Bagian 5. Ancam Vita

"Kayaknya harus berangkat sekarang deh ntar gue telat buat menjemput Tania." Ia mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya.

"Gue capek banget sumpah antar jemput kayak tukang ojek aja ke rumah Tania. Kalau bukan masalah taruhan gue nggak mau dan ogah banget." Aroma parfum Mario tercium begitu pekat sekali di baju seragam sekolahnya.

"Mah, pah aku berangkat dulu ya." Sebelum berangkat ia berpamitan terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya bersalaman. Ini adalah sesuatu hal yang langka yang membuat kedua orang tuanya tercengang dengan sifat atau sikap dari Mario yang selama ini tidak pernah ia lakukan sebagai seorang anak.

"Tumben banget kamu salaman sama papah dan mamah."

"Nggak papa kok mah, pah ternyata pabrikan sama kedua orangtua itu bisa bikin kita lega ketika kita berangkat dan ke sekolah. Ya udah kalau gitu aku berangkat dulu ya assalamua'laikum." Mereka mengantarkan Mario ke depan dan melambaikan tangan seperti orang tua yang ada di adegankan di dalam sinetron.

"Papah nggak nyangka ternyata Mario bisa juga sopan santun kayak gini semoga seterusnya ya mah."

"Iya pah semoga anak kita bisa selalu jadi anak yang sopan santun." Raut mama yang bahagia sekali ketika Mario udah mulai berubah sedikit demi sedikit tanpa ada paksaan sama sekali.

---

Tania merasa panik dan sesekali ia mengintip ke arah jendela ya takut sekali kalau misalkan Mario menjemputnya karena dalam lubuk hati yang paling dalam lagi pengen berangkat sama papa dianterin pakai motor bututnya. Ternyata dugaannya benar Mario pun datang yang bertengger disambut hangat oleh mama yang menyapu halaman di depan rumah karena ranting ranting dan dedaunan yang kering sudah turun dari pohonnya. Mario mengapa mama dengan mengucapkan salam dan mamaku menyambut dengan hangat menyuruhnya untuk duduk di dalam rumah seperti biasa.

Tak ada kecanggungan lagi di antara mereka berdua karena ini udah ketiga kalinya mereka berangkat bareng ke sekolah walaupun masih ada canggung sedikit tapi masih wajar daripada pertama kali ketemu lebih dekat dan pertama kali berangkat bareng ke sekolah atau pulang bareng. Sampai detik ini Tania tidak menyangka bisa berangkat bareng dengan Mario karena seperti yang ia tahu selalu dan selalu itu adalah sosok yang arogan yang menempel di pikirannya. Ya walaupun Tania tahu setiap manusia bisa berubah kapanpun dan dimanapun jika ia menghendaki tapi rasanya dangkal sekali untuk Mario berubah.

"Makasih banyak ya udah anterin untuk kesekian kalinya bareng ke sekolah."

"Ya sama-sama nanti boleh kan kita belajar bareng seperti apa yang nggak pernah nanyain ke lo itu?"

"Iya boleh kok." Tania melangkah lebih dulu menuju ke arah kelas. Walaupun mereka sudah mulai mendekat tapi dia tetap menjaga jarak kepada Mario agar tidak salah paham bagi orang-orang yang melihatnya.

Sorot mata Vita mengarah ke arah Tania. Rupanya dari tadi ia memperhatikan Mario mengobrol dengannya bahkan berangkat bareng padahal tidak ada urusan sama sekali karena mereka udah tidak ada hubungan sama tapi tetap saja tidak enak hati kepada Vita yang merupakan mantan Mario.

"Lo bareng sama Mario ya?"

"Iya dia jemput gue."

Dan ia pun mengambil sapu yang ada di pojokan karena hari ini ya kena giliran piket di kelas.

