Hanya Ingin Di Hargai
Pengenalan tokoh.
Elinda Farhanna, tinggal di panti asuhan sejak kecil. Menjadi anak asuh dari Karina sang pengelola panti asuhan, Elinda Farhanna yang di panggil Hanna tidak pernah tahu siapa orang tuanya. Pendidikan nya hanya tamatan Sekolah Menengah Atas, tapi ia tetap bersyukur masih bisa merasakan indahnya sekolah. Tubuh nya langsing dengan tinggi badan 160 cm, berat badan 50kg. Tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, kulit sauh matang, mata sedikit sipit, dengan bola mata hitam pekat. Hidung mancung dan bibir yang terlihat mempesona. Berkerudung, dan menjaga baik kehormatan nya. Sopan santun, penyayang dan selalu ramah. Bibirnya selalu tersenyum bahagia.
Devan Agatha Sanjaya, tinggi 175 cm, badan tegap dan gagah. Kulitnya hitam kecoklatan dengan jambang tipis pada rahang nya membuatnya terlihat gagah dan berkarisma, berpendidikan tinggi, berprestasi hingga ia berhasil menyelesaikan pendidikan S3 nya di Amerika serikat, tidak terlalu baik karena watak Devan Agatha Sanjaya atau yang kerap di panggil Devan itu sangat dingin. Devan adalah seorang Chief Executive Officer, di perusahaan Sanjaya group. Hidupnya selalu di kelilingi wanita cantik, namun sayang sulit sekali meluluhkan hati seorang Devan Agatha Sanjaya.
Diana Andriana, cantik, ****, tinggi 155cm dengan berat badan 45 kg. Ia adalah seorang sarjana, memiliki banyak teman dan memiliki pergaulan yang luas. Menjaga kecantikan tubuh adalah prioritas utama bagi Diana. Sebab ia ingin selalu tampil sempurna, di hadapan siapa saja yang melihatnya. Kulit putih, mata kecoklatan membuatnya semakin menarik. Dipenuhi dengan kemewahan karena suaminya seorang CEO. Barang branded adalah salah satu ciri khasnya, karena itu bukan masalah bagi suaminya. Angkuh dan sombong sangat melekat pada wanita berusia 25 tahun itu.
*
"Bagai mana para saksi" tanya penghulu.
SAHHHH.
Jawab mereka yang menyaksikan pernikahan ku.
Aku Elinda Farhana, hari ini aku sangat bahagia karena menikah dengan orang yang aku cintai.
Manusia yang mana yang tak bahagia bila bisa bersanding duduk di pelaminan dengan orang yang di cintai nya begitupun aku.
Senyum bahagia tidak pernah lepas dari bibir manis ku.
Ku pandangi ciptaan Tuhan yang sangat sempurna berdiri di hadapanku, bibir ku terus saja memuji sang pencipta karena sudah mempertemukan kami bahkan sekarang, merestui kami dalam ikatan pernikahan.
"Hanna" ucap nya pada ku yang sekarang sudah berbaring di samping ku.
"Ya Mas Devan, kenapa em??" tanyaku pada suamiku itu.
Ya nama suamiku adalah Devan Agatha Sanjaya, kami tidak berpacaran karena Mas Devan langsung melamar ku. Aku menerimanya begitu saja tanpa syarat, karena aku memang sudah jatuh hati pada pertama kali kami bertemu.
Bahkan cara kami bertemu juga sangat aneh menurutku bagai mana tidak aneh, waktu itu secara kebetulan aku berlari, karena di kejar oleh preman, yang mau mencopet ku, lalu aku berlari dan kaki ku masuk ke dalam got.
Aku terjatuh, tapi aku bersyukur karena aku terjatuh para preman itu tidak melihat ku.
Selama aku terdiam di dalam got, karena menunggu para preman itu pergi, baju ku sudah di basahi oleh air got itu.
Aku merasa jijik, ingin muntah. Bagai mana tidak, got itu sangat bau, tapi setelah ku pastikan para preman itu pergi aku memutuskan untuk keluar dari dalam got itu.
Tapi berkali-kali aku berusaha naik, berkali-kali pula aku jatuh, oh sungguh malang nasib ku.
Aku terus berusaha agar bisa naik keluar dari got tersebut, lalu tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan tangannya pada ku aku terkejut, lalu melihat siapa orang tersebut.
Dia tersenyum pada ku, sambil menganggukkan kepalanya yang memberi isyarat aku menerima uluran tangannya. Lalu tanpa ku pikir lagi aku menerima uluran tangannya.
Niat baik seseorang tidak baik jika di tolak itu namanya tidak sopan.
Dan akhirnya aku berhasil keluar dari got yang berbau busuk itu, aku memang anti jorok, tapi kalau sudah begini mau bagai mana lagi.
Tapi bau busuk yang di akibatkan air lumpur itu seperti hilang, ketika aku menatap mahakarya Tuhan, memang manusia tidak ada yang sempurna. Tapi bagi ku pria di hadapan ku ini sudah lebih dari sempurna.
