Awal Pertemuan

Pesawat yang ditumpangi oleh Aiu mendarat dengan mulus di bandara Incheon Korea Selatan. Dengan langkah pasti dan tatapan matanya yang tajam Aiu melangkah turun dia berjalan menuju ke pintu luar setelahnya naik ke mobil yang sudah tersedia di tempat itu.

"Anda mau menuju ke mana Nona?" ucap Sopir itu. Berhubung Aiu menguasai beberapa bahasa asing dan salah satunya adalah bahasa Korea maka tentunya dia tak begitu kesusahan ketika berucap dengan sopir tersebut.

"Antarkan aku ke hotel S" ucap Aiu, setelahnya sopir itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju ke hotel S.

***

Sesampainya di hotel S sopir membantu Aiu menurunkan koper dari bagasi mobil.

"Terima kasih, Nona" ucapnya setelah menerima uang dari Aiu.

Aiu menghela nafas panjang kemudian dia melangkah masuk menuju ke resepsionis untuk melakukan cek-in.

Aiu membuang tubuhnya ke atas ranjang setelah dia berhasil masuk ke kamar. Perempuan itu memejamkan mata berpikir keras dari mana dia akan memulai semua rencananya.

***

Menjelang tengah malam suasana kota terlihat sangat ramai, terlebih lagi tempat tempat yang biasa digunakan untuk berkumpul sekedar menghabiskan waktu.

Ting!

Terdengar suara gelas yang sengaja di adu, Young Sik melakukan ceers dengan seorang laki laki sebelum menegug minumannya.

Ruangan itu terlalu bising karena ada beberapa temannya yang sedang berkaraoke sambil ditemani beberapa wanita di sampingnya.

Terlihat seorang laki-laki duduk di ujung memamerkan ekspresi wajah dingin, dia seakan malas dengan keramaian di tempat itu.

Dia terlihat sangat tampan bertubuh tegap tinggi dan berkulit putih.

Kang Joong Woo, nama laki-laki itu. Teman-temannya kerap memanggilnya dengan nama Joong Woo.

"Hei Joong Woo! apa keputusanmu sudah bulat, kalau kau akan menerima tawaran Ibumu?" Young Sik meletakkan gelas di atas meja.

"Kalau kau sudah terjun ke dalam dunia bisnis bahkan kau takkan ada waktu untuk bersantai-santai seperti ini" ucap Young Sik memberi petuah kepada Joong Woo karena dia termasuk orang yang sudah lebih lama berkecimpung di dunia bisnis.

Joong Woo hanya diam dia sudah hampir berkali-kali menolak tawaran dari Ibunya untuk mengurus beberapa anak perusahaan.

"Kita lihat saja nanti aku tidak tahu kalau belum mencobanya" ucap Joong Woo dengan nada rendah.

Dia kemudian menghabiskan minuman yang ada di gelasnya.

***

Keesokan harinya Aiu melakukan perjalanan menuju ke Perusahaan JW, Aiu memakai setelan blus berwarna merah muda dan sengaja menutupi rambutnya dengan slayer yang dipadu dengan kacamata berwarna hitam karena dia termasuk perempuan yang suka menarik perhatian dan paling menonjol di antara semuanya.

Di sisi lain Joong Woo nampak terlihat rapi dengan setelan jas berwarna hitam namun seperti stylenya, dia sengaja tak memakai dasi dia bahkan juga sengaja melepas tiga kancing kemejanya bagian atas agar terkesan santai walau pun memakai pakaian resmi.

Joong Woo berdiri di depan kaca yang membentang di depannya, sementara tangannya terlihat sedang sibuk memekai jam Alexandre Chrietie keluaran terbaru.

Hari ini adalah hari pertama untuk Joong Woo menangani perusahaannya, tak berharap banyak namun setidaknya di mata Ibunya dia menjadi anak yang seperti di inginkannya.

***

Aiu berjalan menuju resepsionis dan menanyakan apakah dia bisa bertemu dengan pimpinan dari grup JW.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona" ucap resepsionis itu.

