Dan ternyataaaa....
"Mas Bagas???...."ia pun melihat ke arahku,sambil tersenyum.
Ada apa sampai mas Bagas datang berkunjung ke rumah.Ada apa ini.
"Aku mau nganterin ini..,"sambil memberikan ponsel ku,aku terhenyak,bingung,kenapa ponselku bisa ada padanya.Belum sempat aku menanyakannya,dia pun berkata lagi..
"Mungkin karna terburu buru pulang,kamu gak sengaja meninggalkannya".ucapnya sambil tersenyum.
Aku meruntuki kebodohan ku dan keteledoran ku sendiri,mengapa sampai ponselku tertinggal pun aku tak menyadarinya.Aku mengambil ponsel dari tangannya,lalu segera mengucapkan terima kasih.Aku dan mas Bagas sama diam.Tak ada dari kami yg membuka suara,sampai suara ibu mengalihkan kediaman kami berdua.
"Lho...kok Bagas gak kamu buatin minum sich Pril?..
Astaga,aku sampai lupa menawarkan minum pada mas Bagas.
"Mau minum apa mas,teh atau kopi?" tanyaku padanya
"Kalo boleh,teh aja.." jawabnya sambil tersenyum.Aku pun mengangguk lalu berjalan ke dapur.
Teh yg di mintanya sudah terletak di atas meja,mas Bagas dan ibu masih asik bercerita,sementara aku hanya menjadi pendengar yg baik disana.Sebenarnya aku enggan untuk berada lama lama disana,apalgi terus melihat wajah tampan dan senyum manis mas Bagas.Ada rasa berdenyut di dalam sini.Rasa nyeri.
Ibu menawarkan agar mas Bagas,makan malam di rumah malam ini.Aku kira mas Bagas akan menolaknya,seperti dia menolak ku.Tapi ternyata aku salah.Mas Bagas dengan senang hati menerima ajakan dari ibu.
Lagi lagi aku harus berlama lama berhadapan dengan makhluk yang telah membuat cintaku yang baru saja tumbuh,harus tercabut secara paksa.
Makan malam terjadi dengan tenang,tak ada yang bersuara diantara kami.Aku dan ibu terbiasa makan dengan keadaan tanpa berbicara sejak ayah almarhum ayah Masi ada dulu.
Setelah selesai makan,aku pun membereskan piring kotor,lalu mencucinya.Aku sengaja ingin sedikit menghindar dari mas Bagas.
"April, kok lama banget sich,kasian loh Bagas nunggui kamu dari tadi" ternyata ibu sudah ada di belakang ku.Aku pun berpikir,mengapa dia belum juga pulang.Lalu aku menanyakan pada ibu
"Mas Bagas blom pulang Bu?" ucapku
"Sepertinya dia mau bicara sama kamu,temui dulu sana,gak enak kalo dia kelamaan nunggu"
Aku pun mengangguk lalu menemuinya.
Sampai di teras rumah,aku pun menyapanya.
"Mas..." sapa ku ragu padanya,ia menoleh ke arahku,lalu tersenyum.
"Kenapa belum pulang??apa ada yang mau mas bicarakan lagi sama aku?" tanyaku hati hati.
Mas Bagas hanya tersenyum dan mengangguk,lalu aku pun duduk di kursi yang ada di teras.Lalu mas Bagas mengatakan keinginannya,agar aku tetap menolak perjodohan ini.Aku hanya bisa menjawab dengan anggukan,walaupun sebenarnya hatiku terasa sakit saat melakukan itu.
Setelah mengatakan keinginannya,mas Bagas akhirnya pulang.Aku pun beranjak masuk ke dalam rumah.Rasanya badan dan juga pikiranku sudah cukup lelah.Aku ingin istirahat,aku ingin memejamkan mataku,dan berharap semua ini hanya mimpi.Mimpi yang hilang di saat aku membuka mata ini esok pagi.
Aku terbangun dari tidurku di saat aku mendengar sayup suara adzan subuh.Suatu panggilan dari Robb nya kepada umat manusia.Aku pun bergegas melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim.Aku mungkin bukan seorang muslim yang taat.Tapi aku masih paham atas kewajibanku.
Di dalam doa kuadukan semuanya.Ku adukan kesedihanku,semoga saja aku bisa kuat menghadapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Arin
mending jjur sama ibu kmu pril
2022-07-07
0
Sugiyanto Samsung
mampir
2021-11-02
1
Saniia Azahra Luvitsky
jujur donk sama ibu nya
2021-10-30
1