4 ( Santet ? )

Setelah kepindahannya ke kota B, Kinar pun mulai berubah. Perlahan mengenakan baju yang tertutup dan lebih sopan, meskipun belum berhijab.

Kinar pun mengenal seorang pria, Jaka, dan menjalin hubungan serius dengannya. Jaka adalah karyawan bengkel yang dikenal Kinar saat Ia memperbaiki mobilnya di bengkel tempat Jaka bekerja.

Hubungan Kinar dan Jaka berjalan harmonis. Tak pernah ada pertengkaran berarti. Mereka rutin bertemu seminggu sekali saat hari libur.

Tapi saat Kinar menanyakan keseriusan hubungan mereka, Jaka mulai bertingkah aneh. Kinar yang tak mau menjalani hubungan yang tak ada arahnya, akhirnya memutuskan hubungan mereka.

" Apa Kamu ga ada rencana buat ngelamar Aku, menikah sama Aku, punya Anak yang lucu...," kata Kinar serius.

" Kita ga perlu buru-buru nikah, lebih baik jalanin aja dulu kaya gini. Saling kenal dulu, biar tau kekurangan dan kelbihan Kita masing-masing...," kata Jaka santai.

" Emang kenapa...?" tanya Kinar lagi.

" Aku belum siap terikat...," kata Jaka memberi alasan.

" Kalo hubungan ini ga jelas arahnya, mending kita temenan aja.Aku ga mau jalanin hubungan yang ga jelas kaya gini. Kita selesai...," kata Kinar sambil berlalu.

" Kinar, tunggu..., Iya Kita pasti menikah. Tapi ga dalam waktu dekat ini kan..., Kinar...!" panggil Jaka, tapi Kinar tak menggubrisnya.

Setelah putus dari Jaka, dibantu temannya Kinar dikenalkan dengan pria lainnya bernama Soni. Meski usianya dua tahun lebih muda dari Kinar, tapi Soni adalah sosok pria yang dewasa. Kinar berharap banyak pada hubungannya kali ini. Tapi lagi-lagi hubungan mereka harus kandas, karena ternyata Soni telah berkeluarga dan memiliki anak.

Dengan berat Kinar melepaskan Soni. Ia tak mau menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Soni dan istrinya. Meskipun Soni sempat menawarkan nikah siri dan menjadi istri kedua, tapi Kinar menolak mentah-mentah.

" Kita bisa lanjutkan hubungan ini. Aku mencintaimu. Menikahlah denganku, jadi istriku. Aku janji akan bersikap adil pada Kalian berdua meskipun Kita hanya menikah siri...," rayu Soni.

" Aku tak mau bahagia di atas penderitaan orang lain, apalagi menjadi orang ketiga dalam pernikahan orang lain...," kata Kinar tegas.

\=\=\=\=\=

Mendekati usia 30 tahun, makin membuat Kinar resah. Teman-teman yang mendahuluinya menikah pun mulai memiliki keturunan.

Kinar pun mulai menurunkan standart suami idamannya. Ia harus berbesar hati menerima kehadiran seorang pria yang mungkin sama sekali bukan typenya.

Karena kerisauannya membuat Kinar memutuskan mencari bantuan paranormal, hal yang selalu dijauhi oleh ibunya. Melalui bantuan seorang teman, Kinar pun menemui orang pintar yang direkomendasikan temannya itu.

" Percaya sama gue deh, ni orang pinter ga pake sajen gitu. Jadi tergolong aliran putih lahh...," kata Murni.

" Mmm, ga pake syarat apapun kan...?, Gue takut nih Mur...," kata Kinar jujur.

" Tenang aja, ini kan masih sodara jauh gue, jadi ga bakal macem-macem deh...," janji Murni mencoba meyakinkan Kinar.

Setibanya disana ,Kinar hanya harus duduk menunggu sambil membaca doa tertentu yang diajarkan orang pintar itu.

" Ehm..., ini Saya udah tau penyebab Kamu sulit dapat jodoh...," kata orang pintar itu.

" Apa Mbah...?" tanya Kinar penasaran.

" Kamu disantet sama saingan Kamu, yang suka sama pacar Kamu dulu. Auramu ditutup, jadi cowok-cowok ga bakal bisa ngeliat kelebihan yang kamu punya, mereka liat kamu ya ga menarik aja...," kata orang pintar itu.

" Apa saya bisa sembuh Mbah ?" tanya Kinar.

