Syarat

Setelah melewati lorong Aiu melihat sebuah pintu yang sudah terbuka lebar di depan matanya dia masuk ke dalam pandangannya langsung tertuju kepada perempuan yang duduk di kursi seberang meja.

Ruangan itu terkesan sangat mewah walau pun minimalis tapi terasa hangat.

Aiu langsung bergidik menyadarkan diri karena tak secara langsung dia mengakui bahwa rumah itu nyaman.

"Apa yang sedang kau pikirkan Aiu!" gumamnya dalam hati.

Mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat Nyonya Kang meletakkan secangkir teh setelah sesaat mencercapnya.

"Kau sudah datang?" ucapnya tanpa menoleh ke arah Aiu.

Walau pun dia merasa jengkel dan marah Aiu tetap berusaha keras untuk bersikap sopan. Aiu berdiri tepat di depannya kemudian menundukkan kepala dengan hormat.

Nonya Kang mengarahkan pandangannya ke arah Aiu menatap lekat dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Jadi kau yang kemarin membuat onar di perusahaanku?" ucap Nonya Kang dengan tenang dia bersikap angkuh dan dingin.

"Aku datang ke sini tidak untuk membahas hal itu Nyonya Kang, langsung saja pada intinya" Aiu menatapnya dengan lekat dia memperlihatkan seolah tak punya rasa takut untuk menghadapi perempuan paruh baya itu.

"Jadi apa yang kau inginkan?" ucap Nyonya Kang pura-pura tak tahu padahal dia mengerti dengan benar kenapa Aiu datang ke perusahaannya.

Aiu tersenyum sinis sementara pandangannya terlihat meremehkan ke arah Nyonya Kang.

"Kembalikan perusahaan Ayahku yang kau rampas secara paksa!" Aiu berucap dengan nada tenang namun penuh dengan penekanan memperlihatkan bahwa dia tak main-main dengan apa yang dia ucapkan.

Nyonya Kang tersenyum dengan tenang dia kembali berucap.

"Silakan duduk dulu kita bisa bicarakan ini baik-baik."

Tak ingin membuatnya lebih berlama-lama Aiu kemudian duduk di kursi seberang meja.

"Jadi kau berfikir aku sudah merebut perusahaan milik ayahmu, mana mungkin aku melakukan hal itu."

"Kalau kau tidak melakukannya untuk apa aku datang kemari menemuimu?" ucap Aiu tanpa rasa takut sedikit pun.

Hahaha... !

Nyonya Kang tertawa.

"Astaga tawannya seperti Mak Lampir!" gumam Aiu dalam hati.

"Apa! kau mengataiku?" ucap Nyonya Kang secara tiba-tiba seolah dia bisa membaca pikiran Aiu.

Aiu dibuat kalang kabut dia berusaha menggelengkan kepala.

"Tidak aku tidak mengatakan apa-apa."

"Aku berusaha keras untuk mendapatkan perusahaan itu jadi semua itu bukan karena aku melakukannya dengan sengaja tapi karena memang kecerobohan Ayahmu, Tuan Himmler" ucap Nyonya Kang dengan lambat di akhir kalimat.

"Ayahku tidak mungkin melakukan kesalahan kecuali ada orang dalam yang membantumu untuk mengambil alih perusahaan Ayahku."

"Seperti apa pun aku menjelaskan kau tak akan bisa paham, dan lagi jika kau ingin membawa masalah ini ke ranah hukum, kau akan kalah telak karena aku mendapatkan perusahaan Ayahmu dengan jalur yang benar. Tapi semua itu terserah jika kau bersikeras ingin mencobanya silakan akan tetapi kau harus paham konsekuensinya. Jika kau kalah maka kau dan Ayahmu tak akan mendapatkan seperser pun seperti apa yang aku berikan setiap bulannya."

Walau pun perusaan di bawah kendali Grup JW, Tuan Himmler dan Aiu masih bisa menikmati kauntungan walau pun berbeda jauh saat di mana perusahaan masih menjadi milik Ayahnya.

Aiu terdiam dia tak dapat berucap, sepertinya Aiu sudah tak punya cara lagi untuk mengambil kembali perusahaan Ayahnya.