5 menit sebelum mata pelajaran akan dimulai tiba-tiba kita menunggu sikut Tania dengan cepat. Iya menggerutu mengatakan sesuatu kepada Tania kalau misalkan tani yang masih dekat dekat dengan Mario maka ia tak segan-segan untuk melakukan sesuatu hal yang jauh lebih ekstrem. Kami hanya bisa diam saja sedangkan Sekar mengepal kedua tangannya gemas dengan sikap Tania yang hanya diam. Ia tahu diam itu adalah emas namun apabila diam saja tak ada perlawanan sama sekali maka dari itu Tania akan terus di-bully dan injak-injak harga dirinya. "Seharusnya lo lawan dia ngapain lo diem aja!"

"Ini masih pagi nggak seharusnya kita bikin onar di sekolah atau di kelas."

-----

Ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan sesuatu kepada Tania, sebelum Tania ke kantin bersama Sekar dan Giska. "Gue boleh ngomong sebentar sama Tania empat mata doang?" Ucapnya seperti itu memberikan kode agar mereka berdua pergi dan meninggalkan dirinya dan Tania.

Mereka berdua pun mengangguk suruhan dari Vita.

Vita sengaja mengajak Tania untuk bertemu ia ingin menyampaikan sesuatu kepada Tania tapi hanya empat mata saja ia tak ingin siapapun mendengarnya terlepas itu adalah kedua sahabat Tania sendiri. "Nggak usah deket-deket ya sama Mario, dia tuh nggak suka sama lo jadi lo jangan sok kegatelan sama dia!"

"Gue nggak deket kok sama dia, dia aja yang deketin sama gue!" Vita hanya bisa tersenyum dengan jawaban cewek cupu yang menurutnya tidak selevel dengannya.

"Awas aja ya kalau misalkan lo deket-deket sama dia, gue bakalan bikin hidup lo enggak tenang lihat aja entar."

"Vita ngapain ya ngobrol sama Tania?" Tak sengaja Juan melihat Vita dan Tania sedang mengobrol ia pun semakin mendekat dan mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Kayaknya ada yang gak beres deh sama Vita!" Dia membiarkan Vita dan Tania mengobrol sampai salah satu diantara mereka pergi.

Juan pun menghampiri dan langsung saja menanyakan kepada Tania. "Kalian tadi ngobrol apa?" Pertanyaan itu langsung to the point kepada Tania.

"Gak ngobrolin apa-apa kok? Ya udah kalau gitu gue ke kantin dulu ya."

"Oh ya udah."

Tania pun ke kantin meninggalkan Juan yang menanyakan apa yang ia lihat. "Kalau butuh apa-apa lo tinggal bilang aja ya ngomong sama gue, gue siap bantu!" Ucapnya yang membuatnya diam ia hanya bisa mengangguk sambil tersenyum.

***

Tania pun duduk diantara Sekar dan Giska.

"Gue tadi enggak sengaja melihat Tania sama Vita ngobrol berdua. Kira-kira mereka ngobrolin apa ya?"

"Emang lo nggak dengar mereka ngobrolin apa?" Tanya Mario kepada Juan. Dan jawaban hanya bisa menggeleng dengan pertanyaan Mario. Mereka bertiga hanya bisa melihat dari kejauhan antara Tania, Sekar dan Giska sedang asyik mengobrol, obrolan mereka sama sekali tak terdengar karena cukup ramai di kantin.

"Kalau aja dia ngebatalin atau ngerecokin rencana gue, gue nggak segan-segan buat bikin perhitungan sama dia!"

Sekar dan Giska hanya bisa saling tatap satu sama lain melihat Tania yang hanya diam saja dari tadi. "Lo kenapa sih kok tiba-tiba kayak diem gitu emang si Vita ngomong apa aja sama lo?"

"Cerita aja sama kita walaupun kita cupu kita bisa kok melawan harga diri kita kalau diinjak-injak!"

