Tenang, Sayang.

Meleset.

Peluru yang hendak di hunuskan tepat di jantung Ammar. Begitu saja meleset. Bima berhasil menarik Presdirnya ke kiri untuk menghindari tembakan.

Karena saat ditempat perkara, Bima menggunakan kaca mata infrared khusus yang berfungsi untuk mendeteksi bahan-bahan peledak yang tersembunyi. Dan ia sangat tersentak, ketika sedang menoleh ke arah pintu barat ada siluet hitam yang sekilas berlari dengan tangan menjulur sambil menembak.

Setelah bunyi pistol menggelegar di udara. Semua body guard membuat barisan untuk menutupi tubuh Presdirnya. Mereka mengarahkan pistol yang mereka punya ke berbagai arah.

Berjaga-jaga, siapa tahu ada tembakan susulan. Suasana jadi gaduh, teriakan dan rancauan terdengar nyaring. Para Presdir kalang kabut. Ada yang langsung berjonkok dibalik kursi.

"Tenang ... Semua tenang." Denis berseru untuk menenangkan mereka.

"AMMAR!" teriak Ganaya.

"Pergi, Gana! Bim, tolong---" Ammar yang masih terhuyung ke bawah, langsung memberi kode kepada Bima agar melindungi Gana.

Bima mengangguk dan beranjak. Namun tenaga Gana lebih besar untuk menepis tangan Bima.

"Ya Allah, Ammar." serunya terus menerus.

Ia naik ke atas mimbar lalu berjongkok tepat di hadapan Ammar. Memasang wajah panik dan gelisah.

Lelaki itu meringis sakit karena rasa perih dan ada juga darah yang merembes didalam jas. Karena peluru yang meleset itu masih sempat melukai permukaan kulit lengannya.

"Bagian mana yang sakit, Ammar?" bibir Ganaya bergetar ketika mengucap kalimat itu. Tanpa ia sadari, telah memegang seluruh tubuh Ammar untuk mencari titik yang luka.

Jika saat ini Gana sedang panik, berbeda hal dengan Ammar. Benarkah ini yang dinamakan musibah membawa berkah? Bisa merasakan sentuhan dan perhatian dari Ganaya. Walau ia tahu, wanita itu melakukannya karena untuk rasa kemanusiaan, dan tentu mereka adalah saudara.

Dirasa Ammar hanya diam, Ganaya kembali menatap wajah Ammar. "Yang sakit dibagian mana?" Gana mengulangi pertanyaan nya.

Ammar hening. Ia tidak menjawab, dua bola matanya terus saja menatap lembut Ganaya. Tentram sekali hatinya, bisa bersitatap dengan penghuni hati dan sanubari sedekat ini.

Dengusan napas mereka saja sampai kentara untuk bersatu.

"Ammar ..." Gana kembali berseru.

Sampai dimana Ganaya berteriak ketika tubuhnya ditarik paksa oleh Ammar ke dalam dadanya. Secepat kilat, Ammar mengeluarkan pistol dari balik jasnya.

"Argh ..."

Dorr.

Suara Ganaya dan tembakan yang Ammar julurkan ke ambang pintu timur, bersatu padu di udara.

BUG.

Si penembak langsung terkapar tidak berdaya hanya dengan satu peluru yang Ammar hempaskan. Jangan tanyakan lagi bagaimana kepiawaian Ammar dalam urusan menembak.

"Aku takut." desah Ganaya sambil memejamkan mata.

Wanita itu tertohok hebat. Ia seperti sedang berada dalam arena tembak-menembak. Ganaya memeluk Ammar erat, dan menenggelamkan kepala di dada lelaki itu.

"Tenang sayang ... tenang." suara halus dan lembut, Ammar suarakan. Ganaya sampai membuka mata dan menggeleng samar dengan ucapan Ammar.

Suasana di dalam gedung serbaguna EG seketika kacau. Hiruk pikuk semua Presdir semakin membuat rungsing keadaan. Para penjaga dan Body guard berhamburan untuk mengamankan semua sisi. Bima dan Denis kembali untuk menghampiri Presdirnya yang sedang terkapar sambil memeluk seorang wanita.

