CH '5' : Dia melupakan budaknya

.......

.......

.......

...HAPPY READING...

.......

.......

Sudah tiga hari Caitlin tak mendengar kabar dari George. Awalnya ia menghubungi George setelah 5 jam keberangkatannya, tetapi tak diangkat, dia pun mengingat perkataannya tiga hari lalu, yang mengatakan dia sibuk Caitlin mengurungkan niatnya.

Caitlin berjalan mondar-mandir, mengelilingi kolam renang di taman belakang. Sesekali dia mengeluarkan 3 lembar foto yang menjadi teman curhatnya. Caitlin juga bingung, kenapa dia mirip istri yang sedang menanti-nanti kepulangan sang suami. Perasaannya juga tidak tenang, hatinya seakan gundah dan ingin sekali melepas ri di dengan sang tuan.

Apakah dia sudah melupakan budaknya?

Kalimat itulah yang terus terngiang di kepala Caitlin membuat, dia menjadi tambah sedih dan sedikit takut entah karena apa. Caitlin mengeluarkan foto George yang sedang tersenyum itu, tepat di tempatnya berdiri sekarang, foto itu diambil.

"Kenapa dia sangat tampan, wajahnya terlihat familiar, apakah dia salah satu idol kesukaan ku?" Caitlin mengelus foto itu dengan jari telunjuknya. Matanya memandang lekat foto ditangannya, sambil tersenyum kecil, dia mencoba meniru gaya foto George. Perlahan Caitlin membidik kamera handphonenya ke wajahnya, membuat senyum yang sama seperti senyum George di foto.

cekrek

Mimik wajah Caitlin berubah, kenapa wajahnya tidak seimut dan sekeren foto George. Hingga sepuluh kali potret, wajahnya masih tetap sama, tidak menarik. Caitlin mendesah malas, dia mulai memandang lagi, wajah dewa milik George. "Wajahnya kok familiar banget ya?" Caitlin mulai mengingat-ingat dimana dia pernah melihat wajah seperti itu.

Dan pada akhirnya Caitlin menyerah, dia tidak mengingat dimana wajah seperti itu, Caitlin pun memilih beranjak, meninggalkan taman belakang dan mulai memasuki kamarnya, yah kamarnya bukan kamar George.

.......

.......

...🌼...

.......

.......

Di benua lain, George duduk di singgasananya. Dia memandang sinis para penghianat yang berhasil mencuri darinya.

"Kalian tuli?" George bertanya dengan nada tinggi, perlahan dia turun dari kursi kebesarannya. Menatap dengan tajam laki-laki berperawakan tinggi dan kurus itu dengan sinis. George menendang tulang kering kaki laki-laki itu. Membuat si empu berteriak kesakitan.

"Cepat jawab aku..." George berteriak dengan nada tak terbantahkan, tiga pencuri lain yang juga diikat hanya mampu diam dengan tubuh bergetar ketakutan

"Jawab bajing*n,,,, Hasan bawa dan siksa mereka, buat mereka mengakui siapa pesuruhnya" George kembali duduk di kursinya, menatap bodyguardnya menyeret pemberontak sekaligus para pencuri itu.

George menghela nafas setelah 3 hari penuh dia mengurus para penghianat itu sampai melupakan seseorang yang mengacaukan pikirannya akhir-akhir ini. George pun mengeluarkan handphonenya berlogo apel yang digigit itu dari laci mejanya. Menyalakannya setelah tiga hari mati, bunyi notifikasi langsung bersahutan banyak pesan dari nomor yang tidak dikenal, banyak panggilan tak terjawab dan matanya hanya terfokus pada kontak bernama "budak kecil" George berucap sambil tersenyum tipis, wajahnya terlihat senang saat tau bukan hanya dia yang memikirkan hal itu disini, budak kecilnya juga pasti merindukannya.

George kembali meletakkan handphonenya di atas meja, bersandar di kursi dengan mata terpejam. George mengingat semua kata-kata manisnya, mengeluarkan smirk khasnya "Bullshit?" George berucap sinis, mengepalkan tangannya memukul meja.

Flashback on:

"George, aku tidak akan menyerah, aku sudah tau kalau sekarang kau menyimpan j a l a n g dirumah mu kan? Aku akan menyingkirkan j a l a n g itu, supaya aku menggantikannya" Ucap wanita di samping George, George hanya diam tak menyahut.

"Kalau kau tidak percaya, aku akan membuatnya menderita" Tekadnya, dan membuat George tersentak, dan refleks menatap tajam wanita di sampingnya.

"Huh, melihat reaksi yang seperti ini, aku yakin bahwa j a l a n g itu berbeda kan? Jika kamu tidak menyingkirkan j a l a n g itu secepatnya, maka aku yang akan menyingkirkannya".

Flashback off.

