Namamu Masih Saja Terukir

"Tanyakan sendiri pada dirimu, apa yang akan aku lakukan, jika rahasia kalian ada ditangan ku!"

Jantung Asyifa kembali berdentam ribuan kali.

"Apa maksud kamu, sayang. Aku menyembunyikan apa?" tanya Asyifa dengan suara terbata-bata, ia mulai melembutkan nada suaranya.

Bola mata nya mengerjap beberapa kali. Untuk saat ini ia harus tetap bersabar, walau dadanya terasa sesak, ia merasa Ammar mulai mencium sesuatu hal yang ia takuti. Lehernya yang sedang dicekik Ammar, membuat ia tidak bisa berbicara dengan jelas.

Walaupun Ammar membenci wanita ini, namun ia tidak mau bersikap konyol untuk membunuhnya. Terlebih lagi, wanita ini yang akan ia tinggalkan begitu saja. Pasti akan banyak luka yang ia sematkan.

"Kamu dan Kakak sepupumu telah membodohi aku dan Ganaya selama ini!"

"Hah ... ma--maksud kamu, apa?" dibalik tanya yang mengandung kepura-puraan. Rasa keterjutan karena ketahuan membuat Asyifa terbelalak.

"Aku akan merebutnya. Aku mencintainya!"

Bagai di hujam dengan semburan panah yang melesat tepat di jantung dan hatinya. Asyifa menggeleng kaget dengan wajah tertohok. Walau ia memang sudah tahu beberapa bulan ini kalau Ammar mencintai wanita itu. Tetap saja rasanya sakit sekali.

Asyifa mendesah lemas. "Kamu tidak boleh mencintainya, Ammar!" Asyifa kembali kuat. Walau dengan dentuman jantung yang belum bisa ia kendalikan.

"Jangan harap kamu mendapatkannya Ammar, Kak Gana sangat mencintai Kakakku!"

Asyifa mulai murka dan geram. Sudah satu bulan ini, ia menahan untuk tidak marah. Wanita itu terbelalak ketika ia mengetahui calon suaminya selama ini mencintai calon Kakak iparnya? Bagaimana bisa? Dan kenapa wanita itu harus Ganaya? Wanita baik yang amat di sayang oleh Asyifa.

"Aku sudah mencintainya, sebelum Adri mencintai Gana." jawab Ammar jujur. Terdengar nada suaranya begitu sendu. Seperti sedang menahan rasa yang selalu tersimpan didalam raga.

DEG.

Benarkah?

Asyifa membekap mulutnya lagi dengan gelengan kepala samar. Jantungnya seperti ingin tertarik lalu jatuh ke dasar perut.

Selama itu kah?

"Bagaimana bisa kamu mencintainya? Apa hubunganmu dengan dia, sebelum kita?" air bening berduyun-duyun turun menetes dari sudut matanya. Semakin sering nama Ganaya disebut, semakin perih tepi hatinya.

Ammar bergelak tawa renyah. "Apa kamu belum mengetahuinya juga? Aku bahkan lebih mengenal dia lebih dulu dibanding Adri!" menjeda kalimatnya, Ammar menatap legam bola mata Asyifa dengan sinar mencekam. "Aku fikir kamu adalah wanita yang baik. Tapi ternyata aku salah, hanya karena cinta buta, kamu merelakan hati wanita lain!"

"Hah?" mulut Asyifa kembali menganga lebar.

"Wanita lain? Siapa? Atau jangan-jangan?" bola mata Asyifa kembali melotot tajam. Ia kembali gelagapan. Habis lah riwayatnya.

"Apa kamu sudah mengetahuinya Ammar?" wanita itu kembali bertanya dengan terbata-bata. Ia menggenggam tangan Ammar.

"Aku mohon! Jangan rusak kebahagiaan Kak Adri, Ammar!"

"Dengan mengorbankan Ganaya?" selak Ammar dengan wajah dinginnya.

"Sudah cukup, Syifa. Selama ini aku berkorban perasaan hanya karena ingin melihat Ganaya bahagia, bukan menderita! Aku relakan dia dengan Adri, karena aku fikir. Lelaki itu adalah lelaki baik. Ternyata dia tidak lebih dari seekor tikus hitam yang selalu merangkak di dalam comberan!" Ammar menumpahkan segala unek-uneknya. "Dan tega-teganya kamu ikut bersandiwara!"

