Tolong Jelaskan Padaku, Mas!

Terlihat lelaki berjas cokelat muda dengan dalaman kemeja putih berdasi senada dengan warna jas, tengah duduk di meja kerjanya. Sorotan mata yang tidak surut dari cahaya komputer yang sedang ia tatap.

Jari-jemarinya begitu lincah bermain di atas keyboard. Sesekali ia bersenandung kecil dengan lagu-lagu cinta. Betapa bahagianya ia karena akan menikah dengan wanita yang ia cintai dua hari lagi.

Ketika sedang mengetik, sekilas ia mengingat calon istrinya. Melirik ke arah gawai yang ia letakan sembarang di atas tumpukan berkas-berkas yang berserak dimeja.

Meraih dan menatapnya. Membuka kembali aplikasi WhatsApp dan mencari percakapan terkahir dengan wanitanya.

[Aku sudah sampai di EG, aku rapat dulu ya]

Hanya pesan itu yang Ia tatap. Belum ada lagi pesan yang menyusul, padahal sudah dua jam berlalu. Tapi lelaki itu tidak mempunyai firasat apapun, ia tahu calon istrinya tengah sibuk.

Dua pasangan ini, memang sangat menggilai dunia kerja. Sampai akan menikah dua hari lagi saja, mereka masih berkutat dengan pekerjaan.

Ketika baru saja mengusap layar gawai agar redup dan ingin meletakan benda itu kembali di meja. Layar gawai itu kembali terang dan bergetar.

Asyifa In camming Call.

"Kak Adri." seru Asyifa setelah lelaki itu mengusap icon hijau. Suara Asyifa terdengar nyaring di seberang sana, yang disertai dengan isakan tangis dan deruan napas yang terengah-engah.

"Kamu kenapa, Dek?" tanya Adri. Kedua alisnya menaut. Ada apa fikirnya.

"Ammar, Kak. Sepertinya ia sudah tahu rahasia kamu ..."

Adri berdiri kaget. Iris matanya seperti ingin terlempar keluar. Jantungnya berdegup cepat. Aliran darahnya seperti dipenuhi api. Tubuhnya terasa panas sampai ke otak, Adri seperti sedang terbakar.

"Mak---sud ... Ka--mu?" Adri kembali bertanya dengan hati yang mulai kacau.

"Ammar menyudahi hubungan kami, ia akan kembali merebut Kak, Gana. Dia sudah tau kalau kamu---"

BRAG.

Dengan wajah yang masih terperanjat hebat, dan mulut yang sedikit menganga. Ia kembali terkejut ketika melihat pintu ruangannya terbuka, dan ada sosok wanita cantik dengan leleran air mata mematung di bingkai pintu ruangannya yang terbentang lebar.

Tatapannya kosong. Rambutnya terlihat berantakan, karena di sepanjang perjalanan, wanita itu tidak berhenti menangis dan memukul-mukul kepalanya. Dengan keadaan wanita itu sekarang, Adri dengan lantang mengiyakan ucapan Asyifa barusan.

Terbongkar, kah? Secepat ini?

"Kak? Hallo?" suara Asyifa masih nyaring terdengar, bersamaan tangan Adri yang masih menggenggam gawai lalu dihuyungkan kebawah. Benda itu dibiarkan jatuh ke atas lantai. Adri memutar langkah dari balik meja untuk menghampiri calon istrinya.

"Sayang ..." seru lelaki itu.

"Kamu bisa jelasin tentang hal ini sama aku?" ucap Gana dengan nada getir. Kemudian menyodorkan dengan kasar sebuah amplop cokelat yang ia temukan didepan kaca mobilnya.

"Apa ini?" tanyanya, sambil menangkap benda tersebut yang di hentak langsung ke dadanya.

"Kamu kenapa, Nay?" Adri mencoba memegang lengan Gana, mencoba tetap mesra dengan panggilan khusus yang ia buat sendiri untuk calon istrinya selama ini, tapi wanita itu menepisnya. Wanita itu mulai membencinya.