"Bapak tidak apa-apa?"

Ammar menggeleng. Namun raut wajahnya tidak bisa dibohongi. Dan betul saja ia terisak sambil mengigit bibir bawahnya. Karena pergerakan tubuh Gana mengenai lengan kanannya.

Gana ikut berseru kaget ketika Ammar meringis. "Bagian mana yang sakit?"

Ammar tidak menjawab. Ia tidak mau Gana melepas dekapan itu. Tapi wanita itu tetap mau tahu, dan dengan sengaja melepaskan dekapan Ammar.

"Darah?" dua bola matanya membeliak. Ketika merasa telapak tangannya basah, rembesan darah terasa mengalir di luar jas hitam Ammar. Ganaya memaksa Ammar untuk membuka jasnya agar bisa melihat luka di balik baju dengan jelas.

"Astagfirullahaladzim." serunya kembali. Ada rembesan darah berbentuk bulatan di kain kemeja Ammar. Ammar hanya meringis, ketika Gana terus saja menyentuh lukanya.

Tanpa fikir panjang, Gana merobek ujung tepi dress nya. Hasil robekan panjang itu ia lilit untuk mengedep basahan luka yang terus mengalirkan darah.

"TUTUP MATA KALIAN!!" ammar berteriak kencang kepada Bima dan Denis.

Ammar tidak mau kedua lelaki itu menatap paha mulus dan putih kepemilikan Ganaya. Bima dan Denis langsung berbalik badan. Mengikuti perintah sang Presdir.

"Jangan teriak-teriak, Ammar! Kamu sedang terluka!" Ganaya berhasil menghentikan perdarahan itu agar tidak tumpah ruah.

"Paha mu kelihatan, aku tidak suka orang lain melihatnya."

"Jangan fikirkan aku, keadaan mu sekarang lebih penting ... kita ke klinik sekarang!"

***

Beruntunglah Eco Group mempunyai klinik kesehatan yang sudah lama berdiri puluhan tahun. Sumbangsing tenaga sang Mama di usia muda bisa melahirkan klinik seluas dan selengkap ini di kawasan Eco Group.

"Ammar ... Tunggu!"

Suara yang selalu mengusik tidur di kala malam, kini berseru ketika Ammar yang sudah selesai diobati akan beranjak turun dari ranjang.

Kedua tangan Ganaya memegang lengan Ammar seraya menitah lelaki itu untuk duduk dan tidak boleh turun dulu dari ranjang. Memang sedari tadi Gana berdiri disebelah Ammar, untuk melihat luka yang sedikit menganga cukup lumayan parah ditubuh lelaki itu. Bersyukurnya peluru tidak menancap, dan Ammar hanya butuh dijahit untuk menghentikan pendarahan.

Lelaki itu akhirnya duduk dibibir ranjang. Menatap senyum dan menunggu apa yang ingin Ganaya bicarakan.

"Ada apa, Gana?" suara Ammar terdengar lembut sekali. Bima dan Denis saja sampai mengedikkan pangkal bahu karena takjub.

"Lembut sekali?" pekik Denis.

"Enggak salah denger, kan?" tanya Bima dalam hatinya.

"Apa benar pertunangan kamu dengan Asyifa, batal?" tanya Ganaya terbata-bata.

Ammar mengangguk samar tanpa mengucap kata. Ia hanya menghela napas pelan lalu berdehem. Ia fikir Gana akan menanyakan tentang kejadian mengancam nyawa barusan. Sepertinya wanita itu terlupa, dia hanya fokus dengan masalah Asyifa.

"Kalian bisa tunggu saya dulu diluar." titahnya kepada Denis dan Bima tanpa menoleh, bola matanya masih lurus menatap Ganaya.

"Baik, Pak. Kami menunggu diluar." jawab Denis dan Bima bersamaan. Dua asisten pribadi itu yang sedari tadi berjaga di depan pintu, kemudian berlalu dari pandangan mereka.

