CEO yang terkenal galak di perusahaan, ternyata sangatlah bucin. Terbukti sekarang, dia rela meninggalkan ruang rapat hanya karena mendapat telfon dari sang kekasih.
Kevin menyerahkan semua urusan pekerjaan pada assistennya, sementara dia sibuk ngebucin di ruangannya. Definisi sahabat dan bos Laknat bagi Ans.
"Sayang, aku merindukanmu." ujar Anna di seberang sana.
"Aku juga merindukanmu." balas Kevin di sertai senyuman.
"Terimakasih bunga nya." Anna mengangkat buket bunga kiriman dari Kevin.
"Bagaiman kamu menyukainya?" tanya Kevin
"Aku sangat menyukainya." ucap Anna.
"Kapan kamu pulang?" tanya Kevin. Ia sangat rindu pada kekasihnya.
"Aku akan pulang bulan depan, bagaiman keadaan Oma?" tanya Ana.
"Oma selalu tanya kapan aku menikah" ucap Kevin datar.
"Kevin kamu tahu sekarang aku belum bisa...." ucapan Ana di potong Kevin.
"Aku tahu. Aku akan menunggumu sampai hari dimana kamu siap untuk menikah, Istirahatlah cup...!" Kevin mencium ponsel miliknya dan mengeluarkan suara agar Anna mendengarnya. setelah itu ia tutup telponnya. Ada rasa sedih menghinggapi hati Kevin karena lagi-lagi Anna menolak untuk menikah.
Haruskah Kevin menunggu kesiapan gadis kesayangannya sementara Oma nya terus memaksakan menikah?
***
Ada yang aneh dengan raut wajah pria di sampingnya, harusnya bahagia bukan setelah melepas rindu dengan sang kekasih? tapi wajah Kevin tak menggambarkan kebahagiaan malah terkesan keru seperti menahan beban yang sangat berat.
Ans membanting kemudi menuju jalan raya sembari melirik ekspresi tak terbaca Kevin lewat pantulan spion.
"Ck." Ans berdecak berhasil mengalihkan perhatian Kevin dari jalan padatnya ibu kota.
"Heran gue sama lo bos." Ans membuka suara.
Kevin mengerutkan keningnya, heran dengan perkataan asistennya yang kelewat berani, ya walau memang berani dan hanya menghormatinya jika ada orang saja.
"Heran kenapa?"
"Heran saja gitu..." Ans menggantung kalimatnya. "Lo sangat ingin menikah dengan Anna, tapi apa yang lo lakuin? lo malah dukung dia mengejar karirnya, kan goblok."
"Mau mati lo Ans." geram Kevin kala Ans mengatainya goblok, hanya satu manusia yang selalu menistakannya yaitu asistennya sendiri.
"Nggak, gue belum nikah." sanggah Ans. "Gue ngasih saran nih ya...sebaiknya lo lamar dia."
"Kalau dia nolak gimana?"
Ans mencengkram setir mobil yang dia kemudikan, pria setampan dan semapan Kevin takut di tolak oleh gadis yang tidak ada apa-apanya. Luar biasa goblok.
"Itu soal belakangan yang peting usaha."
Ceo Adhitama grup bergeming menunggu kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut asistennya.
"Sebentar lagi ulang tahun perusahaan, Lo bisa lamar dia di depan semua orang, dan..." Ans kembali mengantung kalimatnya. "Jika dia nolak lo, itu artinya dia nggak ngehargai lo sebagai kekasih."
Benar apa yang di katakan Ans, tidak ada salahnya Kevin melamar Anna di depan para kolega bisnisnya, dan disini dia akan lihat sampai di mana batas Anna menghargainya sebagai seorang kekasih. Jika Anna menolaknya itu sama saja gadis tersebut meleparkannya kedalam lumpur dengan mempermalukannya di depan orang banyak.
"Ide yang bagus." putus Kevin.
***
Sebuah kebetulan yang sangat baik, Kevin baru saja mendengar kabar bahwa kekasihnya hari ini pulang ke tanah air karena rencana dadakan. Dengan penuh semangat Kevin mengunjungi apartemen Anna, dan di sana Anna menyambutnya dengan senyuman indah, senyum yang selalu Ceo Adhitama rindukan.
"Kevin!" panggil Anna manja, bergelayut manja di lengan Kevin hingga Ceo Adhitama tersebut masuk kedalam apartemen Anna sepenuhnya.
"Aku merindukanmu." tak sampai disitu, kini Anna duduk di pangkuan Kevin, bergerak erotis, mengalungkan lengan mungilnya di leher Kevin.
"Aku juga merindukanmu." Kevin mengecup mesra bibir tipis Anna, melingkarkan lengan kekarnya pada pinggang kekasihnya agar tak terjatuh.
"Bagimaan pekerjaanmu?" lanjut Kevin sembari menjelajahi ceruk leher Anna.
"Aaahh." Anna mendesah kala Kevin mengigit, menyesap lehernya hingga meninggalkan bekas kepemilikan di sana.
Anna menangkup rahang tegas Kevin, menciumi cuping hidung kekasihnya. "Aku ada pemotretan di sini."
"Kamu mengodaku."
"Apa kamu tergoda?" Anna mengerling, membuka satu persatu kacing kemeja Kevin dengan sensual.
"Jangan membuatku lepas kendali sayang." Erang Kevin tertahan, sulit rasanya mengendalikan juniornya di bawah sana. Namun dia bukan pria brengsek yang akan mengambil mahkota kekasihnya tanpa ada ikatan yang sah.
"Sebentar lagi ulang tahun perusahaan, aku harapan kamu bisa datang."
"Tantu."
"Anna." peringatan Kevin kala Anna akan membuka resleting celana yang dia pakai. "Aku masih ada urusan."
"Setelah ini." pinta Anna dengan tatapan sayunya, tak ingin mengecewakan sang kekasih Kevin menarik tengkuk Anna, ******* dan mengabsen setiap inci mulut Anna. Tangannya ikut aktif menjamah, menyentuh setiap lekuk tubuh ramping sang kekasih.
Anna membusungkan dadanya, seakan memberi kode pada Kevin agar segera melahap benda kanyal tak bertulang tersebut, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Kevin melahap, *******, mengigit kecil-kecil puncuk yang belum terlihat sepenuhnya. Mambuat sang empunya men desah dan mengerang menikmati setiap sentuhan yang di berikan Kevin padanya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Kendarsih Keken
kata nya jngn sampai kebablasan tp nya koq 😂😂😂😂😂
2022-06-09
2
Istri Sahnya eunwoo
next.
2021-08-08
1
avegas
kasian Kevin, nikah sm aku aj yuk, udah siap kok🤭🤣
2021-04-20
1