Bab 4. Maaf

"Haha jangan kaget begitu. Tapi sebelum aku menjelaskan apa tugas kalian, kita masih harus menunggu seseorang lagi," ucap dekan.

"Siapa itu, Pak?" tanya Terry.

KLAKK!

Pintu mendadak terbuka dan tampaknya seorang gadis lagi masuk ke ruangan itu.

"Selamat pagi," sapa si gadis tersebut.

"Loh ...?" tanya Nisa dan Terry terheran-heran secara bersamaan.

Namun, terjadi ketegangan antara Nisa dan gadis yang baru saja datang itu, dialah Natasha. Mereka berdua tak pernah akur, bisa dibilang mereka saling menganggap satu sama lain sebagai musuh. Alasannya adalah karena Natasha menyukai Ricky dan berniat untuk merebutnya dari Nisa.

"Oh, Natasha sudah datang. Nah, sebelum aku menjelaskan, kalian bertiga silakan duduk dulu!" pinta sang dekan.

"Baik Pak," jawab mereka bertiga bersamaan.

Setelah ketiga mahasiswa itu duduk secara berhadapan dengan dekan, pria paruh baya tersebut kembali berucap, "Ehem, tugas khusus yang diberikan kepada kalian ini namanya adalah percobaan praktik lapangan. Tujuan dari proyek ini adalah riset untuk mengetahui secara langsung apakah mahasiswa di universitas ini memang layak dibutuhkan dalam dunia kerja."

"Maaf menyela, tetapi kenapa harus melibatkan aku?" tanya Nisa.

"Hei, kamu itu diberi kepercayaan khusus sama Pak Dekan, harusnya kamu itu merasa terhormat!" bisik Terry.

"Iya-iya ..." ucap Nisa dengan nada malas.

"Haha, tak apa Nisa. Pertanyaanmu itu tetap akan aku jawab. Proyek ini termasuk proyek penting, jadi bukan sembarang orang yang bisa ditunjuk. Karena proyek ini dilakukan khusus untuk beberapa orang, supaya tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar, jadi pihak universitas memilih kalian bertiga yang nilai akademiknya paling tinggi di seluruh angkatan." ucap Dekan

"Proyek ini kan penting, jadi pasti tidak boleh ada kesalahan. Supaya tetap fokus dengan proyek ini, selama proyek berlangsung kita bebas dari tugas dosen, kan?" tanya Nisa dengan tatapan berharap.

"Soal itu silakan konsultasi sendiri dengan dosen," jawab dekan yang seketika membuat raut wajah Nisa murung.

"Hahh ... paling malas sama si botak," gumam Nisa.

"Lalu apa yang harus kami lakukan, Pak?" tanya Natasha.

"Pertanyaan bagus! Yang harus kalian lakukan sangat sederhana. Kalian hanya diharuskan melamar pekerjaan dengan identitas kalian sendiri sebagai mahasiswa dari universitas ini, tetapi tanpa menyebutkan apapun mengenai proyek percobaan ini! Lalu, aku sarankan kalian untuk menargetkan perusahaan besar. Dan yang paling penting, kalian dilarang memakai perusahaan milik keluarga kalian sendiri!"

"Eh?! Tapi kenapa?" Ketiga orang itu terkejut.

"Aku paham betul latar belakang kalian tidaklah biasa. Pertama Natasha, keluargamu memiliki perusahaan entertainment. Kedua Terry, keluargamu mengelola perusahaan garmen. Lalu Nisa, meskipun tak terlalu besar tapi keluargamu punya department store. Sedangkan proyek ini adalah untuk menguji kemampuan kalian, dan jika kalian menggunakan perusahaan keluarga sendiri maka hasilnya akan meragukan." jelas sang dekan.

"Tapi kenapa proyek percobaan itu baru ada sekarang, Pak? Perasaan tahun-tahun kemarin tidak ada hal seperti ini." tanya Nisa.

"Soal itu karena beberapa hari yang lalu ketika rapat petemuan, ketua komite datang ke universitas dan secara khusus menekankan agar proyek ini dikerjakan. Nah, kalian selaku peringkat tiga besar pasti menjadi pilihan yang terbaik. Dan kamu Nisa, meskipun kamu peringkat tiga tapi kamu punya nilai tertinggi dalam bidang keterampilan. Jadi aku menaruh harapan padamu," ucap dekan.

