Bagian 2. Pulang Bareng Mario

Mario pun langsung saja mengejar Tania di depan pintu gerbang. Tania terkejut sekali dengan kehadiran Mario ketua geng yang selama ini sangat populer di sekolah. "Lo pulang ya? Mau bareng enggak sama gue soalnya kebetulan motor gue nggak ada tumpangan?" Ia begitu grogi sekali ketika mengajak Tania padahal biasa saja. 

"Maksud lo apa sih gue nggak ngerti sama sekali? Nggak salah nih ngajakin pulang bareng? Sepertinya lo salah orang gue duluan ya." Sahutnya yang menggeleng kepala seakan-akan Mario sedang bercanda. Tapi Mario tidak menyerah begitu saja ia pun mengajar Tania agar targetnya kali ini mengikuti kemauannya.

"Enggak kok gue gak bercanda gue serius, takut lo balik sama gue!" Dia menaikkan alisnya sedikit naik ke atas karena tak ada maksud apa-apa dan Tania pun mungkin menganggap itu adalah hal biasa dan karena bisa saja Mario berubah menjadi orang yang baik itulah pikiran saat ini di benak Tania.

"Ya udah deh gue mau pulang sama lo, tapi pas udah sampai langsung aja ya pulang." Dengan berpikir singkat Tania pun mengiyakan ajakan pulang bareng dengan Mario.

Mario pun senang sekali ketika mendengar sahutan dari Tania ya ini adalah awal untuk membuktikan kalau misalkan cewek cupu seperti Tania bisa dikelabui dan ia akan menang dari taruhan bersamanya. "Kayak gue dipikirnya gue nggak bisa apa untuk dapetin cewek cupu kayak gini gue bisa lah gue mah apapun bisa." Batinnya seperti itu. 

Hampir kaum hawa yang ada di sekolahan pertemuan dengan cowok ganteng di sekolah mereka bisa bareng sama cewek seperti Tania. Sama sekali tak ada yang menyangka dan ini adalah kejadian nyata seperti gerhana bulan yang hanya datang beberapa tahun atau puluhan tahun kemudian. Bisik-bisik diantara mereka adalah hal yang sangat wajar karena ini adalah geng sekolah cowok tampan yang biasa pacaran sama cewek cantik yang sederajat dengan penampilannya itu yang membuat mereka tercengang. Apalagi seperti yang mereka tahu Mario sama sekali cowok yang pemilih dengan cewek yang cantik rata-rata yang jadi pacarnya adalah cewek-cewek cantik modis dan cewek-cewek yang yang sepadan di hadapannya atau di sampingnya. Awalnya Tania merasa risih tapi karena mungkin ia tidak berpikiran negatif tentang Mario apapun yang dilakukan nantinya kedepan ia santainya langsung saja naik ke motornya.

"Udah siap?" Motor pun dijalankan ketika Tania sudah menjawab siap.

"Nggak tadi mereka ngeliatin kita kayak gitu banget padahal mah pulang sekolah biasa aja ya boncengan."

"Ya iyalah gue kan pulang sama geng sekolah yang paling ganteng ya jelas mereka kayak kaget gitu sama cewek cupu kayak gue!"

"Lo gak usah kaku-kaku banget sama gue lo pasti kaget banget kan kalau misalkan gue ngajakin lo pulang bareng?" Ucap Mario yang mengendarai motornya.

"Tapi kenapa ya lo ngajakin gue pulang bareng padahal lo kan populer di sekolah?" Yes pertanyaan yang sangat bagus, ini adalah pertanyaan yang sangat wajar yang dilontarkan oleh Tania kepada Mario kenapa tiba-tiba bisa ngajakin pulang bareng padahal nggak ada angin nggak ada hujan mereka tidak pernah saling sapa satu sama lain bahkan melempar senyum satu sama lain aja tidak.

"Ya enggak papa gue pengen berubah aja menjadi yang lebih baik gue pengen belajar dan gue pengen lulus dengan yang orang tua gue harapkan sebentar lagi kan kita bakalan semester 2 gitu jadi gue pengen belajar dan kebetulan lo juga pintar mungkin aja kita bisa belajar bareng."

"Bener juga sih." Jawaban yang sangat singkat tapi mendominankan segalanya.

"Oh ya kapan-kapan gue boleh nggak ke rumah lo nanti? Soalnya gue pengen belajar aja gitu di rumah lo atau misalkan lo ke rumah gue aja buat belajar eh ngajarin gue maksudnya?"

"Boleh kok."

"Lo jangan sungkan-sungkan aja sama gue!"

"Tumben banget sih dia kayak gini!" Di dalam memori Tania bahwa Mario itu adalah sosok yang sangat cool tapi kenapa bisa seramah ini? Dan kenapa bisa saat ini kalau diajak ngobrol dan baru ia ketahui sekarang.