"Buka dan jelaskan!" dua bola mata Gana menyalak tajam. Rahangnya terlihat mengeras dengan air mata yang terus saja turun dengan deras. "BUKA!"

Adri tersentak. Pangkal bahunya terlihat membuncang karena hentakan nyaring dari suara calon istrinya.

"Kamu kenapa, sayang?" Adri mencoba menyentuh, namun Ganaya sedikit memundurkan langkahnya.

Dibalik tangisnya, Ganaya berdecih. "SAYANG? SAYANG KATA KAMU??" Gana berteriak.

Adri tetap tidak mau membuka amplop. Sepertinya ia sudah tahu, apa yang akan ia lihat dari dalam sampulnya.

"BUKA dan JELASKAN!!" Ganaya kembali berteriak.

Beruntunglah di lantai ini hanya ada ruangan Adri dan ruangan sekretaris nya yang terletak didepan ruangannya, namun wanita itu sedang tidak ada karena urusan keluar. Jadi, walaupun Ganaya berteriak-teriak, tetap saja aman.

Jantung Adri berdegup cepat. Seakan nyawanya sebentar lagi akan pupus. Tangannya terlihat tremor ketika membuka lilitan benang yang menjadi kaitan penutup di amplop cokelat tersebut.

Dan benar saja, ia melotot tajam kepada foto-foto yang baru ia pegang. Sulit untuk membekap mulut yang begitu sudah menganga hebat. Ini lebih dari apa yang ia bayangkan. Sampai sedetail ini?

Adri kembali mendongak menatap Gana. Seakan meminta pertolongan karena sebentar lagi jantungnya akan berhenti. "Saa--yang, aa---ku ..." Adri gelagapan. Buru-buru ia buang semua foto itu ke atas lantai lantas menggenggam tangan Ganaya secara paksa.

"Tolong jelaskan padaku, Mas!" pinta Ganaya. Wanita itu mencoba untuk tegar. "Apa yang aku lihat itu, enggak benar kan?"

Adri hening dengan napas yang sudah berantakan, air bening pun menggenang di pelupuk matanya.

"Jawab, Mas." Ganaya begitu mengiba, sampai nadanya terdengar sangat memelas. Melihat calon suaminya hanya diam. Ia semakin faham, jika semua itu adalah benar.

Kembali bertanya dengan intonasi sendu. "Apa yang aku lihat itu, gak bener kan, Mas? Hanya rekayasa aja kan?"

Bibir ingin berucap kata tidak. Tapi hatinya tidak bisa. Lidah Adri terasa kelu. Ia menatap Ganaya dengan leleran air mata. Bukan hanya Ganaya yang sakit, tapi dirinya pun sama.

"JAWAB!!" Ganaya menghempaskan pukulan kasar didada Adri. Sudah tidak tahan lagi hatinya, ketika lelaki itu hanya diam dan menerima apa yang terjadi saat ini.

Sakit, linu dan perih ketika mengeluarkan kalimat itu dari mulutnya. Seperti luka terbuka yang tengah di kucuri air cuka dan garam. Pedih sekali rasanya.

"Arkhh ..." Ganaya kembali memukul-mukul dada Adri. Lelaki itu langsung mengunci tubuh Ganaya dengan dekapan erat.

"Maafin aku, Nay ..." teriris sekali, ketika mengucapkan kalimat itu. Jika bukan karena keadaan, Adri tidak akan mau mengakuinya.

"Jadi kamu ngaku? Kamu mengiyakan apa yang baru saja aku lihat? Kamu enggak mencoba untuk menyanggahnya? JADI SEMUA ITU BENAR??" Ganaya melepas paksa pelukan itu, mencoba mendorong Adri. Dan memutar langkah untuk keluar. Adri beringsut ke arah pintu dan menguncinya.

