Shaun & Lele 2

Happy reading!

.

***

Loyale High School merupakan sekolah menengah untuk kalangan atas, tapi ayah kesayangan yang dijuluki Alita si Rubah Tua mendaftarkannya ke sini setelah dimiskinkan.

Meski terbilang miskin dengan fasilitas milik keluarga Dario, Alita tetap memerhatikan penampilannya. Cantik itu relatif, begitu katanya. Tapi kelestarian harus dijaga demi memikat para pria tampan.

Dijuluki Queen of Beauty oleh pria tampan, membuat Alita menyeringai. Mereka tidak tahu saja kalau dirinya sangat demam dengan pria tampan.

Dengan dagu terangkat tinggi, Alita berjalan bak ratu dengan ribuan pasang mata menatap ke arahnya. Meski masih kesal dengan Diego, moodnya berubah setelah melihat banyak pria tampan di kawasan sekolah.

Bibirnya tersenyum ramah, tapi dalam hati sedang menyombongkan kecantikannya yang berhasil memikat banyak pria. "Aku memang cantik, garis keturunan tampan dari Daddy meski dia sangat licik, juga Moon yang sangat cantik. Sebenarnya aku tidak ingin mengakuinya, tapi Moon memang lebih cantik dari aku."

Seorang siswa datang padanya dan menyodorkan setangkai bunga. Alita melirik penampilannya, tidak buruk, 20% bisa dijadikan pacar.

"Aku menyukaimu," ucap siswa itu. Alita tersenyum.

"Aku juga menyukaimu," jawab Alita secepat kilat dan mengambil bunga mawar merah yang digenggam erat oleh pemuda itu. "Apa kamu ingin menjadikan aku pacarmu?"

Pemuda itu mengangguk. "Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk itu?" tanyanya sedikit ragu.

Berdiri dengan gaya sok cool dengan hidung yang terus menghirup aroma bunga yang sangat disukainya, Alita terkekeh.

"Apa kamu sangat tidak percaya diri setelah mengatakan suka padaku? Ayolah, aku suka pria yang gentle, berani mengutarakan perasaan maka berani juga untuk menerima kenyataan jika harus ditolak." Alita mencondongkan badanya dan mendekat pada pemuda itu. "Kamu takut ditolak?"

Gelengan lemah dari pemuda itu membuat Alita tertawa lagi. "Maka jadilah pacar yang baik."

Senyuman lebar dari pemuda itu sesaat membuat Alita menelan ludah. "Dia lumayan tampan kalau tersenyum. Apa aku masih bisa menjaga hati untuk Diego setelah sekian banyak pria tampan yang datang menggoda?"

Lesung di pipi kanan pemuda itu menggoyahkan hati Alita. Siapa sih yang tidak goyah disenyumin pria tampan berlesung pipit?

"Siapa namamu?" tanya Alita yang sempat terpana oleh wajah tampan pemuda itu.

"Sky. Vincent Skylee," jawab pemuda yang menyebutkan namanya dan tersenyum lagi.

"Eh?" Alita mengerjap bingung. Rasanya familiar, tapi dia tidak ingat. Namun, daripada mengingat yang tidak pasti, Alita lebih memilih untuk menggoda pemuda itu.

"Nama yang bagus. Kamu memang langit yang aku butuhkan sekarang. Yang memberikan kehangatan disaat aku kedinginan dan yang memberi air saat aku kehausan, yang memberi cahaya disaat aku berada di dalam kegelapan."

Padahal di dalam hati, Alita sedang menertawakan nama pemuda yang hampir mirip nama perempuan, Skylee, dan Vincent, mengingatkannya pada pelukis ternama, Vincent Van Gogh.

Sungguh kelicikan yang sempurna, mulut dan hati berkata lain. Cocok menjadi pemain film yang terkenal.

"Aku ... aku hanya siswa biasa. Apa aku sudah menjadi pacarmu sekarang?" Sky bertanya ragu, masih memandang Alita dengan tatapan memuja.