"Aku memang gila" lanjutnya dan langsung bangkit, menarik jas yang tersampir di kursi. "Aku harus menuntaskan ini" Dia pun beranjak meninggalkan ruangan yang kembali sunyi, hanya terdengar dentingan jam dinding.

...*...

George mengeluarkan sebuah belati kecil, dan menatap dalang utama kerusuhan yang mengusiknya.

"Heh, sudah siap bermain-main dengan belatiku?" George menggoreskan ujung belati ke pelipis pria bertubuh besar itu.

"Dasar iblis, seharusnya kau sudah mati dari dulu. Cih" Pria itu malah meludahi kaki jenjang George membuat pria tampan itu semakin naik pitam.

Sak...

Ujung belati melesat, menusuk salah satu mata pria yang masih memberontak itu.

"Sialan, lidah kotorku mengenai kaki ku baj*ngan!" George kembali melesatkan ujung belati, hingga kedua mata itu sudah bocor tertusuk. Si pemilik mata masih saja meraung-raung. Bahkan masih berani mengumpat George.

"Say hi untuk ajal mu!" George terkekeh, merasa senang melihat pria itu meraung-raung.

Srak...

George merobek wajah pria itu dengan brutal. Masih dengan belati kesayangannya.

.......

.......

...🌼...

.......

.......

Setelah kembali dari menabung dosa, George sudah duduk di balkon kamar sebuah apartemen yang dia beli, ya dia tidak suka menyewa karna sering bepergian ke tempat ini.

"Apa yang harus kulakukan, kenapa aku begitu takut, aku tau ini salah, tapi" George mengacak rambutnya, alunan lagu terdengar dari dalam kamar, ya dia menyalakan musik untuk mengatasi kebingungan sekaligus mengurangi penatnya.

George berbeda dengan manusia lain saat suntuk, dimana para manusia, terutama laki-laki yang selalu pergi ke club, menghabiskan uang dengan minum-minuman keras dan setelahnya bermain dengan jal*ng, atau merokok dan mabuk-mabukan. George tidak seperti itu, dia selalu menerapkan hidup sehat, dia trauma mengingat pamannya yang mati karena kanker paru-paru, hingga sampai sekarang dia belum pernah merokok dan mabuk-mabukan. Kadang dia sedikit kesal jika para bawahannya menatap dia dengan aneh, seakan menjelaskan dia bukanlah pria.

Lagu masih terdengar mengalun, hingga getaran di dalam saku celananya membuyarkan lamunannya. George membuka handphonenya menatap nama 'budak kecil' disana.

George terdiam sejenak menormalkan nafasnya dan perlahan menghembuskannya pelan. Belum sempat dia menjawab, bunyi tut terdengar membuatnya membuka mata dengan dahi berkerut.

"Ada apa dengannya, apa dia tidak memiliki pulsa?" George ingin menelepon kembali, tetapi ego dan gengsi langsung menguasai dirinya. Membuatnya memasukkan kembali handphone dan masuk ke dalam kamar.

.......

.......

...🌼...

.......

.......

Disinilah Caitlin terduduk di atas kasur dengan melamun. Dia sedih, kenapa panggilannya tidak di angkat, pikiran-pikiran aneh pun menyerangnya, seakan menyadarkan bahwa dia bukanlah siapa-siapa.

"Hiks...hiks...hiks..." Caitlin mulai menangis, wajahnya memerah telinganya panas, kenapa dia menjadi begitu cengeng.

"Kenapa dia melupakan aku,,, hiks...hiks" Caitlin mengusap kasar wajahnya, menguatkan diri bahwa dia tidak istimewa, dia hanya pelayan yang memiliki pekerjaan berbeda.

Caitlin pun memasuki selimut, mencium wangi segar dari bantal di pelukannya. Ya wangi George, Caitlin mengendap-endap masuk ke dalam kamar tuannya. sungguh gila memang, tetapi kerinduannya tidak dapat terbendung lagi. Entah kenapa dia ingin sekali bertemu dengan George, menciumnya dan memeluknya menghirup aroma tubuhnya.

Tanpa sadar, Caitlin telah melewatkan sesuatu, sesuatu yang membuatnya semakin terjerat dalam putaran hatinya. Dia akan terjebak sendirian, meratapi nasib jika sudah pada waktunya.

Tapi sudahlah, biarkan dia menikmati masa-masa ini dulu. Sebelum masa-masa baru datang, dan menghempaskannya ke dunia yang sebenarnya.

.......

.......

.......

...*To be continued....

...Like...

...**Jangan lupa follow Instagram...

...Author @jerni_as**...

.......

.......

.......

Terpopuler

Comments

Ratna Dewi Dewi

Ratna Dewi Dewi

kenapa apakah halimmmm

2021-07-17

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 52 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!