Flash Back

"Jadi bagaimana, kau akan menerima tawaran Ibu?" Nyonya Kang memandangnya dengan penuh harap.

Joong Woo sesaat terdiam kemudian dia mengalihkan pandangan ke arah Ibunya lalu menganggukkan kepalanya perlahan.

Tiba-tiba mereka berdua dikejutkan oleh sekretaris Nyonya Kang yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam.

Nyonya Kang menatapnya dengan tajam kemudian berucap.

"Aku dengar tadi di bawah sempat ada keributan kenapa kau tidak menanganinya?"

Joong Woo berpikir sesaat apakah yang dimaksud Ibunya adalah perempuan yang tadi sempat diusir oleh satpam.

"Maaf presdir saya baru saja mendengar hal itu karena saya sibuk menyelesaikan agenda akhir bulan ini" ucap Min Joon sekretarisnya.

"Kau terlalu banyak alasan!" ekspresi wajahnya kemudian terpaku ketika dia teringat bahwa akan memindah tugaskan Min Joon ke kota X bersama dengan putranya Joong Woo.

"Oh ya, kau segera bereskan semua berkas-berkasmu karena minggu depan aku akan memindahkanmu ke kota X bersama dengan Putraku. Kau temani dia di sana."

Joong Woo langsung menoleh kearah Min Joon membuat laki-laki itu terkejut.

Min Joon yang terkejut terlihat sedikit ketakutan ketika menatap mata Joong Woo seolah ada sesuatu diantara mereka.

Joong Woo menghela nafas panjang setelahnya menarik tubuhnya ke belakang bersandar di kursi.

Nyonya Kang kemudian menekan tombol interkom menghubungi resepsionis.

"Jika besok perempuan itu datang lagi suruh dia menghadap dan datang rumahku!" ucapnya kemudian mematikan tombol intercom-nya.

Mendengar ucapan Ibunya seketika Joong woo teringat kejadian di lobi.

Dia berpikir ada apa hubungan perempuan itu dengan Ibunya sampai-sampai perempuan itu seolah marah besar terhadap Ibunya. Namun Joong Woo menganggap itu adalah hal yang biasa, maka dari itu dia tak mau memikirkannya lebih jauh.

***

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" ucap Joong Woo yang berdiri disebelah meja, sementara Min Joon duduk di kursi kerjanya.

Laki-laki itu terlihat sedang membereskan berkas-berkasnya ke dalam kardus.

"Apa kau lupa presdir?? beberapa hari yang lalu sempat ada kabar tentang kita bahkan presdir Kang sampai menyalahkanku karena gosip itu" ucap Min Joon dengan wajah cemberut.

"Presdir? kau memanggilku Presdir?" keningnya berkerut seakan Joong Woo tidak nyaman dengan panggilan itu karena setiap harinya mereka menghabiskan waktu bersama dan Min Joon lebih sering memanggilnya dengan sebutan Joong.

"Karena aku pikir sebentar lagi kau akan menjadi Presiden Direktur di perusahaan baru, jadi aku harus terbiasa dengan memanggilmu Presdir."

"Lalu gosip apa yang kau bicarakan barusan?"

"Kau terlalu sibuk dengan duniamu sendiri bahkan gosip tentang dirimu saja kau sampai tidak mendengar!" Min Joon kemudian mengambil ponsel dan membuka internet, ibu jarinya mengusap layar dengan cepat lalu setelah mendapatkan apa yang dia cari, Min Joon memberikan ponselnya kepada Joong Woo agar laki laki itu membaca sendiri berita tentang dirinya.

Dengan tatapan sinis Joong Woo meraih ponsel dari tangan Min Joon matanya langsung menatap ke arah layar ponsel yang ada di tangannya.

Di sana Joong Woo melihat sebuah artikel dengan judul yang terpampang jelas dan bertuliskan menggunakan huruf kapital.

'Skandal antara putra dari grup JW dengan sekretaris Min Joon' dan di bawah kata itu bertuliskan 3 huruf yang membuat Joong Woo terpaku.