Seteguk saliva Asyifa telan jauh sampai ke dasar kerongkongan. Napasnya mulai berantakan.

"Apa sih masalahnya? Jelaskan padaku, Ammar! Kamu pasti salah faham." Asyifa terus menenangkan Ammar, sebisa mungkin ia harus meredam, jika apa yang ia terka sekarang menjadi kenyataan.

Namun lelaki itu enggan dan muak. Asyifa semakin tersudut. Ia tahu rahasia yang ia simpan bersama Adri akan terbongkar. Cepat atau lambat, Ganaya pasti akan mengetahuinya.

"Sudah lah! Aku sedang sibuk, silahkan pergi, Syifa. Hubungan kita sudah selesai sampai di sini." Ammar Menggerakkan punggung tangan seraya mengusir, dan membalikan tubuh untuk melangkah menuju meja kerjanya.

Asyifa menggeleng, ia kembali mengerang. Menarik lengan tangan Ammar agar lelaki itu berbalik. Asyifa Menangis sesegukan sambil memukul-mukul dada Ammar.

"Aku enggak akan melepaskan kamu, Ammar! Kita akan tetap menikah!" teriak wanita yang memakai bracket disepanjang gigi-geliginya. "Lihat cincin ini, ingatkan? Kamu yang menyematkan cincin ini dijariku." Asyifa menunjuk cincin yang sedang ia pakai di jarinya.

Ammar tetap dalam pendiriannya. Ia tidak iba sama sekali. Kesalahan Adri dan Asyifa, sangat tidak bisa untuk di tolerir.

"Aku tetap dalam keputusanku!"

Geram dan murka. Asyifa kembali berteriak, ingin melangkah lagi untuk memukul dada Amar namun terhentikan begitu saja. Bima dan Denis hadir tepat waktu untuk menarik tubuh wanita itu untuk menjauh. Ammar menatap legam wajah Asyifa sambil membetulkan jas nya yang terlihat berantakan.

"Lepas!" Asyifa berteriak kepada Bima dan Denis. Namun kedua lelaki itu tetap tidak mau melepaskan dirinya.

Asyifa kembali menatap Ammar. "Dengarkan aku, Ammar! Kamu tidak akan pernah mendapatkan cinta dari Kak Gana! Kamu akan menyesal telah melakukan hal ini kepadaku!"

"Bawa dia!" Ammar tidak memperdulikan Asyifa. Ia mengalihkan bola matanya ke arah lain. Ucapan Asyifa begitu menyakitkan. Memang betul, ia tidak akan pernah mendapatkan cinta dari wanita itu.

Asyifa berlalu dengan seretan paksa. Ammar membalikan tubuhnya, berdiri di balik kursi dan mencengkram puncaknya. Lelaki itu terlihat memejamkan kedua mata. Mendongakkan kepalanya ke belakang, seraya menahan rasa sakit yang sedang membuncah.

"Walaupun kamu harus menjalani takdir hidup dengan lelaki lain, setidaknya jangan dengan Adri, Gana! Aku tidak akan rela." lirihnya. Tanpa lelaki itu sadari, air bening turun dari sudut matanya membuat jejak garis lurus, membasahi pipi dan lehernya. Guncangan pada pangkal bahunya kentara jelas.

"Sampai saat ini, namamu masih saja terukir di hatiku."

***

"Iya, Mah. Gana hanya sebentar, Ammar mengundang perusahaan kita, enggak enak kan kalau enggak datang." ucap seorang wanita bertubuh tinggi dan ramping di sambungan telepon.

Ia memakai dress selutut dengan blazer menutup dadanya. Rambut cokelat panjang yang terurai sampai melewati lengan begitu saja terkibas karena hembusan angin. Turun dari dalam mobil dengan tas yang ia jinjing ditangan kirinya. Wanita itu melangkah pelan dengan gawai masih mengatung di daun telinganya.

"Tapi kamu akan menikah lusa, masa masih kerja? Gelfa saja baru sampai di rumah." jawab Mamanya diseberang sana.

Bola mata wanita itu membulat hebat. Sudut bibirnya terangkat sempurna. Kilatan senyum mulai tampak. "Baiklah, Mah. Sehabis rapat, aku akan cepat pulang."

Namanya Putri Ganaya Hadnan. Wanita berusia tiga puluh tahun yang akan menikah dengan pujaan hatinya dua hari lagi. Ia adalah anak kedua dari pasangan Galih Hadnan dan Nadifa Putri.