"Aku ingin bertemu dengan pimpinanmu di sini" ucap Aiu tanpa rasa takut sedikit pun.

Resepsionis itu kemudian melirik ke arah teman lainnya.

"Apa maksud Nona adalah Nyonya Kang?"

"Iya! siapa lagi bukankah memang dia pimpinanmu disini, kalau aku datang ke sini untuk tidak bertemu dengannya lalu mau bertemu dengan siapa lagi?" ucap Aiu dengan jengkel, bahkan dia sampai menaikkan nada suaranya.

"Maaf Nona, apakah anda sudah membuat janji?"

"Katakan pada pimpinanmu kalau aku yang akan menemuinya jadi tidak perlu membuat janji dengan pimpinanmu itu!" Aiu tak mau kalah dia tetap bersikeras untuk menemui Nyonya Kang.

"Maaf Nona tapi anda tidak bisa menemuinya, kalau anda mau, hari ini saya akan membuatkan jadwal untuk Anda dan mungkin seminggu atau dua minggu lagi Anda bisa menemuinya" ucap resepsionis dengan bijaksana akan tetapi Aiu tak menerimanya dia memberontak bahkan menarik kerah kemeja resepsionis itu.

"Kau sudah gila! aku terbang jauh jauh dari Indonedia untuk menemui Nyonya Kangmu dan kau memintaku untuk menunggu satu atau dua minggu lagi!" Aiu membulatkan matanya penuh dengah amarah.

"Hubungi Nyonya Kang, suruh dia turun temui aku di sini" Aiu sampai harus berteriak karena tak dapat menahan emosinya lagi, semua orang yang ada di lobi sampai mengalihkan perhatian ke arahnya.

"Apa kalian lihat lihat!! pergi sana urusi pekerjaan kalian masing masing" nafasnya terengah engah karena Aiu terus berbicara tanpa titik koma.

Melihat sepertinya perempuan itu akan membuat keributan reseptionis satunya lagi tengah memanggil satpam untuk menangani Aiu.

"Tenang nona jangan seperti ini kalau Anda bersikap anarkis saya yakin Nyonya Kang tidak akan mau menemui Anda" apa yang diucapkan resepsionis itu seketika membuat Aiu naik pitam dia membelalakkan matanya lebar dan terus marah-marah.

"Maaf Nona, kau harus segera pergi dari sini" satpam yang baru saja datang meraih lengan Aiu mencoba membawa perempuan itu keluar.

"Siapa kau! lepaskan aku. Berani beraninya kau menyentuhku!" ucap Aiu dia mencoba menepis tangan satpam itu tetapi dia terlalu kuat dan membuat Aiu harus terseret ikut bersamanya keluar.

Di halaman lobi nampak sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan sana Joong Woo kemudian melangkah keluar, dia berjalan menuju pintu tetapi pandangannya langsung teralihkan dan tertuju ke arah keributan itu berasal.

Dia melihat seorang satpam sedang menyeret paksa perempuan bahkan satpam itu memperlakukannya dengan kasar.

Aiu yang terus berusaha untuk memberontak dan memaksa masuk bertemu dengan Nyonya Kang tak mau kalah dia terus berulah hingga tanpa sengaja kakinya tersandung dan jatuh namun Joong Woo yang berdiri di belakangnya menangkap tubuh Aiu.

"Aah!" teriak Aiu ketika dia hampir saja terjatuh.

Aiu menoleh mendongakkan kepalanya karena pastinya Joong Woo yang lebih tinggi darinya.

Dibalik kacamata hitamnya Aiu terus memandang ke arah laki-laki yang berdiri tepat di depan matanya. Wajah mereka sangat dekat membuat dada Aiu berdebar tak karuan.

Aiu terpesona, laki-laki itu terlihat bercahaya dan sangat berkharisma. Sementara Joong Woo hanya diam menatap aneh ke arah Aiu.

"Sampai kapan kau akan seperti ini?" ucapnya ketika Joong Woo merasa pegal karena Aiu masih bergelayut di lengannya.

Aiu terkejut dia kemudian berdiri sambil merapihkan kemejanya.