"Ini belok mana ya habis ini keasikan ngobrol nih kita jadi lupa deh rumah lo."

"Habis ini belok kanan terus berhenti di depan aja ya soalnya kalau misalkan masuk ke dalam rumah takutnya lo kaget dengan keadaan rumah gue."

"Kenapa jadi gue kaget emang rumah lo berhantu?"

"Rumah gue biasa aja dan sangat sederhana dan mungkin lo baru pertama kali melihat rumah yang paling biasa banget daripada rumah-rumah yang lo lihat selama ini." Bukannya untuk merendah tapi ini memang kenyataannya dan faktanya.

***

Sampailah di depan rumah Tania ia pun melepas helm yang sengaja Mario bawa dari rumah. "Oh ini rumah lo ya?"

"Iya ini rumah gue kenapa? Maaf ya kecil?"

"Ya nggak papa kok santai aja."

"Makasih banyak ya udah nganterin sampai rumah."

"Sama-sama." Sahut Mario. Melihat rumahnya saja ia begitu tak ingin menjadikannya sebagai pacarnya. Padahal yang dilihat bukan dari bentuk rumahnya atau semewah rumahnya tapi dari kepribadian dari orang tersebut. Penilaian Mario sungguhlah pilih-pilih bahkan untuk mengenal seseorang harus dari rumahnya dan penampilan seseorang tersebut sungguh egois dan tak masuk akal bukan? Bahkan ketika mengenal Vita pun Mario menilai dari sana makanya hubungan mereka waktu itu langgeng tapi sekarang malah bubar gitu aja dan Mario tidak belajar dari kegagalan yang kemarin bahwa cinta tidak berdasarkan dari rumah atau penampilan tapi cinta berdasarkan dari sesuatu hal yang mungkin tidak dilihat dari sudut pandangnya.

"Gue sama sekali nggak nyangka bisa pulang bareng sama Mario cowok geng sekolah yang selama ini gue kagumi." Batinnya dalam hati ternyata Mario tidak angkuh itu bahkan ketika tadi di motor mereka berbicara dengan bahasa-bahasa yang mungkin tidak disangka sebelumnya. Namun Vania tidak berbangga hati bisa saja ini hanya kebetulan dan hanya perubahan dari Mario itu sendiri selama ini yang dikenal sebagai cowok arogan dan hanya memilih milih teman. Ia pun masuk ke dalam rumah mengucapkan salam terlebih dahulu dan melepas sepatu dan kaos kaki menaruhnya ke pinggiran pintu atau di samping jendela. Ia pun masuk ke dalam rumah mengucapkan salam terlebih dahulu dan melepas sepatu dan kaos kaki menaruhnya ke pinggiran pintu atau di samping jendela.

"Kenapa kok wajahnya kayak senang banget gitu? Tadi mama kaya nggak denger suara motor udah? Siapa yang nganterin?" Tania terdiam sejenak ia tak mau mengatakan kalau misalkan ini diantar sama cowok bisa-bisa mama salah sangka.

"Enggak mah cuma teman. Mah aku masuk dulu ya ke kamar buat ganti baju udah gerah banget nih."

 

Kira-kira Tania cerita nggak ya sama kedua temannya atau sahabatnya? Mereka bakalan kaget dengan apa yang tanya ceritakan? Jangan lupa mampir di bab selanjutnya ya!

