Ketika kakinya menginjak di atas Kereta-api jantungnya berdebar-debar ..21 tahun Ia meninggal kan kedua orang-tuanya demi kekasihnya dan kini ia harus pulang demi orang-tuanya..
~ Harus kah aku pulang.? aku harus kuat ! aku harus berani untuk mengalah kan rasa takut ku, semua demi keluarga ku tercinta.~ batin Erinna
Erinna memenjam mata nya ketika kereta mulai meninggal kan Stasiun Pasar Senen.. Erinna sengaja memilih berangkat malam.supaya nggak terlalu siang tiba di Surabaya.
dalam lamunannya ia membayang kan ketika ia akan pergi dari orang-tua nya, ibu dan Ayah nya sangat marah besar
" Pergilah Errin... klo kamu lebih mencintai Bryan dari pada orang-tua mu.. Tapi ingat jangan lagi mencari kami bila hidup mu susah !! " kata Ayah nya marah besar. Ibunya hanya diam berlinang air mata.
" Baiklah ayah, Erinna pergi..tapi perlu Ayah dan Ibu tau, mengapa Erinna memilih Bryan, Erinna memilih dia karena Byan orangnya baik.. sayang sama Erinna tidak seperti Ario pilihan Ayah itu.. memang dia orang-tuanya kaya Raya. banyak duit, punya banyak harta tapi Ayah nggak tau klo dia itu seorang play boy yang setiap hari gonta-ganti pacar.. " Ujar Erinna sambil menangis..
Erinna kecewa karena Ayahnya melarang dia pacaran dengan Bryan, karena Bryan adalah anak dari Pak Setio sopir pribadi Ayahnya.
Ayah dan ibunya memandang rendah Bryan dan mau menjodoh kan Erinna dengan anak dari rekan bisnisnya Ayah, Ario Saputra..
Tapi Erinna menolaknya, Erinna tau persis siapa itu Ario.. Karena Ario, Erinna dan Bryan itu satu kampus.. mereka kuliah di kampus yang sama, Erinna dan Bryan sangat akrab dan akhir nya mereka pacaran. walau pun sudah seringkali Orang tua Erinna memperingatinya tapi Erinna tak pernah menanggapi begitu juga dengan Bryan, Ayah nya selalu menegurnya, Hingga rasa malu akhirnya Pak Setio berhenti bekerja menjadi Sopiir pribadi nya Ayah Erinna.
Namun Bryan dan Erinna tambah sulit untuk di pisah kan sampai keduanya selesai kuliah.. Harapan Tuan Hendra agar Erinna dapat menerus kan usahanya nanti setelah selesai kuliah, namun kekecewaan yang di temuinya..
Erinna menarik kopernya tanpa membalik untuk lihat ke belakang.. ibu nya menangis dan memanggil-manggil namanya tapi Erinna terus melangkah karena disana Bryan telah menunggu nya.
Akhir nya Erinna dan Bryan pun pergi meninggal kan kota itu menuju ke Ibu kota.
Erinna sadar dari lamunannya ketika kereta telah tiba di Kota Cirebon, sebagian dari penumpang pada turun dan ada pula yang naik..hanya beberapa menit kereta pun melaju kembali.
Erinna merasa lapar.. ia mengambil tempat berisi makanan yang di bawanya dari rumah dan ia makan tapi semua nya terasa hambar karena ia teringat pada suami dan anak-anaknya yang dia tinggal kan di Rumahnya.
~ bagaimana dengan keadaan mereka.. apa kah sudah makan atau belum ? ~ Batin Erinna.
Tadi ketika meninggalkan rumah, hanya Ernny yang ada di rumah, yang lainnya belum pulang kerja
setelah menikah dengan Bryan, ini baru pertama-kali nya Erinna meninggalkan Bryan dan anak-anak. tapi rasa rindu pada kedua orang-tua nya mendorong dia mengambil keputusan pulang ke Surabaya untuk menjenguk kedua orang-tua nya, untung suaminya tidak melarangnya.
Erinna masih ingat kata-kata kakaknya, Pak Gunawan..
" Sekarang sudah saatnya Kalian pulang, mau tunggu kapan lagi.. Ayah dan Ibu sudah tua, jangan sampai ada penyesalan nanti. " kata Pak Gunawan membujuk Erinna adiknya.
Ucapan kakak nya itu yang membuat dorongan buat dia mengambil keputusan untuk pulang tapi ia maunya pulang sendiri dulu, bila semuanya sudah okey barulah dia mengajak Suami dan anak-anak nya.