"Tentu saja kamu sangat tampan untuk bisa bersanding dengan aku yang cantik ini. Apa kamu akan mengajakku kencan setelah pulang sekolah?" Alita dengan tidak tahu malunya langsung to the point. Toh pacaran sama artinya dengan menghabisi isi dompet sang pacar. Karena di pikiran Alita hanya ada uang dan pria tampan.

Tanpa ragu, pemuda yang baru beberapa detik yang lalu resmi menjadi pacar Alita itu mengangguk. "Aku akan menunggumu sepulang sekolah, kamu bisa menentukan ke mana kita harus pergi," ucap Sky.

Bibir gadis yang baru berusia tujuh belas tahun sebulan yang lalu melengkung sempurna. Kencan yang sempurna, begitu pikirnya.

***

Suasana di sebuah kelas tingkat sebelas tampak ramai. Para siswa sedang membicarakan sesuatu yang tiba-tiba membuat kantuk Alita sirna. Lari-larian semalam sungguh melelahkan dan juga tidur pagi yang diganggu Diego.

"Seorang dosen tampan?" gumamnya.

Senyuman misterius tercetak di bibir tipis Alita. "Dalam rangka apa seorang dosen mengajar di sekolah menengah?"

Dia mencolek seorang siswa yang duduk di bangku depannya. "Hei, apa berita itu benar?"

Siswa yang tidak dikenalinya dari belakang segera menoleh dan Alita terkejut melihatnya. "Kamu?! Vincent Van Gogh?"

Alita sungguh tidak menyangka pemuda yang dia goda pagi tadi ternyata satu kelas dengannya. Mungkin ini alasan dia merasa familiar dengan nama Sky.

Alita memang tidak peduli dengan manusia penghuni kelasnya, yang dia pedulikan hanya pria tampan yang berbeda kelas dengannya, itu lebih menantang dan tidak membosankan.

"Aku satu kelas denganmu, Princess," ujar Sky.

"Oh, aku tidak tahu kalau ternyata kita sudah berjodoh, Sky. Mungkin ini takdir Tuhan. Kamu dan aku bersama-sama bahkan dalam kelaspun kita sudah ditakdirkan." Alita menyengir tanpa dosa.

Dan di dalam hati, dia mengutuk pemuda pemuda yang duduk di hadapannya itu. Panggilan princess itu sungguh merisihkan, hanya kekasih satu-satunya yang boleh mengatakan itu. Sialan, Alita juga tidak bisa menggoda dosen tampan itu nanti.

"Aku harus bersikap baik agar ikan yang baru saja ditangkap ini tidak lari," gumamnya dalam hati.

Namun sesaat kemudian dia menyeringai. Mungkin setelah kelas selesai, Alita bisa memulai rayuannya untuk sang dosen yang belum dia lihat wajah, tapi sudah membuatnya demam. Pria tampan.

Sky tampak tersenyum di hadapan Alita dan itu selalu membuat Alita tidak fokus karena wajah manis sang pacar selangkah.

"Kamu tampan, Sky. Aku menyesal tidak mengenalmu sebelumnya, mungkin kita bisa bersama jauh lebih lama."

Sky tampak tersenyum merona dan Alita menyeringai puas. "Sebelum menguras isi dompetnya, aku harus menjadi kucing manis," bisiknya dalam hati.

Rayuan gombal Alita seketika terhenti tatkala segerombolan guru memasuki kelas. Manik hijaunya menangkap sosok yang tidak asing dari postur tubuhnya, tapi wajahnya sangat-sangat asing.

Dia terus menatap orang yang datang dengan gerombolan guru yang banyak itu, asing namun terkesan familiar.Orang baru yang mungkin disebut sebagai dosen tampan itu.

"Katanya tampan tapi kok masih lebih bagus mukanya Thanos," gumam Alita mengejek.

Pupus sudah harapan Alita yang hendak merayu dosen itu karena ternyata wajah sang dosen jauh lebih buruk dari yang dibayangkan.

Hatinya seketika gundah setelah mendengar pengenalan diri singkat dari dosen itu.

"Saya Santiago Kim."