Ganaya di amanat kan oleh orang tuanya untuk mengambil alih kursi kepemimpinan di perusahaan Hadnan Group. Ia menjadi Presdir kala ini, di sana. Semenjak Kakaknya, Putra Gifali Hadnan, mengundurkan diri dari perusahaan. Lelaki itu ingin membuat perusahaan baru di bidang yang ia sukai.

Ganaya adalah wanita yang bisa dibilang cukup pemilih. Berkali-kali ia gagal dalam urusan percintaan dan membuat ia sedikit trauma kepada lelaki, membuat ia terus menjomblo dalam waktu lama. Ammar selalu datang, tapi wanita itu selalu menolak.

Gana hanya menganggapnya seperti adik. Ia tidak bisa mencintai lelaki itu. Sampai dimana ia di langkah menikah oleh adiknya, Gelfani. Keadaan Gelfani memang mendesak kala itu, jika saja tidak karena kasus Married By Accident. Ia juga tidak mau melangkah sang Kakak.

Tidak mau di langkah kedua kalinya oleh adik bungsunya, Gemma. Akhirnya Ganaya memilih untuk melakukan hubungan serius yang baru berjalan selama satu tahun ini dengan Adri Wiryawan. Seorang Presdir di sebuah perusahaan tekstil.

Awalnya Ganaya ragu, namun karena Adri mampu memberikan rasa cinta, kasih, sayang dan perhatian yang utuh kepada Ganaya, maka wanita ini pun tergoda dan berbalik mencintainya. Malah sangat mencintai. Namun sayang Ganaya tidak pernah tahu rahasia hidup apa dibalik sosok Adri Wiryawan.

"Kakak ..."

Ganaya mengerutkan kening, ketika ada suara yang tidak asing terdengar seperti sedang mengejarnya. Ia menoleh dengan tangan masih menggenggam gawai. Gana tersentak, menatap kaget kedatangan wanita yang tengah berlari ke arahnya.

"Asyifa?" serunya.

Ia mematikan sambungan telepon tersebut secara mendadak. Membiarkan sang Mama di seberang sana mengerut kebingungan. Buru-buru memasukan gawai kedalam tas, lalu melangkah untuk menghampiri Asyifa yang tengah berjalan ke arahnya.

"Kamu sedang apa---" pertanyaan Ganaya terjeda ketika ia melihat wajah Asyifa sudah sangat basah.

"Kamu menangis, Syifa?" tanya Ganaya dengan raut khawatir.

"Kamu kenapa?" Ganaya tetap mencecar, kali ini dengan tangan mengerat di kedua lengan Asyifa.

Asyifa tetap menangis, menatap legam wajah Ganaya. Wanita yang dicintai oleh calon suaminya. Tatapan matanya sendu dan nanar. Sekaligus murka, malah rasanya sekarang ia ingin menghempaskan Ganaya sejauh mungkin dari hidupnya dan Ammar.

"Kamu kenapa?" Ganaya mengulang ucapannya.

"Ammar membatalkan pernikahan kami." jawab Asyifa dengan nada dingin.

Ganaya tertohok, ia kaget setengah mati sampai membekap mulutnya sendiri. Namun ada yang janggal dalam pandangannya, ketika sedang bersitatap dengan bola mata Asyifa.

"Ada apa, Syifa? Mengapa kamu menatapku seperti itu?" Ganaya berubah tidak enak hati.

Ada hubungan dengannya, kah?

"Selama satu bulan ini aku cukup menyimpan luka di hatiku, Kak. Aku terpukul dengan kenyataan yang baru aku terima. Berbagai foto mu ada di handphone Ammar, bahkan di apartemennya pun. Tersimpan fotomu di ruang kerja yang tidak boleh siapapun untuk memasukinya. Bahkan ketika kami sedang berciuman, ia pernah mengeluh namamu!"

DEG.

Jantung Ganaya memburu hebat. Katupan bibirnya sedikit terbuka dengan sorotan bola mata yang begitu tajam. Berkali-kali ia menggerakkan kepalanya dengan gelengan samar. Ia kembali tersentak, terperanjat habis-habisan.

Ammar masih mencintainya? Sudah selama ini? Suara hatinya menyeruak, ia sampai sulit untuk menegaskan kepada Asyifa, takut-takut apa yang didengar saat ini adalah sebuah kesalahan.

"Ada hubungan apa kalian selama ini, Kak?Kamu mengenal, Ammar?"