'Gay'

Joong Woo kemudian terkekeh geli namun dengan gayanya yang elegan.

"Mereka menyebutku gay?" Joong Woo mengangkat alisnya menanyakan kebenarannya.

"Kau pikir saja sendiri skandal tentang kau dan aku mengatakan bahwa kita adalah seorang gay padahal mereka tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi malam itu" ucap Min Joon dengan jengkel.

Tak menutup kemungkinan kalau masyarakat beropini demikian karena kedekatan Joong Woo dengan Min Joon melebihi seorang sepasang kekasih.

Bahkan mereka tak pernah melihat pewaris dari Grup JW itu bersama seorang perempuan, membuat opini masyarakat semakin kuat bahwa Joong Woo seorang Gay.

Semenjak Joong Woo kembali ke Korea Min Joon lah satu-satunya teman yang dia miliki kemana pun Joong Woo pergi akan selalu ada Min Joon disampingnya.

"Sejak kapan kau menghiraukan berita murahan seperti ini? lupakan, semuanya juga akan menghilang dengan sendirinya" ucap Joong Woo dengan santai.

Ini bukan kali pertamanya sebuah majalah internet memberitakan tentang kedekatan Joong Woo dengan seorang laki laki dan munculnya berita itu adalah karena Joong Woo yang selalu bersikap acuh membuat media terkadang geram karena laki-laki itu sama sekali tak terpancing emosinya.

***

Hari kedua di Korea Aiu pergi menemui Nyonya Kang di rumahnya sesuai dengan apa yang disampaikan resepsionis karena nyonya Kang sendiri yang meminta Aiu untuk datang ke rumahnya.

Aiu beranjak turun dari mobil ekspresi wajahnya terlihat kesal bahkan dia menatap sinis ke arah rumah Nyonya Kang.

Perlahan namun dengan pasti Aiu berjalan menuju ke pintu menekan tombol bel.

Ting ting tong ting tong ting tong ting tong ting tong!!!

Entah sengaja atau memang karena keisengan Aiu dia menekan tombol belnya berulang-ulang kali membuat pelayan rumah membuka pintu dan memamerkan wajah jengkelnya.

"Nona! Anda menekan tombol sekali saja saya sudah bisa mendengarnya jadi tidak perlu menekannya berkali-kali" ucap pelayan itu, dia kemudian mempersilahkan Aiu masuk ke dalam.

Dengan santai Aiu malah mengibaskan rambutnya menyombongkan diri.

"Nona silakan ikuti saya" pelayan itu mengeraskan suaranya karena Aiu masih berdiri di tempatnya.

"Iya tidak perlu berteriak juga kalii!" ucap Aiu dengan sinis.

Pelayan itu membawanya masuk ke dalam, di matanya rumah itu terlihat seperti istana besarnya bahkan dua kali lipat dari rumah Aiu.

Akan tetapi perempuan itu menatap setiap sudut ruangan dengan tatapan meremehkan.

Ketika melewati sebuah ruangan, Aiu dikejutkan dengan foto seorang laki laki yang nampak tak asing di matanya. Aiu kemudian mendekat dan mengambil bingkai foto yang ada di atas bifet.

Pandangannya nampak menyelidik ke arah foto anak laki laki gendut dengan mata yang sangat sipit sampai hampir tak bisa dibuka matanya.

Aiu memiringkan kepala seolah sedang berusaha keras mengingat ingat wajah bocah di foto itu.

"Aku seperti pernah melihatnya, tapi di mana ya?"

Aiu menganga, matanya membulat saat mengingat siapa laki laki itu.

Flash back on.

Pagi itu guru mengumumkan di kelas 2a SMP Bakti Ibu, dia mengatakan kepada murid bahwa hari itu akan kedatangan murid laki laki pindahan dari Korea.

Sontak semua murid girang senang karena mendengar nama Korea di sebut pasti di bayangan mereka bahwa murid laki laki itu akan kelihatan cool tampan dan modis.

