Shaun & Lele 1

Happy reading!

.

***

"Lele, bangun!"

Diego berteriak dari luar pintu yang bernuansa feminim itu. Tidak adanya sahutan membuat Diego menghela napas pasrah. Gadisnya pasti masih melek, dan ini sudah hampir terlambat masuk sekolah.

Dibukanya pintu yang tidak dikunci itu dan ternyata Alita masih tidur. Diego mengguncang kaki Alita, memaksa gadis cantik itu bangun.

"Bocah ingusan, bangun!"

Alita bergerak dan bergumam. "Kalau mau ngajak kawin lari, jangan, Shaun. Aku masih capek, kita sudah lari-larian semalam."

"Eh?" Diego mengerjap. "Kawin lari kepalamu," ucapnya yang tiba-tiba merasa kesal.

Diego menarik selimut yang membungkus tubuh Alita dan berteriak lagi.

"Pacarmu ada di depan pintu, Bocah ingusan!"

Mendengar kata pacar, mata Alita langsung terbuka lebar dan melupakan kantuknya. Dengan cengiran dan wajah kusut, dia menatap Diego.

"Pacar? Pacar yang mana? Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak tadi?" tanya Alita penasaran dan menyalahkan Diego atas keterlambatan informasi.

"Yang bermuka tebal dan rambut seperti indomie," jawab Diego asal.

"Oh, itu pacar yang ke-27."

Diego terbelalak tidak percaya. "27?" ulangnya memastikan.

Alita tidak merespon, dia bangkit dari ranjang. "Pria tampan, aku datang! Inilah alasan kenapa aku ingin bangun pagi setiap hari!"

Alita berlari kecil ke kamar mandi, membiarkan ranjangnya berantakan. Tidak terurus. Diego menggeleng, terkadang Alita seperti anak kecil yang dia kenal belasan tahun yang lalu, dan kadang sangat berbeda dari biasanya.

"Bangun pagi apanya? Aku yang selalu pusing membangunkanmu setiap pagi." Diego menggerutu kesal.

"Eh, tunggu! Pacar ke-27? Apa-apaan? Dia sudah punya pacar sebanyak itu?"

Diego menendang ranjang yang masih utuh dengan segala kekacauan, dan ternyata kakinya yang terasa sakit.

"Sialan," umpatnya. Kemudian merapikan ranjang yang berantakan seperti sarang burung liar yang hendak bertelur.

"Pria tampan, huh? Spagetti masih lebih enak dimakan daripada melihat wajah jelek bajiingan itu." Diego masih terus mendumel, membandingkan spagetti yang sangat tidak disukainya dengan wajah pria yang kata Alita tampan.

"Baru sebulan saja dia sudah punya pacar sebanyak itu, dasar bocah," sungutnya lagi. Diego tidak henti mengomel hingga suara Alita dari kamar mandi menghentikan.

"Di mana sabun mandi milikku, Shaun?"

Diego terkekeh, gadis kecil itu pasti sedang kesal sekarang. "Aku memakainya!"

"Ambilkan!"

Diego yang masih kesal tidak beranjak. Dia malah merebahkan dirinya di ranjang dan menutup mata. Tidak menghiraukan ocehan Alita yang masih kesal karena sabun mandi miliknya tidak berada di tempat.

"Diego! Shaun! Anthony!"

Diego tertawa sendiri tatkala Alita memanggil semua namanya. Diego adalah identitas yang berbeda dengan Shaun, dan Alita sudah mengetahuinya.

"Diego Santino D'antonio!"

Teriakan itu diabaikan oleh Diego. Dia tertawa dalam diam, membayangkan wajah kesal Alita.

Dan dia terkejut saat Alita sudah berada di bibir ranjang. "Shaun Anthony sialan!"

"Apa?" Diego menyahut tanpa menoleh. Dia tahu Alita sudah pasti sedang memakai handuk saja dan Diego tidak menyukainya.

Bukan tidak suka dalam artian luas, tapi tidak suka dalam hal pribadi. Ada yang harus diabaikan dalam perasaan pribadinya.