"Aku bisa jelasin, Nay. Aku bisa ..." suara Adri terkatung. Ia mengusap wajahnya gusar. Lantas menggandeng tangan Ganaya untuk dibawa ke sofa. "Pelan-pelan aku akan jelaskan." serunya memelas.

Ganaya yang sedang terbakar, tidak mau menurut. "Lepas!" teriaknya.

"Kamu bohongin aku selama ini, Mas? Kamu bilang cinta, sayang, hanya aku di hati kamu ... tapi, mana??" dua bola mata Ganaya melotot tajam. Di sela-sela makian yang ia suarakan, tubuhnya seperti mendadak lemas. Ingin muntah dan terjatuh ke lantai. Tapi ia terus mencoba untuk kuat. Ia berharap Adri mengelak semua itu.

"Dan ternyata kamu enggak ngelak, Mas?"

"Nay, tolong. Aku bisa jelasin semua ini."

"Jelasin? Jadi benar, Mas?" Ganaya kembali berseru.

Ada setitik di relung hatinya, bahwa Adri, lelaki yang dua hari lagi akan menikahinya, mencintai dan selalu memberikan perhatian utuh. Bisa menjawab bahwa semua hal itu tidak benar.

Samar-samar dengan gerakan kepala yang berat Adri mengangguk. Air di mukanya sudah banyak dengan dua bola mata yang sudah memerah karena menahan duka dan lara.

"Astagfirullahaladzim ..." kedua mata Ganaya membola hebat.

Mulutnya kembali menganga, anggukan kepala Adri membuat ia tidak bisa berkata-kata apapun lagi, selain membekap mulutnya sendiri. Tas yang sedang ia jinjing pun, begitu saja terlepas dan jatuh ke lantai. Tapakkan kaki terasa lemah dan menciut.

"Jadi benar, Mas? Kamu benar-benar enggak ngelak?" lirihnya.

Laki-laki itu, menghela napas panjang. Walau rasanya di dada begitu sesak dan berat. Tapi mau bagaimana lagi, lambat laun Ganaya pasti akan mengetahuinya.

"Iya, Nay. Wanita dan dua anak di foto itu. Adalah Istri dan Anak-anakku."

Kalau nanti pilihanmu mengecewakan, datanglah kepadaku, Gana. Karena hanya aku yang bisa membahagiakanmu.

Semua ucapan dari dua lelaki itu begitu saja terbayang-bayang di lingkaran kepalanya sebelum kedua mata Ganaya menggelap.

***

Like dan Komennya ya guys. maacih🤗❤️

Terpopuler

Comments

En Dik

En Dik

ya ampun kisahmu Gana... bikin aku penasaran

2022-09-28

0

DezanAnd Dira

DezanAnd Dira

darimana gana tau ya?

2022-01-08

0

Endah Siau

Endah Siau

baca ulang lagi karna lagi kangen di saat" perjuangan cinta papa Ammar dan mama Gana😘😘

