Pesawat yang ditumpangi oleh Aiu mendarat dengan mulus di bandara Incheon Korea Selatan. Dengan langkah pasti dan tatapan matanya yang tajam Aiu melangkah turun dia berjalan menuju ke pintu luar setelahnya naik ke mobil yang sudah tersedia di tempat itu.
"Anda mau menuju ke mana Nona?" ucap Sopir itu. Berhubung Aiu menguasai beberapa bahasa asing dan salah satunya adalah bahasa Korea maka tentunya dia tak begitu kesusahan ketika berucap dengan sopir tersebut.
"Antarkan aku ke hotel S" ucap Aiu, setelahnya sopir itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju ke hotel S.
***
Sesampainya di hotel S sopir membantu Aiu menurunkan koper dari bagasi mobil.
"Terima kasih, Nona" ucapnya setelah menerima uang dari Aiu.
Aiu menghela nafas panjang kemudian dia melangkah masuk menuju ke resepsionis untuk melakukan cek-in.
Aiu membuang tubuhnya ke atas ranjang setelah dia berhasil masuk ke kamar. Perempuan itu memejamkan mata berpikir keras dari mana dia akan memulai semua rencananya.
***
Menjelang tengah malam suasana kota terlihat sangat ramai, terlebih lagi tempat tempat yang biasa digunakan untuk berkumpul sekedar menghabiskan waktu.
Ting!
Terdengar suara gelas yang sengaja di adu, Young Sik melakukan ceers dengan seorang laki laki sebelum menegug minumannya.
Ruangan itu terlalu bising karena ada beberapa temannya yang sedang berkaraoke sambil ditemani beberapa wanita di sampingnya.
Terlihat seorang laki-laki duduk di ujung memamerkan ekspresi wajah dingin, dia seakan malas dengan keramaian di tempat itu.
Dia terlihat sangat tampan bertubuh tegap tinggi dan berkulit putih.
Kang Joong Woo, nama laki-laki itu. Teman-temannya kerap memanggilnya dengan nama Joong Woo.
"Hei Joong Woo! apa keputusanmu sudah bulat, kalau kau akan menerima tawaran Ibumu?" Young Sik meletakkan gelas di atas meja.
"Kalau kau sudah terjun ke dalam dunia bisnis bahkan kau takkan ada waktu untuk bersantai-santai seperti ini" ucap Young Sik memberi petuah kepada Joong Woo karena dia termasuk orang yang sudah lebih lama berkecimpung di dunia bisnis.
Joong Woo hanya diam dia sudah hampir berkali-kali menolak tawaran dari Ibunya untuk mengurus beberapa anak perusahaan.
"Kita lihat saja nanti aku tidak tahu kalau belum mencobanya" ucap Joong Woo dengan nada rendah.
Dia kemudian menghabiskan minuman yang ada di gelasnya.
***
Keesokan harinya Aiu melakukan perjalanan menuju ke Perusahaan JW, Aiu memakai setelan blus berwarna merah muda dan sengaja menutupi rambutnya dengan slayer yang dipadu dengan kacamata berwarna hitam karena dia termasuk perempuan yang suka menarik perhatian dan paling menonjol di antara semuanya.
Di sisi lain Joong Woo nampak terlihat rapi dengan setelan jas berwarna hitam namun seperti stylenya, dia sengaja tak memakai dasi dia bahkan juga sengaja melepas tiga kancing kemejanya bagian atas agar terkesan santai walau pun memakai pakaian resmi.
Joong Woo berdiri di depan kaca yang membentang di depannya, sementara tangannya terlihat sedang sibuk memekai jam Alexandre Chrietie keluaran terbaru.
Hari ini adalah hari pertama untuk Joong Woo menangani perusahaannya, tak berharap banyak namun setidaknya di mata Ibunya dia menjadi anak yang seperti di inginkannya.
***
Aiu berjalan menuju resepsionis dan menanyakan apakah dia bisa bertemu dengan pimpinan dari grup JW.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona" ucap resepsionis itu.
