Gantung Jodoh

Gantung Jodoh

1 ( Kinar )

Kinar adalah seorang gadis dewasa yang cantik, berkulit putih, ramah dan suka bergaul. Rambut ikal hitam, bibir merah alami, dan lesung pipinya membuat Kinar semakin manis saat tertawa. Dia terkenal sebagai salah satu wanita tercantik di daerah nya.

Meskipun begitu, diusianya yang hampir menginjak angka 30 tahun, Kinar belum juga berniat mengakhiri masa lajangnya. Bukan karena Kinar tak mau, tapi karena tak ada satu pria pun yang serius mau menikahinya.

Dimasa remajanya dulu Kinar memiliki pacar, bernama Santo, yang kini telah menikah karena dijodohkan oleh orangtuanya.

Hubungan Kinar dan Santo semula baik-baik saja. Tapi entah mengapa, memasuki tahun kedua, hubungan mereka berakhir.

Orangtua Santo menjodohkan Santo dengan Wati, masih teman Kinar juga, seorang wanita biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan Kinar.

Kinar kecewa saat tahu orang yang menjadi istri Santo adalah orang yang selalu menghina diri dan keluarganya. Entah ada dendam apa, sehingga Wati selalu berusaha menjatuhkan nama baik Kinar.

" Jadi Kamu memilih menikah dengan Wati...?" tanya Kinar waktu itu.

" Iya. Aku ga bisa nolak. Kalo Aku nolak, Aku kawatir Bapakku tambah parah sakitnya...," jawab Santo.

" Tapi kenapa sama Wati sih...?, Kamu tau kan dia selalu benci sama Aku...?" tanya Kinar lagi.

" Mana Aku tau. Ibuku yang datang ngelamar, udah cocok, sreg juga sama Wati dibanding sama Kamu katanya...," jawab Santo jujur.

Kinar dan Santo terdiam beberapa saat.

" Aku ga bisa maksa Kamu buat bertahan. Kamu aja ga ada usaha buat mempertahankan Aku...," ucap Kinar lirih

" Maafin Aku ya Nar..., Aku takut dosa kalo ngelawan orangtua...," kata Santo sambil memegang tangan Kinar.

Kinar hanya mengangguk dan melepaskan tangan Santo. Kemudian Kinar pergi tanpa air mata perpisahan. Kinar tak ambil pusing saat itu. Ia berpikir bahwa jodoh sejatinya belum datang.

Jadi, sambil menunggu jodohnya datang, Kinarpun bekerja menjadi karyawan sebuah toko mini market di kota tempatnya tinggal.

Lama juga Kinar menjadi karyawan di mini market itu. Penampilannya yang luwes membuatnya disukai oleh para pelanggan mini market. Dan karena dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya, Kinar pun diangkat menjadi pengawas di cabang lain dari mini market itu yang terletak di kota D.

Setelah menjadi pengawas, rupanya perlahan sikap Kinar pun mulai berubah. Dia yang awalnya gadis lugu, ramah dan apa adanya, berubah menjadi gadis yang pemarah, sombong dan judes.

" Kalian bisa kerja ga sih...?, ini kan harusnya taro di sini biar konsumen tau kalo Kita jual ini...," kata Kinar galak pada bawahannya.

" Maaf Bu, tapi kata Mas Umar jangan taro di situ...," kata karyawan mini market takut.

" Mana Umar, Umar...!" panggil Kinar marah.

" Iya Bu...," jawab Umar yang tergesa-gesa menghampiri.

" Kamu yang ngatur letak barang-barang ini di sini ?, Kamu tau ga, ini berantakan banget. Ga menarik!. Saya mau Kamu ganti posisinya ssmua. Sekarang, sebelum jam buka toko...!" kata Kinar sambil berlalu.

" Baik Bu...," jawab Umar sambil menunduk hormat.

Setelah Kinar berlalu para karyawan bekerja sama membantu Umar.

" Buset galak amat dah sekarang si Pratu...," celetuk kawan Umar.

" Ssttt..., jangan ngomong kaya gitu. Ntar Gue lagi yang kena labrak. Gue masih betah kerja di sini lho...," kata Umar pelan.

" Iya, sorry. Abis tuh orang marah-marah mulu kerjanya. Untung cantik, kalo ga udah Gue timpuk aja tuh pake kaen pel...," kata kawan Umar lagi.

" Udah, buruan. Keburu buka nih toko, ga enak kalo masih berantakan...," sahut Umar cepat.

Kasak kusuk karyawan yang merupakan bawahan Kinar pun terhenti dengan sendirinya.

Sementara itu Kinar pun masuk ke ruangannya sambil membanting map berisi laporan ke atas meja. Ia sangat marah karena pekerjaan bawahannya yang tak sesuai dengan keinginannya.