2021-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pembatalan Pernikahan.
2 Namamu Masih Saja Terukir
3 Pergi, Gana!
4 Tenang, Sayang.
5 Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6 Kamu Tetap Yang Pertama
7 Aku Hanya Seorang Pendosa.
8 Kamu Harus Habis di Tanganku.
9 Patah Hati dan Terluka
10 Aku Bukan Pelakor.
11 Menikahlah denganku, Ganaya.
12 Aku Akan Tetap Menikah!
13 Tidak Sadarkan Diri.
14 Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15 Lamaran Malam Ini.
16 Atas Ijin Mama dan Papa.
17 Bersikaplah Egois!
18 Tolonglah Untuk Setia.
19 Sebagai Orang Ketiga.
20 Dasar Anak Kecil!
21 Ada Apa Sayang?
22 Siapa Mereka?
23 Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24 Di Arsy-nya Allah
25 Dirimu Tampan Sekali.
26 Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27 Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28 Apa aku pantas mendapatkannya?
29 Aku Tidak Suka di Bantah.
30 Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31 Tolong Doakan Aku.
32 Bolehkah Aku Ikut?
33 Sudah Mantan, Bekas!
34 Pergilah, Ammar!
35 Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36 Nasihat Dari Seorang Suami.
37 Menyicip, boleh 'kan?
38 Kemana 'kah, Ammar?
39 Di Belakang Ku, Selama itu?
40 Tiga Bulan Pernikahan.
41 Awal Perjuangan.
42 Yakin Mau Berhenti?
43 Ganaya Adalah Hidupku!
44 Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45 Suami Terbaik.
46 Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47 Permata Hatiku.
48 Demi Orang Yang Terkasih.
49 Lima Bulan Pernikahan.
50 Kamu kenapa?
51 Siang Ini Milik Gana.
52 Aku Tetap Enggak Suka!
53 GANAYA!!
54 Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55 Dasar, Tidak Peka!
56 Sudah Diam!
57 Sudah Musnah.
58 Sayang, bertahan ya.
59 Harusnya Aku.
60 Tujuh Bulan Pernikahan.
61 Farhan?
62 Jangan Mencurigai Aku!
63 Hanya Jadi Boneka.
64 Peluk Aku Aja.
65 Kalian Saling Mengenal?
66 Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67 Jangan Takut, Gana.
68 Iblis?
69 Lapangkan Hati Kamu.
70 Sembilan Bulan Pernikahan.
71 Jelaskan Kepadaku!
72 Jangan Tinggalkan Dia.
73 Aku Belum Siap.
74 Mencuri Detak Jantungku.
75 Jangan Menangis!
76 Dengarkan Aku Dulu!
77 Ini Yang Terakhir.
78 Kamu Cari Apa?
79 71141. Your Succes!
80 Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81 Kamu Gila, Ammar!
82 Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83 Salahku Apa?
84 Sepuluh Bulan Pernikahan.
85 Aku Berangkat, Sayang.
86 Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87 Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88 Aku Sudah Mencintainya.
89 DASAR IBLIS!
90 Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91 MaldavaKu (Ganaya POV)
92 Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93 Kamu Nih, Nakal!
94 Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95 Apa Aku Sudah Boleh?
96 Rasanya Hangat.
97 Tolong Sebarkan!
98 Kita Dosa Apa Ya?
99 Aku Akan Kembali, Sayang!
100 Tolong, Ampuni Suamiku.
101 Di Ujung Tanduk.
102 Tolong Jaga, Gana.
103 Lihatlah Bintang Jika Rindu
104 Aku Kembali Padamu.
105 Sebelas Bulan Pernikahan
106 Bagaimana Dengan Janjimu?
107 Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108 Ganaya, My Adore
109 Masya Allah, Tampan Sekali.
110 Meminta Hak
111 Aku Cinta Kamu, Sayang
112 Pergi Untuk Kembali.
113 Perasaan Malam Ini.
114 Jalan Terus.
115 I Love You, Abang!
116 Malvinia Aurora Artanegara.
117 Kapan Pulang, Nak?
118 Yang Lembut, Sayang.
119 Ada Apa Dengan Mama?
120 Malam Ini, Ba'da Isya
121 Sudah Jadi Tugas Aku
122 Jangan Kangen.
123 Harus Jadi Pemberani!
124 Tega-teganya kamu!
125 Mereka Pergi.
126 Papa Sayang Kamu, Nak.
127 Sosok Yang Di Rindukan.
128 Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129 Adek Takut, Bang!
130 Kesalahan Yang Sama
131 Cerita Selanjutnya
132 Keduanya Merindu.
133 Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134 Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135 Perahu Layar terus melaju [END]