"Bagaimana kabarmu, pendidikanmu di Amerika lancar-lancar saja, kan? " ucap Nyonya Kang penuh dengan misterius seolah dia tahu masalah dan seluk beluk tentang keluarga Himmler.

Aiu memicingkan mata ke arah Nyonya Kang.

"Kau sepertinya tahu lebih banyak dari pada diriku sendiri."

"Aku hanya mencoba untuk menebak. Jadi walau pun aku mengambil alih perusahaan ayahmu kalian tidak akan pernah kelaparan karena setiap akhir bulan perusahaanku akan mengirimkan sejumlah uang ke rekening Ayahmu, kau paham itu, kan?"

"Aku tidak membutuhkan uang dari perusahaanmu yang aku butuhkan adalah kau mengembalikan apa yang bukan menjadi hakmu. Aku jadi curiga sebelumnya Ayahku tak pernah memiliki musuh dalam bisnisnya tapi secara tiba-tiba kau mengambil alih semuanya jadi... " Aiu menyipitkan mata, pandangannya terlihat menyelidiki ke arah Nyonya Kang.

"Apakah kau memiliki dendam pribadi kepada Ayahku??" tambahnya.

Nyonya Kang tiba-tiba terbatuk setelah mendengar pertanyaan Aiu seakan membenarkan apa yang diucapkan oleh perempuan itu.

"Oh jadi begitu?" gumam Aiu.

"Lihat saja aku tidak akan tinggal diam, aku pasti akan mencari alasan kenapa kau menyerang Ayahku."

"Dasar kau anak kecil, itu bukan urusanmu kita langsung saja ke intinya. Jadi kau datang ke sini karena mau meminta kembali perusahaanmu, kan?" sekali lagi Nyonya Kang tertawa terbahak-bahak.

"Aku bersusah payah mengeluarkan dana banyak untuk mendapatkan perusahaan Ayahmu, jadi kau tidak akan bisa semudah itu mendapatkan kembali... asalkan!"

"Tidak usah bertele-tele" sahut Aiu dengan cepat.

"Nyonya Kang, katakan apa yang kau inginkan agar kau mau mengembalikan perusahaanku."

Nyonya Kang terdiam seakan inilah pertanyaan yang ditunggu-tunggu oleh dirinya. Nyonya Kang menghela nafas panjang sebelum berucap.

"Sejauh ini aku tahu kau mahasiswi terpandai dengan nilai IPK tinggi, kau bahkan mengambil jurusan bisnis jadi agar kecerdasanmu itu tidak terbuang sia-sia bagaimana kalau kau bekerja kepadaku selama 3 bulan. Jika perusahaanku berkembang dengan pesat maka aku akan mengembalikan perusahaan Ayahmu secara cuma-cuma" ucap Nyonya Kang.

"Dasar Mak Lampir, aku tahu kau pasti akan memberikan syarat untuk mengembalikan perusahaan, mana mungkin kau akan memberikannya tanpa embel-embel sedikit pun" gumam Aiu, tetapi Nonya Kang masih bisa mendengarnya.

"Mak Lampir?" Nyonya Kang tak paham apa yang dikatakan oleh Aiu.

"Mak Lampir, apa itu kata-kata buruk yang kau lontarkan kepadaku?"

"Tidak, kata Mak Lampir kalau di negaraku itu seperti sebuah kata yang menuju ke arah kau cantik, Kau Baik dan kau manis... ya mirip-mirip seperti itulah, ya."

"Hah? aku tidak percaya dengan ucapanmu."

"Yaitu terserah, karena memang pada kenyataannya kau seperti Mak Lampir" Aiu semakin menjadi-jadi ketika Nyonya Kang tak tahu artinya, maka dengan senang hati Aiu semakin gencar menyebutnya Mak Lampir.

"Terserah apa yang kau katakan yang terpenting jika kau ingin kembali mengambil perusahaan milik ayahmu kau harus bekerja dengan ku selama 3 bulan dan kau harus bekerja keras untuk membuat perusahaanku berkembang pesat."

"Itu hal yang sepele Nyonya Kang, hanya itu saja, kah persyaratannya?" Aiu menantangnya seolah dia akan dengan sangat mudah menerima tantangan dari Nyonya Kang.