"Iya Pak ..." jawab Nisa dengan senyum terpaksa.

Sial, menaruh harapan apanya? Pasti dekan kampret ini sengaja mempersulitku.

"Kalian kan bertiga. Jadi, aku harap kalian bisa bekerjasama dengan baik! Jika proyek percobaan ini berhasil, maka perusahaan besar akan secara khusus memprioritaskan universitas kita untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja yang kompeten. Jadi kerjakan dengan sungguh-sungguh karena ini demi kebaikan semua orang."

"Baik, Pak ..." jawab mereka bersamaan.

"..." Natasha diam lalu melotot ke arah Nisa.

Aku ini Natasha, dengan latar belakang keluargaku, aku pasti bisa dapat perusahaan besar. Sedangkan kau, Nisa Sania sialan pasti dapat perusahaan jelek untuk proyek ini, sama jeleknya seperti penampilanmu! Harusnya senior Ricky itu milikku, tapi gara-gara kamu jadinya aku diabaikan! sama sekali. Aku benci kau! Dasar jal*ng!

"..." Nisa lalu membalas tatapan Natasha.

Belakangan ini aku sial sekali. Dan sekarang disuruh kerja sama bareng Natasha. Yah ... kalau itu sih mending, tapi kalau bareng si cecunguk Terry ini, rasanya aku mau bertobat!

"Sudah itu saja, jika ada yang ingin ditanyakan silakan temui dosen pembimbing kalian. Sekarang kalian boleh keluar."

"Baik, Pak." Ketiga orang tersebut langsung keluar dari ruangan.

Setelah ketiga orang itu pergi, tingkah laku dekan tampak mencurigakan. Dia mengambil ponselnya dan segera menelpon seseorang. Saat panggilan telepon itu tersambung, sikap yang ditunjukkan oleh dekan jadi sangat sopan.

"Bagaimana? Kau sudah melakukan apa yang aku suruh?" tanya seseorang yang berada di telepon.

"Sudah, saya berhasil menipunya, dan sepertinya dia tidak curiga karena saya mengikutsertakan mahasiswa lain bersamanya. Apakah ada hal lain yang bisa saya lakukan?" tanya dekan.

"Tidak ada. Terima kasih telah mengerjakannya dengan baik."

"Haha, itu bukan apa-apa. Saya bisa melakukan apa saja demi Tuan Besar Kartawijaya. Terlebih lagi Anda selaku sponsor terbesar di universitas ini. Jika ada apa-apa, silakan hubungi saya lagi."

Di sisi lain di luar ruangan dekan, ketiga orang itu saling menatap sinis karena tidak cocok dengan satu sama lain

"Sania, kamu rencananya mau target ke perusahaan mana untuk proyek ini?" tanya Terry pada Nisa.

"Kepo!" jawab Nisa yang langsung berjalan pergi.

"Dasar ... padahal aku tanya supaya nanti nggak sama!" kesal Terry.

"Sudahlah Kak, dia itu memang nyebelin!" celetuk Natasha.

"Ya, soal itu aku juga tahu," jawab Terry.

Sehabis dari ruangan dekan, Nisa tidak mencari dosen pembimbingnya. Dia malah langsung ke kantin karena teringat pesanan milkshake cokelat yang dia titipkan pada Jenny.

Dia menghampiri sebuah meja di mana dia melihat kedua temannya berada di sana. "Loh? Ini kok dua gelas, Jen? Aku kan pesannya cuma satu." Nisa kebingungan.

"Ya, ini sih satu lagi buat dia! Dia juga yang bayar," ucap Jenny sambil menunjuk ke arah belakang Nisa.

Nisa lalu menoleh ke belakang. "Anjirr! Ricky, kok tiba-tiba di sini?!"

"Ya, ini kejutan. Tapi bisa nggak sih gaya bicara kasarmu itu dikurangi? Masa ke pacar sendiri bilang kayak gitu," keluh Ricky.

"Yah ... aku kan kaget jadinya bicara begitu. Ngomong-ngomong ... ini kan masih jam kerja, kamu di rumah sakit?" tanya Nisa yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Sial, sekarang Ricky di sini. Tiba-tiba aku teringat soal perjodohan sialan itu.

