Addicted 4

Carra baru tiba di kafe sementara Rena, Natasha dan karyawan yang lain sudah datang sejak tadi untuk mempersiapkan kafe sebelum dibuka.

Natasha menatap kedatangan Carra dengan pandangan sinis. Ia sedang membersihkan meja-meja kafe bersama teman barunya yang sudah dekat dengannya seperti sahabat yaitu Rena.

"Benar-benar si Carra itu. Dia paling bisa melaporkan cara kerja orang, tapi dia sendiri tidak becus dalam bekerja. Datang sudah siang begini. Dia pikir kafe ini punya siapa?!" gerutunya seraya mengelap dengan gerakan yang tidak santai.

Rena yang berada di sampingnya menatap Natasha dengan bingung. "Nat, kenapa?" tanya Rena penasaran. Ia pikir, dirinya yang sedang dibicarakan Natasha.

"Aku benci sekali dengan Carra,"

"Datang terlambat lagi?"

"Iya, benar-benar minta di pelintir mulut nya yang cerewet itu. Bibir tebalnya suka sekali membicarakan orang lain, dia tidak berkaca apa ya?"

Rena tertawa kecil mendengar ocehan Natasha. Sebenarnya tidak baik membicarakan orang, tapi memang benar apa yang dikatakan Natasha tadi. Carra adalah senior yang semena-mena.

Usai meletakkan tas dan dandan sebentar, Carra keluar dari ruang khusus karyawan. Ia duduk dulu di depan counter pembayaran seraya bermain ponsel, kemudian saat atasannya datang Ia cepat-cepat mengambil sapu, ia mencari muka seperti biasanya.

Natasha dan Rena menyapa Xander, pemilik kafe yang hampir setiap hari datang. Kemudian Xander masuk ke dalam ruangannya setelah memperhatikan sejenak pekerjaan semua pegawainya.

****

Raihan menyingkirkan tangan Nenna yang tersampir di lengannya sejak tadi. Ia merasa risih dan berulang kali memarahi tapi gadis itu tetap saja keras kepala.

"Lebih baik kamu pulang,"

"Tidak, aku akan menunggu pertandingan mu selesai,"

"Tidak ada gunanya juga kamu di sini,"

Nenna bersikeras ingin menunggu Raihan selesai balapan dengan Denrio.

"Sesuai kesepakatan awal. Yang kalah harus mengorbankan satu motor,"

"Tidak masalah. Ayo, kita mulai sekarang?"

Denrio memainkan gas motor besarnya terlebih dahulu seraya menatap Raihan dengan pandangan tajam.

Nenna mengecup bibir Raihan dengan sembarangan. Tujuannya ingin memberi semangat.

"Kamu harus menang! kalau tidak, kamu akan rugi memberikan dia motor,"

"Hati-hati, Rai. Jangan terlalu ambisius jadi pemenang,"

Raihan dan Denrio sudah mulai melajukan motor mereka dengan kecepatan yang sangat gila. Keduanya sama-sama memiliki kemampuan di bidang ini. Dan balapan adalah hobi mereka selain karena keinginan untuk bersaing dengan musuh.

Teman-teman Denrio dan Raihan harap-harap cemas menunggu keduanya mencapai garis finish.

Malam ini Dewi Fortuna sedang tidak berpihak pada Raihan. Denrio lebih cepat tiba di garis start.

"Kau yakin hanya minta motor? tidak meminta uang lebih padaku untuk booking hotel?" Raihan mengungkit masalah sebelumnya dimana Denrio melecehkan seorang gadis di gudang kampus mereka.

Denrio menghajar wajah Raihan dengan membabi buta. Raihan pun tidak ingin diam saja. Justru karena kekalahannya, Raihan jadi semangat membalas kekerasan yang telah dilakukan Denrio.

"Rai, Sudah! jangan diladeni,"

Raihan mengeluarkan darah dari mulutnya, Ia berdecih kemudian menyudahi aksi balas dendam nya karena Denrio juga sudah terkapar.

Raihan naik ke atas motornya tapi sebelum itu dia berucap, "Tunggu motor dariku datang ke rumahmu,"

Usai mengatakan itu, Raihan bergegas melajukan motor nya membelah jalanan kota malam ini, meninggalkan Nenna yang merengek karena merasa tidak dipedulikan oleh Raihan yang pulang tanpa dirinya.

