Kevin memperhatikan Ans yang baru saja masuk ke ruangannya, terus tersenyum kearahnya, Dia merasa ada yang aneh dengan tingkah sahabatnya itu.
"Kenapa lo?" tanyanya informal, hal yang selalu dia lakukan jika berdua dengan Ans.
Ans mengeleng-gelengkan kepalanya. "Aura kepemimpinan lo semakin lama semakin keluar, gue aja kicep tadi liatnya. Benar-benar menyeramkan!" ujar Ans.
"Bacot lo! sana kerja mau makan gaji buta lo!" tegur Nya pada Ans yang kini duduk anteng di atas sofa.
Ans bangkit dari duduknya dengan wajah di tekuk. Melangkah mendekati pintu hendak keluar, namun langkah laki-laki itu tertahan kala dia kembali memanggilnya.
"Mana pesanan gue?"
Ans berbalik dan menghadap kearahnya. "Pesanan apa?" tanya Ans pura-pura tidak mengerti.
"Gue tabok lo Ans!" Bentaknya naik pitam, bisa- bisanya sekretarisnya itu melupakan hal yang sangat penting menurutnya.
Ans tergelak "Santai woi, noh ada di laci lo." jawab Ans kemudian menutup pintu ruangannya.
Sepeninggalan Ans, dia mencari benda yang di maksud Ans dan menemukannya di dalam laci, kotak berwarna hitam berbahan beludru. Di bukanya benda itu dan menampilkan berlian yang sangat cantik pengeluran terbaru salah satu jawelry terkenal.
Dia mengembangkan senyumnya, memasukkan benda itu kedalam saku jasnya. Di liriknya arloji di pergelangan tangannya, pukul 15:45 sebentar lagi jam pulang kantor tiba.
Dia membereskan berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya, menyambar jas hitam yang tersampir kursi kebesarannya kemudian memakainya. Memperbaiki penampilan sebelum keluar dari ruangan.
Malam ini dia tidak pulang ke apartemennya, melainkan pulang ke kediaman Adhitama untuk menemui wanita yang sangat dia cintai.
Memutar setir kemudi, lalu membelokkan mobil Sport putih yang dia kendarai memasuki sebuah mansion mewah dengan halaman yang sangat luas di depannya. Melewati gerbang utama setinggi 3 meter, tak lama melewati gerbang yang sangat tinggi itu, kini dia kembali melewati pagar kurang lebih 1 setengah meter baru lah dia benar-benar sampai di depan Mansion mewah.
Wanita berparas cantik walaupun sudah cukup umur dan mempunyai cucu itu menyambut kedatangannya di depan pintu. Dia mengembangkan senyumnya dan menyalami tangan keriput tersebut.
"Oma kira kamu nggak bakal pulang." rajuk wanita tua itu padanya.
"Kevin takut diteror sampai pagi kalau nggak pulang hari ini." Dia mengedipkan matanya kearah wanita tua itu. "Kevin mandi dulu Oma." pamitnya kemudian menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya.
Rumah yang sangat luas dan mewah hanya di huni oleh wanita tua bernama Jelita Adhitama nenek dari seorang Kevin. Oma Jelita wanita yang sangat tangguh. Ia bisa mengembangkan dan membesarkan perusahaan dan juga anak cucunya seorang diri tanpa suami di sampingnya. Oma Jelita berperang penting dalam pengambilan keputusan perusahaan walau kevin adalah CEO nya. Ia juga berperang penting dalam kehidupan Kevin.
Mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan, dan tiga cucu, namun yang hanya tinggal dengannya hanya satu orang saja yaitu Alfarezi Kevindra Adhitama. Cucu keduanya pergi bersama ibunya keluar negeri, cucu ke tiganya sedang menjalani pendidikan di luar negeri. Hanya Kevin satu-satunya yang rela mengorbangkan cita-citanya demi mengurus perusahaan yang di tinggalkan Ayahnya untuk selamanya.
"Selamat ulang tahun Oma, wanita yang sangat Kevin cintai." ujar Kevin penuh cinta dan menyerahkan kotak berwarna hitam berbahan beludru itu ke arah Oma Jelita.
Oma Jelita tersenyum melihat pemberiannya yang begitu indah. "Kalungnya cantik sekali." ujar Oma dengan tatapan memuja. Jika di pikiran kalian Oma Jelita wanita tua yang ketinggalan zaman itu salah besar. Wanita di hadapannya salah satu wanita tua ter hits menurutnya.
Namun senyuman di bibir Oma Jelita tak bertahan lama, kini wanita tua itu menatapnya tajam. "Kamu ingin menutup mulut cerewet Oma dengan perhiasan murahan ini?" Oma Jelita meletakkan kotak hitam tersebut, di atas meja dengan wajah kesal.
Dia menghela nafas kasar, dia tahu bukan kado seperti itu yang di Inginkan Oma nya, yang di inginkan Oma nya adalah seorang wanita untuk menjadi istrinya.
"Kevin belum bisa membawanya Oma."
"Berapa usiamu? kamu sudah dewasa tapi masih belum menikah. Apakah kamu tidak kasihan pada Oma? usia Oma sudah sangat tua. Apa kamu tidak kasihan pada keturunan Adhitama? bisnis yang semakin berkembang tapi keturunan semakin kurang." ucap Oma Jelita dengan mimik wajah serius.
"Kenapa selalu aku yang dituntut untuk menikah? Kenapa bukan Elvan atau Daren saja?" Ujar Kevin kesal selalu di kekang untuk menikah, sedangkan adik-adiknya malah asik mengejar cita-cita nya di luar sana, tidak cukupkah pengorbanannya selama ini mengabdi pada perusahaan?
"Jujur pada Oma, apa kau mau menikah?" tanya Oma Jelita.
"Mau." Dia menjawab dengan cepat membuat Omanya tersenyum. "Tapi dengan Anna." lanjutnya.
Anna kekasihnya sejak dua tahun yang lalu, gadis manis dengan postur tubuh yang ideal. Namun sayangnya kekasihnya itu belum ingin menikah, dan hanya ingin fokus pada karir saja.
Oma Jelita menghela nafasnya saat mendengar nama Anna. "Anna...?" tanya Oma Jelita dengan raut wajah tak terbaca. "Kalian berdua bahkan sangat sulit untuk bertemu apalagi akan menikah. Paling-paling kamu hanya bisa melihat fotonya." Ucap Oma Jelita kesal.
"Kami bisa melakukan panggilan video. itu sama saja dengan bertemu" Ucapnya mempertankan keinginnya untuk menikahi Anna.
Oma Jelita memejamkan matanya, detik berikutnya wanita paruh baya itu kejang-jengan sembari memegang dada sebelah kanan.
Bukannya khawatir, dia malah mengembangkan senyumnya, meraih tangan keriput tersebut lalu meletakkanya di sebelah kiri. "Oma, jantungnya ada di sini." Oma Jelita memutar bola matanya jengah. Melihat sikap keras kepalanya.
Dia mengambil cake dengan sendok teh menyuapkannya pada Oma Jelita yang sedang cemberut. Dia menatap Omanya dengan penuh cinta.
"Menikah!" perintah Oma Jelita melototkan matanya.
"Iya Oma, Iya." pasrahnya.
TBC
Nanti Author up lagi jangan lupa komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Eka Chusnul Msi
berperan ya author sayang, bukan berperang 😁😁
2022-08-01
0
Yunida Julianti
berperang ato berperan sih?
2022-07-15
0
Kendarsih Keken
Duhhh oma gumush deh ke oma 🤭🤭🤭
2022-06-09
2