Hanya itu yang disebutkan, Alita mencemooh dalam hati. "Kok dia bisa jadi dosen dengan wajah sejelek itu? Dan perkenalan singkat yang lebih jelek dari gonggongan anjiing tetangga."

Karena kesal, Alita mengambil ponsel dan mengetik sebuah kalimat untuk seseorang.

"Diego, ada satu dosen yang datang di kelas kita. Dia sangat jelek, bahkan lebih jelek dari wajahnya si Hound komando autobots di Transformers. Tapi sejelek-jeleknya dosen jelek itu, kamu yang paling jelek."

Alita terkikik sendiri membayangkan senyuman iblis Diego. Pemuda tampan yang dia katai jelek demi melindungi hati dan jiwanya agar tidak dirasuki iblis.

"Nona Dario, apa Anda mendengarkan penjelasan saya?"

Suara dosen yang jelek itu membuat Alita mengangkat pandangan dari ponsel, semua pandangan tertuju padanya dan itu membuat Alita sedikit kikuk. Namun, Alita bisa mengatasinya dengan baik.

Dia tersenyum mansi sebelum menatap mata dosen jelek itu. Alita sedikit menunduk untuk meminta maaf. "Maaf, saya melakukan kesalahan, Mr. Kim."

Sang dosen tampak datar, ekspresinya tidak menyenangkan untuk dilihat. Alita menilainya sangat buruk, bahkan sekarang lebih jelek dari wajah Thanos dan Hound. Mirip dengan Arsus di The Guardians.

"Bukan masalah besar, Nona Dario." Dosen Kim memperbaiki letak kacamatanya, kemudian mengalihkan pandangan dari Alita.

"Saya hanya ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua. Ada yang mengatakan pada saya, kalau yang ngajak chatting akan kalah sama yang ngajak shopping, tapi yang mau saya tekankan, yang ngajak shopping akan kalah oleh yang otaknya berisi."

Alita merasa déjà vu, kalimat seperti itu pernah diucapkannya pada Diego. Apa jangan-jangan?

Sialan, dosen jelek itu pasti kenalannya Diego. Alita menerka dalam hati.

.