Aku tersenyum menatapnya seolah tidak ada yang lebih indah dari yang lain. Matanya, hidung nya, bibirnya oh tidak. Bisa-bisa aku keracunan kalau terus menatapnya begini.
Aduh Mas senyumnya udah dong bisa diabetes adek bang, entahlah sepertinya aku sudah mulai tidak waras jika menyangkut soal dia.
Aku lupa baju ku yang bau busuk, aduh mungkin aku sudah terserang virus, virus cinta wah aku parah, mana dokter mana aku harus memperbaiki hati ini, sepertinya ada yang salah dengan ku.
Aku merasa dada ku bergetar hebat, jantungku di dalam sana aduh tidak bisa lagi di kondisikan entahlah, semoga dia juga merasa apa yang aku rasakan.
Cinta memang gila, cinta membuat ku lupa dunia, semoga aku dan dia bisa hidup bersama membangun rumah tangga yang bahagia.
"Sayang," suara itu menyadarkan aku dari lamunan manis ku, lihat lah cara nya memandangku manis sekali.
Perlahan aku menutup mata saat ia mulai mendekati ku, aku merasa deru nafasnya yang begitu hangat menyentuh tengkuk ku hingga aku merasa tenang bahkan aku merasa terbang ke awan.
"Mas...." lirih ku saat ia mulai memasuki diri ku, aku merasa dunia seakan milik kami berdua. Tidak di pungkiri rasa ini sungguh nikmat hingga aku tidak ingin melupakannya sampai nanti.
"Aku mencintai mu...." bisik nya dengan suara parau di telinga ku, aku semakin menggebu merancau tidak karuan.
Tiada yang dapat menggambarkan hati ku saat ini, namun bisakah aku mengatakan untuk tetap sehangat ini.
Rasanya tidak mungkin tapi inilah yang aku rasakan, aku menginginkannya lagi dan lagi.
Lama ku pandangi wajah pria berstatus suami yang terlelap di sampingku, bibir ku kembali tertarik ke masing-masing sudutnya membayangkan hal manis yang baru saja terjadi. Dia menyentuh ku, tangan kasarnya seakan membuat ku melayang, angan-angan ku seakan terbawa oleh sejuta khayalan yang begitu indah.
Perlahan tangan ku mengarah pada wajahnya, dan tanpa aku duga mata pria itu terbuka. Mungkin lebih tepatnya suami ku, aku geli sendiri mengucap kata suami. Aku benar-benar gila. Gila karena cintanya.
Lihatlah mata elangnya lagi-lagi memandang kerah ku, manis sekali. Tapi aku juga merasa malu karena tertangkap basah sudah memandangi dirinya, Emmmm.....jantung ayolah tetap tenang. Mengapa kau terus berdetak tanpa berhenti, dia suami mu.
"Apa kau menginginkan nya lagi?" bisik nya pada ku, oh....aku mengerti maksudnya, tapi apa yang harus ku katakan. Bibir ku berkata tidak tapi diriku? Sungguh aneh sekali bukan? Bibir tidak sejalan dengan apa yang di rasakan.
"Mas," panggil ku padanya.
"Apa?!" jawabnya menatap ku, tangannya bahkan menyisir anak rambut yang menyentuh wajah ku. Katakanlah saat ini aku tengah jatuh cinta, ya....jatuh cinta pada kekasih halal ku. Bisakah dunia sejenak berhenti berputar, bisakah waktu sejenak saja tidak berputar. Aku ingin memandanginya tanpa jeda, tanpa henti, karena dia sungguh mengalihkan duniaku. Aku tidak perduli siapa dia, karena yang aku tahu dia milik ku dan aku miliknya.
"Apa kau benar-benar mencintai ku?" entah mengapa aku bertanya demikian, padahal ia sudah menikahi ku. Tapi tetap saja dengan bodohnya aku masih bertanya.
"Kenapa?!"
Lihatlah dia, pria tampan dan gagah itu seakan tahu bertapa tampannya dirinya. Hingga ia sedang tebar pesona saat ini pada ku, tapi ada juga pertanyaan lainnya. Dia yang tebar pesona atau aku yang sudah gila, sepertinya aku yang gila....lebih tepatnya gila karena cintanya.
"Bukan begitu maksud ku...." belum selesai aku berbicara ia sudah menindih ku, aku tidak lagi memikirkan pertanyaan ku sebab diri ku tengah menginginkan sesuatu yang ia tawarkan saat ini.
Malam berlalu dengan begitu indah, bisikan cinta seakan menjadi nada tersendiri bagi kami yang tengah dimabuk asmara. Aku Erlinda Farhanna istrinya namun terus saja merasa di mabuk asmara saat ia berbisik cinta pada ku. Adakah kalian merasa seperti yang aku rasakan? Sepertinya tidak. Karena bagiku akulah manusia yang paling bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁🥰
2024-08-05
0
Dessy Widya Dellyar
mampir
2023-09-17
0
Eny Hidayati
menyimak ceritamu, Thor... lika liku kehidupan anak manusia...
2023-09-05
0