"Enggak kok dia ngomong kalau misalkan jangan deket-deket sama Mario. Soalnya atau kenapa dia marah-marah kayak gitu mungkin ini masih cinta kali sama dia. Gue kan baik karena Maria juga baik sama ini sama gue beberapa hari sih maksudnya!" Ralatnya dengan cepat.

"Makanya lo jangan terlalu dekat dekat sama Mario gue tahu sih maksudnya baik buat berteman sama siapa aja tapi kan pikiran orang beda-beda nggak bisa kita sama-sama fikiran kita yang pengen berteman sama siapapun." Nasihat Sekar kepada Tania. Ia pun hanya mengangguk nasehat sahabatnya itu.

"Lihat aja penampilan gue sekeren ini dibandingin diajarin sama Tania yang begitu ya beda jauh lah." Dengan percaya dirinya Vita mengatakan kalau misalkan Tania jauh dibawah standar penampilannya.

Episodes
1 Bagian 1. Awal Taruhan
2 Bagian 2. Pulang Bareng Mario
3 Bagian 3. Berangkat Bareng Hari Ini
4 Bagian 4. Vita Tak Terima
5 Bagian 5. Ancam Vita
6 Bagian 6. Tukar Nomor HP
7 Bagian 7. Tugas Bareng
8 Bagian 8. Tumpahan Sengaja
9 Bagian 9. Nilai Bagus Lagi
10 Bagian 10. Bohong & Menghindar
11 Bagian 11. Berbohong
12 Bagian 12. Pertemuan Giska & Juan
13 Bagian 13. Kado Ulang Tahun
14 Bagian 14. Keceplosan
15 Bagian 15. Lagi?
16 Bagian 16. Hampir Saja Vita
17 Bagian 17. Sebentar Lagi Ulang Tahun
18 Bagian 18. Tunggu Dulu
19 Bagian 19. Isi Hati Tania
20 Bagian 20. Hadiah Untuk Vita
21 Bagian 21. Terjadi Insiden
22 Bagian 22. Usai Pulang Ulang Tahun
23 Bagian 23. Dicuekin
24 Bagian 24. Tentang Kepedulian
25 Bagian 25. Marah Banget
26 Bagian 26. Membuat Nasi Goreng
27 Bagian 27. Tantangan & Bukti
28 Bagian 28. Bunga Siapa?
29 Bagian 29. Cemburukah?
30 Bagian 30. Ke Rumah Mario
31 Bagian 31. Restu sang Adik
32 Bagian 32. Mario Bingung
33 Bagian 33. Di Kunci
34 Bagian 34. Tania Ketakutan
35 Bagian 35. Di tampar Vita
36 Bagian 36. Tania Sakit
37 Bagian 37. Lebih Dekat Dengan Mario
38 Bagian 38. Ngerjain Tugas Di Rumah Tania
39 Bagian 39. Giska & Juan
40 Bagian 40. Saling Lirik
41 Bagian 41. Tahu Rahasia
42 Bagian 42. Pertemuan Bagus & Vita
43 Bagian 43. Bagaimana Cara?
44 Bagian 44. Tania Marah & Kecewa
45 Bagian 45. Mario Nembak Tania
46 Bagian 46. Gosip
47 Bagian 47. Pasar Malam
48 Bagian 48. Mengatakan Cinta
49 Bagian 49. Pacaran Juga?
50 Bagian 50. Resmi Pacaran
51 Bagian 51. Iri
52 Bagian 52. Berubah?
53 Bagian 53. Merubah penampilan
54 Bagian 54. Giska Berubah Cantik
55 Bagian 55. Pedekate
56 Bagian 56. Masih Malu-malu
57 Bagian 57. Bareng
58 Bagian 58. Hem
59 Bagian 59. Ke Gap
60 Bagian 60. Introgasi