"Kau akan membantu Putraku di kota X karena dia yang akan memimpin perusahaanku di sana."

"Oke, lalu?"

"Aku tidak suka melihat wajahmu itu! jadi saat kau masuk ke dalam perusahaanku yang ada di kota X besok, kau harus merubah penampilanmu jangan sampai ada orang yang melihat wajahmu seperti ini."

Aiu membulatkan mata tak percaya bibirnya menganga setelah mendengar ucapan Nyonya Kang.

"Apa yang salah dengan wajahku? apakah karena aku cantik? apakah karena aku manis? persyaratanmu kali ini benar-benar aneh. Tidak masuk akal."

Nyonya Kang kembali tertawa.

"Cantik?" ucapnya mengulangi perkataan Aiu, dia seakan mempertanyakan kata itu.

"Ya aku akui kau memang cantik tapi aku tidak suka melihatnya! jika kau menyetujuinya maka tandatangani berkas ini" Nyonya Kang melempar sebuah map ke arah Aiu.

Aiu menatap aneh ke arah map dan Nyonya Kang secara bergantian seolah perempuan baru payah itu seperti sudah mempersiapkan semua ini sejak lama.

Itu membuat Aiu semakin penasaran apa sebenarnya yang terjadi sampai membuat Nyonya Kang melakukan hal ini.

"Apakah kau sudah mempersiapkan berkas perjanjian ini sejak lama?"

Senyum yang menghiasi bibir Nyonya Kang seakan membenarkan ucapan Aiu.

"Baca semuanya dengan teliti setelahnya kau baru tanda tangan, oh ya... ada beberapa poin penting yang tidak boleh kau langgar!"

Aiu langsung mengerucutkan matanya ke arah Nyonya Kang.

"Yang pertama kau dilarang membuka jati dirimu di depan Putraku!"

"Putramu? yang gendut itu? hahaha... aku berdekatan dengannya saja jijik. Aku malah lebih suka kalau aku harus menyembunyikan identitasku di depan putramu agar dia tak terus terusan mengejarku seperti dulu!" ucap Aiu dalam hati.

"Dan yang kedua apa pun yang diucapkan Putraku, apa pun yang dia suruh kau harus melakukannya dengan patuh!" Nyonya Kang berucap dengan nada berat, seolah tak main-main seperti ada amarah tersendiri ketika mengatakan kalimat itu.

"Yang ketiga, ini hal yang paling serius jika kau melanggarnya maka aku pastikan perusahaanmu tidak akan kembali ke tanganmu!"

"Katakan saja Nyonya Kang karena sejak dari awal sampai sekarang yang aku tahu semua persyaratanmu itu sangat mudah" ucap Aiu dengan santai.

"Kau dilarang jatuh cinta kepada Putraku! jika kau melanggarnya kau tak akan mendapatkan apa-apa!"

Aiu tertawa terbahak-bahak dia hampir kehilangan akal sehatnya, Aiu hanya berpikir mana mungkin dia akan jatuh cinta kepada si gendut itu.

"Jangan mengada ada Nyonya Kang, mana mungkin aku akan jatuh cinta kepada putramu."

"Asal kau tahu justru dia yang selalu mengejarku sejak dulu!" ucapnya dalam hati.

Dengan senang hati Aiu menandatangani berkas yang ada di tangannya. Setelahnya Aiu mendorong berkas itu ke arah Nyonya Kang dan berucap.

"Selesai, kau mendapatkan apa yang kau inginkan Nyonya. Jadi masih ada hal lain lagi, kah? atau persyaratan yang lebih berat misalnya?" Aiu berucap dengan santai namun nada bicaranya terdengar sangat menjengkelkan bagi Nyonya Kang.

Nyonya Kang hanya diam pandangannya terlihat semakin menajam ke arah Aiu, dia sampai mengepalkan tangannya kuat menahan betapa besar amarahnya yang tertahan.

***

Vote bintang 5

likenya jangan lupa kakak🥰

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

apakah nyonta Woo tau klo Aiu pernah membully Joong Woo?
klo tau mungkin ini yg nama nya balasan unuk Aiu...

