Engkaulah Taqdirku 2 Pesantren Al Bustan. 2 tahun kemudian.

Aisha menghentikan langkah di depan kamar kedua orang tuanya yang pintunya terbuka sedikit. tangannya terangkat hendak mengetuk dan mulutnya terbuka hendak mengucap salam.

Namun secara bersamaan terhenti begitu saja begitu terdengar ucapan Kyai Faqih Zayyad, aba-nya.

" Aku punya rencana untuk menjodohkan Aisha dengan keponakanmu, ummi!"

Aisha segera merapatkan tubuhnya ke dinding dan memasang telinganya baik-baik, mendengar itu.

" Siapa aba?" terdengar tanya Nyai Masturoh, istri Kyai Faqih.

" Ibrahim Adlan."

Mendengar nama itu yang di sebut, Aisha segera meraba dadanya merasakan detak jantungnya yang berpacu kian kuat,dan perasaan bahagia menelusup begitu saja tanpa dapat di cegah, rata memenuhi setiap ruang dalam perasaannya.

" Bagaimana menurutmu, mi?" Kyai Faqih meminta pendapat pada istrinya.

" Saya sangat setuju aba, Rasanya hanya Ibrahim Adlan yang pantas untuk jadi imam buat Aisha."

Suara sang ummi terdengar sangat antusias.

Aisha pun tak dapat menghentikan tarikan bibirnya yang membuat lengkungan dengan sendirinya.Membentuk Senyuman sempurna yang terbit di wajah cantiknya.

" Setelah akad nikah Fathan besok, aku akan membicarakannya langsung pada Kyai Umar Fanani."

" Ia.setuju aba."

Aisha segera berlari menuju kamarnya, dan tanpa menutup pintu ia segera menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur, menelungkupkan wajahnya ke atas bantal, dan mengalirlah ungkapan kebahagiaannya disana.

" Allahu-Rabbii..Mas Ibrahim Adlan, akhirnya mas..akhirnya, cinta dalam diam-ku ini akan sampai kepadamu..Subhanallah Ya Allah.."

tangannya menarik sesuatu dari bawah bantalnya, sebuah bingkai fhoto seorang pemuda tampan rupawan terpampang di sana.Di pandanginya dengan sepenuh hati, di pandanginya dengan senyum yang tiada henti.

" Akhirnya, Allah menjawab semua doaku tentangmu mas, tanpa aku minta , aba dan ummi berniat untuk menjodohkan kita..Aku bahagia sekali, Mas...

" Ning Aisha kenapa?" sebuah sapaan membuyarkan euforia kebahagiaannya begitu saja.

" Shovia!" Aisha segera duduk menatap salah satu santri yang bertugas di dhalem itu yang tiba-tiba ada di belakangnya.

" Ning Aisha sakit?" sovia masih bertanya heran.

" Gak. aku justru bahagia sekali" sahut Aisha senyum.

" Ia.blushing." kata sovia, dan pandangannya menangkap seraut wajah sangat tampan di dalam bingkai foto itu.Tatap mata yang tajam dari sepasang netra yang berwarna hitam pekat, di hiasi bulu lentik, sepasang alis yang tebal,hidung mancung sempurna, bibir kisable yang sedikit tebal dan berwarna merah alami.Betul-betul pemandangan indah yang tak boleh di lewatkan begitu saja.

" Karna itu ya, Ning!" Sovia langsung menebak.

Aisha cepat menyembunyikan foto itu kembali di bawah bantalnya.

" Ayo..itu siapa Ning?" Shovia menggodanya.

Santri yang memiliki tugas di dhalem(rumah kediaman kyai) memang memiliki kedekatan yang lebih dengan keluarga kyai dari pada santri yang lain.

" Calon imam masa depan." Sahut Aisha dengan percaya diri.

" Alhamdulillahh..beliau orang mana Ning?"

" Nanti kau juga akan tau, ... ada apa kau kemari Sovia?"

" Ajunan( anda) di panggil bu- nyai, Ning!"

" Kenapa tak segera bilang dari tadi?"

" Saya sudah ketuk pintu tiga kali, ucap salam tiga kali, tapi Ning gak jawab, rupanya sedang memandangi foto calon imam." sovia terkikik , namun segera menutup mulutnya begitu Aisha menempelkan jari telunjuknya di bibir.Gadis cantik itu segera bangkit. " aku akan temui ummi." ujarnya dan segera keluar di ikuti sovia.

****

Motor CBR warna hitam itu memasuki halaman samping kediaman kyai, membuat beberapa orang menatap heran.Biasanya tak ada dari tetamu Kyai yang akan memasukkan kendaraannya ke halaman ini, kecuali dari pihak keluarga dhalem sendiri.