"Kenapa, Ammar? Asyifa adalah wanita yang baik. Dia cantik, dan juga mencintaimu." ucap Ganaya. Wanita itu menyesalkan mengapa Ammar begitu saja membatalkan pertunangan mereka.

"Aku tidak mencintainya, Gana." jawab Ammar singkat. "Aku tidak mau menyakiti hatinya hanya dengan pernikahan palsu." sambungnya lagi. Rasanya sesak sekali, berbohong untuk menyembunyikan suatu kebenaran.

Ada tarikan napas yang mencuat dari Ammar, menahan sesak karena rasa bersalah kepada Asyifa yang sudah ia hancurkan hati dan perasannya. Tapi wanita itu memang pantas untuk mendapatkannya.

"Apa karena kamu masih mencintaiku, Ammar?" tanya Ganaya, dengan harapan lelaki ini menjawabnya dengan kata tidak. Ia masih terbayang-bayang dengan ucapan Asyifa beberapa waktu lalu.

Tanpa helaan napas atau gerak-gerik mata yang berpendar kesana kemari dengan lugas Ammar menjawab.

"Jika aku bilang iya, apakah itu bisa membatalkan acara pernikahan mu dengan Adri, lusa?"

Terlihat sorot mata dari lelaki berusia dua puluh tujuh tahun ini begitu mengiba. Ada sinar harapan yang ia rontakan, berharap Ganaya mau mengiyakan harapannya.

Ganaya menggeleng halus. "Sampai kapanpun, aku hanya bisa menganggap mu sebagai Adik, Ammar. Kamu sama seperti Gemma ..."

Ah, pedih sekali. Sudah terlanjur cinta, tapi hanya bisa dianggap sebagai adik.

"Kembalilah, rengkuh lagi Asyifa. Masih ada waktu Ammar. Cinta akan datang seiring kalian bersama." pinta Ganaya. Ia hanya tidak ingin Ammar menderita dengan rasa cinta kepadanya yang tidak akan memiliki ujung.

"Tapi aku mencintaimu, Gana. Aku tidak menyukainya." lirih Ammar. "Jika kamu bisa berfikiran seperti itu, mengapa kamu tidak mencoba dulu untuk menerimaku? Aku yakin perasaan kita akan sama."

Hanya Gana dan keluarganya yang bisa membuat Ammar berucap lembut penuh kehangatan. Karena dimata semua orang, Ammar tidak lah lebih dari seorang lelaki kejam dan ambisius. Ia tidak akan segan-segan menghancurkan siapapun orang yang akan membuat ia murka dan geram.

Tidak jarang Ammar banyak dikejar-kejar oleh berbagai pembunuh bayaran dari komplotan-komplotan orang yang menaruh dendam kepadanya.

Lagi-lagi Ganaya menggeleng. "Aku dan Adri saling mencintai, Ammar. Tentu kisah kami dengan kisah kamu dan Asyifa sangat berbeda." jawab Ganaya dengan lembut. Susah sekali fikirnya untuk menyadarkan Ammar dari sesuatu yang tidak mungkin akan terjadi di antara mereka.

Hening. Ammar hanya bisa sedikit menunduk, dia amat lemah kalau sudah menyangkut cintanya kepada Ganaya. Dimana kekuatannya? Sepertinya hilang begitu saja.

"Lupakan aku, Ammar. Kamu bisa." Ganaya menggenggam erat tangan Ammar dan menatapnya penuh harap. Berusaha menyadarkan lelaki itu agar bisa kembali bangkit.

"Asyifa jodohmu ... Bukan aku." timpal Gana.

Ammar menganggukan kepala dengan berat. Ia tidak bisa menangkis setiap perkataan Ganaya yang begitu dengan sengaja menusuk relung hatinya.

Ammar melepaskan genggaman tangan itu. Dan beralih untuk memegang kedua lengan Ganaya.

"Kalau nanti pilihanmu mengecewakan, datanglah kepadaku, Gana. Karena hanya aku yang bisa membahagiakanmu."

