Ketika Erina keluar dari kamar nya dia melihat Ayah nya sudah berpakaian rapih.. dan ibu nya dan bi Onah lagi sibuk membuat sarapan di dapur.
" pagi Ayah " sapa Erina
" pagi Erin.. " balas Ayah nya
" Erin hari ini Ayah mau mengajak kamu ke kantor Ayah.. kamu siap-siap ya.. ! " kata Pak Hendra.
" Okey baik Ayah.. Erin ganti baju dulu ya.. " ucap Erin.
Erina kembali ke kamar untuk mengganti baju nya. dia memakai salah satu gaun yang di beli oleh ibu nya kemarin..
Sambil melihat di cermin, dia merasa bangga, karena body nya tidak berubah dan tetap masih seperti masa kuliah nya.
Dengan gaun berwarna coklat muda, dengan garis-garis hitam di bagian leher, sangat serasi dengan kulit nya yang putih mulus..
Dia membiarkan rambut nya yang panjang sepinggang, dan bergelombang tergerai di atas pundaknya. Dengan hiasan bibir yang berwarna purple lembut, dan sedikit olesan blus on pada pipi nya, membawa nya seakan akan kembali ke masa masa muda nya yang penuh dengan keceriaan.
Setelah selesai berdandan Lalu dia mengambil tas nya yang berwarna coklat tua Dan sepatunya juga berwarna coklat, lalu dia pun melangkah dengan penuh rasa Percaya diri.
Dia teringat kata-kata Ibu nya,
Ayah mu sangat mengharap kan kamu untuk menerus kan usaha nya, karena Ayah sudah tua dan sudah seharusnya pensiun, jadi Ibu harap kan agar kamu tidak mengecewakan Ayah mu.. pulang lah kesini dan penuhi lah keinginan Ayah mu.. " ucap Ibu nya.
oleh karena itu dia tidak mau membantah ketika Pak Hendra mengajak untuk mengikuti nya ke kantor..
Ibu telah selesai masak dan mengajak mereka sarapan pagi.
Sesudah sarapan mereka pun langsung ke kantor di antar oleh Pak Kasman..
Erina melangkah dengan pasti, tanpa keraguan di hati nya. ketika, kaki nya pertama menginjak di kantor Ayah nya,dia berkata dalam hatinya.
kali ini aku harus bisa untuk tidak mengecewakan Ayah..karena disini lah nanti aku akan menghabis kan hari-hari ku untuk mengelola perusahaan Ayah ini.
Di saat Erina berjalan masuk ke dalam Kantor Ayah nya, Tampak para karyawan memberi salam pada Erina dan Pak Hendra.
Pak Hendra mengajak Erina untuk masuk ke dalam lift khusus dan sampai di lantai 5 mereka pun keluar dan menuju ke ruangan Direktur.
Erina berjalan di belakang Ayah nya,
Erina terharu melihat ayah nya yang tampak mulai menua dengan langkah nya juga sudah tidak tegap dulu lagi. Air matanya tergenang di pelupuk mata nya, Lalu Erina menghapus air mata nya.
maaf kan Erin Ayah, Erin telah membiarkan Ayah berjuang sendiri.batin Erina
Erina duduk di sofa sedang kan Ayah nya langsung ke meja kerja nya..
OB masuk membawa dua cangkir teh, satu nya di letak kan di meja Pak Hendra dan satu lagi di letak kan di depan Erina..
" Erin.. ! " seru Ayah nya " Ayah mau ngomong sama kamu.. " lanjut Pak Hendra.
" baiklah Ayah. " ucap Erina sambil berdiri dan pindah duduk di kursi depan Ayah nya.
" Erin, kamu tahu kan, kalau Ayah sudah tua.., Maka nya Ayah mau kamu mengganti kan ayah, untuk memimpin perusahaan ini.
Perusahaan ini Ayah mulai bangun dengan susah payah, Mulai dari nol, jadi Ayah tidak mau sampai perusahaan ini hancur dengan sia-sia, Ayah ingin kamu lah satu-satu nya yang bisa menerus kan usaha Ayah ini. Karena kakak-kakak mu kan sudah ada usaha nya sendiri. " ucap Pak Hendra.
" Baik lah Ayah, aku kali ini akan memenuhi permintaan Ayah, Untuk menerus kan usaha Ayah ini. tapi aku harus balik ke Jakarta dulu, Untuk membawa keluarga ku pulang kesini ! " Kata Erina.