Dan biasanya dari keluarga Dhalem tidak ada yang biasa naik motor besar seperti ini, membuat hampir semua mata menatap seksama ke arah pengemudi motor yang telah memarkirkan kendaraannya dengan sempurna itu,karna rasa penasaran.

Tak ada yang tak tersenyum kagum, begitu helm full face itu terlepas dari kepalanya,tampak seraut wajah tampan nyaris sempurna terpampang kini di depan mata.

" Ning, itu, pemuda yang di foto kemarin itu ya?"

Sovia berbisik pada Ning Aisha.Gadis cantik itu hanya bisa mengangguk seraya memegang erat lengan Sovia, wajahnya menegang seiring derap jantung yang berpacu lebih cepat.

" Selamat datang kakakku yang paling tampan!" seloroh Fathan, ia bergegas dari ruang dalam menghampiri. Keduanya lalu sering berpeluk hangat sesaat. " Apa kabar Mas?" Fathan menatap sumringah.

" Alhamdulillah..baik, kau sendiri bagaimana, pengantin baru?" pemuda tampan itu menepuk lembut pundak Fathan Abdillah yang memang telah resmi menyandang status suami sejak seminggu yang lalu.

" Tega sekali Mas, tak datang dalam acara pernikahanku,"

" Maaf, Fathan. Aku benar-benar minta Maaf,kau tau sendiri, Aku tidak bisa merubah jadwal yang sudah di tetapkan dari sana."

" Ia.aku faham" Fathan tersenyum " masih suka naik motor, Mas?".

" Ia.hanya ingin mengenang."

" Mengenang siapa nih?" Fathan langsung memicing.

" Mengenang waktu naik motor." pemuda tampan itu tertawa lepas.Aihh makin tampan saja wajahnya.

" Ayo masuk mas, yang lain sudah menunggu di dalam!" keduanya melangkah beriringan . Dan saat melintasi Aisha yang masih berdiri di dekat Sovia, pemuda tampan itu menatapnya.

" Aisha ya?".. ia menyapa

" I..ia mas." Aisha gugup " Mas,Mas Adlan apa kabar??" meski gugup Aisha coba bertanya.

" Baik. sudah besar kau ya, makin cantik saja." pemuda tampan itu tersenyum dan segera berlalu bersama Fathan.Meninggalkan Aisha yang wajahnya memerah bak kepiting rebus.Senang habis di puji pemuda pujaan.Sovia senyum-senyum menggoda.

"Itu Lora Ibrahim Adlan ya Ning, putra Kyai Al-Falah?"

Fitri bertanya.Ia juga salah satu santri petugas Dhelem seperti Sovia.Aisha mengangguk.

Lora,adalah sebutan untuk putra kyai di daerah Madura.Biasanya akan di singkat Ra saja dalam panggilan keseharian.

" Salam ya Ning, untuk jangan tersenyum lagi.Jantung saya melompat-lompat soalnya." Kata Fitri.Aisha segera menatap kurang suka.

Sovia mengkedipkan matanya memberi Isyarat, tapi Fitri tak faham ia masih melanjutkan ucapannya.

" Aku takut jadi jatuh cinta padanya, santri mencintai

putra kyai itu berbahaya..bisa patah hati aku."

Sovia segera mencubitnya memberi isyarat pada Aisha yang segera ke dalam setelah di panggil oleh Ning annisa,kakaknya. " Apa sih?" Fitri menggerutu.

" Ning Aisha suka sama Lora Ibrahim Adlan itu!" sovia memberi tau.

" Lho.kan mereka sepupu?" Fitri melongo.

" Sebenarnya tidak. Ning Aisha kan putrinya Almh Nyai sholiha.Sedangkan Lora Adlan itu keponakannya Nyai Masturoh.!" jelas Sovia.

" Kalau Ning Aisha suka, berarti kita gak boleh suka ya?" Fitri menatap kecewa.

" Kita??.. kamu saja.Aku tidak" sahut Sovia.

"Alah..kau barusan melihat beliau tak berkedip juga."

" Memang.tapi aku tak mau masuk ICU gara-gara jantungan, cintaku di tolak. Seorang lora itu, Apalagi yang sekelas beliau, jodohnya pasti sudah di siapkan,

yang sepadan juga." Sovia menguraikan.

" Ia sihh..kita hanya kebagian halu saja." sahut Fitri.Namun keduanya lalu tertawa renyah.