Kening Ganaya mengkerut menjadi beberapa lipatan bergelombang. Wanita tiga puluh tahun itu tidak mengerti dengan ucapan yang terlontar dari bibir Ammar. Ia termenung lama, sampai ia tersentak karena sebuah kecupan hangat mendarat di pipi kanannya.

"Aku pergi." bisik Ammar. Ganaya hanya diam mematung sambil mengelus pipi kanan nya. Lelaki itu turun dari ranjang dan melangkah keluar dari pintu ruangan emergency

"Lakukan tugas kalian sekarang!" titah Ammar kembali dengan nada dingin kepada Bima dan Denis. "Baik, Pak." seakan faham apa yang ditugaskan. Kedua asisten itu bergerak cepat.

"Maafkan aku, Gana. Karena beberapa menit lagi kamu pasti akan terluka. Kamu harus tau yang sebenarnya."

***

Like dan Komennya ya guys. Maacih❣️

Terpopuler

Comments

mhymhy

mhymhy

pasti calon nya gana da pernah nikah am asyifa

2021-06-22

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

masih nyimak, aku masih oon dgn kisah mereka.

2021-05-27

0

Ch.Bhadriyyach💋

Ch.Bhadriyyach💋

Yo ngeneki nak visual cucok meong Yo semngat moco🤭🙈

2021-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pembatalan Pernikahan.
2 Namamu Masih Saja Terukir
3 Pergi, Gana!
4 Tenang, Sayang.
5 Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6 Kamu Tetap Yang Pertama
7 Aku Hanya Seorang Pendosa.
8 Kamu Harus Habis di Tanganku.
9 Patah Hati dan Terluka
10 Aku Bukan Pelakor.
11 Menikahlah denganku, Ganaya.
12 Aku Akan Tetap Menikah!
13 Tidak Sadarkan Diri.
14 Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15 Lamaran Malam Ini.
16 Atas Ijin Mama dan Papa.
17 Bersikaplah Egois!
18 Tolonglah Untuk Setia.
19 Sebagai Orang Ketiga.
20 Dasar Anak Kecil!
21 Ada Apa Sayang?
22 Siapa Mereka?
23 Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24 Di Arsy-nya Allah
25 Dirimu Tampan Sekali.
26 Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27 Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28 Apa aku pantas mendapatkannya?
29 Aku Tidak Suka di Bantah.
30 Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31 Tolong Doakan Aku.
32 Bolehkah Aku Ikut?
33 Sudah Mantan, Bekas!
34 Pergilah, Ammar!
35 Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36 Nasihat Dari Seorang Suami.
37 Menyicip, boleh 'kan?
38 Kemana 'kah, Ammar?
39 Di Belakang Ku, Selama itu?
40 Tiga Bulan Pernikahan.
41 Awal Perjuangan.
42 Yakin Mau Berhenti?
43 Ganaya Adalah Hidupku!
44 Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45 Suami Terbaik.
46 Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47 Permata Hatiku.
48 Demi Orang Yang Terkasih.
49 Lima Bulan Pernikahan.
50 Kamu kenapa?
51 Siang Ini Milik Gana.
52 Aku Tetap Enggak Suka!
53 GANAYA!!
54 Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55 Dasar, Tidak Peka!
56 Sudah Diam!
57 Sudah Musnah.
58 Sayang, bertahan ya.
59 Harusnya Aku.
60 Tujuh Bulan Pernikahan.
61 Farhan?
62 Jangan Mencurigai Aku!
63 Hanya Jadi Boneka.
64 Peluk Aku Aja.
65 Kalian Saling Mengenal?
66 Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67 Jangan Takut, Gana.