136 Cerita Geisha Sudah Terbit.
137 Eks Part One
138 Eks Part Two
139 Eks Part Three
140 Eks Part Four
141 Eks Part Five
142 Eks Part Six
143 Eks Part Seven
144 Eks Part Eight
145 GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146 GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147 GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148 GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149 GMA 2 : Pecat Saja!
150 GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151 GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152 GMA 2 : Selalu Teledor!
153 GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154 Buat Kalian
155 GMA 2 : Dava bisa, Om.
156 GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157 GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158 GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159 Assalammualaikum
160 GMA 2 : Calon Jenazah.
161 Tas Lucu.
162 GMA 2 : Bau Surga.
163 GMA 2 : Haus 'kan?
164 GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165 GMA 2 : Terserah Kamu!
166 GMA 2 : Om Baik.
167 GMA 2 : Di Sini, Bang?
168 GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169 GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170 GMA 2 : Magala Aidan.
171 GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172 GMA 2 : Aku Lelaki.
173 Rora Dava Falan.
174 GMA 2 : Takut Kotor!
175 GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176 GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177 GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178 GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179 GMA 2 : Potong Rambut.
180 GMA 2 : SABAR
181 GMA 2 : MIKU.
182 GMA 2 : Mau Ngapain?
183 Cerita Baru Di NT.
184 Sebelum Dia Pergi
185 GMA 2 : Welcome, Adek!
186 GMA 2 : Ular Kobra
187 GMA 2 : Cara Manual.
188 GMA 2 : Kibooo.
189 GMA 2 : Bella dan Malia.
190 GMA 2 : Enggak Takut?
191 GMA 2 : Mimi dan Momo
192 GMA 2 : Love IS
193 GMA 2 : Sang Casanova
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Pembatalan Pernikahan.
2
Namamu Masih Saja Terukir
3
Pergi, Gana!
4
Tenang, Sayang.
5
Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6
Kamu Tetap Yang Pertama
7
Aku Hanya Seorang Pendosa.
8
Kamu Harus Habis di Tanganku.
9
Patah Hati dan Terluka
10
Aku Bukan Pelakor.
11
Menikahlah denganku, Ganaya.
12
Aku Akan Tetap Menikah!
13
Tidak Sadarkan Diri.
14
Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15
Lamaran Malam Ini.
16
Atas Ijin Mama dan Papa.
17
Bersikaplah Egois!
18
Tolonglah Untuk Setia.
19
Sebagai Orang Ketiga.
20
Dasar Anak Kecil!
21
Ada Apa Sayang?
22
Siapa Mereka?
23
Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24
Di Arsy-nya Allah
25
Dirimu Tampan Sekali.
26
Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27
Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28
Apa aku pantas mendapatkannya?
29
Aku Tidak Suka di Bantah.
30
Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31
Tolong Doakan Aku.
32
Bolehkah Aku Ikut?
33
Sudah Mantan, Bekas!
34
Pergilah, Ammar!
35
Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36
Nasihat Dari Seorang Suami.
37
Menyicip, boleh 'kan?
38
Kemana 'kah, Ammar?
39
Di Belakang Ku, Selama itu?
40
Tiga Bulan Pernikahan.
41
Awal Perjuangan.
42
Yakin Mau Berhenti?
43
Ganaya Adalah Hidupku!
44
Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45
Suami Terbaik.
46
Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47
Permata Hatiku.
48
Demi Orang Yang Terkasih.
49
Lima Bulan Pernikahan.
50
Kamu kenapa?
51
Siang Ini Milik Gana.
52
Aku Tetap Enggak Suka!
53
GANAYA!!
54
Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55
Dasar, Tidak Peka!
56
Sudah Diam!
57
Sudah Musnah.
58
Sayang, bertahan ya.
59
Harusnya Aku.
60
Tujuh Bulan Pernikahan.
61
Farhan?
62
Jangan Mencurigai Aku!
63
Hanya Jadi Boneka.
64
Peluk Aku Aja.
65
Kalian Saling Mengenal?
66
Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67
Jangan Takut, Gana.
68
Iblis?
69