Joog Woo melirik ke arah satpam dengan tatapan tajam kemudian dia berucap.

"Apa begini cara kau memperlakukan seorang perempuan? Joong Woo berucap dengan nada dingin, matanya terlihat mengerikan membuat satpam itu menciut nyalinya.

Aiu yang melihatnya seketika langsung terpesona.

"Sudah tampan, baik, mau membelaku lagi" ucapnya dalam hati.

"Maaf tuan" ucap satpam itu sambil menundukkan kepalanya patuh.

Aiu masih berdiri di tempat semula dia masih terpana dengan sosok Joong Woo.

"Astaga kenapa laki-laki ini terlihat sangat sempurna bentuk rahangnya, dagunya yang lancip, bibirnya yang berisi, hidungnya yang mancung matanya yang sipit khas orang Korea dan bentuk pahatan tubuhnya yang sangat proporsional, aarrgghh!! benar benar typeku."

Pandangan Aiu kini tertuju kepada belahan dadanya yang sedikit terlihat.

Aiu bahkan kesusahan saat menelan ludahnya.

Joong Woo seketika mengalihkan pandangannya ke arah Aiu, dari balik kaca mata dia bahkan tak bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"Apa yang sedang kau lihat?" ucapnya membuat Aiu tersentak kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Tidak, aku hanya" ucapannya terhenti saat melihat laki-laki itu lebih pergi meninggalkan dirinya.

"Sombong sekali! bahkan dia tak memberiku kesempatan untuk mengucapkan terima kasih!" Aiu memanyunkan bibirnya seakan dia jengkel dengan sikap Joong Woo.

"Tampan si tampan tapi menyebalkan" gumamnya sembari memutar mata malas.

"Hei Nona silakan pergi dari sini" ucap satpam itu, dengan cepat Aiu melirik ke arahnya dan berucap dengan jengkel.

"Lihat saja kalau sampai besok aku bisa bertemu dengan Nyonya Kang, aku akan menyuruh dia untuk memecatmu."

Aiu kemudian melangkah keluar, sebelum naik ke mobil dia sempat melepas kaca matanya dan menatap ke arah pintu masuk.

"Lihat saja sampai perusahaan ini ada di tanganku aku akan menghancurkan kalian satu per satu" Aiu kembali memakai kaca matanya sebelum masuk ke dalam mobil.

***

Pintu lift terbuka Joong Woo melangkah keluar menuju ke ruang kerja Ibunya.

Tok tok tok!

Setelah mengetuk pintu Joong Woo membuka dan melangkah masuk ke dalam. Nyonya Kang yang melihatnya langsung beranjak berdiri dari kursi dia berjalan sambil membuka kedua tangannya seolah sedang menunggu putranya jatuh ke dalam dekapannya.

Dengan ragu Joong Woo memenuhi keinginan Ibunya dia membungkuk dan menyandarkan dagunya di pundak Ibunya.

Nyonya Kang membelai punggungnya dengan lembut.

"Anakku sayang" ucapnya dengan lembut, setelahnya Nyonya Kang melepaskan pelukan. Dia kembali berjalan ke kursi dan mempersilakan Joong Woo untuk duduk di seberang meja.

"Kalau seperti ini, kan Ibu jadi senang melihatnya."

Joong Woo yang sebenarnya tak pernah memakai setelan jas hanya tersenyum sinis karena laki-laki itu hanya akan memakai jas ketika memenuhi undangan resmi.