2023-06-11

0

Ita Imus

Ita Imus

sombong amat neng

2021-03-15

0

☘𝓛 𝒂ᷤ𝒏ᷧ𝒂ᷝ𝒔ͦ𝒂ᷠ𝒓𝒊𝒆͠ ⍣ᶜᶦ

☘𝓛 𝒂ᷤ𝒏ᷧ𝒂ᷝ𝒔ͦ𝒂ᷠ𝒓𝒊𝒆͠ ⍣ᶜᶦ

Mak lampir vc nyi pelet ☺😂

2020-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal Pertemuan
3 Flash Back
4 Flash Back2
5 Syarat
6 Pindah Rumah
7 Kedatangan Joong Woo
8 Bertatap Muka
9 Mencoba Untuk Terbiasa
10 Insiden kecil
11 Perhatian
12 Pulang Bersama
13 Kopi Rasa Bluberry
14 Terluka
15 Terluka Parah
16 Berkunjung
17 Merawat Joong Woo
18 Semakin Terbiasa
19 Perasaan Aneh
20 Undangan Mr.Choi
21 Musuh Bebuyutan
22 Seperti Cemburu Tapi Bukan
23 Accident Kiss
24 Amnesia Sesaat
25 Bertemu Tanpa Sengaja
26 Menghabiskan Waktu Bersama
27 Kiss In The Game
28 Perempuan Di Balik Tirai
29 Negosiasi Hadiah Lomba
30 Legenda Kincir Angin
31 Aku Bukan Gay
32 Sebuah Ancaman
33 Amarah Joong Woo
34 Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35 Tiba tiba Sakit
36 Kembali Ke Ruang Rapat
37 Peduli
38 Tertangkap Basah
39 Mendadak Harus Pergi
40 Sampai Di Kota Tujuan
41 Plester
42 Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43 Perasaan Aneh
44 Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45 Game
46 Game 2
47 Mabuk
48 Pura Pura Tidur
49 Semakin Terlihat Berani
50 Membawa Aiu Bersamanya
51 Mencari Ikan
52 Aku Menyukaimu
53 Perhatian Nyonya Kang
54 ENTAHLAH
55 Makan Malam Bersama
56 Panggil NamaKu
57 Tawaran
58 Dilema
59 Gagal
60 Yang Sebenarnya
61 Pilu
62 Uring Uringan
63 Tak Ingin Jauh
64 Joong Woo Di Landa Frustasi
65 Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66 Menyusul Ke Amerika
67 Pengganggu
68 Terluka
69 Saranghae
70 Sebuah Pengakuan
71 Butuh Sebuah Pembuktian
72 Keraguan Yang Mendasar
73 Sebuah Permintaan
74 Misteri Ponsel
75 Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76 Misteri Ponsel 2
77 Pedebatan Kecil
78 Seperti Bukan Joong Woo
79 4 Menit Yang Sangat Berharga
80 Mulai Posesif
81 Kejutan Yang Tak Terduga
82 You Are My Queen
83 Kabar Baik Atau Buruk?
84 Meresahkan
85 Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86 Flash Back 1
87 Flash Back 2
88 Penebusan Rasa Bersalah
89 Naluri Yang Tak Terduga
90 Suasana Yang Berbeda
91 Perselisihan
92 Pengusik Mulai Beraksi
93 Gelisah
94 Enam Sembilan
95 Cemburu
96 Malam Panjang
97 Bekas Merah
98 Pengganggu
99 Pertengkaran Kecil
100 Pengalihan Amarah
101 Mengobati Rindu
102 Persaingan Sengit
103 Hadiah Untuk Aiu
104 Lampu Hijau
105 Ragu
106 Aku Juga Ingin...
107 Lepas Kacamata
108 Pertama Kali
109 Teriaklah
110 Percaya PadaKu
111 Pelan Pelan Saja
112 Tak Ada Ampun
113 Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114 Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115 Laki laki Misterius
116 Laki laki Misterius 2
117 Laki laki Misterius 3
118 Laki laki Yang Sama
119 Menemukan Aiu
120 Menemukan Aiu2
121 Melawan Musuh Sendirian
122 Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123 Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124 Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125 Penghianat
126 Rekaman
127 Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128 Masa Lalu Yang belum selesai
129 Menyingkirkan Masa Lalu
130 Mulai Berubah
131 Tak Terlalu Parah
132 Aiu Himmler
133 Perselisihan
134 Semakin Terlihat Berbeda
135 Bertatap Muka
136 Hari Yang Melelahkan
137 Ruang Baca
138 Ruang Baca2
139 Rencana Aiu
140 Mengobati Lukanya
141 Jangan Ditiup
142 Kancing Kemeja
143 Cincin
144 Penolong
145 Kakak?
146 Suasana Canggung
147 Kekhawatiran Seorang sahabat
148 Sekretaris Min Yang Malang
149 Mabuk??
150 Perjuangan
151 Memeluknya Sejenak
152 Asing Namun Sangat Familiyar
153 Balas Budi
154 Membaik Dengan Nyonya Kang
155 Semakin Memburuk Hubungannya
156 Aiu Frustasi
157 Perseteruan
158 Membuatnya Tersiksa
159 Perdebatan
160 Puncak Perdebatan
161 Melamar Joong Woo
162 Dirawat
163 Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164 Kalung Milik Aiu
165 Permintaan Maaf
166 Memenuhi Keinginan Joong Woo
167 Acara Kantor
168 Batalkan Janji!
169 Tumpangan
170 Satu Meja
171 Ponsel Yang Sama
172 Lukisan
173 Merawat Joong Woo
174 Salah Minum
175 Di Bawah Kendali
176 Kembali Ke Pemiliknya
177 Memikirkan Aiu
178 Pesan Dari Il Sung
179 Salah Sangka
180 Kabar Buruk
181 Khawatir
182 Kembali Bersama
183 Senyum Ayah
184 Antara Kesal Dan Kecewa
185 Mengingkari Janji
186 Bertemu Di Pesta
187 Kejutan Yang Tak Terduga
188 Mengejar Aiu
189 Kepergian Aiu
190 Bouqet
191 Ayo Kita Pergi Kencan?
192 Juliet Rose
193 Merasakan Keberadaan Joong Woo
194 Pertemuan
195 Menjemputmu
196 Pengirim Bouqet
197 Menikahlah DenganKu
198 Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199 Rindu Menyentuhnya
200 Bolehkah Aku Melakukannya?
201 Sampai Pada Akhirnya
202 Aku Tidak Setuju!
203 Luapan Kekesalan Aiu
204 Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205 Bukan Mimpi
206 Akhir
207 Terimakasih
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Awal
2
Awal Pertemuan
3
Flash Back
4
Flash Back2
5
Syarat
6
Pindah Rumah
7
Kedatangan Joong Woo
8
Bertatap Muka
9
Mencoba Untuk Terbiasa
10
Insiden kecil
11
Perhatian
12
Pulang Bersama
13
Kopi Rasa Bluberry
14
Terluka
15
Terluka Parah
16
Berkunjung
17
Merawat Joong Woo
18
Semakin Terbiasa
19
Perasaan Aneh
20
Undangan Mr.Choi
21
Musuh Bebuyutan
22
Seperti Cemburu Tapi Bukan
23
Accident Kiss
24
Amnesia Sesaat
25
Bertemu Tanpa Sengaja
26
Menghabiskan Waktu Bersama
27
Kiss In The Game
28
Perempuan Di Balik Tirai
29
Negosiasi Hadiah Lomba
30
Legenda Kincir Angin
31
Aku Bukan Gay
32
Sebuah Ancaman
33
Amarah Joong Woo
34
Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35
Tiba tiba Sakit
36
Kembali Ke Ruang Rapat
37
Peduli
38
Tertangkap Basah
39
Mendadak Harus Pergi
40
Sampai Di Kota Tujuan
41
Plester
42
Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43
Perasaan Aneh
44
Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45
Game
46
Game 2
47
Mabuk
48
Pura Pura Tidur
49
Semakin Terlihat Berani
50
Membawa Aiu Bersamanya
51
Mencari Ikan
52
Aku Menyukaimu
53
Perhatian Nyonya Kang
54
ENTAHLAH
55
Makan Malam Bersama
56
Panggil NamaKu
57
Tawaran
58
Dilema
59
Gagal
60
Yang Sebenarnya
61
Pilu
62
Uring Uringan
63
Tak Ingin Jauh
64
Joong Woo Di Landa Frustasi
65
Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66
Menyusul Ke Amerika
67
Pengganggu
68
Terluka
69
Saranghae
70
Sebuah Pengakuan
71
Butuh Sebuah Pembuktian
72
Keraguan Yang Mendasar
73
Sebuah Permintaan