Lapangkan Hati Kamu.
70
Sembilan Bulan Pernikahan.
71
Jelaskan Kepadaku!
72
Jangan Tinggalkan Dia.
73
Aku Belum Siap.
74
Mencuri Detak Jantungku.
75
Jangan Menangis!
76
Dengarkan Aku Dulu!
77
Ini Yang Terakhir.
78
Kamu Cari Apa?
79
71141. Your Succes!
80
Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81
Kamu Gila, Ammar!
82
Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83
Salahku Apa?
84
Sepuluh Bulan Pernikahan.
85
Aku Berangkat, Sayang.
86
Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87
Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88
Aku Sudah Mencintainya.
89
DASAR IBLIS!
90
Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91
MaldavaKu (Ganaya POV)
92
Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93
Kamu Nih, Nakal!
94
Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95
Apa Aku Sudah Boleh?
96
Rasanya Hangat.
97
Tolong Sebarkan!
98
Kita Dosa Apa Ya?
99
Aku Akan Kembali, Sayang!
100
Tolong, Ampuni Suamiku.
101
Di Ujung Tanduk.
102
Tolong Jaga, Gana.
103
Lihatlah Bintang Jika Rindu
104
Aku Kembali Padamu.
105
Sebelas Bulan Pernikahan
106
Bagaimana Dengan Janjimu?
107
Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108
Ganaya, My Adore
109
Masya Allah, Tampan Sekali.
110
Meminta Hak
111
Aku Cinta Kamu, Sayang
112
Pergi Untuk Kembali.
113
Perasaan Malam Ini.
114
Jalan Terus.
115
I Love You, Abang!
116
Malvinia Aurora Artanegara.
117
Kapan Pulang, Nak?
118
Yang Lembut, Sayang.
119
Ada Apa Dengan Mama?
120
Malam Ini, Ba'da Isya
121
Sudah Jadi Tugas Aku
122
Jangan Kangen.
123
Harus Jadi Pemberani!
124
Tega-teganya kamu!
125
Mereka Pergi.
126
Papa Sayang Kamu, Nak.
127
Sosok Yang Di Rindukan.
128
Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129
Adek Takut, Bang!
130
Kesalahan Yang Sama
131
Cerita Selanjutnya
132
Keduanya Merindu.
133
Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134
Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135
Perahu Layar terus melaju [END]
136
Cerita Geisha Sudah Terbit.
137
Eks Part One
138
Eks Part Two
139
Eks Part Three
140
Eks Part Four
141
Eks Part Five
142
Eks Part Six
143
Eks Part Seven
144
Eks Part Eight
145
GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146
GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147
GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148
GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149
GMA 2 : Pecat Saja!
150
GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151
GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152
GMA 2 : Selalu Teledor!
153
GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154
Buat Kalian
155
GMA 2 : Dava bisa, Om.
156
GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157
GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158
GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159
Assalammualaikum
160
GMA 2 : Calon Jenazah.
161
Tas Lucu.
162
GMA 2 : Bau Surga.
163
GMA 2 : Haus 'kan?
164
GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165
GMA 2 : Terserah Kamu!
166
GMA 2 : Om Baik.
167
GMA 2 : Di Sini, Bang?
168
GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169
GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170
GMA 2 : Magala Aidan.
171
GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172
GMA 2 : Aku Lelaki.
173
Rora Dava Falan.
174
GMA 2 : Takut Kotor!
175
GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176
GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177
GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178
GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179
GMA 2 : Potong Rambut.
180
GMA 2 : SABAR
181
GMA 2 : MIKU.
182
GMA 2 : Mau Ngapain?
183
Cerita Baru Di NT.
184
Sebelum Dia Pergi
185
GMA 2 : Welcome, Adek!
186
GMA 2 : Ular Kobra
187
GMA 2 : Cara Manual.
188
GMA 2 : Kibooo.
189
GMA 2 : Bella dan Malia.
190
GMA 2 : Enggak Takut?
191
GMA 2 : Mimi dan Momo
192
GMA 2 : Love IS
193
GMA 2 : Sang Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!