"Hari ini nggak ada janji temu dengan pasien, makanya kesini. Ditambah ... aku juga sudah kangen denganmu." Ricky membuang muka, terlihat wajahnya yang memerah.

"Sania!" panggil Isma.

"Hm?" tanya Nisa.

"Aku sama Jenny mau pergi. Kita nggak mau jadi nyamuk. Bye!"

Kedua gadis yang merasa jadi pengganggu itu pergi meninggalkan Nisa dan Ricky. Ricky yang senang dengan kepergian mereka berdua langsung mengajak Nisa untuk duduk bersama. Tetapi, saat ini Ricky merasa ada yang janggal dengan tingkah laku pacarnya.

"Nisa, kenapa dari tadi seperti menghindari pandanganku?"

"Eh?!" Nisa terkesiap.

Harus jawab apa nih? Dari tadi aku terus kepikiran soal perjodohan itu. Tapi aku nggak bisa cerita ke Ricky. Maaf Ricky, aku minta maaf banget ...

"Maaf!" ucap Nisa tanpa sadar.

"Hah? Minta maaf soal apa?" tanya Ricky kebingungan.

"S-soal ..."

Ahh ... sial, malah keceplosan. Mulutku kenapa nggak bisa dikontrol?! Tapi sudah terlanjur, jawab terserah deh!

"Anu ... Ricky, tadi malam kan aku membentakmu pas telepon. Kamu nggak sakit hati, kan?" tanya Nisa dengan senyum canggung.

"Hahaha, jadi karena itu. Soal itu jangan terlalu dipikir. Tapi ... ternyata kamu khawatir soal perasaanku, romantis banget sih pacarku ini~" ucap Ricky dengan nada gembira sambil memeluk Nisa.

"Hei, jangan di sini! Ada banyak orang yang melihat!" Nisa tersipu malu lalu menundukkan kepalanya.

Ricky lalu melepaskan pelukannya. "Ayo, aku antar pulang! Kamu nggak ada kelas, kan?" tanya Ricky.

"Iya, ayo pulang!" Nisa bersemangat.

Sebenarnya aku masih ada kelas, tapi masa bodoh dengan itu! Lebih baik aku bolos agar bisa bersama Ricky lebih lama.

Ricky sambil tersenyum lalu menarik tangan Nisa, mereka berdua bergandengan meninggalkan kantin kampus itu.

Namun, di sisi lain dari kejauhan ada yang panas melihat kemesraan pasangan itu. Dia tidak adalah Natasha, saat ini dia sedang bersama dengan teman-temannya yang juga tidak begitu menyukai Nisa.

"Lihat tuh! Dasar cewek barbar, pelukan di tempat umum. Dasar nggak tahu malu! Iya kan, Nat? Natasha?" tanya seseorang.

"Iya ... benar! Dia itu bukan cuma barbar, tapi jal*ng tak tahu malu!" ucap Natasha dengan penuh kekesalan.

Terpopuler

Comments

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

🤍💜🤍💜🤍💜

2024-03-07

0

Mak Aul

Mak Aul

namanya Sania apa Tropical😆
eh serius ding nanya, sania apa nisa tor?