---

***

Terpopuler

Comments

sizih_hm

sizih_hm

Diego nyamar kayanya

2021-06-01

1

Nurulfajriyah

Nurulfajriyah

dosen jelek

2021-02-02

0

Aidan Aidan78

Aidan Aidan78

keren tor ceritanya...itu pasti diego yg lg nyamar

2021-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Shaun & Lele 1
3 Shaun & Lele 2
4 Shaun & Lele 3
5 Shaun & Lele 4
6 Shaun & Lele 5
7 Shaun & Lele 6
8 Shaun & Lele 7
9 Shaun & Lele 8
10 Shaun & Lele 9
11 Shaun & Lele 10
12 Shaun & Lele 11
13 Shaun & Lele 12
14 Shaun & Lele 13
15 Shaun & Lele 14
16 Shaun & Lele 15
17 Shaun & Lele 16
18 Shaun & Lele 17
19 Shaun & Lele 18
20 Shaun & Lele 19
21 Shaun & Lele 20
22 Shaun & Lele 21
23 Shaun & Lele 22
24 Shaun & Lele 23
25 Shaun & Lele 24
26 Shaun & Lele 25
27 Shaun & Lele 26
28 Shaun & Lele 27
29 Shaun & Lele 28
30 Shaun & Lele 29
31 Shaun & Lele 30
32 Shaun & Lele 31
33 Shaun & Lele 32
34 Shaun & Lele 33
35 Shaun & Lele 34
36 Shaun & Lele 35
37 Shaun & Lele 36
38 Shaun & Lele 37
39 Shaun & Lele 38
40 Shaun & Lele 39
41 Shaun & Lele 40
42 Shaun & Lele 41
43 Shaun & Lele 42
44 Shaun & Lele 43
45 Shaun & Lele 44
46 Shaun & Lele 45
47 Shaun & Lele 46
48 Shaun & Lele 47
49 Shaun & Lele 48
50 Shaun & Lele 49
51 Shaun & Lele 50
52 Shaun & Lele 51
53 Shaun & Lele 52
54 Shaun & Lele 53
55 Shaun & Lele 54
56 Shaun & Lele 55
57 Shaun & Lele 56
58 Shaun & Lele 57
59 Shaun & Lele 58
60 Shaun & Lele 59
61 Shaun & Lele 60
62 Shaun & Lele 61
63 Shaun & Lele 62
64 Shaun & Lele 63
65 Shaun & Lele 64
66 Shaun & Lele 65
67 Shaun & Lele 66
68 Shaun & Lele 67
69 Shaun & Lele 68
70 Shaun & Lele 69
71 Shaun & Lele 70
72 Shaun & Lele 71
73 Shaun & Lele 72
74 Shaun & Lele 73
75 Shaun & Lele 74
76 Shaun & Lele 75
77 Shaun & Lele 76
78 Shaun & Lele 77
79 Shaun & Lele 78
80 Shaun & Lele 79
81 Shaun & Lele 80
82 Shaun & Lele 81
83 Shaun & Lele 82
84 Shaun & Lele 83
85 Shaun & Lele 84
86 Shaun & Lele 85
87 Epilog
88 Mistletoe
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Shaun & Lele 1
3
Shaun & Lele 2
4
Shaun & Lele 3
5
Shaun & Lele 4
6
Shaun & Lele 5
7
Shaun & Lele 6
8
Shaun & Lele 7
9
Shaun & Lele 8
10
Shaun & Lele 9
11
Shaun & Lele 10
12
Shaun & Lele 11
13
Shaun & Lele 12
14
Shaun & Lele 13
15
Shaun & Lele 14
16
Shaun & Lele 15
17
Shaun & Lele 16
18
Shaun & Lele 17
19
Shaun & Lele 18
20
Shaun & Lele 19
21
Shaun & Lele 20
22
Shaun & Lele 21
23
Shaun & Lele 22
24
Shaun & Lele 23
25
Shaun & Lele 24
26
Shaun & Lele 25
27
Shaun & Lele 26
28
Shaun & Lele 27
29
Shaun & Lele 28
30
Shaun & Lele 29
31
Shaun & Lele 30
32
Shaun & Lele 31
33
Shaun & Lele 32
34
Shaun & Lele 33
35
Shaun & Lele 34
36
Shaun & Lele 35
37
Shaun & Lele 36
38
Shaun & Lele 37
39
Shaun & Lele 38
40
Shaun & Lele 39
41
Shaun & Lele 40
42
Shaun & Lele 41
43
Shaun & Lele 42
44
Shaun & Lele 43
45
Shaun & Lele 44
46
Shaun & Lele 45
47
Shaun & Lele 46
48
Shaun & Lele 47
49
Shaun & Lele 48
50
Shaun & Lele 49
51
Shaun & Lele 50
52
Shaun & Lele 51
53
Shaun & Lele 52
54
Shaun & Lele 53
55
Shaun & Lele 54
56
Shaun & Lele 55
57
Shaun & Lele 56
58
Shaun & Lele 57
59
Shaun & Lele 58
60
Shaun & Lele 59
61
Shaun & Lele 60
62
Shaun & Lele 61
63
Shaun & Lele 62
64
Shaun & Lele 63
65
Shaun & Lele 64
66
Shaun & Lele 65
67
Shaun & Lele 66
68
Shaun & Lele 67
69
Shaun & Lele 68
70
Shaun & Lele 69
71
Shaun & Lele 70
72
Shaun & Lele 71
73
Shaun & Lele 72
74
Shaun & Lele 73
75
Shaun & Lele 74
76
Shaun & Lele 75
77
Shaun & Lele 76
78
Shaun & Lele 77
79
Shaun & Lele 78
80
Shaun & Lele 79
81
Shaun & Lele 80
82
Shaun & Lele 81
83
Shaun & Lele 82
84
Shaun & Lele 83
85
Shaun & Lele 84
86
Shaun & Lele 85
87
Epilog
88
Mistletoe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!