***

Like dan Komen ya guys,

Hello Presdirku, Putri Ganaya Hadnan.

Terpopuler

Comments

Fitri Yunelti

Fitri Yunelti

the K2

2023-06-07

0

Kiya

Kiya

visualnya pasangan favorit jadinya nih hehe ji chang wook sama yoona🥰

2022-09-23

0

Carolline Fenita

Carolline Fenita

maaf kak izin promote karya saya berjudul istri yang tersakiti, oleh Anggeline, terima kasihh

2021-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pembatalan Pernikahan.
2 Namamu Masih Saja Terukir
3 Pergi, Gana!
4 Tenang, Sayang.
5 Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6 Kamu Tetap Yang Pertama
7 Aku Hanya Seorang Pendosa.
8 Kamu Harus Habis di Tanganku.
9 Patah Hati dan Terluka
10 Aku Bukan Pelakor.
11 Menikahlah denganku, Ganaya.
12 Aku Akan Tetap Menikah!
13 Tidak Sadarkan Diri.
14 Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15 Lamaran Malam Ini.
16 Atas Ijin Mama dan Papa.
17 Bersikaplah Egois!
18 Tolonglah Untuk Setia.
19 Sebagai Orang Ketiga.
20 Dasar Anak Kecil!
21 Ada Apa Sayang?
22 Siapa Mereka?
23 Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24 Di Arsy-nya Allah
25 Dirimu Tampan Sekali.
26 Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27 Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28 Apa aku pantas mendapatkannya?
29 Aku Tidak Suka di Bantah.
30 Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31 Tolong Doakan Aku.
32 Bolehkah Aku Ikut?
33 Sudah Mantan, Bekas!
34 Pergilah, Ammar!
35 Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36 Nasihat Dari Seorang Suami.
37 Menyicip, boleh 'kan?
38 Kemana 'kah, Ammar?
39 Di Belakang Ku, Selama itu?
40 Tiga Bulan Pernikahan.
41 Awal Perjuangan.
42 Yakin Mau Berhenti?
43 Ganaya Adalah Hidupku!
44 Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45 Suami Terbaik.
46 Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47 Permata Hatiku.
48 Demi Orang Yang Terkasih.
49 Lima Bulan Pernikahan.
50 Kamu kenapa?
51 Siang Ini Milik Gana.
52 Aku Tetap Enggak Suka!
53 GANAYA!!
54 Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55 Dasar, Tidak Peka!
56 Sudah Diam!
57 Sudah Musnah.
58 Sayang, bertahan ya.
59 Harusnya Aku.
60 Tujuh Bulan Pernikahan.
61 Farhan?
62 Jangan Mencurigai Aku!
63 Hanya Jadi Boneka.
64 Peluk Aku Aja.
65 Kalian Saling Mengenal?
66 Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67 Jangan Takut, Gana.
68 Iblis?
69 Lapangkan Hati Kamu.
70 Sembilan Bulan Pernikahan.
71 Jelaskan Kepadaku!
72 Jangan Tinggalkan Dia.
73 Aku Belum Siap.
74 Mencuri Detak Jantungku.
75 Jangan Menangis!
76 Dengarkan Aku Dulu!
77 Ini Yang Terakhir.
78 Kamu Cari Apa?
79 71141. Your Succes!
80 Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81 Kamu Gila, Ammar!
82 Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83 Salahku Apa?
84 Sepuluh Bulan Pernikahan.
85 Aku Berangkat, Sayang.
86 Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87 Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88 Aku Sudah Mencintainya.
89 DASAR IBLIS!
90 Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91 MaldavaKu (Ganaya POV)
92 Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93 Kamu Nih, Nakal!
94 Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95 Apa Aku Sudah Boleh?
96 Rasanya Hangat.
97 Tolong Sebarkan!
98 Kita Dosa Apa Ya?
99 Aku Akan Kembali, Sayang!
100 Tolong, Ampuni Suamiku.
101 Di Ujung Tanduk.
102 Tolong Jaga, Gana.
103 Lihatlah Bintang Jika Rindu
104 Aku Kembali Padamu.
105 Sebelas Bulan Pernikahan
106 Bagaimana Dengan Janjimu?
107 Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108 Ganaya, My Adore
109 Masya Allah, Tampan Sekali.
110 Meminta Hak
111 Aku Cinta Kamu, Sayang
112 Pergi Untuk Kembali.
113 Perasaan Malam Ini.
114 Jalan Terus.
115 I Love You, Abang!
116 Malvinia Aurora Artanegara.
117 Kapan Pulang, Nak?
118 Yang Lembut, Sayang.
119 Ada Apa Dengan Mama?
120 Malam Ini, Ba'da Isya
121 Sudah Jadi Tugas Aku
122 Jangan Kangen.
123 Harus Jadi Pemberani!
124 Tega-teganya kamu!
125 Mereka Pergi.
126 Papa Sayang Kamu, Nak.
127 Sosok Yang Di Rindukan.
128 Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129 Adek Takut, Bang!
