Hanya Mesin Untuk Melahirkan Anak

Hari-hari terus berlalu dengan begitu indah, tapi tidak seindah hari-hari yang dilalui seorang Hanna. Wanita itu terlihat murung dengan segala derita nya, rasanya Hanna sangat merindukan bayinya.

Plak.

Tanpa iya sadari suatu benda di lemparkan dengan sengaja dan tepat mengenai wajahnya, ia tahu itu adalah Diana. Wanita kejam yang sudah merampas putra nya, bahkan ia hanya terkunci di kamar tanpa bisa pergi.

"Cepat isi botol itu dengan asi!" ujar Diana lalu pergi.

Hanna hanya dijadikan mesin hidup untuk melahirkan anak dan untuk menjadi mesin asi, tidak ada yang memikirkan perasaan sakit yang ia rasakan. Dengan hati yang terasa tersayat-sayat Hanna mulai mengisi asi pada botol, ia hanya ingin memberikan asi dengan kualitas terbaik untuk anaknya. Setelah ia selesai mengisi botol susu dengan penuh, ada seorang wanita yang mengambilnya. Dan membawanya keluar.

Pintu kembali di kunci, Hanna hanya diam tanpa kata seolah ia pasrah pada jalan hidup yang ada. Ia kini lebih fokus pada kesehatan diri agar bisa mencari cara keluar dari tempat terkutuk itu, dulu Devan membawanya ke rumah itu dengan penuh cinta. Namun kini ia hanya tawanan yang terkurung di sana.

Pintu kembali terbuka, terlihat seorang wanita kembali masuk. Wanita itu membawa banyak makan dan buah-buahan, semua itu harus di habiskan oleh Hanna dengan alasan agar kualitas ASI-nya baik. Sedih sekali bukan ia benar-benar hanya dijadikan sebagai alat saja, tidak lebih.

"Ini makanannya Bu," seorang pelayan wanita meletakan di atas meja nakas, "Bu makanannya tolong di makan ya Bu," pinta wanita tersebut penuh harap.

Perlahan mata hitam pekat milik Hanna mulai mengarah pada pelayan tersebut, ia melihat ada memar pada wajah wanita itu, "Kenapa dengan wajah mu?" tanya Hanna.

"Bu, saya mohon makanannya dihabiskan....karena kalau tidak," pekerja tersebut menunduk tanpa melanjutkan apa yang akan ia katakan, karena ia yakin Hanna mengerti dengan maksudnya.

Hanna mengangguk, "Iya," jawab Hanna.

"Saya keluar dulu Bu...."

Hanna tersenyum miring, karena ternyata Devan sangat kejam bahkan tanpa tahu dia wanita atau pria, dan yang menyediakan adalah semua baru terlihat setelah apa yang sudah terjadi. Hanna perlahan memakan makanan yang di sediakan untuknya, sebenarnya ia merasa tidak berselera makan. Tapi mengingat pelayanan tadi yang mendapatkan imbasnya, dengan terpaksa Hanna memakan habis makan tersebut.

Saat ia selesai makan pintu kembali terbuka, ia melihat Devan yang masuk ke kamar itu. Hanna membuang pandangannya ke lain arah, untuk melihat wajah Devan saja rasanya sangat menjijikkan.

"Sepertinya kau sudah tidak mengharapkan aku datang, apa cinta mu yang begitu besar dulu sudah hilang?" tanya Devan yang mengerti akan kebencian Hanna.

"Hampir satu bulan aku disini, aku mohon bebaskan aku," pinta Hanna.

"Bebas?" tanya Devan dengan remeh, "Tidak, anak kami masih membutuhkan asi mu.....tenang saja, setelah anak ku tidak butuh asi mu aku yang akan membuang mu!" ujar Dev lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Hanna tanpa rasa iba.

Hanna kembali terdiam, wajah Derren seakan terus membayangi nya, "Derren Bunda kangen," kata Hanna, dan ia memeluk dirinya seolah kini ia memang sangat merindukan anaknya, "Kamu sedang apa Nak?" tidak ada gambar yang bisa di lihat oleh Hanna, ponsel miliknya pun sudah di ambil alih oleh Diana. Rasanya sangat menyakitkan sekali, dengan segala luka yang ada.