"Kau terlihat sangat tampan Putraku, tapi" Nyonya Kang mengalihkan pandangannya ke arah kancing kemeja yang sengaja dibuka setelahnya beralih ke arah telinga dan memperhatikan dua buah anting berwarna hitam dan silver yang menggantung di sana.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

wajah wajah korea memang menyegarkan mata...😁🥰

2023-06-10

0

Taengo

Taengo

siapa ni lee min ho apa ji chang wook

2021-03-23

2

Arianti Wijaya

Arianti Wijaya

nyimak

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal Pertemuan
3 Flash Back
4 Flash Back2
5 Syarat
6 Pindah Rumah
7 Kedatangan Joong Woo
8 Bertatap Muka
9 Mencoba Untuk Terbiasa
10 Insiden kecil
11 Perhatian
12 Pulang Bersama
13 Kopi Rasa Bluberry
14 Terluka
15 Terluka Parah
16 Berkunjung
17 Merawat Joong Woo
18 Semakin Terbiasa
19 Perasaan Aneh
20 Undangan Mr.Choi
21 Musuh Bebuyutan
22 Seperti Cemburu Tapi Bukan
23 Accident Kiss
24 Amnesia Sesaat
25 Bertemu Tanpa Sengaja
26 Menghabiskan Waktu Bersama
27 Kiss In The Game
28 Perempuan Di Balik Tirai
29 Negosiasi Hadiah Lomba
30 Legenda Kincir Angin
31 Aku Bukan Gay
32 Sebuah Ancaman
33 Amarah Joong Woo
34 Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35 Tiba tiba Sakit
36 Kembali Ke Ruang Rapat
37 Peduli
38 Tertangkap Basah
39 Mendadak Harus Pergi
40 Sampai Di Kota Tujuan
41 Plester
42 Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43 Perasaan Aneh
44 Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45 Game
46 Game 2
47 Mabuk
48 Pura Pura Tidur
49 Semakin Terlihat Berani
50 Membawa Aiu Bersamanya
51 Mencari Ikan
52 Aku Menyukaimu
53 Perhatian Nyonya Kang
54 ENTAHLAH
55 Makan Malam Bersama
56 Panggil NamaKu
57 Tawaran
58 Dilema
59 Gagal
60 Yang Sebenarnya
61 Pilu
62 Uring Uringan
63 Tak Ingin Jauh
64 Joong Woo Di Landa Frustasi
65 Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66 Menyusul Ke Amerika
67 Pengganggu
68 Terluka
69 Saranghae
70 Sebuah Pengakuan
71 Butuh Sebuah Pembuktian
72 Keraguan Yang Mendasar
73 Sebuah Permintaan
74 Misteri Ponsel
75 Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76 Misteri Ponsel 2
77 Pedebatan Kecil
78 Seperti Bukan Joong Woo
79 4 Menit Yang Sangat Berharga
80 Mulai Posesif
81 Kejutan Yang Tak Terduga
82 You Are My Queen
83 Kabar Baik Atau Buruk?
84 Meresahkan
85 Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86 Flash Back 1
87 Flash Back 2
88 Penebusan Rasa Bersalah
89 Naluri Yang Tak Terduga
90 Suasana Yang Berbeda
91 Perselisihan
92 Pengusik Mulai Beraksi
93 Gelisah
94 Enam Sembilan
95 Cemburu
96 Malam Panjang
97 Bekas Merah
98 Pengganggu
99 Pertengkaran Kecil
100 Pengalihan Amarah
101 Mengobati Rindu
102 Persaingan Sengit
103 Hadiah Untuk Aiu
104 Lampu Hijau
105 Ragu
106 Aku Juga Ingin...
107 Lepas Kacamata
108 Pertama Kali
109 Teriaklah
110 Percaya PadaKu
111 Pelan Pelan Saja
112 Tak Ada Ampun
113 Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114 Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115 Laki laki Misterius
116 Laki laki Misterius 2
117 Laki laki Misterius 3
118 Laki laki Yang Sama
119 Menemukan Aiu
120 Menemukan Aiu2
121 Melawan Musuh Sendirian
122 Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123 Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124 Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125 Penghianat
