Kontrak

Author POV

Putri menaiki tangga dengan mulut bersungut-sungut. Sesekali ia melontarkan sumpah serapah sekaligus kutukan pada suaminya.

Meski terdengar durhaka. Munafik jika Putri tidak marah atau sedih harus di ceraikan. Mana ada orang yang sukarela jadi janda. Janda kembang lagi! Sedikit lucu tapi itulah kenyataan.

Janda kembang? Apa ada yang berfikir seseorang akan berbunga-bunga setelah bercerai dengan suami ganteng dengan karir mantap. Tajir melintir pula! Author sih gak rela yah hohoho. (Curahan hati penulis 🤧)

Putri masuk ke kamarnya dengan membanting pintu. Tapi emang dasar si Putri. Dia selalu saja berfikir positif. Setelah membanting pintu ia malah merasa bersalah karena telah melampiaskan kekesalannya pada benda mati itu.

Membakar rumah sekali pun tidak ada gunanya bagi Putri. Benar-benar orang yang aneh. Putri menghempaskan diri di atas tempat tidur. Kedua tangannya dia rentangkan dan kedua kakinya ia lipat kemudian menyembunyikan telapak kakinya di bawah paha.

Tak lama kemudian ia terlelap dalam damai dengan posisi yang menurut pandangan mata cukup aneh. Bagaimana bisa seseorang tertidur dangan badan terlipat seperti itu, yang ada setelah bangun badan malah encok.

Di lain tempat Ares sedang menapaki tangga menuju kamarnya. Sebelum masuk ke kamarnya, ia sempat mengintip ke dalam kamar sebelah. Di sana di dapatinya sang pemilik kamar sedang terlelap.

"G*la nih cewek aku pikir dia lagi nangis kejer atau setidaknya menghancurkan barang yang ada. Ini malah tidur tanpa beban. Atau jangan-jangan benar lagi! dia cuma mau hartaku!" batin Ares berburuk sangka.

Setelah itu Ares berlalu pergi sesaat setelah menutup pintu perlahan.

***

Putri Qabil Alghani POV

"Huaa..." jam berapa ini aku kalau tidur suka lupa waktu. Bom meledak gak bakal kedengaran juga kalau aku lagi tidur. Ya wajar sih, kan aku bukan anjing penjaga yang walau tertidur telinganya harus tetap terjaga.

Oh ia aku hampir lupa kejadian tadi pagi. Wahaha bisa-bisanya ari-ari itu nyuruh tanda tangan kontrak. Mana isinya ngaco semua lagi. Kalau pun benar mau ceraiin aku, kenapa harus pakai kontrak. Langsung saja kan bisa.

Dasar aneh! Atau emang dasarnya orang-orang kaya kayak gitu kali ya? Terlebih seorang pengusaha kayak titisan iblis satu itu. Emang sih hartanya bejibun tapi otaknya cetek.

Tau gak isi kontraknya apaan. Pertama nih yah paling absurd itu di sana tertera bahwa gak boleh make baju cetek kapan pun dimana pun. Wahaha aneh kan dia. Ya kali aku mau nurutin. Mau make baju apa pun serah aku lah. Toh dia juga gak suka sama aku.

Terus poin selanjutnya. Dia bakal ceraiin aku setelah hak kepemilikan perusahaan ada di tangannya. Lah dia kan seorang CEO terus ownernya siapa?

Poin lainnya nih ya, aku gak boleh ngurusin urusan dia begitupun sebaliknya. Terus aku bebas mau lakuin apa aja asal gak mengganggu ketenangannya. Apa lagi ya? aku lupa abis banyak bangeeeeeet.

Ouh poin terakhirnya itu dia ngelarang aku ngunci kamar sama nyalain alarm. Katanya biar dia aja yang bangunin, soalnya alarm itu mematikan buat dia.

Terserah dia deh setidaknya aku punya jaminan gak bakal kesiangan. Hampir lupa, dia juga nyuruh aku panggil dia Ares bukan nama depannya. Entahlah apa masalahnya dengan panggilan. Kalau bisa sih aku mau panggil dia om aja wahaha.

Tawaran perjanjiannya sih lumayan menggiurkan buat cewek matre tapi aku kan bukan cewek matre. Kalau masalah uang aku bisa cari sendiri. Aku lupa tuh berapa jumlah yang dia janjikan abis nol nya banyak banget.

Yang pasti abis di ceraiin dia bakal tetap biyayain aku sampe aku nikah dan ada orang yang bisa menghidupiku. Males deh, aku mau nikmatin aja apa yang ada hari ini.