Di tempat lainnya ada wajah-wajah yang tengah bahagia, menyambut kedatangan anggota keluarga baru. Tepat di ke empat puluh hari keluarga Sanjaya mengadakan syukuran untuk Derren Agatha Sanjaya, atau pewaris kerajaan bisnis milik Sanjaya group.

Diana menggendong baby Derren seolah ia memanglah Ibu dari bayi tersebut, semua prosesi sudah di lakukan dengan baik tanpa ada kendala. Hingga akhirnya semua tamu undangan memberikan kata selamat.

"Baby nya tampan sekali," ujar seorang wanita, ia adalah salah satu rekan bisnis Devan.

Diana tersenyum dengan bahagia, seolah kini tidak ada yang lebih membahagiakan selain dari dirinya.

"Tapi wajahnya mirip sekali dengan anda tuan," kata wanita yang lainnya pada Devan.

"Saya Ayahnya," kata Devan. Seolah ia tersenyum dan dengan bangganya memperkenalkan bayinya dari hasil pernikahan nya dengan Diana istri yang sangat ia cintai.

"Iya Anda benar sekali tuan," ujar wanita itu lagi.

"Cucu Oma," Sarah mendekat pada Diana, seolah kini mereka sedang sangat bahagia. Padahal ia tahu jika itu bukanlah anak yang di lahirkan dari rahim menantu nya Diana.

Sarah adalah Mama dari Devan, ia sangat menyayangi Diana bahkan ia bisa menjalankan misinya dengan mudah tanpa di ketahui oleh suaminya Agatha Sanjaya.

Agatha Sanjaya memang tidak mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh, Devan, Sarah dan juga Diana. Semua di rencanakan dengan begitu baik, bahkan Diana juga berpura-pura hamil dengan meletakan bantal pada perutnya. Hingga sampai sebuah kebohongan pun di ciptakan seolah Diana yang melahirkan Derren.

Acara selesai, semua tamu pulang dan Diana pun memberikan Derren pada seorang baby sitter. Setelah itu ia menuju kamarnya menyusul Devan suaminya.

Devan membuka pintu dan melihat Devan tengah memandang kearah luar, jas yang melekat pada tubuhnya sudah ia letakan asal pada sofa. Perlahan kaki jenjang Diana melangkah mendekati Devan, ia langsung melingkarkan tangannya pada pinggang suaminya itu.

"Sayang," kata Devan dengan penuh cinta, saat melihat wajah Diana.

"Kau kenapa? Apa ada yang kau pikirkan cinta ku?" tanya Diana dengan manjanya.

"Tidak ada yang lebih berharga dari mu, dan tidak ada yang penting selain dari memikirkan mu," jawab Devan.

"Benarkah?" Diana mulai memainkan kancing kemeja milik Devan, "Sayang sampai kapan wanita itu terus menjadi istri mu, aku tidak mau terus di madu!" kata Diana dengan bibir mengerucut.

Devan tersenyum, ia melingkarkan tangannya pada pinggang Diana, "Kita masih membutuhkan nya, karena Derren buru asi, bukankah Derren tidak mau minum susu formula?"

Awalnya Diana dan Devan memang memberikan Derren susu formula dengan kualitas yang baik, namun Derren menolak ia justru menangis tanpa henti dengan rasa lapar dan haus. Hingga dengan terpaksa Devan mengusulkan untuk memberikan asi saja, karena kalau tidak Derren mungkin tidak akan minum susu.

"Iya, tapi sampai kapan?"

"Sampai kapan Derren tidak minum asi lagi," jawab Devan sambil menarik hidung Diana, wanita yang sangat ia cintai dan rela melakukan apa pun demi wanita itu.

"Janji ya sayang," ujar Diana.

"Em...." Devan mengangguk, dan mulai menarik Diana lebih dekat dengan dirinya.

Diana tersenyum karena tahu apa yang sedang inginkan oleh Devan.

Terpopuler

Comments

Meny Djaulu

Meny Djaulu

agatha?ko jadi nama perempuan.kenapa ga mursid sanjaya atau mahmudin sanjaya.

2024-02-12

0

Eny Hidayati

Eny Hidayati

Devan ... karmamu pasti datang ...