" Padahal dulu Bu Kinar orangnya ramah, low profile, tapi sekarang beda banget ya...," kata seorang karyawati.

" Beda lah..., jabatan naik, tanggung jawab juga gede. Mana sempet ketawa ketiwi lagi sama Kita kaya dulu...," kata karyawan lainnya.

Perubahan sikap Kinar tentu saja membuat kecewa teman-teman yang sudah lama mengenalnya. Tak ada lagi sapaan hangat saat berjumpa, tak ada lagi senyuman manis yang tersungging dibibirnya. Semua lenyap begitu saja. Rupanya seiring jabatan yang diembannya, beban pekerjaannya pun semakin tinggi, membuat Kinar makin mengacuhkan lingkungannya.

\=\=\=\=\=

Kinar menyewa sebuah rumah untuk ia tempati selama bekerja di kota D. Rumah kecil dengan taman kecil di bagian depannya, menjadi pilhan Kinar. Letaknya juga tak terlalu jauh dari mini market tempat Kinar bekerja.

Di lingkungan yang baru, Kinar menjaga jarak dengan tetangganya. Kinar tak mau terlalu dekat, karena Kinar beranggapan bahwa ia hanya sekedar lewat saja di sana.

Beberapa pria yang tinggal di sekitar rumah Kinar pun mencoba mendekatinya. Tapi Kinar seolah enggan menanggapi mereka. Sikap Kinar ini membuat para pria itu penasaran.

" Sstt..., tuh si Kinar baru pulang. Pasti mampir ke warung Mang Otoy. Biar coba Gue deketin ya...," kata Feri kala itu.

" Ah gimana sih Lo Fer, Lo kan udah mau married sama si Lani, kok masih gangguin si Kinar sih. Kasih kesempatan sama yang lain dong...," seru Ujang si tukang ojeg.

" Eh berisik amat sih, ntar dia denger ga enak nih...," jawab Feri marah.

Teman-teman Feri pun terdiam mendengar ocehan Feri. Mereka hanya jadi penonton yang baik saja melihat bagaimana Feri mencoba menggaet Kinar.

" Hai Kinar, baru pulang ya..., mau dianter ga...?" kata Feri menawarkan tumpangan.

" Ga usah, makasih," kata Kinar judes.

" Judes amat sih...," rayu Feri.

Kinar hanya melengos tanpa merespon ucapan Feri.

Melihat hal itu teman-teman Feri tertawa senang. Bagi mereka Feri sudah cukup membuat mereka jengah karena sikapnya yang sok ganteng itu.

" Payah..., belom apa-apa udah ditolak," kata Saman.

" Gue cuma iseng aja godain dia. Lagian calon istri gue lebih Ok daripada si Kinar itu," elak Feri menahan malu.

" Ah masa..., tapi kalo si Kinar mau, pasti Lo embat juga kan...?" sindir Bujang.

" Ha ha ha..., Ya iya lah...," sahut Feri tertawa.

Tawa pun menggema diantara pria-pria yang tertarik pada Kinar itu.

Rupanya diantara mereka ada seorang pria yang naksir berat pada Kinar, bukan cuma sekedar iseng belaka, tapi berniat ingin menikahi Kinar. Pria itu adalah Bujang. Pria berbadan gempal, berkulit hitam, yang bekerja di sebuah pabrik sabun.

Bujang adalah pria yang sopan dan agak tertutup. Hanya dengan orang yang telah lama dikenal saja Bujang bisa bersikap ramah dan memperlihatkan senyum manisnya. Sebenarnya Bujang cukup keren saat tampil rapi. Tapi kesehariannya yang tampil seadanya, membuatnya jarang dilirik cewek.

Bujang juga jarang tertarik pada wanita disekitarnya. Dia beranggapan semua wanita hanya sosok yang cerewet sama seperti Emaknya. Padahal ada seorang gadis yang diam-diam menaruh hati padanya, yaitu Atik. Tapi sayang, Bujang hanya menganggapnya sebagai teman saja.

Atik juga bekerja di mini market yang sama dengan Kinar sebagai kasir. Oleh sebab itulah Bujang mendekati Atik hanya sekedar untuk mencari informasi tentang Kinar. Atik yang tahu niat Bujang mendekatinya karena Kinar, malah makin membenci Kinar.

bersambung

Terpopuler

Comments

🥀princes_novel❤️🥀

🥀princes_novel❤️🥀

lnjut yg ke 9 mngkn Thor🤭🤭🤭
sukses slalu ya author syg tetap smngat dan sehat slalu🤲🤲❤️❤️❤️

2023-07-30

1

Sri Wulan

Sri Wulan

lanjut lg dong ya jelajah 1 per satu novel nyah ka sulis jangan sampe ada yang kelewat,,

2022-09-11

1

May Yadi

May Yadi

numpang komn dulu bacanya nex mlm 🤭🤭🤭🤭

2021-06-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!