126 Rekaman
127 Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128 Masa Lalu Yang belum selesai
129 Menyingkirkan Masa Lalu
130 Mulai Berubah
131 Tak Terlalu Parah
132 Aiu Himmler
133 Perselisihan
134 Semakin Terlihat Berbeda
135 Bertatap Muka
136 Hari Yang Melelahkan
137 Ruang Baca
138 Ruang Baca2
139 Rencana Aiu
140 Mengobati Lukanya
141 Jangan Ditiup
142 Kancing Kemeja
143 Cincin
144 Penolong
145 Kakak?
146 Suasana Canggung
147 Kekhawatiran Seorang sahabat
148 Sekretaris Min Yang Malang
149 Mabuk??
150 Perjuangan
151 Memeluknya Sejenak
152 Asing Namun Sangat Familiyar
153 Balas Budi
154 Membaik Dengan Nyonya Kang
155 Semakin Memburuk Hubungannya
156 Aiu Frustasi
157 Perseteruan
158 Membuatnya Tersiksa
159 Perdebatan
160 Puncak Perdebatan
161 Melamar Joong Woo
162 Dirawat
163 Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164 Kalung Milik Aiu
165 Permintaan Maaf
166 Memenuhi Keinginan Joong Woo
167 Acara Kantor
168 Batalkan Janji!
169 Tumpangan
170 Satu Meja
171 Ponsel Yang Sama
172 Lukisan
173 Merawat Joong Woo
174 Salah Minum
175 Di Bawah Kendali
176 Kembali Ke Pemiliknya
177 Memikirkan Aiu
178 Pesan Dari Il Sung
179 Salah Sangka
180 Kabar Buruk
181 Khawatir
182 Kembali Bersama
183 Senyum Ayah
184 Antara Kesal Dan Kecewa
185 Mengingkari Janji
186 Bertemu Di Pesta
187 Kejutan Yang Tak Terduga
188 Mengejar Aiu
189 Kepergian Aiu
190 Bouqet
191 Ayo Kita Pergi Kencan?
192 Juliet Rose
193 Merasakan Keberadaan Joong Woo
194 Pertemuan
195 Menjemputmu
196 Pengirim Bouqet
197 Menikahlah DenganKu
198 Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199 Rindu Menyentuhnya
200 Bolehkah Aku Melakukannya?
201 Sampai Pada Akhirnya
202 Aku Tidak Setuju!
203 Luapan Kekesalan Aiu
204 Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205 Bukan Mimpi
206 Akhir
207 Terimakasih
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Awal
2
Awal Pertemuan
3
Flash Back
4
Flash Back2
5
Syarat
6
Pindah Rumah
7
Kedatangan Joong Woo
8
Bertatap Muka
9
Mencoba Untuk Terbiasa
10
Insiden kecil
11
Perhatian
12
Pulang Bersama
13
Kopi Rasa Bluberry
14
Terluka
15
Terluka Parah
16
Berkunjung
17
Merawat Joong Woo
18
Semakin Terbiasa
19
Perasaan Aneh
20
Undangan Mr.Choi
21
Musuh Bebuyutan
22
Seperti Cemburu Tapi Bukan
23
Accident Kiss
24
Amnesia Sesaat
25
Bertemu Tanpa Sengaja
26
Menghabiskan Waktu Bersama
27
Kiss In The Game
28
Perempuan Di Balik Tirai
29
Negosiasi Hadiah Lomba
30
Legenda Kincir Angin
31
Aku Bukan Gay
32
Sebuah Ancaman
33
Amarah Joong Woo
34
Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35
Tiba tiba Sakit
36
Kembali Ke Ruang Rapat
37
Peduli
38
Tertangkap Basah
39
Mendadak Harus Pergi
40
Sampai Di Kota Tujuan
41
Plester
42
Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43
Perasaan Aneh
44
Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45
Game
46
Game 2
47
Mabuk
48
Pura Pura Tidur
49
Semakin Terlihat Berani
50
Membawa Aiu Bersamanya
51
Mencari Ikan
52
Aku Menyukaimu
53
Perhatian Nyonya Kang
54
ENTAHLAH
55
Makan Malam Bersama
56
Panggil NamaKu
57
Tawaran
58
Dilema
59
Gagal
60
Yang Sebenarnya
61
Pilu
62
Uring Uringan
63
Tak Ingin Jauh
64
Joong Woo Di Landa Frustasi
65
Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66
Menyusul Ke Amerika
67
Pengganggu
68