2022-04-11

0

Novriani Damanik

Novriani Damanik

love you thor

2022-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Rapat Keluarga
2 Bab 2. Berpikir
3 Bab 3. Tugas
4 Bab 4. Maaf
5 Bab 5. Rencana
6 Bab 6. Honey
7 Bab 7. Mabuk ya?
8 Bab 8. Terasa Hambar
9 Bab 9. Mustahil Ditindas
10 Bab 10. Tidak Mengenali Aku?
11 Bab 11. Berhasil
12 Bab 12. Penawaran
13 Bab 13. Merasa Dipermainkan
14 Bab 14. Pilihan yang Benar
15 Bab 15. Rumor Buruk
16 Bab 16. Benda Berharga
17 Bab 17. Oke, Sip!
18 Sudah Berakhir
19 Tempat yang Dilupakan
20 Aku Suka Seperti Ini!
21 Drama Romantis
22 Awkward
23 Pertunangan
24 Punya Maksud Tertentu
25 Hari yang Sibuk
26 Nasibku Sial Sekali
27 Masih Ada Harapan
28 Membuang Kesempatan Emas
29 Makan Malam Berujung Keributan
30 Chemistry
31 Sehari Sebelum Pernikahan (1)
32 Sehari Sebelum Pernikahan (2)
33 Sehari Sebelum Pernikahan (3)
34 Pernikahan (1)
35 Pernikahan (2)
36 Nisa Sudah Tiada
37 Orang Kaya
38 Janda Kembang
39 Gagang Pintu
40 Semua Salahku
41 Kenyataan Tidak Berubah
42 Permintaan Terakhir
43 DG Club
44 Sarapan Bersama
45 Perubahan Sikap
46 Orang Baru
47 Bersulang!
48 Angkat Tangan
49 Kamu Bukan Tipeku
50 Penuhi Janjimu!
51 Kehilangan Muka
52 Bakat Terpendam
53 Debat Suami Istri
54 Demi Sebuah Tanda Tangan
55 Aku Memahami Perasaanmu
56 Secara Rinci atau Garis Besar
57 Ternyata Kamu Masih Peduli
58 Aku Membutuhkanmu
59 Jangan Pedulikan Aku!
60 Istriku Luar Biasa
61 Hukum Dunia
62 Bukan Barang Bekas
63 Penyakit Mematikan
64 Kecelakaan Maut
65 Orang Susah
66 Wonder Lake
67 Kita Memiliki Kesamaan
68 Grizzly Cat
69 Interogasi Suami Istri
70 Tips
71 Aku Punya Selingkuhan
72 Pria yang Lebih Baik Darimu
73 Anugerah atau Kesialan?
74 Aku Belum Siap
75 Seputar Film
76 Aku Bersyukur
77 Bazar
78 Keyran VS Jonathan
79 Keyran VS Jonathan VS Ricky
80 Aku Telah Dinodai
81 Petuah Sang Master (1)
82 Petuah Sang Master (2)
83 Ayo Bermain!
84 Minta Jatah
85 Gerombolan Para Anjing (1)
86 Gerombolan Para Anjing (2)
87 Boneka Barbie
88 Mak Comblang
89 Tujuanku yang Sebenarnya
90 Surat Gugatan Cerai
91 Bayangkan Aku!
92 Orang Tua Kebanyakan Gaya
93 Keadaan Genting
94 Dia Sudah Meninggal
95 Tak Punya Kemauan Hidup
96 Ingin Berlama-lama Dengannya
97 Malaikat Kecil
98 Kunjungan Dadakan (1)
99 Kunjungan Dadakan (2)
100 Nanti, Menikahlah Denganku!
101 Taruhan
102 Reuni
103 Sepihak (1)
104 Sepihak (2)
105 Rencana Lain
106 Surprise Kiss
107 Suami yang Usil
108 Festival Lampion
109 Harapan
110 Pemuja Iblis
111 Keluarga Sederhana (1)
112 Keluarga Sederhana (2)
113 Keluarga Sederhana (3)
114 Keluarga Sederhana (4)
115 Keluarga Sederhana (5)
116 Sebab dan Akibat (1)
117 Sebab dan Akibat (2)
118 Happy Birthday Darling!
119 Happy Birthday Honey!
120 Perfect Honeymoon (1)
121 Perfect Honeymoon (2)
122 Perfect Honeymoon (3)
123 Perfect Honeymoon (4)
124 Perfect Honeymoon (5)
125 Perfect Honeymoon (6)
126 Broken Home
127 Menghilang
128 Teman atau Musuh?
129 Darling, I Miss You
130 RAFF (1)
131 RAFF (2)