" Bisa, tapi Kamu harus mandi kembang tujuh rupa dulu biar bisa buka aura," katanya.

" Asal bisa sembuh saya mau Mbah," kata Kinar.

Dan Kinar pun mandi air kembang tujuh rupa yang telah dimantrai oleh si orang pintar itu.

Hasilnya mengejutkan. Setelah berobat, perhatian pria kembali didapatkan oleh Kinar.

Ada yang minta kenalan, minta nomor telephon, minta alamat rumah bahkan ada yang nekad mengirim bunga ke rumah Kinar.

Kinar pun merasa di atas angin.

Dari sekian laki-laki yang kepincut akan pesonanya, Kinar memilih Rudi. Seorang karyawan Bank Swasta di kota B. Mereka janjian bertemu di suatu tempat, hang out bareng dan ngobrol banyak.

Tapi anehnya, Rudi yang mengaku karyawan Bank itu, selalu tak punya uang untuk 'traktir' Kinar. Alasannya karena Rudi sedang menabung untuk membeli rumah, yang akan mereka tempati nanti setelah menikah.

" Aku sengaja menghemat pengeluaran karena lagi nabung buat beli rumah impian Kita Sayang. Aku mau beli rumah yang ga terlalu besar, tapi nyaman untuk ditempati. Lingkungan juga harus aman buat Kita dan Anak Kita kelak...," kata Rudi dengan manisnya sambil mengecup kening Kinar mesra.

Kinar merasa tersanjung akan janji Rudi. Seusai berkencan, biasanya Kinarlah yang harus membayar pengeluaran mereka berdua. Kinar tak merasa keberatan karena cintanya yang besar pada Rudi. Bahkan saat Rudi berani pinjam uang pada Kinar, dengan senang hati Kinar memberinya tanpa banyak tanya.

" Aku pinjam uang Kamu untuk nambahin bayar rumah ya Sayang..., nanti kalo bonus Aku turun langsung Aku balikin uang Kamu...," janji Rudi.

" Ok. Aku percaya sama Kamu. Pake aja uangnya dulu...," kata Kinar sambil tersenyum manis.

Tapi akhirnya hubungan mereka kandas juga. Rudi pergi dan tak ada kabar dengan membawa uang yang dipinjamnya dari Kinar.

Kinar kembali terpuruk.

" Dasar cowok kurang ajar, Gue sumpahin ga selamet tuh orang...," maki Kinar kesal.

Setelah putus dengan Rudi, Kinar merasa setiap laki-laki yang awalnya tertarik, maka akan mundur perlahan. Usut punya usut, ternyata Kinar memiliki 'aroma tubuh yang aneh' yang tak disukai lawan jenis alias bau badan. Hal yang tak pernah Kinar alami selama hidupnya.

Bau badan ini cukup mengganggu. Bayangkan saja, saat seorang pria tertarik pada Kinar, tapi ketika mendekati Kinar tercium bau yang menyengat seperti bangkai tikus dari tubuh Kinar.

" Sayang ya, cantik-cantik tapi bau...," ucap seorang pria.

" Iya, mana bau banget lagi, kaya ban**e," kata yang lain menimpali.

" Jangan-jangan kena santet tuh orang..., ck, kasian ya...," ujar yang lain lagi.

" Harus berobat tuh biar ga keterusan...," kata pria lainnya.

" Padahal cantik banget ya. Ga kebayang kalo ada cowok normal yang tahan sama baunya...," kata seorang pemuda.

Demikianlah gunjingan tentang bau badan Kinar yang sangat mengganggu Kinar juga orang di sekeliling Kinar.

Salah satu teman Kinar yang prihatin menyarankan Kinar untuk berobat secara medis. Tapi nihil. Tak ada perubahan setelah banyak mengkonsumsi obat-obatan. Bau badan itu makin mengganggu, apalagi jika berdekatan dengan pria.

" Ini udah obat keberapa yang Gue pake, tapi kok ga ada hasilnya ya , aneh..." batin Kinar.

Kinar mulai bingung dan mencari alternatif lain. Kinar pun kembali 'berobat' setelah berbagai cara menghilangkan bau badan tak juga membuahkan hasil.

Mengikuti anjuran teman lainnya, Kinar mendatangi paranormal lainnya untuk mencari kesembuhan.

bersambung

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

ini lah azab dr cewek sombong..

2022-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!