Sesudah makan Erinna pun bersandar, di tempat duduknya, badannya rasa pegal-pegal tapi dia tetap bert6ahan...
Di salah satu pojok bagian depan ada seorang pemuda menyanyi sambil memetik gitar perlahan lahan.. lagu Angin malamnya Brury Marantika, membuat para penumpang tenggelam dalam diam, menikmati alunan suara merdunya.
Erinna memenjam mata nya sambil ter-bawa arus suara gitar..
Akhirnya dia terlelap dalam tidur nya.
Erinna terbangun ketika mendengar suara tangisan bayi, Dia melihat jam di Hand-phone nya, jam 05.19 ..Dalam hati ia berdoa agar Tuhan selalu melindungi keluarganya yang di tinggal kan dan juga melindungi nya agar tiba di tempat tujuan dengan selamat, agar dapat bertemu dengan kedua orang-tua nya, Serta semua baik-baik saja.
Erinna mencoba menelpon suaminya Bryan, ketika ia melihat sudah ada signal di hand-phone nya.
" haloo Pa... " sapa Erinna
" iya Haloo.. Ma.. " jawab Bryan di telpon.
" Bagaimana keadaan di Rumah ? semua baik-baik kan ? Ellena sudah pergi kerja ya" tanya Erinna..
" Semuanya baik Ma, Iya Ellena baru saja keluar berapa menit lalu. " kata Bryan.
" Jaga anak-anak ya Pa ?! " kata Errina
" Iya Ma.. kamu juga hati-hati di jalan ya Ma.. " kata Bryan
" Iya Pa, Sebentar juga udah tiba.. " Ujar Erinna
" Okey, baiklah Pa.., nanti aku telpon lagi ya." kata Erina.
" Baiklah Ma, Jangan lupa klo sudah tiba telpon ya.. " kata Bryan.
" Iya Pak. " Jawab Erinna
Lalu Erinna pun mengakhiri pembicaraan nya. kereta pun masih berjalan dengan lajunya.
Erinna mengambil botol minumannya dan meminumnya. dia melihat keluar jendela, sawah-sawah dan ladang yang menghijau, terhampar luas membuat rasa damai di hatinya.. ada burung-burung camar yang berterbangan dan hinggap di atas kumbangan, Dalam hati Erinna sangat bersyukur pada Sang Pencipta Alam Semesta.🙏
~ Ya Tuhan, begitu besar kuasa Mu.. begitu indah karya Mu.. semesta Alam berserta penghuni nya semua sangat mempesona kan. ~ Batin Erinna.
Jam 08.30 kereta pun merapat di stasiun Gubeng.. Para penumpang pun mulai keluar dari Kereta.
Erinna tak mau tergesa-gesa, dia mengambil kopernya, Dan Berjalan perlahan-lahan keluar dari pintu kereta..
~ surabaya ku... 21 tahun yang lalu aku pergi dan kini aku pulang kembali ~ batin Erinna.
Erinna berjalan keluar dari stasiun Kereta sambil menghapus air-mata terharunya...Dia segera menelpon Suami nya mengabari kalau sudah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya.
Di depan stasiun dia memanggil taxi.. dan mengantarkan nya menuju ke rumahnya..
Erinna merasa bingung, bagaimana dia harus menghadapi kedua orang-tua nya ?? Erinna sengaja tidak mengabari kedatangannya pada orang-tuanya kata kakak nya biar buat kejutan.
Erinna sengaja menyuruh sopir untuk parkir agak jauh dari rumahnya. Erinna turun dari mobil dan berjalan sedikit sampai didepan pagar rumahnya.
Di dalam rumah kelihatan sangat sepi,.
Dia segera memencet bell yang ada di tembok pagar rumah..
Tak lama kemudian, Erinna melihat ada seorang wanita paruh-baya keluar menghampiri.
" Pagi Bi.. " sapa Erinna. rupanya Bibi ini seorang pembantu baru jadi dia tidak mengenali Erinna.
" Pagi bu, cari siapa ya bu..?" tanya bibi tersebut sambil memandang Erinna penuh selidik.
" Ibu dan Bapak ada, Bi ?? " tanya Erinna, pada ART tersebut.
"Ada bu.. " kata bibi itu sambil membuka pintu pagar.
" Silahkan masuk Bu.." sang bibi meninggal kan Erinna dan masuk ke dalam...
" Siapa Onah.. " Terdengar suara dari dalam..
" Ada tamu bu.. " kata Bi Onah.
" Siapa ya... " tanya seorang ibu yang baru saja keluar dari kamarnya.. Bi Onah mendekatinya.