Terluka
69
Saranghae
70
Sebuah Pengakuan
71
Butuh Sebuah Pembuktian
72
Keraguan Yang Mendasar
73
Sebuah Permintaan
74
Misteri Ponsel
75
Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76
Misteri Ponsel 2
77
Pedebatan Kecil
78
Seperti Bukan Joong Woo
79
4 Menit Yang Sangat Berharga
80
Mulai Posesif
81
Kejutan Yang Tak Terduga
82
You Are My Queen
83
Kabar Baik Atau Buruk?
84
Meresahkan
85
Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86
Flash Back 1
87
Flash Back 2
88
Penebusan Rasa Bersalah
89
Naluri Yang Tak Terduga
90
Suasana Yang Berbeda
91
Perselisihan
92
Pengusik Mulai Beraksi
93
Gelisah
94
Enam Sembilan
95
Cemburu
96
Malam Panjang
97
Bekas Merah
98
Pengganggu
99
Pertengkaran Kecil
100
Pengalihan Amarah
101
Mengobati Rindu
102
Persaingan Sengit
103
Hadiah Untuk Aiu
104
Lampu Hijau
105
Ragu
106
Aku Juga Ingin...
107
Lepas Kacamata
108
Pertama Kali
109
Teriaklah
110
Percaya PadaKu
111
Pelan Pelan Saja
112
Tak Ada Ampun
113
Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114
Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115
Laki laki Misterius
116
Laki laki Misterius 2
117
Laki laki Misterius 3
118
Laki laki Yang Sama
119
Menemukan Aiu
120
Menemukan Aiu2
121
Melawan Musuh Sendirian
122
Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123
Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124
Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125
Penghianat
126
Rekaman
127
Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128
Masa Lalu Yang belum selesai
129
Menyingkirkan Masa Lalu
130
Mulai Berubah
131
Tak Terlalu Parah
132
Aiu Himmler
133
Perselisihan
134
Semakin Terlihat Berbeda
135
Bertatap Muka
136
Hari Yang Melelahkan
137
Ruang Baca
138
Ruang Baca2
139
Rencana Aiu
140
Mengobati Lukanya
141
Jangan Ditiup
142
Kancing Kemeja
143
Cincin
144
Penolong
145
Kakak?
146
Suasana Canggung
147
Kekhawatiran Seorang sahabat
148
Sekretaris Min Yang Malang
149
Mabuk??
150
Perjuangan
151
Memeluknya Sejenak
152
Asing Namun Sangat Familiyar
153
Balas Budi
154
Membaik Dengan Nyonya Kang
155
Semakin Memburuk Hubungannya
156
Aiu Frustasi
157
Perseteruan
158
Membuatnya Tersiksa
159
Perdebatan
160
Puncak Perdebatan
161
Melamar Joong Woo
162
Dirawat
163
Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164
Kalung Milik Aiu
165
Permintaan Maaf
166
Memenuhi Keinginan Joong Woo
167
Acara Kantor
168
Batalkan Janji!
169
Tumpangan
170
Satu Meja
171
Ponsel Yang Sama
172
Lukisan
173
Merawat Joong Woo
174
Salah Minum
175
Di Bawah Kendali
176
Kembali Ke Pemiliknya
177
Memikirkan Aiu
178
Pesan Dari Il Sung
179
Salah Sangka
180
Kabar Buruk
181
Khawatir
182
Kembali Bersama
183
Senyum Ayah
184
Antara Kesal Dan Kecewa
185
Mengingkari Janji
186
Bertemu Di Pesta
187
Kejutan Yang Tak Terduga
188
Mengejar Aiu
189
Kepergian Aiu
190
Bouqet
191
Ayo Kita Pergi Kencan?
192
Juliet Rose
193
Merasakan Keberadaan Joong Woo
194
Pertemuan
195
Menjemputmu
196
Pengirim Bouqet
197
Menikahlah DenganKu
198
Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199
Rindu Menyentuhnya
200
Bolehkah Aku Melakukannya?
201
Sampai Pada Akhirnya
202
Aku Tidak Setuju!
203
Luapan Kekesalan Aiu
204
Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205
Bukan Mimpi
206
Akhir
207
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!