"Kamu memakai sabun pemberian pacar aku yang ke-39," sungut Alita kesal.

Diego melotot tidak percaya. Dia buru-buru menutup mata yang sempat tidak tahu malu tadi dan mengintip Alita.

"Pacar yang ke berapa?"

"39."

Tanpa mengangkat wajah dari bantal, Diego bertanya lagi. "Apa kabar pacar kamu yang lain? Hanya perhatian sedikit saja sudah seperti itu. Sabun mandi apanya kalau dia belum bisa nafkahin lahir batin."

Alita mengerucut kesal, dia memukul kaki Diego yang melebihi ukuran kasurnya. "Karena pada akhirnya yang ngajak chatting akan kalah sama yang ngajak shopping," ucapnya dan melangkah keluar.

Diego mengangkat wajah dan mengusapnya kasar. "Bangsaatt, aku pikir yang berduit akan kalah sama yang berkomitmen," keluhnya sambil mengaca di kaca jendela.

Kota Los Angeles sudah bangun, banyak kuda beroda yang berlarian. Diego menatap pantulan wajahnya di kaca, tampan dan sangat imut. Dia tersenyum manis dan menahan kesal. "Aku lebih tampan dari pacar ke-27 itu dan juga lebih kaya darinya."

Pemuda berusia dua puluh dua tahun itu mengerut kesal mengingat fakta bahwa Alita lebih demam pria tampan yang lain daripada dirinya.

***

Manik hijaunya menatap lurus ke depan. Dia masih kesal pada pemuda yang sedang mengemudi. Pacar ke-27 yang katanya ada di depan pintu sebenarnya hanya akal-akalan Diego dan yang lebih menyebalkan lagi, sepertinya Diego tidak merasa bersalah karena telah memakai sabun mandi miliknya.

"Bangkeee," umpat Alita kesal.

Hal itu mengundang tawa seseorang. "Apa kamu tidak akan melirik pria tampan di sampingmu? Ini bahkan lebih tampan dari Justin Bieber loh!"

Diego si tengil yang narsis, membandingkan dirinya dengan Justin Bieber, si penyanyi yang sangat diidolakan Alita karena memiliki hidung yang mancung dan otot atletis juga lengan bertato.

Alita mendengus kesal. "Tampan apanya, kamu hanya mengajak lari-larian sepanjang malam dan tidak pernah mengajak shopping. Membuat capek saja," keluh Alita.

"Capek apa? Kamu berlarian di pikiran aku setiap saat tidak merasa capek," ucap Diego tanpa henti menatap jalanan. Dia sibuk menyetir dan tidak melihat ekspresi Alita.

Gadis berseragam SMA itu mengerucut, memilih diam untuk menetralkan kerja jantung.

"Apa pacar kamu akan mengantarmu pulang nanti?" tanya Diego sesaat setelah kesunyian mengambil alih.

Alita menoleh cepat pada Diego. Dia merasa pemuda itu akan melakukan hal yang sama lagi. "Malaikat Maut akan membunuhmu kalau kamu bolos sekolah lagi, Diego."

Diego tertawa dan menepikan mobilnya di parkiran sekolah. "Tidur lebih berguna daripada belajar karena pada akhirnya yang rajin belajar akan kalah sama yang ngajak shopping 'kan?"

"Eh?" Alita kok merasa kesal. Sepertinya kalimat itu baru saja dikatakannya pada Diego tadi dan sekarang pemuda itu sedang membalasnya. "Kamu pandai sekali membalas dendam."

"Dendam apaan? Aku hanya mengulangi kalimat seseorang yang mengatakannya padaku tadi."

Alita berdecak malas, dia menatap lama wajah Diego dan mengecup pipi pemuda itu sekilas. "Moon bilang kita boleh bertengkar tapi tidak boleh menyimpan dendam. Karena cinta akan lebih sejati setelah melewati badai."

Diego tersenyum tipis. Tanpa menatap wajah Alita, dia membuka kaca mobil karena tiba-tiba saja hawa panas menerpa wajahnya.

