5. Penampakan sedikit

Malam sudah menunjukkan pukul sembilan, Jonathan masih berada di bawah bersama ibunya, banyak permasalahan yang harus dibicarakan menyangkut dengan hal hal pembatalan pernikahannya dengan Lisa.

" Tidak perlu kita ke rumah mereka, Bu, biarkan begitu saja, seperti yang sudah dibuat anaknya terhadap kita " Jonathan sudah berdiri dari duduknya, matanya menatap ke lantai atas, tepatnya ke arah kamarnya yang tertutup.

" Ibu takut Lisa akan mengganggu rumah tangga mu kelak dengan alasan kau belum membatalkannya secara resmi " wajah cemas ibunya terlihat saat membayangkan apa yang terjadi kemudian hari.

" Memang siapa dia yang berani mengusik rumah tangga ku " wajah Jonathan terlihat marah.

" Ibu tentang saja, aku bukan lah tipe pria yang buta kerena cinta, aku akan menjaga istriku dengan baik, aku tahu ibu menyayanginya "

Ibu Lastri menghembuskan napas lega.

" Naiklah ke atas ! dia pasti masih canggung "

Jonathan mengangguk, melangkah pasti menuju ke kamarnya, sebelum tangannya memegang handle pintu, Jonathan memejamkan mata sejenak, menghembuskan napas pelan lalu memutar gagang pintu.

" Belum tidur, Rai " sapa Bang Jo dengan senyuman tipis setelah sudah berada didalam kamar.

" Menunggu Abang " jawabnya jujur

" Kenapa ? mau dibacakan dongeng ? Abang tidak tahu kalau kamu masih memerlukan cerita penghantar tidur " Jonathan mencoba melucu.

Raisa cuma bisa nyengir.

" Bang, aku tidur dimana ? " tanyanya polos.

Jonathan hanya bisa menelan salivanya, penjelasannya yang tadi sore, panjang dan lebar, dianggap angin lalu kah oleh Raisa ? atau Raisa yang tidak faham.

" Rai....kamu kan sekarang sudah jadi istri Abang, jadi....dimana Abang tidur dan tinggal nantinya, kamu ikut Abang, tadi sore Abang bilang kalau belum akan melakukan, bukan berarti kita tidak tidur dalam satu ranjang, kamu mengerti, Rai ? "

Jonathan menatap Raisa yang terus mengedip ngedipkan matanya, entah faham entah tidak, status dadakan ini membuat syaraf syaraf yang saling menghubungkan di otak kecil Raisa, sedikit memerlukan waktu untuk nyambung.

" Um, baiklah " mengambil posisi tidur di salah satu sisi, lalu mulai membaringkan badannya dengan memunggungi Jonathan.

Jonathan hanya melongo menatap punggung Raisa, lampu kamar belum dimatikan, karena Jonathan tidak tahu apakah Raisa biasa tidur dengan lampu menyala atau tanpa cahaya.

Jonathan tidur biasa miring menghadap ke kanan, kalau dia berpindah tidur di sisi sebelah kanan pasti dia akan terus memunggungi Raisa, sekarang posisinya berada di sebelah kiri, jadi Jonathan terus melihat punggung istrinya, sangat tidak nyaman, untuk telentang, Jonathan tidak terbiasa.

" Bang "

" Ya "

" Abang biasa tidur dengan lampu menyala ? " tanyanya pelan.

" kamu ? "

Raisa diam, terlihat sangat ragu untuk menjawab.

" Abang ngikutin kamu saja, terang ok, gelap lebih baik lagi " jawaban Jonathan tersirat makna yang bisa Raisa tangkap.

Raisa membalikkan punggungnya, sekarang keduanya saling berhadapan.

" Aku terbiasa dengan gelap kalau tidur, kalau ada cahaya, sering terbangun, jadi tidak nyenyak " jawab nya sedikit manja.

Melihat wajah polos Raisa, suara khasnya yang tanpa ditutupinya biar terlihat tegar, ada yang berdesir dalam diri Jonathan.

Ekor mata Jonathan dengan tidak sengaja menatap salah satu kancing piyama tidur yang di pakai Raisa saat ini tidak terpasang atau terlewat satu , dan sialnya tepat di dada Raisa. dan tentu saja terlihat sedikit gundukan daging tanpa tulang yang sangat menggoda.

Shit

Jonathan memaki matanya yang terkutuk telah melihat salah satu bagian tubuh Raisa yang sangat pribadi, cepat Jonathan mematikan lampu.

dadanya berdegup kencang, apakah karena Raisa sudah sah menjadi istrinya jadi reaksi tubuhnya seperti itu ? lantas segala ucapannya sore tadi itu apa ? tidak bisa melakukannya karena menganggapnya adik ?munafik ? semua lelaki sama saja, sangat bisa melakukannya tanpa melibatkan perasaan.