" Entah bu, bawa koper, sepertinya dari jauh Bu.. " jawab bi Onah
San Ibu langsung berjalan menuju keluar..
Sementara Erinna berdiri kaku dekat pintu depan, Kakinya terasa berat untuk melangkah. Dia menahan tangisnya yang siap meledak, dan air-mata yang sudah membendungi pelupuk mata nya...
Ketika ibu itu mendekat, Erinna tak tahan tangis nya lagi ..
" Ibuuuu !! " tangis nya sambil memanggil ibu nya, begitu melihat ibu nya yang mulai menua sebagian rambut nya sudah memutih...
Sang ibu terpaku bagaikan berada dalam mimpi.tanpa kata, Erina berlari memeluk kaki ibunya dan menangis sejadi-jadinya..
"Ibu.. Erin rindu Buu..Maafkan Erin bu " ujar Erinna..
" Erin. kamu pulang Nak ?? " kata ibunya.sambil menangis.
Ibu Lilani, Ibu nya Erinna pun menangis sambil memeluk Erinna dan Erinna pun memeluk ibunya erat-erat.
" Kemana saja kamu Nak, Ibu kangen sekali.. Tiap malam ibu berdoa untuk mu agar suatu hari nanti kamu pulang... Dan hari ini, Tuhan mengabul kan permohonan Ibu " Kata ibu Lilani tersedu-sedu.
" Erin juga kangen sama Ibu dan Ayah, tapi Erin takut pulang Bu, Takut Ibu dan Ayah masih marah pada Erin.. " kata Erina..
" Erin.. Ayah mu ada di kamar, lagi kurang sehat. ayah pun selalu merindukan mu " kata Ibu Lilani.
Erina membuka pintu kamar ibu nya perlahan-lahan dan terpaku di depan pintu kamar..
Ayahnya sedang ber-baring sambil tutup matanya.. Erinna terharu dan sedih melihat ayah nya yang mulai menua.. sebagian rambut nya juga sudah mulai memutih, di wajah juga sudah ada banyak kerutannya.
perlahan-lahan Erinna mendekat ke tempat tidur..
" Ayaahh " panggil Erinna perlahan.
ayahnya membuka mata perlahan-lahan dan terkejut..
" Erin ??? " tanya ayahnya seakan tak percaya.
Erinna segera memeluk Ayahnya dan menangis tersedu-sedu dalam pelukan Ayahnya. Ayah nya membelai rambut nya Erinna.
" maaf kan Erinna Ayah.. " kata Erinna sambil menangis.
Hanya kata itu yang dapat dia ucap kan dan dia semakin tenggelam dalam tangisnya.. dia menyesal telah cukup lama tinggalkan kedua orang-tuanya.
Setelah saudara-saudara yang lain pergi tinggal lah Ayah dan ibu sendiri dalam rumah yang sebesar ini.
" kapan kamu tiba nak " tanya ayahnya sambil bangun duduk.
" baru saja Yah.. " kata Erinna
" apa kah suami dan anak-anak mu juga Ikut? " tanya ayahhnya kembali.
" tidak Yah.. " kata Erina.
Setelah ngobrol sebentar dengan ayahnya, tiba-tiba ibu nya masuk ajak mereka keluar untuk sarapan pagi.
Kedua orang-tua itu kelihatan bahagia sekali karena anak nya yang hilang telah kembali lagi.
" Erin mandi dulu bu, dari kemarin belum mandi " kata Erinna..
" Koper mu sudah ibu suruh bibi simpan di kamar mu.. " kata ibu
"kamar mu masih seperti yang dulu, ibu tak pernah merubah nya. tiap 2 atau 3 hari ibu suruh bi Onah untuk bersihkan." lanjut ibu nya.
" Terima-kasih bu, Erin kira ibu dan ayah sudah melupa kan Erin. " kata Erinna setengah berbisik..
Erinna membuka pintu kamarnya, dia terpukau melihat semuanya masih seperti yang dulu tanpa ada yang berubah sedikit pun. dia membuka lemari pakaianya juga masih tergantung dengan rapih.dia sungguh sangat terharu akan kasih sayang orang-tua nya.
ia mengambil handuk dan mandi,
sesudah mandi ia segera memakai baju nya dan turun menemui ayah dan ibunya yang telah menunggu dia di meja makan.
Mdo 01122020
🌺🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Author mengucapkan terima kasih buat pembaca setia Novelku ini, jangan lupa meninggalkan jejak nya ya. Like Vote. Komen dan juga. Rate bintang 5 🙏🙏
Mampir juga di Novel ku yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Zabdan N Iren
baru mampir tor
2021-05-29
1