2023-09-05

1

Johanah Tata

Johanah Tata

novel yang mengandung kekerasan bisa dilaporkan ya... ini isinya penyiksaan

2023-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Indah
2 Hancurnya Kebahagiaan
3 Asi Untuk Derren
4 Hanya Mesin Untuk Melahirkan Anak
5 Hanna Menolak Memberi Asi
6 Rumah Devan dan Diana
7 Bertemu Derren
8 Carikan Aku Satu Wanita!
9 Hanya Pelampiasan
10 Derren Demam
11 Istri Impian
12 Hanna bukan siapa-siapa bagi Devan
13 Kau Berlian Aku Hanya Batu Kerikil Di Jalan
14 Hanna Aku Ini Suami Mu
15 Balas Budi
16 Hannya Hanna
17 Perjanjian
18 Raisa Agatha Sanjaya
19 Tidur Bersama
20 Kedatangan Agatha
21 Cemburu
22 Tamparan
23 Perhatian Sarah
24 Hamil
25 Maaf
26 Lepaskan Aku
27 Anak Siapa?
28 Testpack
29 Sakit Hati
30 Pergi
31 Derren Hilang
32 Agatha Murka
33 Dua miliar atau bertahan
34 Gila
35 Semakin gila saja
36 Kalau sudah tiada baru terasa
37 Derren yang lucu
38 Diary
39 Rindu yang semakin menggebu
40 Licik
41 Pertemuan
42 Kontraksi
43 Davina
44 Mantan istri
45 Tidak akan menyerah
46 Pengen
47 Cuman bisa menipu
48 Cinta yang nyata
49 Tawaran
50 Ternyata
51 Naik Jabatan
52 Apa Hanna Raisa?
53 Anak Ku
54 Aku Yang Akan Pergi
55 Tiga Tahun Kemudian di Langit Italia
56 Welcome to Indonesia
57 Kerinduan
58 Anak Papa
59 Boleh Main Apa Aja Asal Jangan perasaan
60 Bertemu Kembali
61 Cinta Lama Belom Kelar
62 Papa Ayo Cium Mama
63 Main Sosor Aja!
64 Pengen Bobo Sama Mama dan Papa
65 Panas
66 Senyum-senyum
67 Aku Bukan Pelakor
68 Penting
69 Jantung ku yang tidak baik-baik saja
70 Lanjutkan di kamar
71 Seperti semalam
72 Sekedar mantan
73 Keluar dari masa lalu
74 Sampai kapan?
75 Keluarga Arsielo Anderson
76 Pertahankan atau Lepaskan
77 Hanya ingin di hargai
78 Sah
79 Caramu gila
80 Aku yang bersalah
81 Interogasi
82 Di semak-semak kan bisa
83 Check in hotel
84 Lupa waktu
85 Maaf
86 Pengganti
87 Memohon
88 Yakin
89 Pengantin pengganti
90 Malam Pertama?
91 Hanna yang ketakutan, Risa yang tanpa beban
92 Aku istrinya Iblis
93 Pura-pura bodoh
94 Makan malam
95 Tidak Sudi satu ranjang
96 Sok Cool!!!
97 Menjadi OG
98 Nafkah!
99 Suami ku banci!!
100 Temani aku makan siang!
101 Alhamdulillah aku di pecat.
102 Jabatan Baru
103 Rikues
104 Dalaman yang meresahkan
105 Kau pasti paham
106 Situasi sulit
107 Pengen Cucu
108 Damai
109 Ugal ugalan
110 Uji nyali yang sesungguhnya
111 Bos yang meresahkan
112 Coba-coba
113 Bisakah?
114 Canggung
115 Tidak usah
116 Lupa
117 Malak suami
118 Duda Bolong
119 Becek
120 Nyicil
121 Salah mencari lawan
122 Ibu rumah tangga
123 Dua bulan kurang tiga hari
124 Terbongkar
125 Kenyataan
126 Tidak selera
127 Tidak ingin di tinggal
128 Marah
129 Dua garis merah
130 Menunggu
131 Rumah Sakit
132 Di bawa pulang
133 Aku bersalah
134 Hamil?
135 Bertemu
136 Menderita
137 Dari mulut turun ke perut
138 Ehem Ehem
139 Minus
140 Tamat
141 Bonus 1
