Help Me, Mr. Ceo
"Non!!! pegangan!!!!!
"itulah kata-kata terakhir yang ku ingat, dan aku tidak ingat apa-apa lagi!" Ucap ku lirih, pada setan botak yang sudah dengan setia mendengarkan cerita ku dari tadi.
Sebenarnya, tadinya aku sempat meneriakinya setan, hingga akhirnya dia mengatakan pada ku bahwa aku juga adalah setan. Setan non job lebih tepatnya. Karena aku tidak tahu apa guna nya aku sebagai setan.
Berbeda dengan setan-setan lain yang tahu asal usulnya, aku sama sekali tidak ingat siapa diri ku. Aku seperti tiba-tiba saja sudah ada dalam kondisi ini. Memakai sepatu sebelah, dan bergaun putih lusuh dan menggunakan sebuah kalung dengan liontin dengan tujuh bintang.
"Jadi tan, kamu sendiri kenapa bisa disini?" Tanya ku, pada setan botak di depan ku.
"Aku tidak bisa pergi ke akhirat, karena masih ada urusan ku yang belum selesai di dunia ini." Jawab si setan botak.
"Urusan apa?" Tanyaku kepo.
"Istri ku berselingkuh dan membunuhku." Jawabnya, dengan raut wajah penuh kesedihan. "Dia menyemen jasad ku menjadi salah satu patung di taman rumah kami." Lanjutnya.
"Apa tidak ada orang yang melihat dia membunuh mu?" Tanya ku mulai menghayati cerita di setan botak.
Si setan botak menggeleng lemah.
"Apa tidak ada saudara, teman atau kenalan mu yang merasa kehilangan diri mu dan mencari mu?" Aku mulai bergeser mendekat pada si setan botak.
"Tidak.Semasa aku hidup, aku sangat sombong. Aku menjauh dari kerabat dan teman-teman ku. Satu-satunya orang yang dekat dengan ku adalah istri ku. Dan dia... dia... dia... malah membunuhku." Si setan botak mulai menangis mengingat kisah hidupnya.
Aku menepuk-nepuk pundak si setan botak. "Sabar!!" Ujar ku, mencoba menenangkannya."Sepandai-pandai nya tupai melompat, akhirnya pasti akan jatuh juga."Ucap ku sambil manggut-manggut.
Si setan botak mendengus kesal. "Bukannya pribahasa mu itu kurang tepat!" Protesnya mendengar pribahasa yang aku ucapkan.
Aku berpikir sebentar, lalu tersenyum. "Alah kurang tepat sedikit saja, pun! Itu saja kau protes!" Sungut ku pada si setan botak.
Si setan botak menatap dengan tatapan mengibanya, sehingga aku mau tidak mau memperbaiki peribahasa yang aku ucapkan tadi."Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga! itu maksud ku!!" Ucapku penuh penekanan.
"Nah, itu baru benar! Aku semasa hidup adalah dosen bahasa Indonesia. Jadi jiwa ku meronta mendengar kau seenaknya saja memakai pribahasa tidak pada tempatnya." Si setan botak pun berdiri.
"Kau mau kemana?" Teriak ku, ikut berdiri dan berjalan di samping nya
"Aku mau pulang ke rumah ku. Aku ingin menakut-nakuti wanita brengsek itu!!!" Ucapnya, penuh kekesalan.
"Kalau begitu aku ikut dengan mu!!! Aku ingin belajar menakut-nakuti manusia. Agar aku berhenti jadi hantu non job!" Seru ku, bersemangat.
"Terserah kau!" Ucapnya, cuek.
Aku dan si setan botak pun berjalan menuju rumah si setan botak ketika ia masih hidup. Jangan kira hantu itu semuanya bisa terbang. Hantu-hantu kelas teri seperti kami, jangan kan terbang memegang daun saja sulit. Huft! Ternyata di dunia persetanan juga ada kasta seperti di dunia manusia.
Sesampainya di rumah si setan botak, aku bisa melihat seorang pria dan seorang wanita sedang asik berbicara dan tertawa di taman di dekat sebuah patung pria yang berdiri dengan arrogant.
"Ini istri ku! dan pria yang disebelahnya ini adalah selingkuhan nya!" Jelas si setan botak, sambil menunjuk-nunjuk pada wanita dan pria yang tidak sadar ada setan yang sedang melototi mereka.