"Salah satu dari kalian ada yang bersedia mengantar aku?"

"Tidak, kamu ingin pulang sekarang," jawab Sergi mewakili kedua temannya. Nenna semakin mencak-mencak. Ia menyesal tidak bawa mobil ke sini.

Sergi, Gion, dan Edric sudah pergi dengan motor mereka masing-masing. Hanya tinggal Nenna sendiri bersama Denrio dan juga semua temannya.

"Ini sudah malam aku tidak bawa mobil juga. Kalian ada yang mau antar aku pulang?"

"Itu masalah mudah, tapi kamu harus melakukan sesuatu dulu,"

Melihat senyum miring yang hadir di bibir Denrio yang babak belur dan pandangan tajamnya yang nakal, Nenna tahu apa yang diinginkan lelaki itu.

Nenna mengangguk setuju. Daripada Ia sendiri di arena balap ini seperti orang stres, lebih baik memenuhi apa yang diinginkan lelaki itu.

Lagipula biarpun Raihan tahu, tidak ada salahnya. Ia dan Raihan sama seperti Ia dengan Denrio. Raihan tak pernah menganggapnya spesial.

*****

BUGH

BUGH

BUGH

Tiba di rumah Raihan harus mendapatkan kekerasan lagi dari ayahnya, Christ. Seperti biasa, Christ paling bisa menebak habis apa Raihan kalau pulang sangat malam seperti ini.

"Entah ingin jadi apa kamu, Raihan. Mati-matian Ayah mendidik kamu tapi kamu tidak juga berubah,"

Raihan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Ingin rasanya memaki lelaki di hadapannya itu.

Raihan bangkit dan berjalan tertatih menuju kamarnya. Sementara Christ menendang sofa dengan emosi yang belum berkurang sama sekali.

Ingin sekali menyeret Raihan, menghajarnya dengan membabi buta hingga mungkin sampai sekarat, lalu memakinya habis-habisan tapi hatinya menolak untuk melakukan itu. Semarah apapun Ia dengan Raihan, tetap saja darahnya yang mengalir di tubuh Raihan menjadi alasan Ia untuk tetap waras.

*****

Tiba di kamar, Raihan segera mandi. Biar lukanya terkena air, Ia tidak merasakan sakit sama sekali. Tubuhnya terasa jauh lebih baik ketika berada di bawah pancuran air.

Setelah mandi, Raihan langsung mengobati luka di wajahnya. Kemudian lelaki itu menyingkap baju nya untuk mengobati luka yang Ia alami di perut.

Raihan tidak meringis. Ini tidak seberapa dengan yang biasanya Ia dapati bila pulang dalam kondisi mabuk. Ayahnya sedang berbaik hati malam ini. Tidak membuatnya terlalu babak belur.

Ketika sedang bercermin mengobati luka di sudut mata nya, ponsel Raihan bergetar. Ia segera meraih ponselnya.

Begitu Ia jawab panggilan itu, suara Netta yang mengganggu pendengaran langsung menyapa Raihan.

"Raihan! kamu tega sekali meninggalkan aku,"

"Aku yakin kamu sudah pulang dengan mereka,"

"Mereka siapa?"

"Denrio, dia temanmu jika sedang berada di belakang aku. Benar begitu?"

"Ya--ya--ya, tapi aku pulang dengan dia karena kamu meninggalkan aku. Dan teman-teman mu juga begitu,"

"Ya sudah, tidak masalah. Kamu mau pulang dengan monster sekalipun aku tidak peduli,"

"Iya aku tahu,"

Nenna berucap dengan nada kesalnya. Ia ingin Raihan merasa cemburu, tapi apa yang dia dapat? Raihan tidak pernah peduli dari awal mereka dekat sampai sekarang. Status mereka tidak jelas. Giliran Ia mendekat, Raihan menjauh. Tapi kalau ada butuhnya, dia adalah orang nomor satu yang dicari Raihan.

Benar-benar menyebalkan sekali lelaki itu, tapi entah mengapa Ia tak bisa membenci nya.

"Kamu sedang apa?"

