yang dari penampilan saja sudah tidak meyakinkan.

"Aku dibawa oleh Raihan,"

"Hanya untuk menemani aku bermain game. Lebih baik aku di rumah daripada di luar 'kan? apa keputusan ku kali ini salah lagi, Ayah?"

Rahang Raihan mengeras setelah kalimat itu keluar dari mulut anaknya. Tanpa menjawab apapun lagi, Ia segera meninggalkan sepasang muda-mudi itu.

"Lebih baik aku pulang, Rai. Aku seperti patung di sini,"

"Memang begitu kenyataannya,"

"Sialan!"

Bibir Raihan terangkat sedikit. Hanya Nenna perempuan yang bisa seenak hati memakinya. Mungkin karena Ia juga seperti itu pada Nenna, hingga hukum timbal balik berlaku.

*****

"Aku tahu pekerjaanmu selain jadi pegawai di kafe ini,"

"Apa maksudmu, Carra?"

Rena sedang bersiap untuk pulang dari kafe, oh lebih tepatnya bersiap untuk alih profesi menjadi kupu-kupu malam.

"Kamu nakal ternyata. Tidak seperti yang dilihat orang selama ini,"

Raut cemas langsung hadir di wajah Rena. Gadis itu menatap Carra yang tersenyum miring.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"

"Tidak ada, aku hanya memastikan saja tadi. Kalau dilihat dari reaksimu, sepertinya benar bahwa kamu tidak sebaik yang orang lain pikir. Dan itu karena uang. Benar begitu? kasihan sekali kamu ya. Sampai jual diri demi uang. Penghasilan dari kafe ini masih kurang?"

"Aku ingin kuliah, aku ingin hidup lebih layak. Jadi terpaksa melakukannya,"

"Aku tidak bertanya mengenai alasan mu menjadi seperti itu. Hanya saja yang membuat aku bertanya-tanya, bagaimana reaksi Tuan Xander bila tahu salah satu pegawainya adalah wanita penghibur?"

"Carra, please. Please jangan katakan apapun,"

Rena langsung menangkup kedua tangannya, menatap Carra dengan sorot memohon pada Carra agar tidak mengatakan hal buruk tentang nya pada siapapun.

"Semua aman, asal kamu mau berada di bawah tekanan ku. Terima saja apa yang aku lakukan padamu,"

Cklek

Setelah mengatakan itu Carra keluar dari ruangan dimana Rena bersiap sebelum pergi dari kafe.

Rena menggigit kuku-kukunya dengan perasaan cemas. Rahasia yang sudah Ia jaga selama ini sudah diketahui dan orang yang tahu itu adalah orang yang sangat tidak menyukainya. Bagaimana ini? Rena bingung.

Natasha memasuki ruangan dan menemukan temannya belum pulang. "Kenapa masih di sini? pulang dan istirahat, Rena."

"Iya, aku segera pulang. Terima kasih, Nat. Semoga pekerjaanmu malam ini berjalan dengan baik,"

Natasha menjadi salah satu pegawai yang akan berjaga malam ini. Menunggu kafe dan melayani pelanggan sampai tengah malam, bahkan hampir mendekati pagi buta.

*****

"LEPASKAN! KAU TIDAK BISA MELAKUKAN INI PADAKU!"

Rena dan seorang lelaki yang menjadi tamunya saat ini terlibat perdebatan lagi seperti malam kemarin.

Rena ditarik agar masuk ke dalam kamar lagi. Tamu itu belum merasa puas hingga Ia ingin memaksa Rena terus berada dalam kendalinya. Padahal kesepakatan di awal tidak seperti itu.

"Lepas--"

"Tidak akan. Masuk sekarang! aku akan membayar sisanya dengan Baretta,"

"Tidak bisa! kau harus memberikan bayaran yang sesuai dulu,"

"Banyak bicara kau jalang!"

Plak

Wajah Rena terpelanting ke samping setelah lelaki itu melakukan sesuatu terhadap wajahnya. Anneth pasti ngomong, "Aduh lanjut merah-merah,"

Saat Rena akan diseret lagi untuk memasuki kamar, Rena lagi-lagi teriak. Ia memberontak sekuat tenaga. Ia tidak akan mau rugi.