132 RAFF (3)
133 Baik-baik Saja
134 Orang Suruhan
135 Depression
136 Takut
137 Memandang Orang Asing
138 Balas Dendam
139 Istri yang Gagal
140 Aktivitas Baru
141 Istriku Sangat Bersemangat
142 Perbincangan Bisnis
143 Event Dessert Week
144 Pria Romantis
145 Belum Puas
146 Kurang Beradab
147 99.99% Ayah Biologis
148 Best Couple
149 Sensitif
150 Penentuan Nasib
151 Sejarah Baru
152 Curiga
153 Violent Zone (1)
154 Violent Zone (2)
155 Violent Zone (3)
156 Violent Zone (4)
157 Meminta Penjelasan
158 Istri yang Mengecewakan
159 Cara Untuk Melindungimu
160 Kerinduan
161 Aku Lelah
162 Tak Ada Asap Tanpa Api
163 Tragedi Tak Diharapkan
164 Kau Pelakunya!
165 Perbuatan Buruk yang Sebenarnya Aku Lakukan
166 Akhir Kisah Tragedi
167 Keadaan Buruk
168 Harga Diri Laki-Laki
169 Takut Dengan Kebenaran
170 Keajaiban Cinta
171 Keinginan yang Segera Terwujud
172 Apa Aku Hamil?
173 Rajin Tiada Tanding
174 Cinta dan Wine
175 Kesetiaan
176 Kehilangan Kepercayaan
177 Sulit Dilupakan
178 YOLO
179 Akan Aku Akhiri Semuanya Sekarang!
180 Saatnya Membalas!
181 Pembalasan Ratu Iblis
182 Bawalah Nisa Kembali!
183 Noda Dalam Hidupmu
184 Maafkan Aku
185 Kembalikan Aku Seperti Sebelum Mengenal Cinta
186 Malam yang Hangat
187 Bawa Aku ke Bintang
188 Teruslah Berpura-pura
189 Bermuka Dua
190 Teman Lama
191 Cinta yang Sempurna
192 Bimbang
193 Kencan Pertama
194 Memenuhi Sumpah
195 Pelarian Terakhir
196 Never Ending
197 Hot Mother and Nine Gangsters [Karya Baru Insan]
198 Si Kecil Kesayangan (1)
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab 1. Rapat Keluarga
2
Bab 2. Berpikir
3
Bab 3. Tugas
4
Bab 4. Maaf
5
Bab 5. Rencana
6
Bab 6. Honey
7
Bab 7. Mabuk ya?
8
Bab 8. Terasa Hambar
9
Bab 9. Mustahil Ditindas
10
Bab 10. Tidak Mengenali Aku?
11
Bab 11. Berhasil
12
Bab 12. Penawaran
13
Bab 13. Merasa Dipermainkan
14
Bab 14. Pilihan yang Benar
15
Bab 15. Rumor Buruk
16
Bab 16. Benda Berharga
17
Bab 17. Oke, Sip!
18
Sudah Berakhir
19
Tempat yang Dilupakan
20
Aku Suka Seperti Ini!
21
Drama Romantis
22
Awkward
23
Pertunangan
24
Punya Maksud Tertentu
25
Hari yang Sibuk
26
Nasibku Sial Sekali
27
Masih Ada Harapan
28
Membuang Kesempatan Emas
29
Makan Malam Berujung Keributan
30
Chemistry
31
Sehari Sebelum Pernikahan (1)
32
Sehari Sebelum Pernikahan (2)
33
Sehari Sebelum Pernikahan (3)
34
Pernikahan (1)
35
Pernikahan (2)
36
Nisa Sudah Tiada
37
Orang Kaya
38
Janda Kembang
39
Gagang Pintu
40
Semua Salahku
41
Kenyataan Tidak Berubah
42
Permintaan Terakhir
43
DG Club
44
Sarapan Bersama
45
Perubahan Sikap
46
Orang Baru
47
Bersulang!
48
Angkat Tangan
49
Kamu Bukan Tipeku
50
Penuhi Janjimu!
51
Kehilangan Muka
52
Bakat Terpendam
53
Debat Suami Istri
54
Demi Sebuah Tanda Tangan
55
Aku Memahami Perasaanmu
56
Secara Rinci atau Garis Besar
57
Ternyata Kamu Masih Peduli
58
Aku Membutuhkanmu
59
Jangan Pedulikan Aku!
60
Istriku Luar Biasa
61
Hukum Dunia
62
Bukan Barang Bekas
63
Penyakit Mematikan
64
Kecelakaan Maut
65
Orang Susah
66
Wonder Lake
67
