Another Dream
"Jangan membenci masa lalu, karena ialah yang mengajarkanmu arti sebuah kehidupan. Agar kau tidak mengulanginya di masa depan."
Aku tidak pernah membenci masa lalu, karena semua itu tidak akan ada gunanya lagi, semua yang telah hilang tidak akan pernah bisa di kembalikan lagi.
Tapi aku benci diriku sendiri, yang tanpa sadar membuat mereka terjerat dalam takdir sial yang mengelilingi ku.
"Hati-hati dengan masa lalu, sesekali ialah penghambat bahagiamu dimasa depan. Yang memaksamu terus terperangkap di ruang nostalgia. Hingga kau lupa bahwa kau punya beribu kebahagiaan di depan sana."
Aku benci saat melihat kenangan yang masih tersimpan rapi, padahal sudah retak dan tak berbentuk lagi. Ingin rasanya menerbang kan seperti Dandelion.
Tapi fakta mengatakan bahwa angin pun enggan untuk berhembus dan menerbangkan si kenangan. Dan aku tidak pernah lupa tentang arti kebahagiaan.
Tapi apakah masih ada kebahagiaan yang benar-benar menanti ku di depan sana?
Kalaupun ada, aku terlalu takut untuk memulai nya kembali. Takut jika itu bukanlah kebahagiaan yang hakiki dan kembali terperangkap di ruang nostalgia yang hampa dan sunyi.
"Jangan terlalu berharap dengan impian mu. Karena terkadang, impian itu tidak akan selamanya terkabul."
Entahlah! Aku hanya punya satu impian. Dan memang benar, sesuatu yang aku mimpikan itu tidak pernah terkabul.
"Memang sakit ketika mimpi mu tak dapat terwujud kan, tetapi percayalah akan datang saatnya kau akan menemukan mimpi yang baru dan kau akan mendapatkan nya."
Aku harap aku akan mendapatkankannya dan aku selalu menunggu hari itu tiba. Semoga yang akan datang tidak akan pernah pergi lagi.
🌺 🌺 🌺
London, New semester
Tahun baru, semester baru, seragam baru, style baru dan bahkan pacar baru?? Atau haruskah suasana hati baru??
Mungkin begitulah anggapan sebagian anak milenial tahun ini.
Tapi tidak dengan pemikiran seorang gadis berseragam sekolah putih dengan paduan rok maroon kotak-kotak hitam dan dasi pita menghiasi lehernya dilengkapi dengan almamater sekolahnya, sehingga yang melihatnya pasti akan tahu bahwa dia berasal dari sekolahan elit.
Dia menganggap bahwa hidupnya dulu dan sekarang pun masih sama, sama-sama 'membosankan.'
Padahal apa yang kurang dari seorang gadis bernama lengkap 'Valeny Calevanilaya Loyard'? Dia cantik, tinggi semampai, rambut panjang lurus berwarna Highlight ribbon cokelat yang diikat ponytail ala barbie dan dengan warna mata yang termasuk langka, yaitu warna 'Violet.'
Mungkin satu yang kurang dari gadis ini, 'Without smile.' Ya, gadis ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah tersenyum.
🌺 🌺 🌺
Akhirnya dia sampai di sekolahan elit London yang namanya pasti tidak asing lagi 'Libra Academy.'
Seperti biasanya Libra Academy selalu ramai oleh para murid. Dan seperti biasanya juga gerbang Libra Academy selalu dipenuhi oleh para siswi yang berteriak histeris layaknya nonton konser 'BTS.'
Padahal mereka hanya menyaksikan seorang most wanted boy turun dari kereta kencananya.
Mainstream?? yaiyalah. Ngebosenin??pastilah bosan liat yang gituan tiap hari.
Dan parahnya sekolah elit ini hanya punya satu gerbang masuk saja.
Dan itu membuat seorang 'Valeny Calevanilaya Loyard' lagi-lagi harus loncat dari tembok samping sekolah agar bisa masuk ke Libra Academy dan terhindar dari kerumunan para 'mummi' di depan sana.
And this is her habit.
Dan jangan meremehkan bakat meloncat Valeny, dia selalu juara satu lompat tinggi walaupun dia payah di bagian olahraga lainnya, dan dia juga bisa melompat dari lantai 3 ke bawah dengan sangat ahli, layaknya di film-film.
"Ms. Loyard. Lagi-lagi kamu melanggar peraturan sekolah, apa kamu lupa dimana gerbang sekolah nya??" Teriak seorang guru yang diketahui bernama Mr. Dio.
Mr. Dio ini adalah salah satu guru kedisiplinan di sekolah ini, dan termasuk orang yang merepotkan.
"Bodo amat. Lapor kepsek sana suruh buat pintu gerbang baru. Rugi sekolah elit kalo fasilitas gak memadai." Jawab Valeny cuek dan langsung meninggalkan Mr. Dio.
"Cantik-cantik kok judes." Mr. Dio hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
🌺 🌺 🌺
Valeny terus berjalan menuju layar pengumuman untuk melihat dimana kelasnya karna ini adalah semester baru.
Dan disinilah sekarang Valeny, di kerumunan orang-orang tinggi, dia kesusahan melihat namanya karna mungkin dia agak kecil. Dia tidak pendek cuma kurang tinggi, mereka daja yang tingginya kebangetan padahal tinggi Valeny 162 cm.
"Kelasnya dimana sih??" Gumam Valeny dengan suara kecil.
"Kelas lo dilantai 3 kelas XI -4." Jawab seorang cowok tak dikenal.
"Oh,thanks." Jawab Valeny tanpa menoleh sedikit pun ke sumber suara dan langsung pergi begitu saja.
"Gila...itu manusia apa bukan ya?? Tambah hari tambah cantik aja tuh cewek walaupun cuek." Ungkap cowok bersurai Hazelnut tersebut, wajahnya tampak sepeti orang Asia.
'Class XI-4.'
Akhirnya Valeny menemu kan kelasnya, dia langsung masuk dan yang benar saja dia langsung jadi pusat perhatian kurang dari 1 detik. Dan ini membuat nya merasa tidak nyaman.
"Huffthh." Valeny hanya menghela nafas dan langsung duduk di kursi dekat jendela dan langsung disambut dengan terpaan angin yang hangat.
'This is spring day.'
Apapun yang dialami sekarang atau bahkan di kemudian hari, dia hanya tidak ingin mempeduli kan pandangan orang lain tentang dirinya. Baginya ini adalah hidupnya dan dia hanya harus menjadi dirinya sendiri.
🌺 🌺 🌺
See you on next chapter😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
@khairunnisaica05
thorrrr aku mampir ceritanya the bestt😍
2021-02-22
0
Akhwat Akhir Zaman
thor klo bisa kasih gambaran wajah tokoh2nya donk terutama valeny. Biar lebih menarik.👍
2020-09-07
1
Chalondra
hadir
2020-09-07
1