"Lepaskan dia!" suara tegas dan datar menusuk pendengaran Rena dan pelanggan Rena tadi yang bernama Antolin.

Rena terkejut mendapati laki-laki yang dia perhatikan tempo lalu berdiri di hadapannya seraya bersedekap dada.

"Aku tidak ada urusan dengan mu!"

"Aku akan menyerahkan uang pada Baretta. Kalau memang kau gentle, seharusnya sejak awal sudah memberikan berapapun yang dikehendaki oleh Baretta."

Tiba-tiba saja tangan Rena ditarik oleh Raihan untuk memasuki salah satu kamar. Karena sepertinya lelaki itu akan melakukan sesuatu terhadap Rena dan dirinya. Raihan menghindar. Raihan menekan tubuh Rena di dinding, tepatnya dibalik pintu yang tertutup. Di luar sana, lelaki itu mengetuk pintu dengan kasar bahkan sepertinya kata 'mengetuk' tidak tepat karena dia melakukannya sangat kasar seperti ingin menghancurkan pintu.

Rena ketakutan sekarang. Ia pikir Raihan akan menolongnya dari lelaki tadi tapi ternyata tidak. Pikiran buruk menghantui Rena.

Raihan akan membawa Rena keluar tapi mereka di buat terkejut.

BRAKK

"Apa yang kau lakukan dengan anak buahku?!"

Raihan langsung menjauh dari Rena dengan cepat saat Baretta datang, membuka pintu dengan kasar.

"Kau sudah melakukan hal lebih terhadap dia. Kau wajib membayar kekurangannya padaku,"

"Nyonya, tidak--dia tidak melakukan apapun," ucap Rena dengan jujur. Sekalipun Raihan berniat untuk melakukan sesuatu, tapi tadi belum sempat terjadi. Jadi tidak seharusnya Baretta minta uang lebih pada Raihan.

"Hanya dia satu-satunya yang masih putih bersih. Kau tahu itu?!" Baretta semakin meradang. Berbeda dengan Raihan yang menanggapi dengan santai. Raihan tahu, pasti yang membuat Baretta datang tiba-tiba adalah lelaki tadi. Dia yang melaporkan dan menambah-nambahi cerita yang tidak benar.

"Berapa?" tanya Raihan dengan santai. Ia tidak melakukan apapun tapi bila memang Baretta haus akan uang nya, maka akan Ia berikan.

"Tiga milyar,"

"Okay,"

Devan keluar dari kamar itu untuk mengurus semuanya. Sementara Rena dibuat semakin tidak mengerti. Ia bingung dengan Raihan yang pasrah saja dipintai uang oleh Baretta yang jelas-jelas sedang salah paham. Mereka tidak melakukan apapun.

Tidak ada kalimat penjelasan yang keluar dari mulut Raihan. Ia menuruti Baretta. Tiga milyar Ia gelontorkan hanya karena Baretta salah paham. Sebenarnya Raihan tidak mengalami kerugian asal Raihan membantu dirinya untuk menjelaskan semua pada Baretta tadi.

"Kau sudah membelinya. Tidak ingin dibawa pulang?" tanya Baretta pada Raihan setelah mereka selesai bertransaksi.

Raihan menggeleng seraya menjawab, "Tidak minat. Simpan saja uang nya. Hitung-hitung aku sedang menebar kebaikan. Dan juga simpan saja anak buah mu itu, aku tidak tertarik dengan barang bekas,"

Baretta berdecak. Raihan mengatakan sesuatu yang membuat telinga nya panas. "Dia yang paling putih bersih di sini. kau mengerti maksud ku 'kan? tadi kau sudah melakukan sesuatu padanya, masa tidak sadar akan hal itu?"