130 Kesalahan Yang Sama
131 Cerita Selanjutnya
132 Keduanya Merindu.
133 Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134 Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135 Perahu Layar terus melaju [END]
136 Cerita Geisha Sudah Terbit.
137 Eks Part One
138 Eks Part Two
139 Eks Part Three
140 Eks Part Four
141 Eks Part Five
142 Eks Part Six
143 Eks Part Seven
144 Eks Part Eight
145 GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146 GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147 GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148 GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149 GMA 2 : Pecat Saja!
150 GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151 GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152 GMA 2 : Selalu Teledor!
153 GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154 Buat Kalian
155 GMA 2 : Dava bisa, Om.
156 GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157 GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158 GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159 Assalammualaikum
160 GMA 2 : Calon Jenazah.
161 Tas Lucu.
162 GMA 2 : Bau Surga.
163 GMA 2 : Haus 'kan?
164 GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165 GMA 2 : Terserah Kamu!
166 GMA 2 : Om Baik.
167 GMA 2 : Di Sini, Bang?
168 GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169 GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170 GMA 2 : Magala Aidan.
171 GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172 GMA 2 : Aku Lelaki.
173 Rora Dava Falan.
174 GMA 2 : Takut Kotor!
175 GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176 GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177 GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178 GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179 GMA 2 : Potong Rambut.
180 GMA 2 : SABAR
181 GMA 2 : MIKU.
182 GMA 2 : Mau Ngapain?
183 Cerita Baru Di NT.
184 Sebelum Dia Pergi
185 GMA 2 : Welcome, Adek!
186 GMA 2 : Ular Kobra
187 GMA 2 : Cara Manual.
188 GMA 2 : Kibooo.
189 GMA 2 : Bella dan Malia.
190 GMA 2 : Enggak Takut?
191 GMA 2 : Mimi dan Momo
192 GMA 2 : Love IS
193 GMA 2 : Sang Casanova
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Pembatalan Pernikahan.
2
Namamu Masih Saja Terukir
3
Pergi, Gana!
4
Tenang, Sayang.
5
Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6
Kamu Tetap Yang Pertama
7
Aku Hanya Seorang Pendosa.
8
Kamu Harus Habis di Tanganku.
9
Patah Hati dan Terluka
10
Aku Bukan Pelakor.
11
Menikahlah denganku, Ganaya.
12
Aku Akan Tetap Menikah!
13
Tidak Sadarkan Diri.
14
Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15
Lamaran Malam Ini.
16
Atas Ijin Mama dan Papa.
17
Bersikaplah Egois!
18
Tolonglah Untuk Setia.
19
Sebagai Orang Ketiga.
20
Dasar Anak Kecil!
21
Ada Apa Sayang?
22
Siapa Mereka?
23
Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24
Di Arsy-nya Allah
25
Dirimu Tampan Sekali.
26
Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27
Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28
Apa aku pantas mendapatkannya?
29
Aku Tidak Suka di Bantah.
30
Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31
Tolong Doakan Aku.
32
Bolehkah Aku Ikut?
33
Sudah Mantan, Bekas!
34
Pergilah, Ammar!
35
Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36
Nasihat Dari Seorang Suami.
37
Menyicip, boleh 'kan?
38
Kemana 'kah, Ammar?
39
Di Belakang Ku, Selama itu?
40
Tiga Bulan Pernikahan.
41
Awal Perjuangan.
42
Yakin Mau Berhenti?
43
Ganaya Adalah Hidupku!
44
Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45
Suami Terbaik.
46
Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47
Permata Hatiku.
48
Demi Orang Yang Terkasih.
49
Lima Bulan Pernikahan.
50
Kamu kenapa?
51
Siang Ini Milik Gana.
52
Aku Tetap Enggak Suka!
53
GANAYA!!
54
Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55
Dasar, Tidak Peka!
56
Sudah Diam!
57
Sudah Musnah.
58
Sayang, bertahan ya.
59
Harusnya Aku.
60
Tujuh Bulan Pernikahan.
61
Farhan?
62
Jangan Mencurigai Aku!
63
Hanya Jadi Boneka.
64
Peluk Aku Aja.
65