Terpopuler

Comments

Hamba Allah

Hamba Allah

mampir Thor

2021-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1. Awal Taruhan
2 Bagian 2. Pulang Bareng Mario
3 Bagian 3. Berangkat Bareng Hari Ini
4 Bagian 4. Vita Tak Terima
5 Bagian 5. Ancam Vita
6 Bagian 6. Tukar Nomor HP
7 Bagian 7. Tugas Bareng
8 Bagian 8. Tumpahan Sengaja
9 Bagian 9. Nilai Bagus Lagi
10 Bagian 10. Bohong & Menghindar
11 Bagian 11. Berbohong
12 Bagian 12. Pertemuan Giska & Juan
13 Bagian 13. Kado Ulang Tahun
14 Bagian 14. Keceplosan
15 Bagian 15. Lagi?
16 Bagian 16. Hampir Saja Vita
17 Bagian 17. Sebentar Lagi Ulang Tahun
18 Bagian 18. Tunggu Dulu
19 Bagian 19. Isi Hati Tania
20 Bagian 20. Hadiah Untuk Vita
21 Bagian 21. Terjadi Insiden
22 Bagian 22. Usai Pulang Ulang Tahun
23 Bagian 23. Dicuekin
24 Bagian 24. Tentang Kepedulian
25 Bagian 25. Marah Banget
26 Bagian 26. Membuat Nasi Goreng
27 Bagian 27. Tantangan & Bukti
28 Bagian 28. Bunga Siapa?
29 Bagian 29. Cemburukah?
30 Bagian 30. Ke Rumah Mario
31 Bagian 31. Restu sang Adik
32 Bagian 32. Mario Bingung
33 Bagian 33. Di Kunci
34 Bagian 34. Tania Ketakutan
35 Bagian 35. Di tampar Vita
36 Bagian 36. Tania Sakit
37 Bagian 37. Lebih Dekat Dengan Mario
38 Bagian 38. Ngerjain Tugas Di Rumah Tania
39 Bagian 39. Giska & Juan
40 Bagian 40. Saling Lirik
41 Bagian 41. Tahu Rahasia
42 Bagian 42. Pertemuan Bagus & Vita
43 Bagian 43. Bagaimana Cara?
44 Bagian 44. Tania Marah & Kecewa
45 Bagian 45. Mario Nembak Tania
46 Bagian 46. Gosip
47 Bagian 47. Pasar Malam
48 Bagian 48. Mengatakan Cinta
49 Bagian 49. Pacaran Juga?
50 Bagian 50. Resmi Pacaran
51 Bagian 51. Iri
52 Bagian 52. Berubah?
53 Bagian 53. Merubah penampilan
54 Bagian 54. Giska Berubah Cantik
55 Bagian 55. Pedekate
56 Bagian 56. Masih Malu-malu
57 Bagian 57. Bareng
58 Bagian 58. Hem
59 Bagian 59. Ke Gap
60 Bagian 60. Introgasi
61 Bagian 61. Tania Sadar Diri
62 Bagian 62. Minta Maaf
63 Bagian 63. Cerita
64 Bagian 64. Masih
65 Bagian 65. Masa Yang Lalu
66 Bagian 66. Kemauan Yang Mau
67 Bagian 67. Make Over
68 Bagian 68. Di Sekolah Berbeda
69 Bagian 69. Ngajakin Balikan
70 Bagian 70. Vita Ngamuk
71 Bagian 71. Salah Tafsir
72 Bagian 72. Tak Disangka
73 Bagian 73. Mario Menyebalkan
74 Bagian 74. Tes Pertama Gagal
75 Bagian 75. Berhasil Rencana Kedua
76 Bagian 76. Mario Mendekat Lagi Ke Tania
77 Bagian 77. Mario Mengatakan
78 Bagian 78. Tania Galau
79 Bagian 79. Bahagia
80 Bagian 80. Vita dan Bagus Bekerja Sama
81 Bagian 81. Berpisah
82 Bagian 82. Memohon
83 Bagian 83. Ingin Nikah?
84 Bagian 84. Sukses Bareng
85 Bagian 85. Mario Panik
86 Bagian 86. Tania Di Mana
87 Bagian 87. Bertemu Dimas
88 Bagian 88. Bahagia
89 Bagian 89. Curhatan Hati
90 Bagian 90. Melamar Pekerjaan
91 Bagian 91. Panggilan Seseorang
92 Bagian 92. Mengajak Ke Rumah
93 Bagian 93. Aduh.
94 Bagian 94. Jodoh?
95 Bagian 95. Menawarkan Tania Bekerja Sama
96 Bagian 96. Hai, Mantan!
97 Bagian 97. Bikin Kacau
98 Bagian 98. Canggung
99 Bagian 99. Diberikan Hadiah
100 Bagian 100. Marah-marah Gak Jelas
101 Bagian 101. Tania Sakit Dijenguk Seseorang
102 Bagian 102. Gagal Fokus
103 Bagian 103. Puncak Putus
104 Bagian 104. Healing Time
105 Bagian 105. Canggung Sekali
106 Bagian 106. Rencana Mendadak Leo
107 Bagian 107. Istimewa
108 Bagian 108. Mario Memohon Kembali
109 Bagian 109. Mempersiapkan Semuanya
110 Bagian 110. Sandiwara
111 Bagian 111. Mulai Jatuh Cinta?
112 Bagian 112. Berhenti Bekerja
113 Bagian 113. Balikan?
114 Bagian 114. Tamat
