Seminggu sejak kedatangan mas Bagas ke rumah,aku tak pernah lagi mendengar ibu menceritakan tentang bude Rasmi ataupun keluarganya.Aku pun sedikit heran.Tapi tetap saja kuabaikan,aku berpikir mungkin ibu sudah tau kalau mas Bagas menolak perjodohan ini.
Setelah menyelesaikan sarapanku,aku pun berpamitan pada ibu.Aku mencium takzim tangan wanita yang telah membesarkanku.
"April berangkat dulu ya Bu" pamitku pada ibu,lalu ibu menjawab dengan senyum dan anggukan,ketika aku ingin membuka pintu,tiba tiba ibu mengatakan bahwa aku harus pulang tepat waktu hari ini.Aku bertanya,ada apa? ibu hanya mengatakan bahwa akan ada tamu yang datang berkunjung malam ini.Aku mengerutkan keningku,sejak kapan ibu mulai main rahasia padaku.Aku memaksa ibu,agar mengatakan siapa yang datang,tapi ibu cuma bilang,nanti pasti kamu tau.
Ah..entahlah,tapi sejak mas Bagas menyatakan ketidak setujuannya,mulai saat itu aku pun tidak ingin membahas tentang keluarga bude Rasmi.Hari semakin sore,dan tak terasa jam kantor pun selesai.Aku bergegas membereskan pekerjaanku,lalu melangkah keluar dari kantor,untuk segera pulang.
Aku masih memperhatikan sebuah mobil yang terparkir di depan rumahku.Mobil siapa ini,sepertinya aku pernah melihatnyaa.Aku pun melangkahkan kakiku ke dalam halaman rumah,dan aku melihat sepertinya ibu sedang kedatangan tamu.
"Assalamualaikum..."aku mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam salam,.."jawab mereka serentak,deg....aku pun terkejut melihat siapa yang datang.Bude Rasmi dan Pakde Rahmat,aku melangkah masuk,lalu mencium tangan mereka satu persatu.Dan setelah itu aku pamit ke kamar,untuk membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri,aku tak langsung menemui mereka.Aku masih menerka nerka apa tujuan mereka datang ke rumah.Tak ingin membuat mereka terlalu lama menunggu,aku pun beranjak keluar kamar.
Aku berjalan ke dapur,karna tenggorokanku terasa kering,tak lama ibu mendatangi ku,lalu menyuruh ku untuk memasak makan malam.
Aku pun paham,bahwa orang tua mas Bagas akan makan malam di rumahku hari ini.
Aku pun menuruti keinginan ibu,aku memasak makanan yang sangat sederhana.
Hanya ayam goreng,capcai sayuran,sambal dan lalapan.Setelah semua selesai,aku pun memanggil mereka,tapi bertepatan dengan kumandang adzan Maghrib,lalu kami pun sholat berjamaah di imami oleh pakde Rahmat.
Setelah selsai sholat,aku pun bergegas menyiapkan makanan,dan menata dieja makan.Aku kembali memanggil mereka,dan kami pun berjalan ke meja makan.
Saat kami baru akan memulai acara makan,terdengar suara dalam dari arah luar,dan aku pun tau suara siapa itu.Ya...suara mas Bagas,ternyata dia juga hadir malam ini.
"Duh...kok kamu lama sich Gas??..."tanya bude padanya.Aku hanya diam,tak melihat ke arahnya.
"Maaf Bun,di jalan macet tadi," jawabnya
"Yasudah,karna yang di tunggu sudah datang,baiknya kita mulai makan malamnya" ucap ibu menengahi.
Makan malam ini berjalan diam,tak ada yang bersuara.Setelah semua selesai,mereka pun berjalan ke ruang tamu kembali.Sementara aku,membersihkan meja dan piring bekas makan malam.
Aku mendengar mereka bercerita,bahkan tertawa.Sementara aku masi betah berada di dapur ini.Aku sengaja ingin menghindari mereka.Tapi sepertinya usaha ku sia sia.Ibu memanggilku untuk bergabung,aku pun menghampiri,lalu duduk di sebelah ibu.
Aku melihat mas Bagas menundukkan wajahnya,tapi aku melihat wajah bude dan ibu tersenyum bahagia.Ada apa ini??
Apakah pembicaraan tentang perjodohan kami akan berlanjut malam ini.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Dwi Handayani
pril jangan mw menolak sendirian, bareng² lah ngmong sma ortu km dn bagas.
2023-10-26
0
Arin
mending sama"ngmg,nanti klo di diemin yg ada tersiksa sndri kmu pril,secra bgas udh pnya kekasih,dan bgas juga knp cuman nyruh April yg ngmg,mestny kmu juga dong...aplgi kmu seorng cowo
2022-07-07
0
Sugiyanto Samsung
tetap berjalan perjodohannya
2021-11-02
1