68 Iblis?
69 Lapangkan Hati Kamu.
70 Sembilan Bulan Pernikahan.
71 Jelaskan Kepadaku!
72 Jangan Tinggalkan Dia.
73 Aku Belum Siap.
74 Mencuri Detak Jantungku.
75 Jangan Menangis!
76 Dengarkan Aku Dulu!
77 Ini Yang Terakhir.
78 Kamu Cari Apa?
79 71141. Your Succes!
80 Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81 Kamu Gila, Ammar!
82 Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83 Salahku Apa?
84 Sepuluh Bulan Pernikahan.
85 Aku Berangkat, Sayang.
86 Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87 Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88 Aku Sudah Mencintainya.
89 DASAR IBLIS!
90 Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91 MaldavaKu (Ganaya POV)
92 Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93 Kamu Nih, Nakal!
94 Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95 Apa Aku Sudah Boleh?
96 Rasanya Hangat.
97 Tolong Sebarkan!
98 Kita Dosa Apa Ya?
99 Aku Akan Kembali, Sayang!
100 Tolong, Ampuni Suamiku.
101 Di Ujung Tanduk.
102 Tolong Jaga, Gana.
103 Lihatlah Bintang Jika Rindu
104 Aku Kembali Padamu.
105 Sebelas Bulan Pernikahan
106 Bagaimana Dengan Janjimu?
107 Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108 Ganaya, My Adore
109 Masya Allah, Tampan Sekali.
110 Meminta Hak
111 Aku Cinta Kamu, Sayang
112 Pergi Untuk Kembali.
113 Perasaan Malam Ini.
114 Jalan Terus.
115 I Love You, Abang!
116 Malvinia Aurora Artanegara.
117 Kapan Pulang, Nak?
118 Yang Lembut, Sayang.
119 Ada Apa Dengan Mama?
120 Malam Ini, Ba'da Isya
121 Sudah Jadi Tugas Aku
122 Jangan Kangen.
123 Harus Jadi Pemberani!
124 Tega-teganya kamu!
125 Mereka Pergi.
126 Papa Sayang Kamu, Nak.
127 Sosok Yang Di Rindukan.
128 Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129 Adek Takut, Bang!
130 Kesalahan Yang Sama
131 Cerita Selanjutnya
132 Keduanya Merindu.
133 Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134 Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135 Perahu Layar terus melaju [END]
136 Cerita Geisha Sudah Terbit.
137 Eks Part One
138 Eks Part Two
139 Eks Part Three
140 Eks Part Four
141 Eks Part Five
142 Eks Part Six
143 Eks Part Seven
144 Eks Part Eight
145 GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146 GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147 GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148 GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149 GMA 2 : Pecat Saja!
150 GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151 GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152 GMA 2 : Selalu Teledor!
153 GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154 Buat Kalian
155 GMA 2 : Dava bisa, Om.
156 GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157 GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158 GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159 Assalammualaikum
160 GMA 2 : Calon Jenazah.
161 Tas Lucu.
162 GMA 2 : Bau Surga.
163 GMA 2 : Haus 'kan?