Kita Memiliki Kesamaan
68
Grizzly Cat
69
Interogasi Suami Istri
70
Tips
71
Aku Punya Selingkuhan
72
Pria yang Lebih Baik Darimu
73
Anugerah atau Kesialan?
74
Aku Belum Siap
75
Seputar Film
76
Aku Bersyukur
77
Bazar
78
Keyran VS Jonathan
79
Keyran VS Jonathan VS Ricky
80
Aku Telah Dinodai
81
Petuah Sang Master (1)
82
Petuah Sang Master (2)
83
Ayo Bermain!
84
Minta Jatah
85
Gerombolan Para Anjing (1)
86
Gerombolan Para Anjing (2)
87
Boneka Barbie
88
Mak Comblang
89
Tujuanku yang Sebenarnya
90
Surat Gugatan Cerai
91
Bayangkan Aku!
92
Orang Tua Kebanyakan Gaya
93
Keadaan Genting
94
Dia Sudah Meninggal
95
Tak Punya Kemauan Hidup
96
Ingin Berlama-lama Dengannya
97
Malaikat Kecil
98
Kunjungan Dadakan (1)
99
Kunjungan Dadakan (2)
100
Nanti, Menikahlah Denganku!
101
Taruhan
102
Reuni
103
Sepihak (1)
104
Sepihak (2)
105
Rencana Lain
106
Surprise Kiss
107
Suami yang Usil
108
Festival Lampion
109
Harapan
110
Pemuja Iblis
111
Keluarga Sederhana (1)
112
Keluarga Sederhana (2)
113
Keluarga Sederhana (3)
114
Keluarga Sederhana (4)
115
Keluarga Sederhana (5)
116
Sebab dan Akibat (1)
117
Sebab dan Akibat (2)
118
Happy Birthday Darling!
119
Happy Birthday Honey!
120
Perfect Honeymoon (1)
121
Perfect Honeymoon (2)
122
Perfect Honeymoon (3)
123
Perfect Honeymoon (4)
124
Perfect Honeymoon (5)
125
Perfect Honeymoon (6)
126
Broken Home
127
Menghilang
128
Teman atau Musuh?
129
Darling, I Miss You
130
RAFF (1)
131
RAFF (2)
132
RAFF (3)
133
Baik-baik Saja
134
Orang Suruhan
135
Depression
136
Takut
137
Memandang Orang Asing
138
Balas Dendam
139
Istri yang Gagal
140
Aktivitas Baru
141
Istriku Sangat Bersemangat
142
Perbincangan Bisnis
143
Event Dessert Week
144
Pria Romantis
145
Belum Puas
146
Kurang Beradab
147
99.99% Ayah Biologis
148
Best Couple
149
Sensitif
150
Penentuan Nasib
151
Sejarah Baru
152
Curiga
153
Violent Zone (1)
154
Violent Zone (2)
155
Violent Zone (3)
156
Violent Zone (4)
157
Meminta Penjelasan
158
Istri yang Mengecewakan
159
Cara Untuk Melindungimu
160
Kerinduan
161
Aku Lelah
162
Tak Ada Asap Tanpa Api
163
Tragedi Tak Diharapkan
164
Kau Pelakunya!
165
Perbuatan Buruk yang Sebenarnya Aku Lakukan
166
Akhir Kisah Tragedi
167
Keadaan Buruk
168
Harga Diri Laki-Laki
169
Takut Dengan Kebenaran
170
Keajaiban Cinta
171
Keinginan yang Segera Terwujud
172
Apa Aku Hamil?
173
Rajin Tiada Tanding
174
Cinta dan Wine
175
Kesetiaan
176
Kehilangan Kepercayaan
177
Sulit Dilupakan
178
YOLO
179
Akan Aku Akhiri Semuanya Sekarang!
180
Saatnya Membalas!
181
Pembalasan Ratu Iblis
182
Bawalah Nisa Kembali!
183
Noda Dalam Hidupmu
184
Maafkan Aku
185
Kembalikan Aku Seperti Sebelum Mengenal Cinta
186
Malam yang Hangat
187
Bawa Aku ke Bintang
188
Teruslah Berpura-pura
189
Bermuka Dua
190
Teman Lama
191
Cinta yang Sempurna
192
Bimbang
193
Kencan Pertama
194
Memenuhi Sumpah
195
Pelarian Terakhir
196
Never Ending
197
Hot Mother and Nine Gangsters [Karya Baru Insan]
198
Si Kecil Kesayangan (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!