Toh aku juga gak tau masih hidup apa kagak sebelum di ceraiin.

Umur kan gak ada yang tahu sama dengan dia yang jadi jodoh nyasarku!

Aku hampir lupa makan sama lupa hari gara-gara perjanjian konyol itu. Hari ini kan minggu jadi aku mau ngerjain tuh si ari-ari. Aku mau pura-pura minta uang sekarang biar dia marah.

Sekarang kan waktu istirahatnya dia dari kesibukan kantor. Kalau aku langsung nyelonong ke kamarnya gak papa kali ya.

Gak butuh ngeluarin keringat buat nyampe di kamarnya. Hahaha ya jelas lah. Orang tinggal migrasi ke kamar sebelah.

"Klek...."

Hihihi (tertawan setan)

Pintunya gak kekunci. Aku cukup kagum dengan dekorasi kamarnya. Bagus juga seleranya. Tapi kok penghuninya gak ada ya?

"Wuaah!!!" hanya itu kalimat yang mampu keluar dari mulutku saat liat Ares keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk mana handuknya pake melorot segala lagi. Kan mata aku jadi ternodai.

Aku buru-buru ngacir kembali ke kamar sebelum melaksanakan niat balas dendamku. Gini-gini aku masih polos ya kali aku mau tinggal pelototin dia di sana.

Waduh gimana nih. Aku bisa di mutilasi sama si ari-ari itu.

Tringg tring...

Siapa sih yang nelfon pada saat begini. Dengan malas aku menggeser tombol hijau kemudian menekan speaker.

"Woii CURUT NGAPAIN KE KAMARKU?!!"

Wadu dari mana tuh ari-ari dapet nomorku. G*la! dia marah. Mana berani aku jawab. Ya kali aku bilang mau balas dendam. Dengan kecepatan cahaya, aku langsung melepas baterei smart phone milikku.

Ya tuhan selamatkan aku dari siksa api neraka dan si ari-ari itu. Dengan gemetar aku sembunyi di balik selimut. Aku meringkuk ketakutan di bawah sana.

Lagian si ari-ari gak bakal bisa masuk soalnya kamar udah aku kunci dan kuncinya aku lelepin di closed. Waduh kok aku jadi bod*h. Gimana caranya aku keluar nanti? huaa aku cuman bisa nangis tapi air mataku kok gak mau keluar ya.

Udah kering kali gara-gara suka nangis pas masih bayi. Lah emang pas bayi aku suka nangis ya? Tapi kan bayi-bayi pada umumnya suka nangis. Apa-apa nangis. Gak bisa langsung ngomong aja gitu apa yang gak dia suka atau apa yang di mau. Gak usah nangis?

Buang-buang kandungan air dalam mata aja.

Aduh kok pikiranku jadi ke sana?

***

Achmad Ares Mahendra POV

Gila tuh mahluk curut! ngapain sih dia masuk kamar orang tanpa permisi. Mana nomornya gak aktif. Awas aja aku bakal tenggelamin dia di samudera hindia biar m*mpus sekalian.

Sumpah lama-lama aku bisa struk tiap hari harus tinggal satu atap sama curut itu. Tapi kalau aku usir mama bisa hapus aku dari kartu keluarga. Mending di coret sih daripada di masukin balik ke perutnya.

Mama kan kadang sadis gitu. Anak satu-satunya aja mau di kandangin. Ya kali aku monyet di kandangin. Genteng gini kok. Aku harus buat perhitungan sama tuh curut satu.

"Woii keluar gak!!!" teriakku di depan kamar Putri.

Sial baru kali ini dia ngunci pintu. Awas aja! dia pikir aku gak punya kunci cadangan apa. Dengan langkah seribu aku langsung menuju kamar mengambil kunci serep kamar yang ditempati Putri.

"Slek...."

Aku membuka pintu kamar dengan kasar. Aku melihat Putri tengah meringkuk di balik selimut. Dengan sekali hentakan selimut itu sudah tergeletak di atas lantai. Aku yang tadinya marah menggebu-gebu merasa iba melihat kondisinya saat ini.

Wajahnya pucat dan badannya gemetar. Melihat keringat bercucuran di wajahnya aku yakin saat ini dia sedang ketakutan.

Apa dia sebegitu takutnya denganku? Sampai segininya!

***

TBC

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

lanjutt like

2021-01-18

0

A4

A4

👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪

2021-01-09

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

aku juga gak rela thor dicerai cowok ganteng tajir melintir 🤭

2021-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!