164 GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165 GMA 2 : Terserah Kamu!
166 GMA 2 : Om Baik.
167 GMA 2 : Di Sini, Bang?
168 GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169 GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170 GMA 2 : Magala Aidan.
171 GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172 GMA 2 : Aku Lelaki.
173 Rora Dava Falan.
174 GMA 2 : Takut Kotor!
175 GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176 GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177 GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178 GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179 GMA 2 : Potong Rambut.
180 GMA 2 : SABAR
181 GMA 2 : MIKU.
182 GMA 2 : Mau Ngapain?
183 Cerita Baru Di NT.
184 Sebelum Dia Pergi
185 GMA 2 : Welcome, Adek!
186 GMA 2 : Ular Kobra
187 GMA 2 : Cara Manual.
188 GMA 2 : Kibooo.
189 GMA 2 : Bella dan Malia.
190 GMA 2 : Enggak Takut?
191 GMA 2 : Mimi dan Momo
192 GMA 2 : Love IS
193 GMA 2 : Sang Casanova
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Pembatalan Pernikahan.
2
Namamu Masih Saja Terukir
3
Pergi, Gana!
4
Tenang, Sayang.
5
Tolong Jelaskan Padaku, Mas!
6
Kamu Tetap Yang Pertama
7
Aku Hanya Seorang Pendosa.
8
Kamu Harus Habis di Tanganku.
9
Patah Hati dan Terluka
10
Aku Bukan Pelakor.
11
Menikahlah denganku, Ganaya.
12
Aku Akan Tetap Menikah!
13
Tidak Sadarkan Diri.
14
Tidak Usah Besok, Nanti Malam Saja!
15
Lamaran Malam Ini.
16
Atas Ijin Mama dan Papa.
17
Bersikaplah Egois!
18
Tolonglah Untuk Setia.
19
Sebagai Orang Ketiga.
20
Dasar Anak Kecil!
21
Ada Apa Sayang?
22
Siapa Mereka?
23
Dalam Waktu Yang Bersamaan.
24
Di Arsy-nya Allah
25
Dirimu Tampan Sekali.
26
Menjadi Nyonya Ammar Hari Ini.
27
Menggetarkan Arsy-nya Allah.
28
Apa aku pantas mendapatkannya?
29
Aku Tidak Suka di Bantah.
30
Tersiksa dengan Kebaikanmu.
31
Tolong Doakan Aku.
32
Bolehkah Aku Ikut?
33
Sudah Mantan, Bekas!
34
Pergilah, Ammar!
35
Hanya Ingin Menjaga Kamu.
36
Nasihat Dari Seorang Suami.
37
Menyicip, boleh 'kan?
38
Kemana 'kah, Ammar?
39
Di Belakang Ku, Selama itu?
40
Tiga Bulan Pernikahan.
41
Awal Perjuangan.
42
Yakin Mau Berhenti?
43
Ganaya Adalah Hidupku!
44
Aku Ingin Minta Maaf Kepadanya.
45
Suami Terbaik.
46
Terima Kasih Karena Selalu Ada.
47
Permata Hatiku.
48
Demi Orang Yang Terkasih.
49
Lima Bulan Pernikahan.
50
Kamu kenapa?
51
Siang Ini Milik Gana.
52
Aku Tetap Enggak Suka!
53
GANAYA!!
54
Makasih Sudah Menyelamatkan Aku.
55
Dasar, Tidak Peka!
56
Sudah Diam!
57
Sudah Musnah.
58
Sayang, bertahan ya.
59
Harusnya Aku.
60
Tujuh Bulan Pernikahan.
61
Farhan?
62
Jangan Mencurigai Aku!
63
Hanya Jadi Boneka.
64
Peluk Aku Aja.
65
Kalian Saling Mengenal?
66
Langit Saja Setuju Dengan Ucapanku!
67
Jangan Takut, Gana.
68
Iblis?
69
Lapangkan Hati Kamu.
70
Sembilan Bulan Pernikahan.
71
Jelaskan Kepadaku!
72
Jangan Tinggalkan Dia.
73
Aku Belum Siap.
74
Mencuri Detak Jantungku.
75
Jangan Menangis!
76
Dengarkan Aku Dulu!
77
Ini Yang Terakhir.
78
Kamu Cari Apa?
79
71141. Your Succes!
80
Aku Tidak Ingin Di Ketahui!
81