"Aku ingin bertemu dengan pimpinanmu di sini" ucap Aiu tanpa rasa takut sedikit pun.
Resepsionis itu kemudian melirik ke arah teman lainnya.
"Apa maksud Nona adalah Nyonya Kang?"
"Iya! siapa lagi bukankah memang dia pimpinanmu disini, kalau aku datang ke sini untuk tidak bertemu dengannya lalu mau bertemu dengan siapa lagi?" ucap Aiu dengan jengkel, bahkan dia sampai menaikkan nada suaranya.
"Maaf Nona, apakah anda sudah membuat janji?"
"Katakan pada pimpinanmu kalau aku yang akan menemuinya jadi tidak perlu membuat janji dengan pimpinanmu itu!" Aiu tak mau kalah dia tetap bersikeras untuk menemui Nyonya Kang.
"Maaf Nona tapi anda tidak bisa menemuinya, kalau anda mau, hari ini saya akan membuatkan jadwal untuk Anda dan mungkin seminggu atau dua minggu lagi Anda bisa menemuinya" ucap resepsionis dengan bijaksana akan tetapi Aiu tak menerimanya dia memberontak bahkan menarik kerah kemeja resepsionis itu.
"Kau sudah gila! aku terbang jauh jauh dari Indonedia untuk menemui Nyonya Kangmu dan kau memintaku untuk menunggu satu atau dua minggu lagi!" Aiu membulatkan matanya penuh dengah amarah.
"Hubungi Nyonya Kang, suruh dia turun temui aku di sini" Aiu sampai harus berteriak karena tak dapat menahan emosinya lagi, semua orang yang ada di lobi sampai mengalihkan perhatian ke arahnya.
"Apa kalian lihat lihat!! pergi sana urusi pekerjaan kalian masing masing" nafasnya terengah engah karena Aiu terus berbicara tanpa titik koma.
Melihat sepertinya perempuan itu akan membuat keributan reseptionis satunya lagi tengah memanggil satpam untuk menangani Aiu.
"Tenang nona jangan seperti ini kalau Anda bersikap anarkis saya yakin Nyonya Kang tidak akan mau menemui Anda" apa yang diucapkan resepsionis itu seketika membuat Aiu naik pitam dia membelalakkan matanya lebar dan terus marah-marah.
"Maaf Nona, kau harus segera pergi dari sini" satpam yang baru saja datang meraih lengan Aiu mencoba membawa perempuan itu keluar.
"Siapa kau! lepaskan aku. Berani beraninya kau menyentuhku!" ucap Aiu dia mencoba menepis tangan satpam itu tetapi dia terlalu kuat dan membuat Aiu harus terseret ikut bersamanya keluar.
Di halaman lobi nampak sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan sana Joong Woo kemudian melangkah keluar, dia berjalan menuju pintu tetapi pandangannya langsung teralihkan dan tertuju ke arah keributan itu berasal.
Dia melihat seorang satpam sedang menyeret paksa perempuan bahkan satpam itu memperlakukannya dengan kasar.
Aiu yang terus berusaha untuk memberontak dan memaksa masuk bertemu dengan Nyonya Kang tak mau kalah dia terus berulah hingga tanpa sengaja kakinya tersandung dan jatuh namun Joong Woo yang berdiri di belakangnya menangkap tubuh Aiu.
"Aah!" teriak Aiu ketika dia hampir saja terjatuh.
Aiu menoleh mendongakkan kepalanya karena pastinya Joong Woo yang lebih tinggi darinya.
Dibalik kacamata hitamnya Aiu terus memandang ke arah laki-laki yang berdiri tepat di depan matanya. Wajah mereka sangat dekat membuat dada Aiu berdebar tak karuan.
Aiu terpesona, laki-laki itu terlihat bercahaya dan sangat berkharisma. Sementara Joong Woo hanya diam menatap aneh ke arah Aiu.
"Sampai kapan kau akan seperti ini?" ucapnya ketika Joong Woo merasa pegal karena Aiu masih bergelayut di lengannya.