" Fitri, Sovia, tolong siapkan meja makan ya!"

seorang wanita berwajah ayu , bergamis putih dengan hijab lebar berwarna dusty pink menginterupsi celoteh keduanya.

" Baik, Ning!". Keduanya patuh.

Terpopuler

Comments

NA_SaRi

NA_SaRi

oh begitu, jd santri gak boleh suka sama anak kyai ya? baru tau

2022-06-02

1

aleena

aleena

baru nemu lngsung suka

2022-01-23

1

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

suka karyanya...

2021-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Engkaulah Taqdirku. 1
2 Engkaulah Taqdirku 2 Pesantren Al Bustan. 2 tahun kemudian.
3 Engkaulah Taqdirku 3
4 Engkaulah Taqdirku. 4
5 Engkaulah Taqdirku. 5
6 Engkaulah Taqdirku 6
7 Engkaulah Taqdirku 7
8 Engkaulah Taqdirku 8
9 Engkaulah Taqdirku 9
10 Engkaulah Taqdirku 10
11 Engkaulah Taqdirku 11
12 Engkaulah Taqdirku 12
13 Engkaulah Taqdirku 13
14 Engkaulah Taqdirku 14
15 Engkaulah Taqdirku 15
16 Engkaulah Taqdirku 16
17 Engkaulah Taqdirku 17
18 engkaulah Taqdirku 18
19 Engkaulah Taqdirku 19
20 Engkaulah Taqdirku 20
21 Engkaulah Taqdirku 21
22 Engkaulah Taqdirku 22
23 Engkaulah Taqdirku 23
24 Engkaulah Taqdirku 24
25 Engkaulah Taqdirku 25
26 Engkaulah Taqdirku 26
27 Engkaulah Taqdirku 27
28 Engkaulah Taqdirku 28
29 Engkaulah Taqdirku 29
30 Engkaulah Taqdirku 30
31 Engkaulah Taqdirku 31
32 Engkaulah Taqdirku 32
33 Engkaulah Taqdirku 33
34 Engkaulah Taqdirku 34
35 Engkaulah Taqdirku 35
36 Engkaulah Taqdirku 36
37 Engkaulah Taqdirku 37
38 Engkaulah Taqdirku 38
39 Engkaulah Taqdirku 39
40 Engkaulah Taqdirku 40
41 Engkaulah Taqdirku 41
42 Engkaulah Taqdirku 42
43 Engkaulah Taqdirku 43
44 Engkaulah Taqdirku 44
45 Engkaulah Taqdirku 45
46 Engkaulah Taqdirku 46
47 Engkaulah Taqdirku 47
48 Engkaulah Taqdirku 48
49 Engkaulah Taqdirku 49
50 Engkaulah Taqdirku 50
51 Engkaulah Taqdirku 51
52 Engkaulah Taqdirku 52
53 Engkaulah Taqdirku 53
54 Engkaulah Taqdirku 54
55 Engkaulah Taqdirku 55
56 Engkaulah Taqdirku 56
57 Engkaulah Taqdirku 57
58 Engkaulah Taqdirku 58
59 Engkaulah Taqdirku 59
60 Engkaulah Taqdirku 60
61 Engkaulah Taqdirku 61
62 Engkaulah Taqdirku 62
63 Engkaulah Taqdirku 63
64 Engkaulah Taqdirku 64
65 Engkaulah Taqdirku 65
66 Engkaulah Taqdirku 66
67 Engkaulah Taqdirku 67
68 Engkaulah Taqdirku 68
69 Engkaulah Taqdirku 69
70 Engkaulah Taqdirku 70
71 Engkaulah Taqdirku 71
72 Engkaulah Taqdirku 72
73 Engkaulah Taqdirku 73
74 Engkaulah Taqdirku 74
75 Engkaulah Taqdirku 75
76 Engkaulah Taqdirku 76
77 Engkaulah Taqdirku. 77
78 Engkaulah Taqdirku 78
79 Engkaulah Taqdirku 79
80 Engkaulah Taqdirku 80
81 Engkaulah Taqdirku 81
82 Engkaulah Taqdirku 82
83 Engkaulah Taqdirku. 83
84 Engkaulah Taqdirku 84
85 Engkaulah Taqdirku 85
86 Engkaulah Taqdirku 86
87 Engkaulah Taqdirku 87
88 Engkaulah Taqdirku 88
89 Engkaulah Taqdirku 89
90 Engkaulah Taqdirku 90
91 Engkaulah Taqdirku 91
92 Engkaulah Taqdirku 92
93 Engkaulah Taqdirku 93