" Iya Ayah tidak keberatan! Ayah juga ingin berkumpul dengan cucu-cucu Ayah. dan Suami mu juga, akan Ayah kasih memimpin usaha Ayah yang di bidang pangan itu. " ucap Pak Hendra
" Makasih Ayah.. 2 hari lagi aku balik ke Jakarta. Dan setelah selesai urusan disan, kami Sekeluarga akan Pindah kesini. " ucap Erina.
selesai mereka berbincang-bincang, Erina membantu Ayah nya untuk memeriksa Berkas-berkas yang baru saja di antar sekretaris untuk di tanda tangan Pak Hendra.
Pak Hendra mulai memberi- tahukan tentang pekerjaan yang harus Erina kerja kan .
Lalu Erina dengan serius mempelajari nya, agar waktu dia mulai bekerja dia sudah paham semua nya walau pun bagi nya tidak terlalu sulit karena dia seorang Accounting.
sore itu Erina meminta ijin Ayah nya untuk mengemudi kan mobil sendiri, lalu dia pun mulai meluncur di jalan raya dengan mobil ayah nya menuju ke suatu tempat, Tempat dimana dia bersama Bryan sering menghabis kan waktu berdua disini.
>>Taman Mangrove<<
dia turun dari mobil setelah memarkirkan mobil di tempat parkir.
Perlahan-lahan dia melangkah di atas jembatan dan setelah melewati jembatan yang panjang itu dia berhenti dan melihat ke sebuah kedai yang masih berdiri kokoh disana..
itu warung bu Ijah.. tapi apa kah bu Ijah masih jualan disana atau sudah ganti orang nya ? batin Erina.
dengan ragu dia mendekati warung itu dan dia melihat seorang wanita tua sedang bersih kan meja.. Erina lama memandang perempuan tua itu dan Erina yakin itu adalah Bu Ijah.
" bu Ijah.. ! " panggil Erina. perempuan tua itu melihat nya dengan ragu dan heran
" kamu siapa Non.. " tanya bu Ijah
" aku Erina bu, masa ibu lupa.. " jawab Erina. bu Ijah memandang Erina serta mengingat-ingat..
" Oalah.. Non Erin yang dulu sering kesini, dengan Nak Bryan ya too. " seru bu Ijah setelah ingat kembali.
" iyaa bu Ijah.. " seru Erina
" Lalu pacar Non itu kemana ? "
" Bryan sudah menjadi suami ku Bu Ijah, Kami tinggal di Jakarta. ini kebetulan aku pulang liat orangtuaku ku. Aku kesini karena aku rindu sama bu Ijah dan tempat ini.. " jelas Erina sambil tertawa..
" oohh.. syukur lah Non.. terus anak Non sudah berapa ya..? " tanya bu Ijah
" Anak aku tiga bu, dua putri dan satu putra. " ucap Erina
" Pasti ya anak-anak nya cantik seperti ibu nya, Dan ganteng seperti Ayah nya. "kata bu Ijah. Erina hanya tertawa lepas
" ah bu Ijah bisa aja ! " Lalu Erina pun duduk di atas bangku panjang.
" Bu Ijah.. aku mau teh hangat donk seperti biasa dan itu mendut dan klepon ya bu " Kata Erina.
Bu Ijah segera menuang kan air panas ke dalam gelas yang telah di beri teh celup dan gula, Lalu di aduk nya perlahan lahan.
Erina mengambil sebuah Kue mendut dan membuka daun pisang nya serta mulai memakan nya.
Kue-kue buatan bu Ijah ini enak dan sudah lama dia tidak mencicipi nya.
Akhirnya dua buah klepon dan dua mendut habis di makan nya.
" Bu Ijah yang sisa itu di bungkus saja ya, aku mau bawa pulang. " kata Erina. lalu setelah itu Erina keluar kan uang dan membayar nya.
" Bi Ijah, aku pamit pulang dulu yah..! " ucap Erina sambil mencium tangan bu Ijah yang sudah dia anggap seperti orangtuaku nya sendiri.
" Iya Non Erin, jangan lupa ya Non kalau kesini mampir lagi ya.. " ucap Bu Ijah.
" Iya Bu Ijah, nanti klo aku balik lagi dari Jakarta, Aku akan mengajak Mas Bryan dan anak-anak untuk main kesini lagi. " kata Erina sambil melangkah pergi..
Ketika Erina akan keluar kan mobil nya dari parkiran, dia melihat ada seorang Pria sedang memperhatikan nya, tiba-tiba Pria itu memanggil nya.
" Hai... tunggu. " Panggil Pria tersebut. Erina memutar mobil nya menuju jalan keluar lalu berhenti..