Aiu terkejut dia kemudian berdiri sambil merapihkan kemejanya.
Joog Woo melirik ke arah satpam dengan tatapan tajam kemudian dia berucap.
"Apa begini cara kau memperlakukan seorang perempuan? Joong Woo berucap dengan nada dingin, matanya terlihat mengerikan membuat satpam itu menciut nyalinya.
Aiu yang melihatnya seketika langsung terpesona.
"Sudah tampan, baik, mau membelaku lagi" ucapnya dalam hati.
"Maaf tuan" ucap satpam itu sambil menundukkan kepalanya patuh.
Aiu masih berdiri di tempat semula dia masih terpana dengan sosok Joong Woo.
"Astaga kenapa laki-laki ini terlihat sangat sempurna bentuk rahangnya, dagunya yang lancip, bibirnya yang berisi, hidungnya yang mancung matanya yang sipit khas orang Korea dan bentuk pahatan tubuhnya yang sangat proporsional, aarrgghh!! benar benar typeku."
Pandangan Aiu kini tertuju kepada belahan dadanya yang sedikit terlihat.
Aiu bahkan kesusahan saat menelan ludahnya.
Joong Woo seketika mengalihkan pandangannya ke arah Aiu, dari balik kaca mata dia bahkan tak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
"Apa yang sedang kau lihat?" ucapnya membuat Aiu tersentak kaget dan tersadar dari lamunannya.
"Tidak, aku hanya" ucapannya terhenti saat melihat laki-laki itu lebih pergi meninggalkan dirinya.
"Sombong sekali! bahkan dia tak memberiku kesempatan untuk mengucapkan terima kasih!" Aiu memanyunkan bibirnya seakan dia jengkel dengan sikap Joong Woo.
"Tampan si tampan tapi menyebalkan" gumamnya sembari memutar mata malas.
"Hei Nona silakan pergi dari sini" ucap satpam itu, dengan cepat Aiu melirik ke arahnya dan berucap dengan jengkel.
"Lihat saja kalau sampai besok aku bisa bertemu dengan Nyonya Kang, aku akan menyuruh dia untuk memecatmu."
Aiu kemudian melangkah keluar, sebelum naik ke mobil dia sempat melepas kaca matanya dan menatap ke arah pintu masuk.
"Lihat saja sampai perusahaan ini ada di tanganku aku akan menghancurkan kalian satu per satu" Aiu kembali memakai kaca matanya sebelum masuk ke dalam mobil.
***
Pintu lift terbuka Joong Woo melangkah keluar menuju ke ruang kerja Ibunya.
Tok tok tok!
Setelah mengetuk pintu Joong Woo membuka dan melangkah masuk ke dalam. Nyonya Kang yang melihatnya langsung beranjak berdiri dari kursi dia berjalan sambil membuka kedua tangannya seolah sedang menunggu putranya jatuh ke dalam dekapannya.
Dengan ragu Joong Woo memenuhi keinginan Ibunya dia membungkuk dan menyandarkan dagunya di pundak Ibunya.
Nyonya Kang membelai punggungnya dengan lembut.
"Anakku sayang" ucapnya dengan lembut, setelahnya Nyonya Kang melepaskan pelukan. Dia kembali berjalan ke kursi dan mempersilakan Joong Woo untuk duduk di seberang meja.
"Kalau seperti ini, kan Ibu jadi senang melihatnya."
Joong Woo yang sebenarnya tak pernah memakai setelan jas hanya tersenyum sinis karena laki-laki itu hanya akan memakai jas ketika memenuhi undangan resmi.
"Kau terlihat sangat tampan Putraku, tapi" Nyonya Kang mengalihkan pandangannya ke arah kancing kemeja yang sengaja dibuka setelahnya beralih ke arah telinga dan memperhatikan dua buah anting berwarna hitam dan silver yang menggantung di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
wajah wajah korea memang menyegarkan mata...😁🥰
2023-06-10
0
Taengo
siapa ni lee min ho apa ji chang wook
2021-03-23
2
Arianti Wijaya
nyimak
2021-03-08
0