"Aku tidak percaya,"

"Kau bisa ulangi kegiatan yang tadi agar percaya,"

Raihan hanya tersenyum menggeleng. "Kegiatan apa, Bodoh? aku tidak melakukan apapun padanya. Tapi ya sudahlah, aku tidak mempermasalahkan uangku yang sudah keluar sia-sia,"

"Kali ini aku yang tidak percaya,"

Raihan bangkit kemudian mengangkat bahunya acuh. "Percaya atau tidaknya, aku tidak peduli. Urusan kita selesai,"

 ---------

Hellawww akyu dtg lg nih. Ada yg masih kebuka matanya di tengah malem gini kek aku? kalo ada yg janggal, kasi tau aku yaa. Maklum ngetiknya malem² jd takutnya ada yg kelewatan dari koreksi aku.

Terpopuler

Comments

☆chika

☆chika

wow 3M.
anak sultan mah bebas.
uang segitu kayak recehan bagi raihan

2021-07-28

1

Nazwah

Nazwah

reyhan devan antolin
bingung akohh

2021-04-25

1

Riinah

Riinah

ini ceritax orang tua devan yah??? my cruel husban

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Addicted 1
2 Addicted 2
3 Addicted 3
4 Addicted 4
5 Addicted 5
6 Addicted 6
7 Addicted 7
8 Addicted 8
9 Addicted 9
10 Addicted 10
11 Addicted 11
12 Addicted 12
13 Addicted 13
14 Addicted 14
15 Addicted 15
16 Addicted 16
17 Addicted 17
18 Addicted 18
19 Addicted 19
20 Addicted 20
21 Addicted 21
22 Addicted 22
23 Addicted 23
24 Addicted 24
25 Addicted 25
26 Addicted 26
27 Addicted 27
28 Addicted 28
29 Addicted 29
30 Addicted 30
31 Addicted 31
32 Addicted 32
33 Addicted 33
34 Addicted 34
35 Addicted 35
36 Addicted 36
37 Addicted 37
38 Addicted 38
39 Addicted 39
40 Addicted 40
41 Addicted 41
42 Addicted 42
43 Addicted 43
44 Addicted 44
45 Addicted 45
46 Addicted 46
47 Addicted 47
48 Addicted 48
49 Addicted 49
50 Addicted 50
51 Addicted 51
52 Addicted 52
53 Addicted 53
54 Addicted 54
55 Addicted 55
56 Addicted 56
57 Addicted 57
58 Addicted 58
59 Addicted 59
60 Addicted 60
61 Addicted 61
62 Addicted 62
63 Addicted 63
64 Addicted 64
65 Addicted 65
66 Addicted 66
67 Addicted 67
68 Addicted 68
69 Addicted 69
70 Addicted 70
71 Addicted 71
72 Addicted 72
73 Addicted 73
74 Addicted 74
75 Addicted 75
76 Addicted 76
77 Addicted 77
78 Addicted 78
79 Addicted 79
80 Addicted 80
81 Addicted 81
82 Addicted 82
83 Addicted 83
84 Addicted 84
85 Addicted 85
86 Addicted 86
87 Addicted 87
88 Addicted 88 Kabar buruk dan bahagia
89 Addicted 89
90 Addicted 90 Meminta bantuan
91 Addicted 91 Membantu suami keringkan rambut
92 Addicted 92 Keinginan Rena terwujud
93 Addicted 93 Nenna "Lelaki yang menyukai Rena adalah lelaki yang bodoh"
94 Addicted 94 Pemandangan yang memanaskan hati Denrio
95 Addicted 95 Satu tamparan untuk Rena
96 Addicted 96 Rena berusaha menjaga situasi
97 Addicted 97 Raihan ingin menghabisi Nenna
98 Addicted 98 Ada kesempatan untuk Denrio
99 Addicted 99 Berusaha menggunakan kesempatan yang ada
100 Addicted 100 Menyudutkan Rena ketika Raihan tidak ada
101 Addicted 101 Reaksi yang tak sesuai harapan
102 Addicted 102 Raihan datang untuk balas dendam
103 Addicted 103 Tak cukup luka, motorpun menjadi sasaran
104 Addicted 104 Rena kesal karena Raihan pulang membawa luka-luka
105 Addicted 105 Raihan mendapat teguran dari ayahnya