Tut

Tut

Tut

"Rai, sialan! dimatikan teleponnya," Nenna memaki Raihan yang tidak menjawab pertanyaan nya dan malah menyelesaikan panggilan mereka secara sepihak.

"Semakin sakit kepalaku mendengar dia bicara tidak karuan," gumam Raihan.

Lelaki itu memberikan obat cair di lukanya menggunakan kapas. Setelah semuanya terobati, Ia memutuskan untuk mengistirahatkan diri.

---------

Hollaaaa aku dtg lg. Ada yg masih mau baca ga? maaciw karena kalian udh mampir dan beri dukungan🙏🤗

Terpopuler

Comments

Seriani Yap

Seriani Yap

Orang tua menuntut kita biasanya juga unt kebaikan kita, mungkin harus bicara de hati ke hati antara Chris n reihan.
Knapa rena harus menjalani kerja double dr penjaga coffee sampe kerja di rumah bordil.

2020-12-27

0

Pe_fina

Pe_fina

selalu dipantau thor🤗semangat ya thor

2020-12-11

1

다이아몬드 ʕ•ﻌ•ʔ

다이아몬드 ʕ•ﻌ•ʔ

Tetap menanti...

2020-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Addicted 1
2 Addicted 2
3 Addicted 3
4 Addicted 4
5 Addicted 5
6 Addicted 6
7 Addicted 7
8 Addicted 8
9 Addicted 9
10 Addicted 10
11 Addicted 11
12 Addicted 12
13 Addicted 13
14 Addicted 14
15 Addicted 15
16 Addicted 16
17 Addicted 17
18 Addicted 18
19 Addicted 19
20 Addicted 20
21 Addicted 21
22 Addicted 22
23 Addicted 23
24 Addicted 24
25 Addicted 25
26 Addicted 26
27 Addicted 27
28 Addicted 28
29 Addicted 29
30 Addicted 30
31 Addicted 31
32 Addicted 32
33 Addicted 33
34 Addicted 34
35 Addicted 35
36 Addicted 36
37 Addicted 37
38 Addicted 38
39 Addicted 39
40 Addicted 40
41 Addicted 41
42 Addicted 42
43 Addicted 43
44 Addicted 44
45 Addicted 45
46 Addicted 46
47 Addicted 47
48 Addicted 48
49 Addicted 49
50 Addicted 50
51 Addicted 51
52 Addicted 52
53 Addicted 53
54 Addicted 54
55 Addicted 55
56 Addicted 56
57 Addicted 57
58 Addicted 58
59 Addicted 59
60 Addicted 60
61 Addicted 61
62 Addicted 62
63 Addicted 63
64 Addicted 64
65 Addicted 65
66 Addicted 66
67 Addicted 67
68 Addicted 68
69 Addicted 69
70 Addicted 70
71 Addicted 71
72 Addicted 72
73 Addicted 73
74 Addicted 74
75 Addicted 75
76 Addicted 76
77 Addicted 77
78 Addicted 78
79 Addicted 79
80 Addicted 80
81 Addicted 81
82 Addicted 82
83 Addicted 83
84 Addicted 84
85 Addicted 85
86 Addicted 86
87 Addicted 87
88 Addicted 88 Kabar buruk dan bahagia
89 Addicted 89
90 Addicted 90 Meminta bantuan
91 Addicted 91 Membantu suami keringkan rambut
92 Addicted 92 Keinginan Rena terwujud
93 Addicted 93 Nenna "Lelaki yang menyukai Rena adalah lelaki yang bodoh"
94 Addicted 94 Pemandangan yang memanaskan hati Denrio
95 Addicted 95 Satu tamparan untuk Rena
96 Addicted 96 Rena berusaha menjaga situasi
97 Addicted 97 Raihan ingin menghabisi Nenna
98 Addicted 98 Ada kesempatan untuk Denrio
99 Addicted 99 Berusaha menggunakan kesempatan yang ada
100 Addicted 100 Menyudutkan Rena ketika Raihan tidak ada
101 Addicted 101 Reaksi yang tak sesuai harapan
102 Addicted 102 Raihan datang untuk balas dendam
103 Addicted 103 Tak cukup luka, motorpun menjadi sasaran
104 Addicted 104 Rena kesal karena Raihan pulang membawa luka-luka
105 Addicted 105 Raihan mendapat teguran dari ayahnya