Tapi pada kenyataannya mereka semua kecewa saat melihat murid pindahan itu masuk ke dalam kelas.

Hening seketika membentang di kelas itu mereka semua melihat kenyataan bahwa murid pindahan dari Korea terlihat gendut bahkan matanya terlihat sangat sipit kedua pipinya sangat penuh hingga terlihat seperti bakpao.

"Iiuuuhhh" para murid bergumam dengan malas mereka sangat kecewa, ternyata apa yang mereka lihat tak seindah ekspektasi terlebih lagi Aiu, dia menatapnya dengan tatapan jijik.

Ketika bel istirahat semua anak berhamburan keluar dari kelas ada yang pergi ke kantin ada yang pergi bermain basket namun ada juga yang selalu tebar pesona yaitu Aiu dan salah satu temannya.

Semua murid di sekolah bahkan tunduk kepada Aiu. Jelas, itu karena kekayaannya. Kekayaan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya namun untuk teman dekat dia hanya memiliki satu orang yaitu bernama Cindy.

Aiu selalu menjaga image di depan teman-temannya namun ketika dia sudah muak dengan sikap salah satu teman yang membuatnya jengkel Aiu tak segan-segan memperlihatkan perilaku buruk di depan umum.

Ketika mereka berdua sedang berbincang sambil melihat anak laki-laki bermain basket tak sengaja Aiu melihat murid pindahan itu berjalan dari arah kantin menuju ke kelas.

"Hei" ucap Cindy, dia menyenggol lengan Aiu dengan sikunya.

"Kenapa?"

"Aku perhatikan sejak di dalam kelas kau terus melihat ke arah Joong Woo."

"Joong Woo?" keningnya berkerut halus seakan dia terlihat bingung ketika mendengar nama itu.

"Iya, itu nama murid pindahan" ucap Cindy.

"oh" Aiu kemudian melirik ke arah Joong Woo, laki-laki itu selalu menyendiri karena tak ada seorang pun yang mau mendekatinya.

Hari berganti hari Aiu pun mulai penasaran dengan Joong Woo, dia kemudian mencoba mendekati laki-laki itu.

Karena Joong Woo yang tidak terlalu banyak tingkah membuat Aiu suka dengan anak itu dia bahkan bersikap baik kepada Aiu setiap hari.

Joong Woo selalu membantu Aiu membawakan buku bahkan tas miliknya.

Joong Woo selalu menunggu Aiu di depan pintu gerbang sebelum perempuan itu datang, dan ketika Aiu sampai di sokolah Joong Woo sudah stand bay untuk membantu membawakan tasnya.

"Sejak kapan kau berteman dengannya?" ucap Cindy ketika dia merasa heran dengan kedekatan Aiu dan Joong Woo. Aiu menatap ke arah Cindy dengan tatapan malas kemudian dia berucap.

"Sejak saat kau tak sadar ketika aku sudah berteman dengannya."

Aiu kemudian memutar matanya malas.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

kecil bersahabat... sdh besar mereka gak kenal 😁

2023-06-10

0

Taengo

Taengo

waww

2021-03-23

0

☘𝓛 𝒂ᷤ𝒏ᷧ𝒂ᷝ𝒔ͦ𝒂ᷠ𝒓𝒊𝒆͠ ⍣ᶜᶦ

☘𝓛 𝒂ᷤ𝒏ᷧ𝒂ᷝ𝒔ͦ𝒂ᷠ𝒓𝒊𝒆͠ ⍣ᶜᶦ

.

2020-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal Pertemuan
3 Flash Back
4 Flash Back2
5 Syarat
6 Pindah Rumah
7 Kedatangan Joong Woo
8 Bertatap Muka
9 Mencoba Untuk Terbiasa
10 Insiden kecil
11 Perhatian
12 Pulang Bersama
13 Kopi Rasa Bluberry
14 Terluka
15 Terluka Parah
16 Berkunjung
17 Merawat Joong Woo
18 Semakin Terbiasa
19 Perasaan Aneh
20 Undangan Mr.Choi
21 Musuh Bebuyutan
22 Seperti Cemburu Tapi Bukan
23 Accident Kiss
24 Amnesia Sesaat
25 Bertemu Tanpa Sengaja
26 Menghabiskan Waktu Bersama
27 Kiss In The Game
28 Perempuan Di Balik Tirai
29 Negosiasi Hadiah Lomba
30 Legenda Kincir Angin
31 Aku Bukan Gay
32 Sebuah Ancaman
33 Amarah Joong Woo
34 Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35 Tiba tiba Sakit
36 Kembali Ke Ruang Rapat
37 Peduli
38 Tertangkap Basah
39 Mendadak Harus Pergi
40 Sampai Di Kota Tujuan
41 Plester
42 Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43 Perasaan Aneh
44 Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45 Game
46 Game 2
47 Mabuk
48 Pura Pura Tidur
49 Semakin Terlihat Berani
50 Membawa Aiu Bersamanya
51 Mencari Ikan
52 Aku Menyukaimu
53 Perhatian Nyonya Kang
54 ENTAHLAH
55 Makan Malam Bersama
56 Panggil NamaKu
57 Tawaran
58 Dilema
59 Gagal
60 Yang Sebenarnya
61 Pilu
62 Uring Uringan
63 Tak Ingin Jauh
64 Joong Woo Di Landa Frustasi
65 Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66 Menyusul Ke Amerika
67 Pengganggu
68 Terluka
69 Saranghae
70 Sebuah Pengakuan
71 Butuh Sebuah Pembuktian
72 Keraguan Yang Mendasar
73 Sebuah Permintaan
74 Misteri Ponsel
75 Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76 Misteri Ponsel 2
77 Pedebatan Kecil
78 Seperti Bukan Joong Woo
79 4 Menit Yang Sangat Berharga
80 Mulai Posesif
81 Kejutan Yang Tak Terduga
82 You Are My Queen
83 Kabar Baik Atau Buruk?
84 Meresahkan
85 Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86 Flash Back 1
87 Flash Back 2
88 Penebusan Rasa Bersalah
89 Naluri Yang Tak Terduga
90 Suasana Yang Berbeda
91 Perselisihan
92 Pengusik Mulai Beraksi
93 Gelisah
94 Enam Sembilan
95 Cemburu
96 Malam Panjang
97 Bekas Merah
98 Pengganggu
99 Pertengkaran Kecil
100 Pengalihan Amarah
101 Mengobati Rindu
102 Persaingan Sengit
103 Hadiah Untuk Aiu
104 Lampu Hijau
105 Ragu
106 Aku Juga Ingin...
107 Lepas Kacamata
108 Pertama Kali
109 Teriaklah
110 Percaya PadaKu
111 Pelan Pelan Saja
112 Tak Ada Ampun
113 Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114 Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115 Laki laki Misterius
116 Laki laki Misterius 2
117 Laki laki Misterius 3
118 Laki laki Yang Sama
119 Menemukan Aiu
120 Menemukan Aiu2
121 Melawan Musuh Sendirian
122 Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123 Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124 Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125 Penghianat
126 Rekaman
127 Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128 Masa Lalu Yang belum selesai
129 Menyingkirkan Masa Lalu
130 Mulai Berubah
131 Tak Terlalu Parah
132 Aiu Himmler
133 Perselisihan
134 Semakin Terlihat Berbeda
135 Bertatap Muka
136 Hari Yang Melelahkan