"Apa Moon tidak bilang kalau ciuman yang lebih bagus itu di bibir?" Diego mengulum senyumnya.

"Eh, dasar cabul, kamu bukan pacarku! Lagipula kata Moon, ciuman bibir itu adalah iblis," ketus Alita.

"Kamu baru saja mengatakan cinta kita akan lebih sejati setelah melewati badai, berarti kita lebih dari sekadar pacar," ucap Diego dengan wajah tengilnya membuat Alita memalingkan wajah.

"Kamu bahkan tidak memberi kepastian, aku ajak kawin lari kamu tidak mau. Mana bisa disebut lebih dari sekadar pacar."

Lagi-lagi Diego tergelak. Kepolosan Alita masih terlihat jelas meski sudah tercampur dengan sedikit racikan tidak waras. "Masuk kelas sana, Mr. Michael akan memarahimu nanti," ucap Diego dan mendorong Alita agar cepat turun.

"Aku juga sangat ingin bolos sekolah sepertimu. Kenapa si Rubah Tua itu membuat hidupku berantakan begini?" keluh Alita merasa kesal. Dendam pribadi pada seseorang yang tega membiarkannya melarat di sini. "Apa Rubah Tua itu sudah menghubungimu?" tanya Alita yang belum beranjak keluar dari dalam mobil.

"Tidak," jawab Diego singkat.

Alita menghembuskan napas pasrah. Si Rubah Tua kesayangannya itu pasti sedang merencanakan sesuatu yang licik agar hidupnya tidak nyaman berada di Los Angeles.

"Apa dia benar-benar melupakan putrinya yang cantik jelita ini?" gumamnya yang mendapat kekehan mengejek dari Diego.

"Masuklah, Lele, Mr. Michael sudah menunggumu di gerbang."

"Apa?!" Alita berteriak kaget. "Kenapa kamu selalu terlambat memberi info, Sialan?!"

Meski buru-buru keluar dari mobil, Alita tidak lupa memberi salam pada pemuda yang dia anggap seperti kakak kandungnya. Dia mencium pipi Diego kemudian berlari masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Membuat Diego menggeleng pelan. "Cantik sih cantik, tapi kelakuannya benar-benar tidak biasa," gumamnya.

.

---

***

Love,

Xie Lu♡

Terpopuler

Comments

Nurulfajriyah

Nurulfajriyah

idaman diego

2021-02-02

0

Yeni Suhaeti

Yeni Suhaeti

next thor....❤️ you

2021-01-14

1

Sumirah Sumi

Sumirah Sumi

lanjut thor

2020-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Shaun & Lele 1
3 Shaun & Lele 2
4 Shaun & Lele 3
5 Shaun & Lele 4
6 Shaun & Lele 5
7 Shaun & Lele 6
8 Shaun & Lele 7
9 Shaun & Lele 8
10 Shaun & Lele 9
11 Shaun & Lele 10
12 Shaun & Lele 11
13 Shaun & Lele 12
14 Shaun & Lele 13
15 Shaun & Lele 14
16 Shaun & Lele 15
17 Shaun & Lele 16
18 Shaun & Lele 17
19 Shaun & Lele 18
20 Shaun & Lele 19
21 Shaun & Lele 20
22 Shaun & Lele 21
23 Shaun & Lele 22
24 Shaun & Lele 23
25 Shaun & Lele 24
26 Shaun & Lele 25
27 Shaun & Lele 26
28 Shaun & Lele 27
29 Shaun & Lele 28
30 Shaun & Lele 29
31 Shaun & Lele 30
32 Shaun & Lele 31
33 Shaun & Lele 32
34 Shaun & Lele 33
35 Shaun & Lele 34
36 Shaun & Lele 35
37 Shaun & Lele 36
38 Shaun & Lele 37
39 Shaun & Lele 38
40 Shaun & Lele 39
41 Shaun & Lele 40
42 Shaun & Lele 41
43 Shaun & Lele 42
44 Shaun & Lele 43
45 Shaun & Lele 44
46 Shaun & Lele 45
47 Shaun & Lele 46
48 Shaun & Lele 47
49 Shaun & Lele 48
50 Shaun & Lele 49
51 Shaun & Lele 50
52 Shaun & Lele 51
53 Shaun & Lele 52
54 Shaun & Lele 53
55 Shaun & Lele 54
56 Shaun & Lele 55
57 Shaun & Lele 56
58 Shaun & Lele 57
59 Shaun & Lele 58
60 Shaun & Lele 59
61 Shaun & Lele 60
62 Shaun & Lele 61
63 Shaun & Lele 62
64 Shaun & Lele 63
65 Shaun & Lele 64
66 Shaun & Lele 65
67 Shaun & Lele 66
68 Shaun & Lele 67
69 Shaun & Lele 68
70 Shaun & Lele 69
71 Shaun & Lele 70
72 Shaun & Lele 71
73 Shaun & Lele 72
74 Shaun & Lele 73
75 Shaun & Lele 74
76 Shaun & Lele 75
77 Shaun & Lele 76
78 Shaun & Lele 77
79 Shaun & Lele 78
80 Shaun & Lele 79
81 Shaun & Lele 80
82 Shaun & Lele 81
83 Shaun & Lele 82
84 Shaun & Lele 83
85 Shaun & Lele 84
86 Shaun & Lele 85
87 Epilog
88 Mistletoe
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Shaun & Lele 1
3
Shaun & Lele 2
4
Shaun & Lele 3
5
Shaun & Lele 4
6
Shaun & Lele 5
7
Shaun & Lele 6
8
Shaun & Lele 7
9
Shaun & Lele 8
10
Shaun & Lele 9
11
Shaun & Lele 10
12
Shaun & Lele 11
13
Shaun & Lele 12
14
Shaun & Lele 13
15
Shaun & Lele 14
16
Shaun & Lele 15
17
Shaun & Lele 16
18
Shaun & Lele 17
19
Shaun & Lele 18
20
Shaun & Lele 19
21
Shaun & Lele 20
22
Shaun & Lele 21
23
Shaun & Lele 22
24
Shaun & Lele 23
25
Shaun & Lele 24
26
Shaun & Lele 25
27
Shaun & Lele 26
28
Shaun & Lele 27
29
Shaun & Lele 28
30
Shaun & Lele 29
31
Shaun & Lele 30
32
Shaun & Lele 31
33
Shaun & Lele 32
34
Shaun & Lele 33
35
Shaun & Lele 34
36
Shaun & Lele 35
37
Shaun & Lele 36
38
Shaun & Lele 37
39
Shaun & Lele 38
40
Shaun & Lele 39
41
Shaun & Lele 40
42
Shaun & Lele 41
43
Shaun & Lele 42
44
Shaun & Lele 43
45
Shaun & Lele 44
46
Shaun & Lele 45
47
Shaun & Lele 46
48
Shaun & Lele 47
49
Shaun & Lele 48
50
Shaun & Lele 49
51
Shaun & Lele 50
52
Shaun & Lele 51
53
Shaun & Lele 52
54
Shaun & Lele 53
55
Shaun & Lele 54
56
Shaun & Lele 55
57
Shaun & Lele 56
58
Shaun & Lele 57
59
Shaun & Lele 58
60
Shaun & Lele 59
61
Shaun & Lele 60
62
Shaun & Lele 61
63
Shaun & Lele 62
64
Shaun & Lele 63
65
Shaun & Lele 64
66
Shaun & Lele 65
67
Shaun & Lele 66
68
Shaun & Lele 67
69
Shaun & Lele 68
70
Shaun & Lele 69
71
Shaun & Lele 70
72
Shaun & Lele 71
73
Shaun & Lele 72
74
Shaun & Lele 73
75
Shaun & Lele 74
76
Shaun & Lele 75
77
Shaun & Lele 76
78
Shaun & Lele 77
79
Shaun & Lele 78
80
Shaun & Lele 79
81
Shaun & Lele 80
82
Shaun & Lele 81
83
Shaun & Lele 82
84
Shaun & Lele 83
85
Shaun & Lele 84
86
Shaun & Lele 85
87
Epilog
88
Mistletoe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!