106 Addicted 106 Raihan melarang istrinya untuk hadir memenuhi undangan
107 Addicted 107 datang sebentar di pesta ulang tahun Nenna
108 Addicted 108 Rena bertemu keluarga Raihan
109 Addicted 109 Denrio membuat Aldri terluka
110 Addicted 110 Amarah Christ pada Denrio
111 Addicted 111 Denrio kekurangan biaya untuk memperbaiki motornya
112 Addicted 112 Denrio tidak mau ayah stres maka ayo bersenang-senang
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Addicted 1
2
Addicted 2
3
Addicted 3
4
Addicted 4
5
Addicted 5
6
Addicted 6
7
Addicted 7
8
Addicted 8
9
Addicted 9
10
Addicted 10
11
Addicted 11
12
Addicted 12
13
Addicted 13
14
Addicted 14
15
Addicted 15
16
Addicted 16
17
Addicted 17
18
Addicted 18
19
Addicted 19
20
Addicted 20
21
Addicted 21
22
Addicted 22
23
Addicted 23
24
Addicted 24
25
Addicted 25
26
Addicted 26
27
Addicted 27
28
Addicted 28
29
Addicted 29
30
Addicted 30
31
Addicted 31
32
Addicted 32
33
Addicted 33
34
Addicted 34
35
Addicted 35
36
Addicted 36
37
Addicted 37
38
Addicted 38
39
Addicted 39
40
Addicted 40
41
Addicted 41
42
Addicted 42
43
Addicted 43
44
Addicted 44
45
Addicted 45
46
Addicted 46
47
Addicted 47
48
Addicted 48
49
Addicted 49
50
Addicted 50
51
Addicted 51
52
Addicted 52
53
Addicted 53
54
Addicted 54
55
Addicted 55
56
Addicted 56
57
Addicted 57
58
Addicted 58
59
Addicted 59
60
Addicted 60
61
Addicted 61
62
Addicted 62
63
Addicted 63
64
Addicted 64
65
Addicted 65
66
Addicted 66
67
Addicted 67
68
Addicted 68
69
Addicted 69
70
Addicted 70
71
Addicted 71
72
Addicted 72
73
Addicted 73
74
Addicted 74
75
Addicted 75
76
Addicted 76
77
Addicted 77
78
Addicted 78
79
Addicted 79
80
Addicted 80
81
Addicted 81
82
Addicted 82
83
Addicted 83
84
Addicted 84
85
Addicted 85
86
Addicted 86
87
Addicted 87
88
Addicted 88 Kabar buruk dan bahagia
89
Addicted 89
90
Addicted 90 Meminta bantuan
91
Addicted 91 Membantu suami keringkan rambut
92
Addicted 92 Keinginan Rena terwujud
93
Addicted 93 Nenna "Lelaki yang menyukai Rena adalah lelaki yang bodoh"
94
Addicted 94 Pemandangan yang memanaskan hati Denrio
95
Addicted 95 Satu tamparan untuk Rena
96
Addicted 96 Rena berusaha menjaga situasi
97
Addicted 97 Raihan ingin menghabisi Nenna
98
Addicted 98 Ada kesempatan untuk Denrio
99
Addicted 99 Berusaha menggunakan kesempatan yang ada
100
Addicted 100 Menyudutkan Rena ketika Raihan tidak ada
101
Addicted 101 Reaksi yang tak sesuai harapan
102
Addicted 102 Raihan datang untuk balas dendam
103
Addicted 103 Tak cukup luka, motorpun menjadi sasaran
104
Addicted 104 Rena kesal karena Raihan pulang membawa luka-luka
105
Addicted 105 Raihan mendapat teguran dari ayahnya
106
Addicted 106 Raihan melarang istrinya untuk hadir memenuhi undangan
107
Addicted 107 datang sebentar di pesta ulang tahun Nenna
108
Addicted 108 Rena bertemu keluarga Raihan
109
Addicted 109 Denrio membuat Aldri terluka
110
Addicted 110 Amarah Christ pada Denrio
111
Addicted 111 Denrio kekurangan biaya untuk memperbaiki motornya
112
Addicted 112 Denrio tidak mau ayah stres maka ayo bersenang-senang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!