Dalam kegelapan, Jonathan menghembuskan napasnya kasar.

Raisa berbaring menghadap kearahnya, tidak lagi memunggunginya seperti tadi.

" Rai, kamu sudah tidur ? " Jonathan berharap Raisa menjawab belum, karena Jonathan sama sekali tidak mengantuk, di kepalanya terus tergambar dada Raisa yang terlihat sedikit tadi, andaikan ia bercerita tentang apa saja pada Raisa, Jonathan berharap bayangan dada Raisa akan menghilang, bukan seperti sekarang ini.

Tidak ada jawaban dari Raisa, yang terdengar justru suara napas Raisa yang teratur menandakan jika ia sudah tertidur nyenyak.

Jonathan berbaring dengan gelisah, bayangan Monalisa saat ini sudah bergantian dengan penampakan sesaat yang membuat daerahnya berdesir, apa lagi saat ini ia sangat membenci wanita itu sampai ke tulang sum sum, yang ada justru keinginan tubuhnya yang siap meledak, wanita yang menyebabkannya justru tidur dengan nyenyak.

Sangat menyiksa Jonathan, sesuatu yang sudah halal, dekat tapi sulit digapai karena ucapannya sendiri.

Hingga larut malam Jonathan, baru bisa memejamkan matanya.

Mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi membangunkan Jonathan yang baru saja terlelap.

Lampu kamar sengaja tidak di hidupkan oleh Raisa, ia hanya mengandalkan penerangan dari cahaya ponsel yang di hidupkannya, sepertinya ia takut membangunkan Jonathan jika ia menghidupkan lampu.

Jonathan yang sudah terbangun terus menatap gerak gerik Raisa, mata tercelanya menatap kancing kemeja yang tidak terkancing tadi malam, ada sedikit kecewa di sudut hati Jonathan kala mengetahui piyama itu tertutup dengan sempurna, termasuk kancingnya juga terpasang dengan lengkap.

Menggulung semua rambutnya tinggi membuat sempol asal, memperlihatkan lehernya yang putih lalu melangkah keluar kamar.

Begitu Raisa sudah meninggalkan kamar, Jonathan duduk dan menatap sekilas kamarnya, berjalan lesu menekan tombol saklar.

Masuk ke dalam kamar mandi, masih tercium aroma sabun mandi yang baru di pakai Raisa.

Aarrgghhh....aku bisa gila kalau terus menerus seperti ini, baru satu malam saja aku sudah tidak bisa tidur, bagaimana dengan malam malam selanjutnya ?

kenapa kau bisa semenarik begini, Rai, apakah dari dulu kau memang sudah menarik ? pantas saja Ken sangat senang ngobrol dengan mu .

Teringat akan adiknya, Jonathan menjadi kuatir, ia takut Kendra menyukai Raisa, dan jika pulang nanti yang di dapatinya Raisa yang sudah menjadi istrinya bagaimana ?

Semoga kau menganggap Raisa sebagai adik mu , Ken, agar aku tidak merasa bersalah karena sudah menjadikannya sebagai isteri ku.

Segera Jonathan keluar dari kamar mandi, saat yang sama Raisa masuk dengan secangkir kopi yang masih panas, uapnya yang masih mengepul dan aroma kopi yang menguar memenuhi seisi kamar, menyebabkan syaraf syaraf yang menegang menjadi rileks kembali.

" Selamat pagi, Bang ? kopi buat abang, biar semangat " sapanya dengan ceria, Raisa yang di kenalnya sudah kembali.

Jonathan hanya bisa tersenyum, menerima kopi yang masih dalam kondisi disodorkan dihadapannya.

" Heemm, nikmat, seperti biasa, terimakasih " Jonathan berusaha bersikap normal seperti sebelum ia menikahi Raisa, padahal ia ingin mengatakan terimakasih istriku, tetapi takut mengejutkan Raisa.

Mengambil bajunya di dalam lemari, Raisa berjalan ke kamar mandi, membayangkan Raisa membuka bajunya, dada Jonathan kembali berdesir.

Gawat, desis bibirnya pelan.

Jonathan segera keluar dari kamar meninggalkan Raisa yang masih berada di dalam kamar mandi.