61 Bagian 61. Tania Sadar Diri
62 Bagian 62. Minta Maaf
63 Bagian 63. Cerita
64 Bagian 64. Masih
65 Bagian 65. Masa Yang Lalu
66 Bagian 66. Kemauan Yang Mau
67 Bagian 67. Make Over
68 Bagian 68. Di Sekolah Berbeda
69 Bagian 69. Ngajakin Balikan
70 Bagian 70. Vita Ngamuk
71 Bagian 71. Salah Tafsir
72 Bagian 72. Tak Disangka
73 Bagian 73. Mario Menyebalkan
74 Bagian 74. Tes Pertama Gagal
75 Bagian 75. Berhasil Rencana Kedua
76 Bagian 76. Mario Mendekat Lagi Ke Tania
77 Bagian 77. Mario Mengatakan
78 Bagian 78. Tania Galau
79 Bagian 79. Bahagia
80 Bagian 80. Vita dan Bagus Bekerja Sama
81 Bagian 81. Berpisah
82 Bagian 82. Memohon
83 Bagian 83. Ingin Nikah?
84 Bagian 84. Sukses Bareng
85 Bagian 85. Mario Panik
86 Bagian 86. Tania Di Mana
87 Bagian 87. Bertemu Dimas
88 Bagian 88. Bahagia
89 Bagian 89. Curhatan Hati
90 Bagian 90. Melamar Pekerjaan
91 Bagian 91. Panggilan Seseorang
92 Bagian 92. Mengajak Ke Rumah
93 Bagian 93. Aduh.
94 Bagian 94. Jodoh?
95 Bagian 95. Menawarkan Tania Bekerja Sama
96 Bagian 96. Hai, Mantan!
97 Bagian 97. Bikin Kacau
98 Bagian 98. Canggung
99 Bagian 99. Diberikan Hadiah
100 Bagian 100. Marah-marah Gak Jelas
101 Bagian 101. Tania Sakit Dijenguk Seseorang
102 Bagian 102. Gagal Fokus
103 Bagian 103. Puncak Putus
104 Bagian 104. Healing Time
105 Bagian 105. Canggung Sekali
106 Bagian 106. Rencana Mendadak Leo
107 Bagian 107. Istimewa
108 Bagian 108. Mario Memohon Kembali
109 Bagian 109. Mempersiapkan Semuanya
110 Bagian 110. Sandiwara
111 Bagian 111. Mulai Jatuh Cinta?
112 Bagian 112. Berhenti Bekerja
113 Bagian 113. Balikan?
114 Bagian 114. Tamat
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bagian 1. Awal Taruhan
2
Bagian 2. Pulang Bareng Mario
3
Bagian 3. Berangkat Bareng Hari Ini
4
Bagian 4. Vita Tak Terima
5
Bagian 5. Ancam Vita
6
Bagian 6. Tukar Nomor HP
7
Bagian 7. Tugas Bareng
8
Bagian 8. Tumpahan Sengaja
9
Bagian 9. Nilai Bagus Lagi
10
Bagian 10. Bohong & Menghindar
11
Bagian 11. Berbohong
12
Bagian 12. Pertemuan Giska & Juan
13
Bagian 13. Kado Ulang Tahun
14
Bagian 14. Keceplosan
15
Bagian 15. Lagi?
16
Bagian 16. Hampir Saja Vita
17
Bagian 17. Sebentar Lagi Ulang Tahun
18
Bagian 18. Tunggu Dulu
19
Bagian 19. Isi Hati Tania
20
Bagian 20. Hadiah Untuk Vita
21
Bagian 21. Terjadi Insiden
22
Bagian 22. Usai Pulang Ulang Tahun
23
Bagian 23. Dicuekin
24
Bagian 24. Tentang Kepedulian
25
Bagian 25. Marah Banget
26
Bagian 26. Membuat Nasi Goreng
27
Bagian 27. Tantangan & Bukti
28
Bagian 28. Bunga Siapa?
29
Bagian 29. Cemburukah?
30