106 Addicted 106 Raihan melarang istrinya untuk hadir memenuhi undangan
107 Addicted 107 datang sebentar di pesta ulang tahun Nenna
108 Addicted 108 Rena bertemu keluarga Raihan
109 Addicted 109 Denrio membuat Aldri terluka
110 Addicted 110 Amarah Christ pada Denrio
111 Addicted 111 Denrio kekurangan biaya untuk memperbaiki motornya
112 Addicted 112 Denrio tidak mau ayah stres maka ayo bersenang-senang
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Addicted 1
2
Addicted 2
3
Addicted 3
4
Addicted 4
5
Addicted 5
6
Addicted 6
7
Addicted 7
8
Addicted 8
9
Addicted 9
10
Addicted 10
11
Addicted 11
12
Addicted 12
13
Addicted 13
14
Addicted 14
15
Addicted 15
16
Addicted 16
17
Addicted 17
18
Addicted 18
19
Addicted 19
20
Addicted 20
21
Addicted 21
22
Addicted 22
23
Addicted 23
24
Addicted 24
25
Addicted 25
26
Addicted 26
27
Addicted 27
28
Addicted 28
29
Addicted 29
30
Addicted 30
31
Addicted 31
32
Addicted 32
33
Addicted 33
34
Addicted 34
35
Addicted 35
36
Addicted 36
37
Addicted 37
38
Addicted 38
39
Addicted 39
40
Addicted 40
41
Addicted 41
42
Addicted 42
43
Addicted 43
44
Addicted 44
45
Addicted 45
46
Addicted 46
47
Addicted 47
48
Addicted 48
49
Addicted 49
50
Addicted 50
51
Addicted 51
52
Addicted 52
53
Addicted 53
54
Addicted 54
55
Addicted 55
56
Addicted 56
57
Addicted 57
58
Addicted 58
59
Addicted 59
60
Addicted 60
61
Addicted 61
62
Addicted 62
63
Addicted 63
64
Addicted 64
65
Addicted 65
66
Addicted 66
67
Addicted 67
68
Addicted 68
69
Addicted 69
70
Addicted 70
71
Addicted 71
72
Addicted 72
73
Addicted 73
74
Addicted 74
75
Addicted 75
76
Addicted 76
77
Addicted 77
78
Addicted 78
79
Addicted 79
80
Addicted 80
81
Addicted 81
82
Addicted 82
83
Addicted 83
84
Addicted 84
85
Addicted 85
86
Addicted 86
87
Addicted 87
88
Addicted 88 Kabar buruk dan bahagia
89
Addicted 89
90
Addicted 90 Meminta bantuan
91
Addicted 91 Membantu suami keringkan rambut
92
Addicted 92 Keinginan Rena terwujud
93
Addicted 93 Nenna "Lelaki yang menyukai Rena adalah lelaki yang bodoh"
94
Addicted 94 Pemandangan yang memanaskan hati Denrio
95
Addicted 95 Satu tamparan untuk Rena
96
Addicted 96 Rena berusaha menjaga situasi
97
Addicted 97 Raihan ingin menghabisi Nenna
98
Addicted 98 Ada kesempatan untuk Denrio
99
Addicted 99 Berusaha menggunakan kesempatan yang ada
100
Addicted 100 Menyudutkan Rena ketika Raihan tidak ada
101
Addicted 101 Reaksi yang tak sesuai harapan
102
Addicted 102 Raihan datang untuk balas dendam
103
Addicted 103 Tak cukup luka, motorpun menjadi sasaran
104
Addicted 104 Rena kesal karena Raihan pulang membawa luka-luka
105
Addicted 105 Raihan mendapat teguran dari ayahnya
106
Addicted 106 Raihan melarang istrinya untuk hadir memenuhi undangan
107
Addicted 107 datang sebentar di pesta ulang tahun Nenna
108
Addicted 108 Rena bertemu keluarga Raihan
109
Addicted 109 Denrio membuat Aldri terluka
110
Addicted 110 Amarah Christ pada Denrio
111
Addicted 111 Denrio kekurangan biaya untuk memperbaiki motornya
112
Addicted 112 Denrio tidak mau ayah stres maka ayo bersenang-senang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!