137 Ruang Baca
138 Ruang Baca2
139 Rencana Aiu
140 Mengobati Lukanya
141 Jangan Ditiup
142 Kancing Kemeja
143 Cincin
144 Penolong
145 Kakak?
146 Suasana Canggung
147 Kekhawatiran Seorang sahabat
148 Sekretaris Min Yang Malang
149 Mabuk??
150 Perjuangan
151 Memeluknya Sejenak
152 Asing Namun Sangat Familiyar
153 Balas Budi
154 Membaik Dengan Nyonya Kang
155 Semakin Memburuk Hubungannya
156 Aiu Frustasi
157 Perseteruan
158 Membuatnya Tersiksa
159 Perdebatan
160 Puncak Perdebatan
161 Melamar Joong Woo
162 Dirawat
163 Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164 Kalung Milik Aiu
165 Permintaan Maaf
166 Memenuhi Keinginan Joong Woo
167 Acara Kantor
168 Batalkan Janji!
169 Tumpangan
170 Satu Meja
171 Ponsel Yang Sama
172 Lukisan
173 Merawat Joong Woo
174 Salah Minum
175 Di Bawah Kendali
176 Kembali Ke Pemiliknya
177 Memikirkan Aiu
178 Pesan Dari Il Sung
179 Salah Sangka
180 Kabar Buruk
181 Khawatir
182 Kembali Bersama
183 Senyum Ayah
184 Antara Kesal Dan Kecewa
185 Mengingkari Janji
186 Bertemu Di Pesta
187 Kejutan Yang Tak Terduga
188 Mengejar Aiu
189 Kepergian Aiu
190 Bouqet
191 Ayo Kita Pergi Kencan?
192 Juliet Rose
193 Merasakan Keberadaan Joong Woo
194 Pertemuan
195 Menjemputmu
196 Pengirim Bouqet
197 Menikahlah DenganKu
198 Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199 Rindu Menyentuhnya
200 Bolehkah Aku Melakukannya?
201 Sampai Pada Akhirnya
202 Aku Tidak Setuju!
203 Luapan Kekesalan Aiu
204 Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205 Bukan Mimpi
206 Akhir
207 Terimakasih
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Awal
2
Awal Pertemuan
3
Flash Back
4
Flash Back2
5
Syarat
6
Pindah Rumah
7
Kedatangan Joong Woo
8
Bertatap Muka
9
Mencoba Untuk Terbiasa
10
Insiden kecil
11
Perhatian
12
Pulang Bersama
13
Kopi Rasa Bluberry
14
Terluka
15
Terluka Parah
16
Berkunjung
17
Merawat Joong Woo
18
Semakin Terbiasa
19
Perasaan Aneh
20
Undangan Mr.Choi
21
Musuh Bebuyutan
22
Seperti Cemburu Tapi Bukan
23
Accident Kiss
24
Amnesia Sesaat
25
Bertemu Tanpa Sengaja
26
Menghabiskan Waktu Bersama
27
Kiss In The Game
28
Perempuan Di Balik Tirai
29
Negosiasi Hadiah Lomba
30
Legenda Kincir Angin
31
Aku Bukan Gay
32
Sebuah Ancaman
33
Amarah Joong Woo
34
Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35
Tiba tiba Sakit
36
Kembali Ke Ruang Rapat
37
Peduli
38
Tertangkap Basah
39
Mendadak Harus Pergi
40
Sampai Di Kota Tujuan
41
Plester
42
Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43
Perasaan Aneh
44
Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45
Game
46
Game 2
47
Mabuk
48
Pura Pura Tidur
49
Semakin Terlihat Berani
50
Membawa Aiu Bersamanya
51
Mencari Ikan
52
Aku Menyukaimu
53
Perhatian Nyonya Kang
54
ENTAHLAH
55
Makan Malam Bersama
56
Panggil NamaKu
57
Tawaran
58
Dilema
59
Gagal
60
Yang Sebenarnya
61
Pilu
62
Uring Uringan
63
Tak Ingin Jauh
64
Joong Woo Di Landa Frustasi
65
Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66
Menyusul Ke Amerika
67
Pengganggu
68
Terluka
69
Saranghae
70
Sebuah Pengakuan
71
Butuh Sebuah Pembuktian
72
Keraguan Yang Mendasar
73
Sebuah Permintaan
74
Misteri Ponsel
75
Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76
Misteri Ponsel 2
77
Pedebatan Kecil
78
Seperti Bukan Joong Woo
79
4 Menit Yang Sangat Berharga
80
Mulai Posesif
81
Kejutan Yang Tak Terduga
82
You Are My Queen
83
Kabar Baik Atau Buruk?
84
Meresahkan
85
Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86
Flash Back 1
87
Flash Back 2
88
Penebusan Rasa Bersalah
89
Naluri Yang Tak Terduga
90
Suasana Yang Berbeda
91
Perselisihan
92
Pengusik Mulai Beraksi
93
Gelisah
94
Enam Sembilan
95
Cemburu
96
Malam Panjang
97
Bekas Merah
98
Pengganggu
99
Pertengkaran Kecil
100
Pengalihan Amarah
101
Mengobati Rindu
102
Persaingan Sengit
103
Hadiah Untuk Aiu
104
Lampu Hijau
105
Ragu
106
Aku Juga Ingin...
107
Lepas Kacamata
108
Pertama Kali
109
Teriaklah
110
Percaya PadaKu
111
Pelan Pelan Saja
112
Tak Ada Ampun
113
Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114
Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115
Laki laki Misterius
116
Laki laki Misterius 2
117
Laki laki Misterius 3
118
Laki laki Yang Sama
119
Menemukan Aiu
120
Menemukan Aiu2
121
Melawan Musuh Sendirian
122
Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123
Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124
Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125
Penghianat
126
Rekaman
127
Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128
Masa Lalu Yang belum selesai
129
Menyingkirkan Masa Lalu
130
Mulai Berubah
131
Tak Terlalu Parah
132
Aiu Himmler
133
Perselisihan
134
Semakin Terlihat Berbeda
135
Bertatap Muka
136
Hari Yang Melelahkan
137
Ruang Baca
138
Ruang Baca2
139
Rencana Aiu
140
Mengobati Lukanya
141
Jangan Ditiup
142
Kancing Kemeja
143
Cincin
144
Penolong
145
Kakak?
146
Suasana Canggung
147
Kekhawatiran Seorang sahabat
148
Sekretaris Min Yang Malang
149
Mabuk??
150
Perjuangan
151
Memeluknya Sejenak
152
Asing Namun Sangat Familiyar
153
Balas Budi
154
Membaik Dengan Nyonya Kang
155
Semakin Memburuk Hubungannya
156
Aiu Frustasi
157
Perseteruan
158
Membuatnya Tersiksa
159
Perdebatan
160
Puncak Perdebatan
161
Melamar Joong Woo
162
Dirawat
163
Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164
Kalung Milik Aiu
165
Permintaan Maaf
166
Memenuhi Keinginan Joong Woo
167
Acara Kantor
168
Batalkan Janji!
169
Tumpangan
170
Satu Meja
171
Ponsel Yang Sama
172
Lukisan
173
Merawat Joong Woo
174
Salah Minum
175
Di Bawah Kendali
176
Kembali Ke Pemiliknya
177
Memikirkan Aiu
178
Pesan Dari Il Sung
179
Salah Sangka
180
Kabar Buruk
181
Khawatir
182
Kembali Bersama
183
Senyum Ayah
184
Antara Kesal Dan Kecewa
185
Mengingkari Janji
186
Bertemu Di Pesta
187
Kejutan Yang Tak Terduga
188
Mengejar Aiu
189
Kepergian Aiu
190
Bouqet
191
Ayo Kita Pergi Kencan?
192
Juliet Rose
193
Merasakan Keberadaan Joong Woo
194
Pertemuan
195
Menjemputmu
196
Pengirim Bouqet
197
Menikahlah DenganKu
198
Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199
Rindu Menyentuhnya
200
Bolehkah Aku Melakukannya?
201
Sampai Pada Akhirnya
202
Aku Tidak Setuju!
203
Luapan Kekesalan Aiu
204
Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205
Bukan Mimpi
206
Akhir
207
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!