" Kamu memanggil aku ??" Tanya Erina pada Pria tersebut. Lalu Pria itu mengangguk, dan berjalan mendekati Erina
" kamu Erina khan ? " Tanya Pria tersebut.
" Iyaa !!" seru Erina sambil mengangguk.
" kamu siapa ya ? aku lupa !! " Tanya Erina
" Aku Ryan, Erina. " kata Ryan sambil tertawa
" Ryan.. !? " Kata Erin ragu..
" Iya Ryan !! masa kamu lupa ?! seru Ryan
" Ohh iya aku ingat, Ryan yang dulu tetangga aku khan!! " ucap Erina setelah ingat.
" Iya.. waktu itu ayah ku pindah tugas ke Semarang, Maka kita pisah, sejak kita masih SMA ! " ucap Ryan
" Iya betul, Sudah berapa puluh tahun yang lalu, Tapi tumben kamu masih ingat aku ya ?! "Kata Erina, Lalu turun dari mobil..
" Ya iyalah.. bagaimana mungkin aku lupa tahi lalat di dahi mu. ha.. ha.. ha " kata Ryan sambil tertawa.
" Ih Ryan.. " Kata Erina.
Memang Ryan dan Erina berteman sejak mereka masih kecil dan ketika Ayah Ryan di pindah tugas kan ke semarang, ketika itu mereka masih kelas dua SMA dan sejak itu mereka tak pernah lagi bertemu, bahkan komunikasi pun hilang,
seandainya tadi kalau Ryan tidak mengenali nya maka dia pun tak mengenal Ryan lagi.
" Lama banget kita nggak ketemu ya Ryan ! " Kata Erina sambil tersenyum.
" Iya Erin.., kadang-kadang aku masih kangen kamu.. hehehe.. aku ingat waktu kecil kita selalu bermain bersama.. " kata Ryan.
Ryan dengan Erina memang seumur, usia Ryan hanya lebih tua dua bulan di atas Erina. Ryan anak tunggal, Ayah nya Seorang Perwira Polisi dan ibu nya Seorang dokter.
" Apa kah kamu udah pindah disini lagi ??" tanya Erina.
" Aku baru dua hari disini Erin, kebetulan ada tugas penting yang harus aku tangani disini. " ucap Ryan..
" kamu kerja dimana Ryan.. ?? " tanya Erina
" kamu tau, Aku ikut jejak Ayah ku.. setelah selesai SMA, aku memilih masuk Akabri. selesai pendidikan aku bertugas di Jakarta sampai saat ini. " ucap Ryan
" Aku juga udah 21 tahun tinggal di Jakarta, tapi kita nggak pernah ketemu ya. " ucap Erina sambil membuka pintu mobil dan duduk di kursi mobil bagian depan
" Ya iyalah Erin.. kitakan nggak ada kontak mana mungkin bisa ketemu.. Jakarta seluas itu ! " Ucap Ryan..
Erina masih ingat sahabat masa kecil nya ini.. dulu sehari saja nggak ketemu mereka sangat gelisah..
Sejak SD sampai mereka SMA mereka memilih masuk sekolah yang sama dan di sekolah Ryan selalu melindungi Erina bila ada yang menjahilinya.
Mereka mengobrol tanpa habis-habis nya,saling melepas kan rindu dan tanpa terasa hari sudah mulai malam.
" Ryan, main ke rumah ya.. pasti Ayah dan Ibu senang bertemu dengan mu. aku masih dua hari lagi disini. " ucap Erina.
" masih di rumah yang dulu khan ? " tanya Ryan
" Masih ! oh iya aku minta nomor ponsel mu " ucap Erina
" Baik lah " kata Ryan.
Lalu Ryan memberi nomor ponsel nya dan Erina lalu save di handphone nya, dan Erina coba Mis call Ryan.
" Itu nomor ku " kata Erina.
Lalu Ryan pun menyimpan nomor Erina
" Sampai di Jakarta aku telpon kamu. Kapan kamu balik Jakarta ??" tanya Ryan
" Dua hari lagi " kata Erina.
Sesudah itu mereka pun berpisah..
Erina meluncur kan mobil nya keluar dari taman Mangrove, menuju ke Rumah nya.
Mdo 07122020
🌺🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Author mengucapkan terima kasih buat pembaca setia Novelku ini, jangan lupa meninggalkan jejak nya ya. Like Vote. Komen dan juga. Rate bintang 5 🙏🙏
Baca juga Novelku yang lainnya ya..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments