Diego masuk ke ruangannya dan dilihatnya hantu wanita itu sedang berjongkok di samping mejanya.
"Syukurlah kau sudah datang tuan. Aku kira aku akan selamanya menunggu mu disini!" Ujarnya sambil merenggangkan otot-otot punggung nya.
Terkadang dalam hati Diego selalu bertanya apa yang sebenarnya dirasakan oleh makhluk-makhluk ini. Mereka terkadang juga berteriak kalau Kenzo memukulnya atau melempar mereka.
Seperti hantu wanita yang mencoba mengganggu semalam. Kini ia berdiri sambil merenggangkan otot-otot nya, apa dia pikir dia masih memiliki otot? Entah lah.
Setelah si hantu berdiri dia segera kabur dari pandangan Diego.
"Huft aku sungguh sial bertemu dengan nya." Sungutnya sambil menendang udara di hadapannya.
"heei... heeii.. martin.. martiin... martiiiin!!!!" Seru si setan botak ketika melihat hantu wanita yang terlihat sangat kesal itu.
"Kau kenal dia?" tanya ku pada si setan botak.
"Tentu saja.. Dia juga teman ku. " Si setan botak segera menghampiri hantu perempuan itu.
"Hei!! Aku memanggil mu! Kenapa kau tidak menjawab ku!!" Gerutu si setan botak.
"Nama ku M-A-R-T-I-N-A, martina!! Bukan Martin! Jawab si hantu perempuan sambil mengeja nama nya.
" Alah cuma kurang A saja kau marah. Lagian biasanya aku juga memanggil mu Martin tapi kau tidak pernah keberatan!" Sanggah Si setan Botak.
"Siapa dia?" Tanya si hantu wanita, melihat ke arah ku.
"aa.. iya. Aku lupa mengenalkan kalian."
"Martin, kenalkan ini teman baru ku. Panggil saja namanya Hanjo. Hanjo ini kenalkan teman agak lama ku nama nya Martina alias Martin." Ucap si setan botak sambil bercanda.
"Kau baru mati?" Tanya Martina tanpa filter.
"Entah lah aku tidak ingat apapun." Ucap ku. Karena memang fakta nya demikian. Aku tidak ingat apapun.
"Martin kenapa kau terlihat kesal?" Tanya si setan botak karena ingat raut wajah si hantu wanita yang suram pagi ini.
"Cerita nya panjang. Bagaimana kalau kita cerita sambil duduk-duduk di dahan pohon besar itu." Ajak Martina yang notabene sudah lama jadi hantu.
"Bisakah kita duduk di bangku taman itu saja?" Ajak ku pada kedua hantu itu.
"Ups! Maaf aku lupa kau baru jadi hantu." Jawab Martina. "Kalau begitu ayo kita duduk disana saja."
Kami pun berjalan menuju bangku taman yang tak jauh dari gedung tempat Martina baru saja keluar.
"Jadi apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya si setan botak bersemangat.
"Nasib ku sial sekali semalam." Si hantu wanita menekuk wajah nya.
"Aku saran kan kalian berdua jangan coba-coba masuk ke gedung itu." Tunjuk nya pada sebuah gedung besar di hadapan kami.
"Kenapa?" Tanya ku kepo.
"Di gedung itu, tepatnya lantai 12 ada seorang pria yang sangat mengerikan." Ujarnya sambil bergidik. Kilas kejadian semalam masih bersliweran diingatannya.
"Apa disana ada setan beneran? Maksud ku apa disana ada arwah penasaran yang mengisap energy arwah lemah seperti kita?" Si setan botak mulai takut karena rumor-rumor arwah penasaran yang mengisap energy arwah yang lebih lemah cukup santer terdengar beberapa waktu belakang ini.
"Apakah ada arwah yang demikian? tanya ku ikut takut secara diantara kami bertiga arwah ku lah yang paling lemah.
" Tentu saja! Aku mendengar hantu-hantu di pasar minggu bercerita tentang itu." Seru si setan botak.
"Jadi apakah kau bertemu dengan mereka?" Tanya ku pada si hantu wanita.
"Tidak!!Yang aku temui ini lebih menakutkan!!" Ucapnya dengan nada yang menyeramkan.
"Aku bertemu dengan manusia yang bisa mendengar perkataan kita, melihat keberadaan kita dan menyentuh sosok kita." si hantu perempuan begidik ngeri.
Aneh pikir ku. Ternyata hantu juga punya rasa takut.
Aku kembali memfokuskan diri mendengar cerita si hantu perempuan.
"Tapi kita tidak bisa menyentuhnya sama sekali!! Dia lebih mengerikan dari pada arwah penasaran penghisap energy. Paling tidak dengan arwah penghisap energy kau masih bisa membunuh mereka kalau kau bisa memegang kayu dan menusuk nya tepat di dada kanan mereka. Tapi laki-laki ini, kau tidak bisa berbuat apapun! Dia bahkan bisa menghancurkan arwah mu hingga tak bersisa."
Kami bertiga menelan saliva kami yang mungkin saja sebenarnya tidak kami miliki karena kami hanya sebatas arwah. Tapi kebiasaan selama hidup sungguh sulit untuk dihilangkan walaupun sudah tak hidup lagi.
"kalau kalian sayang dengan diri kalian maka menjauh lah dari gedung itu." Saran si hantu perempuan.
Aku dan si setan botak saling berpandangan. Bukankah pria ini yang sedang kami cari. Tapi dari cerita si hantu perempuan jangan kan untuk berbicara dengan nya, takutnya hanya dengan mendekatinya saja arwah sudah keburu dikirim ke alam baka.
"Sungguh pilihan yang sulit." Gumam ku dalam hati.
###
hai.. hai.. hai..
jangan lupa untuk like dan komen serta vote ya.. biar otor makin semangat melanjutkan cerita ini untuk kalian.. 😌😌😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
apr~
pmnuubbni
2022-03-24
1
Mom Dee 🥰
weehhh martina skrg di novel yak 🤣🤣🤣
2022-02-05
0
4GDHGita
kalo ga mau di kirim ke alam baka bisa ke alam Mbah dukun aja.🤔😜
2022-01-05
2