142 Bonus Chapter 2
143 Spesialis chapter
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Malam Indah
2
Hancurnya Kebahagiaan
3
Asi Untuk Derren
4
Hanya Mesin Untuk Melahirkan Anak
5
Hanna Menolak Memberi Asi
6
Rumah Devan dan Diana
7
Bertemu Derren
8
Carikan Aku Satu Wanita!
9
Hanya Pelampiasan
10
Derren Demam
11
Istri Impian
12
Hanna bukan siapa-siapa bagi Devan
13
Kau Berlian Aku Hanya Batu Kerikil Di Jalan
14
Hanna Aku Ini Suami Mu
15
Balas Budi
16
Hannya Hanna
17
Perjanjian
18
Raisa Agatha Sanjaya
19
Tidur Bersama
20
Kedatangan Agatha
21
Cemburu
22
Tamparan
23
Perhatian Sarah
24
Hamil
25
Maaf
26
Lepaskan Aku
27
Anak Siapa?
28
Testpack
29
Sakit Hati
30
Pergi
31
Derren Hilang
32
Agatha Murka
33
Dua miliar atau bertahan
34
Gila
35
Semakin gila saja
36
Kalau sudah tiada baru terasa
37
Derren yang lucu
38
Diary
39
Rindu yang semakin menggebu
40
Licik
41
Pertemuan
42
Kontraksi
43
Davina
44
Mantan istri
45
Tidak akan menyerah
46
Pengen
47
Cuman bisa menipu
48
Cinta yang nyata
49
Tawaran
50
Ternyata
51
Naik Jabatan
52
Apa Hanna Raisa?
53
Anak Ku
54
Aku Yang Akan Pergi
55
Tiga Tahun Kemudian di Langit Italia
56
Welcome to Indonesia
57
Kerinduan
58
Anak Papa
59
Boleh Main Apa Aja Asal Jangan perasaan
60
Bertemu Kembali
61
Cinta Lama Belom Kelar
62
Papa Ayo Cium Mama
63
Main Sosor Aja!
64
Pengen Bobo Sama Mama dan Papa
65
Panas
66
Senyum-senyum
67
Aku Bukan Pelakor
68
Penting
69
Jantung ku yang tidak baik-baik saja
70
Lanjutkan di kamar
71
Seperti semalam
72
Sekedar mantan
73
Keluar dari masa lalu
74
Sampai kapan?
75
Keluarga Arsielo Anderson
76
Pertahankan atau Lepaskan
77
Hanya ingin di hargai
78
Sah
79
Caramu gila
80
Aku yang bersalah
81
Interogasi
82
Di semak-semak kan bisa
83
Check in hotel
84
Lupa waktu
85
Maaf
86
Pengganti
87
Memohon
88
Yakin
89
Pengantin pengganti
90
Malam Pertama?
91
Hanna yang ketakutan, Risa yang tanpa beban
92
Aku istrinya Iblis
93
Pura-pura bodoh
94
Makan malam
95
Tidak Sudi satu ranjang
96
Sok Cool!!!
97
Menjadi OG
98
Nafkah!
99
Suami ku banci!!
100
Temani aku makan siang!
101
Alhamdulillah aku di pecat.
102
Jabatan Baru
103
Rikues
104
Dalaman yang meresahkan
105
Kau pasti paham
106
Situasi sulit
107
Pengen Cucu
108
Damai
109
Ugal ugalan
110
Uji nyali yang sesungguhnya
111
Bos yang meresahkan
112
Coba-coba
113
Bisakah?
114
Canggung
115
Tidak usah
116
Lupa
117
Malak suami
118
Duda Bolong
119
Becek
120
Nyicil
121
Salah mencari lawan
122
Ibu rumah tangga
123
Dua bulan kurang tiga hari
124
Terbongkar
125
Kenyataan
126
Tidak selera
127
Tidak ingin di tinggal
128
Marah
129
Dua garis merah
130
Menunggu
131
Rumah Sakit
132
Di bawa pulang
133
Aku bersalah
134
Hamil?
135
Bertemu
136
Menderita
137
Dari mulut turun ke perut
138
Ehem Ehem
139
Minus
140
Tamat
141
Bonus 1
142
Bonus Chapter 2
143
Spesialis chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!