Kamu Gila, Ammar!
82
Berjuanglah, Gunakan Kecerdikanmu.
83
Salahku Apa?
84
Sepuluh Bulan Pernikahan.
85
Aku Berangkat, Sayang.
86
Kamu Harus Tau Siapa Aku!
87
Apa Yang Ingin Kamu Ketahui?
88
Aku Sudah Mencintainya.
89
DASAR IBLIS!
90
Berbahagialah Selalu, Bapak dan Ibu
91
MaldavaKu (Ganaya POV)
92
Karena Ijab-mu Menggantung di Arsy.
93
Kamu Nih, Nakal!
94
Jika Ammar punya Gana, Maka Kamu punya Aku!
95
Apa Aku Sudah Boleh?
96
Rasanya Hangat.
97
Tolong Sebarkan!
98
Kita Dosa Apa Ya?
99
Aku Akan Kembali, Sayang!
100
Tolong, Ampuni Suamiku.
101
Di Ujung Tanduk.
102
Tolong Jaga, Gana.
103
Lihatlah Bintang Jika Rindu
104
Aku Kembali Padamu.
105
Sebelas Bulan Pernikahan
106
Bagaimana Dengan Janjimu?
107
Aku tanpa istriku, dan kamu tanpa suamimu.
108
Ganaya, My Adore
109
Masya Allah, Tampan Sekali.
110
Meminta Hak
111
Aku Cinta Kamu, Sayang
112
Pergi Untuk Kembali.
113
Perasaan Malam Ini.
114
Jalan Terus.
115
I Love You, Abang!
116
Malvinia Aurora Artanegara.
117
Kapan Pulang, Nak?
118
Yang Lembut, Sayang.
119
Ada Apa Dengan Mama?
120
Malam Ini, Ba'da Isya
121
Sudah Jadi Tugas Aku
122
Jangan Kangen.
123
Harus Jadi Pemberani!
124
Tega-teganya kamu!
125
Mereka Pergi.
126
Papa Sayang Kamu, Nak.
127
Sosok Yang Di Rindukan.
128
Demi Gana dan Anak-anak Kami.
129
Adek Takut, Bang!
130
Kesalahan Yang Sama
131
Cerita Selanjutnya
132
Keduanya Merindu.
133
Jangan Keluar Sekarang, Bang!
134
Sama-Sama Membusuk di Penjara.
135
Perahu Layar terus melaju [END]
136
Cerita Geisha Sudah Terbit.
137
Eks Part One
138
Eks Part Two
139
Eks Part Three
140
Eks Part Four
141
Eks Part Five
142
Eks Part Six
143
Eks Part Seven
144
Eks Part Eight
145
GMA 2 : Adek Sayang Abang.
146
GMA 2 : Geli! Aku Enggak Tahan!
147
GMA 2 : Jalan Menuju Surga-Nya.
148
GMA 2 : Mama Hamil Lagi?
149
GMA 2 : Pecat Saja!
150
GMA 2 : Hanya Adek Yang Abang Cinta.
151
GMA 2 : Bidadari Hati Mafia.
152
GMA 2 : Selalu Teledor!
153
GMA 2 : Dia Sudah Kendor!
154
Buat Kalian
155
GMA 2 : Dava bisa, Om.
156
GMA 2 : Silakan Temani Dia!
157
GMA 2 : Ada Apa Dengan Gana?
158
GMA 2 : Cinta Dari SMP.
159
Assalammualaikum
160
GMA 2 : Calon Jenazah.
161
Tas Lucu.
162
GMA 2 : Bau Surga.
163
GMA 2 : Haus 'kan?
164
GMA 2 : Nanti aku mati, loh!
165
GMA 2 : Terserah Kamu!
166
GMA 2 : Om Baik.
167
GMA 2 : Di Sini, Bang?
168
GMA 2 : Bodohnya Aku Terayu.
169
GMA 2 : Jangan Kau Berkelahi.
170
GMA 2 : Magala Aidan.
171
GMA 2 : Kerudung Untuk Nurul.
172
GMA 2 : Aku Lelaki.
173
Rora Dava Falan.
174
GMA 2 : Takut Kotor!
175
GMA 2 : Kamu Bisa, Dek.
176
GMA 2 : Al- Fatihah Sejak Dini.
177
GMA 2 : Aku Mau Lewat.
178
GMA 2 : Sehat, Mah, Pah.
179
GMA 2 : Potong Rambut.
180
GMA 2 : SABAR
181
GMA 2 : MIKU.
182
GMA 2 : Mau Ngapain?
183
Cerita Baru Di NT.
184
Sebelum Dia Pergi
185
GMA 2 : Welcome, Adek!
186
GMA 2 : Ular Kobra
187
GMA 2 : Cara Manual.
188
GMA 2 : Kibooo.
189
GMA 2 : Bella dan Malia.
190
GMA 2 : Enggak Takut?
191
GMA 2 : Mimi dan Momo
192
GMA 2 : Love IS
193
GMA 2 : Sang Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!