94 Engkaulah Taqdirku 94
95 Engkaulah Taqdirku 95
96 Engkaulah Taqdirku 96
97 Engkaulah Taqdirku 97
98 Engkaulah Taqdirku 98
99 Engkaulah Taqdirku 99
100 Engkaulah Taqdirku 100
101 Pemberitauan.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Engkaulah Taqdirku. 1
2
Engkaulah Taqdirku 2 Pesantren Al Bustan. 2 tahun kemudian.
3
Engkaulah Taqdirku 3
4
Engkaulah Taqdirku. 4
5
Engkaulah Taqdirku. 5
6
Engkaulah Taqdirku 6
7
Engkaulah Taqdirku 7
8
Engkaulah Taqdirku 8
9
Engkaulah Taqdirku 9
10
Engkaulah Taqdirku 10
11
Engkaulah Taqdirku 11
12
Engkaulah Taqdirku 12
13
Engkaulah Taqdirku 13
14
Engkaulah Taqdirku 14
15
Engkaulah Taqdirku 15
16
Engkaulah Taqdirku 16
17
Engkaulah Taqdirku 17
18
engkaulah Taqdirku 18
19
Engkaulah Taqdirku 19
20
Engkaulah Taqdirku 20
21
Engkaulah Taqdirku 21
22
Engkaulah Taqdirku 22
23
Engkaulah Taqdirku 23
24
Engkaulah Taqdirku 24
25
Engkaulah Taqdirku 25
26
Engkaulah Taqdirku 26
27
Engkaulah Taqdirku 27
28
Engkaulah Taqdirku 28
29
Engkaulah Taqdirku 29
30
Engkaulah Taqdirku 30
31
Engkaulah Taqdirku 31
32
Engkaulah Taqdirku 32
33
Engkaulah Taqdirku 33
34
Engkaulah Taqdirku 34
35
Engkaulah Taqdirku 35
36
Engkaulah Taqdirku 36
37
Engkaulah Taqdirku 37
38
Engkaulah Taqdirku 38
39
Engkaulah Taqdirku 39
40
Engkaulah Taqdirku 40
41
Engkaulah Taqdirku 41
42
Engkaulah Taqdirku 42
43
Engkaulah Taqdirku 43
44
Engkaulah Taqdirku 44
45
Engkaulah Taqdirku 45
46
Engkaulah Taqdirku 46
47
Engkaulah Taqdirku 47
48
Engkaulah Taqdirku 48
49
Engkaulah Taqdirku 49
50
Engkaulah Taqdirku 50
51
Engkaulah Taqdirku 51
52
Engkaulah Taqdirku 52
53
Engkaulah Taqdirku 53
54
Engkaulah Taqdirku 54
55
Engkaulah Taqdirku 55
56
Engkaulah Taqdirku 56
57
Engkaulah Taqdirku 57
58
Engkaulah Taqdirku 58
59
Engkaulah Taqdirku 59
60
Engkaulah Taqdirku 60
61
Engkaulah Taqdirku 61
62
Engkaulah Taqdirku 62
63
Engkaulah Taqdirku 63
64
Engkaulah Taqdirku 64
65
Engkaulah Taqdirku 65
66
Engkaulah Taqdirku 66
67
Engkaulah Taqdirku 67
68
Engkaulah Taqdirku 68
69
Engkaulah Taqdirku 69
70
Engkaulah Taqdirku 70
71
Engkaulah Taqdirku 71
72
Engkaulah Taqdirku 72
73
Engkaulah Taqdirku 73
74
Engkaulah Taqdirku 74
75
Engkaulah Taqdirku 75
76
Engkaulah Taqdirku 76
77
Engkaulah Taqdirku. 77
78
Engkaulah Taqdirku 78
79
Engkaulah Taqdirku 79
80
Engkaulah Taqdirku 80
81
Engkaulah Taqdirku 81
82
Engkaulah Taqdirku 82
83
Engkaulah Taqdirku. 83
84
Engkaulah Taqdirku 84
85
Engkaulah Taqdirku 85
86
Engkaulah Taqdirku 86
87
Engkaulah Taqdirku 87
88
Engkaulah Taqdirku 88
89
Engkaulah Taqdirku 89
90
Engkaulah Taqdirku 90
91
Engkaulah Taqdirku 91
92
Engkaulah Taqdirku 92
93
Engkaulah Taqdirku 93
94
Engkaulah Taqdirku 94
95
Engkaulah Taqdirku 95
96
Engkaulah Taqdirku 96
97
Engkaulah Taqdirku 97
98
Engkaulah Taqdirku 98
99
Engkaulah Taqdirku 99
100
Engkaulah Taqdirku 100
101
Pemberitauan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!