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bagian 1. Awal Taruhan
2
Bagian 2. Pulang Bareng Mario
3
Bagian 3. Berangkat Bareng Hari Ini
4
Bagian 4. Vita Tak Terima
5
Bagian 5. Ancam Vita
6
Bagian 6. Tukar Nomor HP
7
Bagian 7. Tugas Bareng
8
Bagian 8. Tumpahan Sengaja
9
Bagian 9. Nilai Bagus Lagi
10
Bagian 10. Bohong & Menghindar
11
Bagian 11. Berbohong
12
Bagian 12. Pertemuan Giska & Juan
13
Bagian 13. Kado Ulang Tahun
14
Bagian 14. Keceplosan
15
Bagian 15. Lagi?
16
Bagian 16. Hampir Saja Vita
17
Bagian 17. Sebentar Lagi Ulang Tahun
18
Bagian 18. Tunggu Dulu
19
Bagian 19. Isi Hati Tania
20
Bagian 20. Hadiah Untuk Vita
21
Bagian 21. Terjadi Insiden
22
Bagian 22. Usai Pulang Ulang Tahun
23
Bagian 23. Dicuekin
24
Bagian 24. Tentang Kepedulian
25
Bagian 25. Marah Banget
26
Bagian 26. Membuat Nasi Goreng
27
Bagian 27. Tantangan & Bukti
28
Bagian 28. Bunga Siapa?
29
Bagian 29. Cemburukah?
30
Bagian 30. Ke Rumah Mario
31
Bagian 31. Restu sang Adik
32
Bagian 32. Mario Bingung
33
Bagian 33. Di Kunci
34
Bagian 34. Tania Ketakutan
35
Bagian 35. Di tampar Vita
36
Bagian 36. Tania Sakit
37
Bagian 37. Lebih Dekat Dengan Mario
38
Bagian 38. Ngerjain Tugas Di Rumah Tania
39
Bagian 39. Giska & Juan
40
Bagian 40. Saling Lirik
41
Bagian 41. Tahu Rahasia
42
Bagian 42. Pertemuan Bagus & Vita
43
Bagian 43. Bagaimana Cara?
44
Bagian 44. Tania Marah & Kecewa
45
Bagian 45. Mario Nembak Tania
46
Bagian 46. Gosip
47
Bagian 47. Pasar Malam
48
Bagian 48. Mengatakan Cinta
49
Bagian 49. Pacaran Juga?
50
Bagian 50. Resmi Pacaran
51
Bagian 51. Iri
52
Bagian 52. Berubah?
53
Bagian 53. Merubah penampilan
54
Bagian 54. Giska Berubah Cantik
55
Bagian 55. Pedekate
56
Bagian 56. Masih Malu-malu
57
Bagian 57. Bareng
58
Bagian 58. Hem
59
Bagian 59. Ke Gap
60
Bagian 60. Introgasi
61
Bagian 61. Tania Sadar Diri
62
Bagian 62. Minta Maaf
63
Bagian 63. Cerita
64
Bagian 64. Masih
65
Bagian 65. Masa Yang Lalu
66
Bagian 66. Kemauan Yang Mau
67
Bagian 67. Make Over
68
Bagian 68. Di Sekolah Berbeda
69
Bagian 69. Ngajakin Balikan
70
Bagian 70. Vita Ngamuk
71
Bagian 71. Salah Tafsir
72
Bagian 72. Tak Disangka
73
Bagian 73. Mario Menyebalkan
74
Bagian 74. Tes Pertama Gagal
75
Bagian 75. Berhasil Rencana Kedua
76
Bagian 76. Mario Mendekat Lagi Ke Tania
77
Bagian 77. Mario Mengatakan
78
Bagian 78. Tania Galau
79
Bagian 79. Bahagia
80
Bagian 80. Vita dan Bagus Bekerja Sama
81
Bagian 81. Berpisah
82
Bagian 82. Memohon
83
Bagian 83. Ingin Nikah?
84
Bagian 84. Sukses Bareng
85
Bagian 85. Mario Panik
86
Bagian 86. Tania Di Mana
87
Bagian 87. Bertemu Dimas
88
Bagian 88. Bahagia
89
Bagian 89. Curhatan Hati
90
Bagian 90. Melamar Pekerjaan
91
Bagian 91. Panggilan Seseorang
92
Bagian 92. Mengajak Ke Rumah
93
Bagian 93. Aduh.
94
Bagian 94. Jodoh?
95
Bagian 95. Menawarkan Tania Bekerja Sama
96
Bagian 96. Hai, Mantan!
97
Bagian 97. Bikin Kacau
98
Bagian 98. Canggung
99
Bagian 99. Diberikan Hadiah
100
Bagian 100. Marah-marah Gak Jelas
101
Bagian 101. Tania Sakit Dijenguk Seseorang
102
Bagian 102. Gagal Fokus
103
Bagian 103. Puncak Putus
104
Bagian 104. Healing Time
105
Bagian 105. Canggung Sekali
106
Bagian 106. Rencana Mendadak Leo
107
Bagian 107. Istimewa
108
Bagian 108. Mario Memohon Kembali
109
Bagian 109. Mempersiapkan Semuanya
110
Bagian 110. Sandiwara
111
Bagian 111. Mulai Jatuh Cinta?
112
Bagian 112. Berhenti Bekerja
113
Bagian 113. Balikan?
114
Bagian 114. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!