"Jadi bagaimana cara mu untuk menakut-nakuti mereka?" Tanya ku penasaran,melihat si setan botak dari tadi sibuk memukul-memukul dan menendang-nendang kedua orang itu, namun semua gerakannya hanya bagaikan bayangan yang mencoba menyentuh sebuah benda.
"Itu lah permasalahannya, hantu yang baru mati selama 10 hari seperti ku ini, tidak memiliki kekuatan untuk bersentuhan langsung dengan benda atau pun manusian!" Jawabnya, lirih dan melihat kedua tangannya dengan tatapan tidak berguna.
Si setan botak akhirnya terduduk di atas rumput di taman itu. Aku mendekatinya.Dan ikut duduk disebelahnya.
Si setan botak melihat penuh kesedihan pada sang istri yang telah tega membunuhnya dan membuatnya menjadi patung di taman itu.
"Aku menyesal telah menjadi orang yang arrogant selama aku hidup di dunia." Ucapnya pelan. "Andainya aku tidak sombong dengan harta dan kepintaran ku, aku pasti sudah memiliki banyak teman. Dan teman-teman ku pasti saat ini akan mencari ku karena aku menghilang selama 10 hari tanpa kabar berita." Lanjutnya, dengan penuh penyesalan.
"Sudahlah, itu lah yang disebut dengan penyesalan. Yang namanya penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau dia datang di awal, itu nama nya pendaftaran." Ujarku, mencoba menghiburnya.
"Siapa nama mu? Sudah mengikuti ku sampai kemari tapi kau belum memberitahu siapa nama mu!" Tanya si setan botak, bingung mau memanggil pada pada hantu non job ini.
"Nama??Hemmm..." Aku berpikir keras, mengingat nama ku. "Aku rasa, aku juga melupakan nama ku." Jawab ku pasrah karena memang tidak bisa mengingat nama ku.
"Apa? Kau juga lupa nama mu? Aku rasa ketika kau mati, pasti otak mu sudah berceceran kemana-mana sehingga tidak ada sedikit pun ingatan yang nempel di kepala mu saat ini." Ucapnya, menggeleng-gelengkan kepala.
"Mungkin saja!" Jawab ku asal. Aku sungguh tidak peduli kemana perginya isi kepala ku, yang aku ingin tau mengapa sampai saat ini aku tidak diperbolehkan pergi ke alam akhirat. Para penjaga disana mengatakan bahwa aku harus segera kembali ke raga ku. Tapi mana ku tahu dimana raga ku sedangkan siapa nama ku saja aku tidak ingat.
"Kalau begitu aku akan panggil kau hanjo!" Seru si setan botak, seenaknya saja memberi ku nama.
"Hanjo? Apa itu Hanjo?" Tanya ku penasaran.
"HantiNonJOb" jawabnya cekikikan.
"Hanjo..Hanjo... Hanjo! Baiklah, aku setuju. Dari pada tidak ada nama!" Ucap ku, tidak keberatan.
"Lalu siapa nama mu?" Tanya ku pada si setan botak.
" Panggil aku Gun. Nama ku Gunawan."
"Kenapa kau bisa ingat nama mu? Tapi kenapa aku tidak bisa ingat apapun, termasuk nama ku!" Seru ku kesal.
"Entahlah, aku pun tidak tahu!" Timpalnya.
Aku dan si setan botak eh Gunawan akhirnya berbincang-bincang di samping istri gunawan yang sedang asik berbincang dengan selingkuhan nya.
"Apa ini yang kau lakukan selama 10 hari ini, Gun?" Tanya ku pada si setan botak yang saat ini namanya sudah ku ganti dengan nama aslinya, Gunawan.
"Ya begitu lah. Aku selalu ada disini sepanjang hari, melihatnya melakukan aktivitas normalnya setelah melakukan pembunuhan pada ku."
"Oo.. iya, aku ingat! Kau bilang, kau adalah dosen. Apa tidak ada rekan kerja mu atau mahasiswa mu yang mencari mu? Secara mereka pasti akan ada kepentingan dengan mu kan?" Ucapku, dengan semangat! Berharap ini dapat menjadi celah bagi orang-orang tahu si Gun gun ini telah hilang selama 10 hari.
Gunawan terlihat tidak bersemangat! Lalu dia berkata, "Mereka tidak akan mencari ku. Karena aku telah mengajukan cuti selama 2 minggu sehari sebelum kematian ku. Jadi mereka pasti berpikir aku sedang liburan dengan istri ku."