*

*

*

🌾🌾🌾🌾🌾

Terpopuler

Comments

rahayu puji

rahayu puji

culunnya penyesuaian status mereka/Sweat/

2024-02-20

0

Lheea Amelia

Lheea Amelia

😊😊😊😊😊

2022-01-07

0

Erni Suhandi

Erni Suhandi

kleyengan ya bang cinta setelah pernikahan lebih indah dan mendebarkan ya bang jo

2021-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pengenalan tokoh
2 2. Rahasia
3 3. Maafkan aku Ken
4 4. Mungkin baru saat itu
5 5. Penampakan sedikit
6 6. Mengatur Siasat
7 7. Kepulangan Ken
8 8. Ini yang terbaik
9 9.Boleh Abang masuk ke dalam hatimu ?
10 10. Gak ngajak ngajak.
11 11. Gitu saja marah.
12 12. Jo nakal padamu ?
13 13.Aku tidak akan melepaskan mu
14 14. Terkuaknya kebohongan.
15 15. Beri aku waktu
16 16. Kau mau jadi bujang lapuk ?
17 17. Yang mana tulang rusukku
18 18. Lengkap sudah penderitaan ku
19 19.Pria pemaksa
20 20. Menyiksa Niken
21 21. Kau harus bertanggung jawab
22 22. Jadi kau mau dipanggil apa.
23 23.Asal jangan keterusan
24 24. Hukuman untuk Jo
25 25. Masih banyak yang harus kita lakukan
26 26. Rasa yang masih ada.
27 27. Bekerjasamalah dengan Ayahmu
28 28. Bertemu Lisa
29 29. Menangislah Nak !
30 30. Aku berani menjamin
31 31.Bisa saling jatuh cinta
32 32. Apakah cinta masih perlu ?
33 33. Terbakar sendiri.
34 34.Taruhan
35 35.Menyakiti diri sendiri
36 36. Kebohongan
37 37. Rasa yang belum tumbuh.
38 38.Keanehan Jonathan
39 39. Bang Jo kemana sih ?
40 40. Kami merindukan mu Bang
41 41. Rencana
42 42. Melewati rasa sakit sendirian
43 43. Aku tidak akan pernah menceraikan mu
44 44. Keputusan
45 45. Memulai dari awal
46 46. Jangan di bahas
47 47. Masih belum hadir
48 48. Memeriksakan diri diam diam
49 49. Hadiah istimewa
50 50 . Berita Bahagia
51 51. Kelahiran si Kembar
52 52. Adegan film dewasa
53 53. Makanlah cantiknya itu
54 54.CLBK
55 55. Membawa KTP
56 56. Gara gara Sovenir
57 57. Mantan terindah.
58 58. Saling membantu dalam kebohongan
59 59. Dia anak kecil
60 60. Kebobolan ( End )
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Pengenalan tokoh
2
2. Rahasia
3
3. Maafkan aku Ken
4
4. Mungkin baru saat itu
5
5. Penampakan sedikit
6
6. Mengatur Siasat
7
7. Kepulangan Ken
8
8. Ini yang terbaik
9
9.Boleh Abang masuk ke dalam hatimu ?
10
10. Gak ngajak ngajak.
11
11. Gitu saja marah.
12
12. Jo nakal padamu ?
13
13.Aku tidak akan melepaskan mu
14
14. Terkuaknya kebohongan.
15
15. Beri aku waktu
16
16. Kau mau jadi bujang lapuk ?
17
17. Yang mana tulang rusukku
18
18. Lengkap sudah penderitaan ku
19
19.Pria pemaksa
20
20. Menyiksa Niken
21
21. Kau harus bertanggung jawab
22
22. Jadi kau mau dipanggil apa.
23
23.Asal jangan keterusan
24
24. Hukuman untuk Jo
25
25. Masih banyak yang harus kita lakukan
26
26. Rasa yang masih ada.
27
27. Bekerjasamalah dengan Ayahmu
28
28. Bertemu Lisa
29
29. Menangislah Nak !
30
30. Aku berani menjamin
31
31.Bisa saling jatuh cinta
32
32. Apakah cinta masih perlu ?
33
33. Terbakar sendiri.
34
34.Taruhan
35
35.Menyakiti diri sendiri
36
36. Kebohongan
37
37. Rasa yang belum tumbuh.
38
38.Keanehan Jonathan
39
39. Bang Jo kemana sih ?
40
40. Kami merindukan mu Bang
41
41. Rencana
42
42. Melewati rasa sakit sendirian
43
43. Aku tidak akan pernah menceraikan mu
44
44. Keputusan
45
45. Memulai dari awal
46
46. Jangan di bahas
47
47. Masih belum hadir
48
48. Memeriksakan diri diam diam
49
49. Hadiah istimewa
50
50 . Berita Bahagia
51
51. Kelahiran si Kembar
52
52. Adegan film dewasa
53
53. Makanlah cantiknya itu
54
54.CLBK
55
55. Membawa KTP
56
56. Gara gara Sovenir
57
57. Mantan terindah.
58
58. Saling membantu dalam kebohongan
59
59. Dia anak kecil
60
60. Kebobolan ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!