74
Misteri Ponsel
75
Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76
Misteri Ponsel 2
77
Pedebatan Kecil
78
Seperti Bukan Joong Woo
79
4 Menit Yang Sangat Berharga
80
Mulai Posesif
81
Kejutan Yang Tak Terduga
82
You Are My Queen
83
Kabar Baik Atau Buruk?
84
Meresahkan
85
Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86
Flash Back 1
87
Flash Back 2
88
Penebusan Rasa Bersalah
89
Naluri Yang Tak Terduga
90
Suasana Yang Berbeda
91
Perselisihan
92
Pengusik Mulai Beraksi
93
Gelisah
94
Enam Sembilan
95
Cemburu
96
Malam Panjang
97
Bekas Merah
98
Pengganggu
99
Pertengkaran Kecil
100
Pengalihan Amarah
101
Mengobati Rindu
102
Persaingan Sengit
103
Hadiah Untuk Aiu
104
Lampu Hijau
105
Ragu
106
Aku Juga Ingin...
107
Lepas Kacamata
108
Pertama Kali
109
Teriaklah
110
Percaya PadaKu
111
Pelan Pelan Saja
112
Tak Ada Ampun
113
Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114
Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115
Laki laki Misterius
116
Laki laki Misterius 2
117
Laki laki Misterius 3
118
Laki laki Yang Sama
119
Menemukan Aiu
120
Menemukan Aiu2
121
Melawan Musuh Sendirian
122
Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123
Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124
Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125
Penghianat
126
Rekaman
127
Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128
Masa Lalu Yang belum selesai
129
Menyingkirkan Masa Lalu
130
Mulai Berubah
131
Tak Terlalu Parah
132
Aiu Himmler
133
Perselisihan
134
Semakin Terlihat Berbeda
135
Bertatap Muka
136
Hari Yang Melelahkan
137
Ruang Baca
138
Ruang Baca2
139
Rencana Aiu
140
Mengobati Lukanya
141
Jangan Ditiup
142
Kancing Kemeja
143
Cincin
144
Penolong
145
Kakak?
146
Suasana Canggung
147
Kekhawatiran Seorang sahabat
148
Sekretaris Min Yang Malang
149
Mabuk??
150
Perjuangan
151
Memeluknya Sejenak
152
Asing Namun Sangat Familiyar
153
Balas Budi
154
Membaik Dengan Nyonya Kang
155
Semakin Memburuk Hubungannya
156
Aiu Frustasi
157
Perseteruan
158
Membuatnya Tersiksa
159
Perdebatan
160
Puncak Perdebatan
161
Melamar Joong Woo
162
Dirawat
163
Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164
Kalung Milik Aiu
165
Permintaan Maaf
166
Memenuhi Keinginan Joong Woo
167
Acara Kantor
168
Batalkan Janji!
169
Tumpangan
170
Satu Meja
171
Ponsel Yang Sama
172
Lukisan
173
Merawat Joong Woo
174
Salah Minum
175
Di Bawah Kendali
176
Kembali Ke Pemiliknya
177
Memikirkan Aiu
178
Pesan Dari Il Sung
179
Salah Sangka
180
Kabar Buruk
181
Khawatir
182
Kembali Bersama
183
Senyum Ayah
184
Antara Kesal Dan Kecewa
185
Mengingkari Janji
186
Bertemu Di Pesta
187
Kejutan Yang Tak Terduga
188
Mengejar Aiu
189
Kepergian Aiu
190
Bouqet
191
Ayo Kita Pergi Kencan?
192
Juliet Rose
193
Merasakan Keberadaan Joong Woo
194
Pertemuan
195
Menjemputmu
196
Pengirim Bouqet
197
Menikahlah DenganKu
198
Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199
Rindu Menyentuhnya
200
Bolehkah Aku Melakukannya?
201
Sampai Pada Akhirnya
202
Aku Tidak Setuju!
203
Luapan Kekesalan Aiu
204
Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205
Bukan Mimpi
206
Akhir
207
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!