Kalian Saling Mengenal?
66
Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67
Jangan Takut, Gana.
68
Iblis?
69
Lapangkan Hati Kamu.
70
Sembilan Bulan Pernikahan.
71
Jelaskan Kepadaku!
72
Jangan Tinggalkan Dia.
73
Aku Belum Siap.
74
Mencuri Detak Jantungku.
75
Jangan Menangis!
76
Dengarkan Aku Dulu!
77
Ini Yang Terakhir.
78
Kamu Cari Apa?
79
71141. Your Succes!
80
Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81
Kamu Gila, Ammar!
82
Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83
Salahku Apa?
84
Sepuluh Bulan Pernikahan.
85
Aku Berangkat, Sayang.
86
Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87
Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88
Aku Sudah Mencintainya.
89
DASAR IBLIS!
90
Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91
MaldavaKu (Ganaya POV)
92
Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93
Kamu Nih, Nakal!
94
Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95
Apa Aku Sudah Boleh?
96
Rasanya Hangat.
97
Tolong Sebarkan!
98
Kita Dosa Apa Ya?
99
Aku Akan Kembali, Sayang!
100
Tolong, Ampuni Suamiku.
101
Di Ujung Tanduk.
102
Tolong Jaga, Gana.
103
Lihatlah Bintang Jika Rindu
104
Aku Kembali Padamu.
105
Sebelas Bulan Pernikahan
106
Bagaimana Dengan Janjimu?
107
Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108
Ganaya, My Adore
109
Masya Allah, Tampan Sekali.
110
Meminta Hak
111
Aku Cinta Kamu, Sayang
112
Pergi Untuk Kembali.
113
Perasaan Malam Ini.
114
Jalan Terus.
115
I Love You, Abang!
116
Malvinia Aurora Artanegara.
117
Kapan Pulang, Nak?
118
Yang Lembut, Sayang.
119
Ada Apa Dengan Mama?
120
Malam Ini, Ba'da Isya
121
Sudah Jadi Tugas Aku
122
Jangan Kangen.
123
Harus Jadi Pemberani!
124
Tega-teganya kamu!
125
Mereka Pergi.
126
Papa Sayang Kamu, Nak.
127
Sosok Yang Di Rindukan.
128
Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129
Adek Takut, Bang!
130
Kesalahan Yang Sama
131
Cerita Selanjutnya
132
Keduanya Merindu.
133
Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134
Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135
Perahu Layar terus melaju [END]
136
Cerita Geisha Sudah Terbit.
137
Eks Part One
138
Eks Part Two
139
Eks Part Three
140
Eks Part Four
141
Eks Part Five
142
Eks Part Six
143
Eks Part Seven
144
Eks Part Eight
145
GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146
GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147
GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148
GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149
GMA 2 : Pecat Saja!
150
GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151
GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152
GMA 2 : Selalu Teledor!
153
GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154
Buat Kalian
155
GMA 2 : Dava bisa, Om.
156
GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157
GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158
GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159
Assalammualaikum
160
GMA 2 : Calon Jenazah.
161
Tas Lucu.
162
GMA 2 : Bau Surga.
163
GMA 2 : Haus 'kan?
164
GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165
GMA 2 : Terserah Kamu!
166
GMA 2 : Om Baik.
167
GMA 2 : Di Sini, Bang?
168
GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169
GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170
GMA 2 : Magala Aidan.
171
GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172
GMA 2 : Aku Lelaki.
173
Rora Dava Falan.
174
GMA 2 : Takut Kotor!
175
GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176
GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177
GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178
GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179
GMA 2 : Potong Rambut.
180
GMA 2 : SABAR
181
GMA 2 : MIKU.
182
GMA 2 : Mau Ngapain?
183
Cerita Baru Di NT.
184
Sebelum Dia Pergi
185
GMA 2 : Welcome, Adek!
186
GMA 2 : Ular Kobra
187
GMA 2 : Cara Manual.
188
GMA 2 : Kibooo.
189
GMA 2 : Bella dan Malia.
190
GMA 2 : Enggak Takut?
191
GMA 2 : Mimi dan Momo
192
GMA 2 : Love IS
193
GMA 2 : Sang Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!