"Jadi maksud mu, istri mu memang sudah merencanakan untuk membunuh mu setelah kau mengajukan cuti?"
"Lebih tepatnya, dia dan selingkuhannya memang berencana membunuhku dan membuat kesan bahwa seakan-akan aku yang meninggalkan nya!" ungkap Gunawan sambil menendang-nendang kaki sang istri.
"Wow sungguh rencana yang luar biasa!" Ucap ku berdecak kagum.
Gunawan melihat ku dengan kesal, "hohhohoo sorry, bro! Tapi rencana istri mu dan selingkuhan nya memang pantas diacungi jempol. Kau saja, yang seorang dari kaum pemikir tidak dapat mengetahui rencana istri mu!" Ejek ku.
"Aku tahu dia berselingkuh. Tapi aku tidak tahu kalau dia dan selingkuhan nya akan membunuh ku."Jawabnya, sedih.
" Sudahlah, jadi apa rencana mu? Apa kau akan duduk disini selamanya memandangi dan selingkuhan nya?"
"Entahlah, aku pikir aku hanya perlu bertemu dengan orang-orang yang memiliki Indra ke enam dan meminta mereka untuk mengungkapkan dimana jasad ku."Gunawan melirik ke arah ku, " Tapi permasalahannya, tidak mudah untuk mencari anak Indigo yang memiliki kemampuan melihat, mendengar dan berkomunikasi dengan kita layak nya seperti kita masih hidup dulu.Kebanyakan dari mereka hanya memiliki kemampuan yang setengah-setengah." Jelasnya, panjang kali lebar.
"Maksud mu?"
"Ya, tidak semua dari mereka dapat melihat dan mendengar kita disaat bersaman..Intinya tidak semua bisa berkomunikasi sekaligus. Terkadang mereka hanya bisa melihat kita, tapi tidak bisa mendengarkan perkataan kita. Terkadang mereka bisa mendengar kita, tapi tidak bisa melihat kita.
"Oooh.. begitu" Aku akhirnya paham bahwa tidak semua anak indigo memiliki kemampuan yang sama.
"Apakah kita akan berada disini sampai matahari muncul?Lalu kemana kita akan bersembunyi ketika matahari muncul?"Tanya berikut nya.
" Bersembunyi?Untuk apa bersembunyi?Aahha.. aku paham! Kau pasti mengira setan dan hantu hanya bisa keluar malam hari ya?Ne.. ne.. ne! Kau salah. kita bisa keluyuran sepanjang hari. Ayo lah, kita ini setan... bukan vampire!" Ejek Gunawan. Kemudian dia bangkit, mengikuti istrinya yang mengantarkan selingkuhannya ke gerbang depan.
Akupun ikut berdiri ketika melihat Gunawan berdiri dan mengikuti istrinya. "Apa kau tidak ada kerjaan lain selain mengikuti istri mu!" Seru ku mulai malas mengikuti Gunawan kesana kemari.
"Kalau kau bosan! Kau boleh pergi!" Ucap dengan nada kesal.
"Huft! Bukan begitu, bukan kan lebih baik kalau kita pergi mencari anak Indigo yang bisa melihat sekaligus mendengar suara kita. Dari pada kau dan aku menghabiskan waktu tidak jelas mengikuti wanita pembunuh ini." Bujuk ku padanya
Gunawan melihat ke arah ku, lalu dia memutarkan badannya menjauhi sang istri."Kau benar! Ayo kita pergi keluar dan mencari anak indigo yang dapat membantu ku."
Aku dan Gunawan pun meninggalkan rumah besar nan cantik itu. Ditambah lagi dengan sosok patung pria dengan tatapan arrogant nya di taman rumah itu.
****
...Hai.. Hai.. Hai.. berjumpa lagi dengan Kalung Senja....
...Kali ini otor akan mencoba sisi sisi berani otor untuk menulis cerita horor....
...apabila ada diantara kamu anak indigo, mohon jangan protes dengan semua hal yang otor tulis namun tidak sesuai dengan kenyataan yang kamu ketahui. Percayalah, tempat dan waktu kejadian ini hanya settingan belaka berdasarkan alam khayal otor....
jangan lupa untuk like, komen dan vote novel otor yang ini ya...
see you... 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
dari alesya mampir kesini
2022-03-19
0
Siti Saadah Khodijah
hadir dan menyimak
2022-03-12
1
chesteers
apa ngak takut,, membayangkan nya jak dh geriiii
2022-02-20
3