Bagian 30. Ke Rumah Mario
31
Bagian 31. Restu sang Adik
32
Bagian 32. Mario Bingung
33
Bagian 33. Di Kunci
34
Bagian 34. Tania Ketakutan
35
Bagian 35. Di tampar Vita
36
Bagian 36. Tania Sakit
37
Bagian 37. Lebih Dekat Dengan Mario
38
Bagian 38. Ngerjain Tugas Di Rumah Tania
39
Bagian 39. Giska & Juan
40
Bagian 40. Saling Lirik
41
Bagian 41. Tahu Rahasia
42
Bagian 42. Pertemuan Bagus & Vita
43
Bagian 43. Bagaimana Cara?
44
Bagian 44. Tania Marah & Kecewa
45
Bagian 45. Mario Nembak Tania
46
Bagian 46. Gosip
47
Bagian 47. Pasar Malam
48
Bagian 48. Mengatakan Cinta
49
Bagian 49. Pacaran Juga?
50
Bagian 50. Resmi Pacaran
51
Bagian 51. Iri
52
Bagian 52. Berubah?
53
Bagian 53. Merubah penampilan
54
Bagian 54. Giska Berubah Cantik
55
Bagian 55. Pedekate
56
Bagian 56. Masih Malu-malu
57
Bagian 57. Bareng
58
Bagian 58. Hem
59
Bagian 59. Ke Gap
60
Bagian 60. Introgasi
61
Bagian 61. Tania Sadar Diri
62
Bagian 62. Minta Maaf
63
Bagian 63. Cerita
64
Bagian 64. Masih
65
Bagian 65. Masa Yang Lalu
66
Bagian 66. Kemauan Yang Mau
67
Bagian 67. Make Over
68
Bagian 68. Di Sekolah Berbeda
69
Bagian 69. Ngajakin Balikan
70
Bagian 70. Vita Ngamuk
71
Bagian 71. Salah Tafsir
72
Bagian 72. Tak Disangka
73
Bagian 73. Mario Menyebalkan
74
Bagian 74. Tes Pertama Gagal
75
Bagian 75. Berhasil Rencana Kedua
76
Bagian 76. Mario Mendekat Lagi Ke Tania
77
Bagian 77. Mario Mengatakan
78
Bagian 78. Tania Galau
79
Bagian 79. Bahagia
80
Bagian 80. Vita dan Bagus Bekerja Sama
81
Bagian 81. Berpisah
82
Bagian 82. Memohon
83
Bagian 83. Ingin Nikah?
84
Bagian 84. Sukses Bareng
85
Bagian 85. Mario Panik
86
Bagian 86. Tania Di Mana
87
Bagian 87. Bertemu Dimas
88
Bagian 88. Bahagia
89
Bagian 89. Curhatan Hati
90
Bagian 90. Melamar Pekerjaan
91
Bagian 91. Panggilan Seseorang
92
Bagian 92. Mengajak Ke Rumah
93
Bagian 93. Aduh.
94
Bagian 94. Jodoh?
95
Bagian 95. Menawarkan Tania Bekerja Sama
96
Bagian 96. Hai, Mantan!
97
Bagian 97. Bikin Kacau
98
Bagian 98. Canggung
99
Bagian 99. Diberikan Hadiah
100
Bagian 100. Marah-marah Gak Jelas
101
Bagian 101. Tania Sakit Dijenguk Seseorang
102
Bagian 102. Gagal Fokus
103
Bagian 103. Puncak Putus
104
Bagian 104. Healing Time
105
Bagian 105. Canggung Sekali
106
Bagian 106. Rencana Mendadak Leo
107
Bagian 107. Istimewa
108
Bagian 108. Mario Memohon Kembali
109
Bagian 109. Mempersiapkan Semuanya
110
Bagian 110. Sandiwara
111
Bagian 111. Mulai Jatuh Cinta?
112
Bagian 112. Berhenti Bekerja
113
Bagian 113. Balikan?
114
Bagian 114. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!