Chapter 4: The girl who's think the world is hers

Nyatanya realita tak seindah ekspektasi.

🍁 🍁 🍁

Memakai gaun cantik, tinggal di istana, menghadiri pesta dansa, dijemput oleh pangeran berkuda putih dan memiliki banyak maid. Itulah harapan si gadis blasteran Korea-Kanada ini.

Tapi hayalan itu hilang seketika saat seseorang menepuk pundaknya.

"Nana... Itu cake-nya hampir gosong!" Seorang perempuan paruh baya menegur gadis bermanik hitam tersebut sambil berkacak pinggang.

"Omg... Cake-nya....kempes, eh gosong.. Eh kok gitu sih bentuk Cake-nya?"

Dia panik sendiri sambil mematikan oven dengan mulut yang berkomat-kamit.

"Ck...ck...ck... Kamu ini ya kebiasaan banget melamun saat manggang kue." Ucap wanita paruh baya berambut merah yang akrab disapa Madame Cashie.

"He...he...he.. Sorry deh madame." Gadis bermarga Kim itu menyengir lebar.

"Yaudah kamu siap-siap sana. Kamu kan murid night class!" Ujar madame sambil mengambil cake yang gosong tadi.

"Ok madame."

Gadis bernama lengkap 'Kim Micellia Nana' atau yang lebih dikenal dengan Nana ini memang mengambil kelas malam..

Karna pasalnya, dia terlalu sibuk disiang hari atau lebih tepat nya sibuk bekerja sehingga tidak memungkin kan untuk mengambil Day class. Itu juga alasan mengapa ia sering ketiduran di kelas.

Libra Academy memiliki waktu belajar yang berbeda.

Sebagian murid akan mengambil Day class yang dimulai dari jam 07:00-16:00.

Light class yang dimulai dari jam 14:00-22:00.

Dan Night class yang dimulai dari jam 19:00-03:00. Biasanya Night class akan diambil oleh murid yang berprofesi sebagai artis ataupun bagi kalangan atas yang tidak ingin anaknya keluyuran di club-club yang tidak jelas.

Nana-kim bukanlah gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, dan itu membuatnya harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.

So, bagaimana mungkin gadis yang memiliki tinggi 165 cm dengan rambut ombre abu-abu itu dapat bersekolah di 'Libra Academy' yang Notabennenya adalah sekolah elit?

Cause she's smart. Dia bersekolah di Libra Academy melalui beasiswa. Bukan hal yang mudah untuk mendapatkannya. But she got it!

🍁 🍁 🍁

Mentari sudah tenggelam, di gantikan oleh cahaya purnama. Angin malam yang bertiup terasa dingin menyentuh kulit. Mungkin jika santai sambil meminum secangkir coffee akan jadi pilihan yang pas.

Tapi tidak dengan siswa 'Libra Academy', mereka lebih memilih untuk beraktivitas dimalam hari. Belajar demi impian mereka.

Begitu juga dengan Nana. Dia semakin merapatkan jaketnya dan masuk ke dalam lift. Kelas nya berada di lantai 3 kelas XI-5.

Suasana terasa semakin menegang kan saat pintu lift terbuka dan ternyata dia sendirian dalam lift.

"Fix gua sendirian. Semoga gak ada perampok yang masuk." Nana merasa cemas sambil terus melihat kekiri dan kekanan.

'Ting'

Seseorang masuk, Nana-kim mulai tak karuan. Seorang cowok berambut blonde gelap berponi dengan garis-garis peach disebagian sisinya dan bermata Hazel.

'Wow the perfect boy.'

Dia langsung masuk dan berdiri dibelakang Nana. Dia terus menatap Nana, mungkin sedikit heran karna dari tadi gadis didepan nya terus merapatkan tangan nya seperti orang berdoa dengan mulut yang berkomat-kamit.

Mungkin dia benar-benar sedang berdoa.

"Kelas berapa?" Sapa cowok tersebut dan mensejajar kan dirinya dengan Nana.

"Eh... Maksudnya gue??"

"Emang ada orang lain disini selain kita?"

"Eum....gak sih. Gue kelas XI-5." Nana tersenyum canggung.

'Dan demi cake madame Cashie yang gosong gara-gara gue hari ini, gue berani bilang kalo cowok di samping gue ini mukanya tuh diatas kata normal. Beruntungvnya gue ambil night class.' Ucap Nana-kim dalam hatinya sambil curi-curi pandang.

Dia hanya berharap kalau cowok disampingnya bukanlah Vampire, goblin apalagi malaikat maut dan sejenisnya seperti yang sering dia baca di komik-komik kesukaan nya.

"Nama lo siapa?"

"Kim Michellia Nana. Panggil aja Nana." Keadaan semakin terasa canggung.

"Nama gue Azra Millenix, gue kelas XII dan btw gue manusia kok. Bukan Vampire apalagi sejenisnya." Cowok yang diketahui bernama Azra itupun meninggalkan Nana-kim sambil tersenyum manis.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Aaaaa.... Gila tuh kakak kelas kece banget, ganteng lagi. Omgg....gue meleleh karna senyum nya." Nana-kim yang baru tersadar dari lamunan nya langsung berteriak histeris sambil memegang jantung nya yang tak karuan dan menjedot kan kepalanya ke dinding elevator.

'Emang rezeki anak Night Class bisa liat cogan tiap malam. Ini baru namanya hidup.'

'Ting'

Seseorang masuk ke dalam lift. Nana langsung mengoceh ria tanpa melihat lawan bicara nya.

"Ya ampun kak Azra aku tau kamu bakalan balik lagi karna mau minta contact aku kan? Aku tau kok kalo aku cantik banget jadi ka..." Perkataan nya terhenti saat melihat lawan bicara nya.

Gadis berambut hitam gelombang dan bermata biru sapphire menatap ilfeel Nana-kim.

"Gua gak nyangka kalo di Libra yang seelit ini ada makhluk sinting macem lo!"

Memulai drama....

"Idih... Palingan juga lo iri sama kecantikan gue yang melebihi 'Selena Kremes' makanya kan lo jadi ngatain-ngatain gue?? Jujur aja lah!!" Lanjut Nana-kim sambil menyipitkan matanya.

Melanjutkan drama...

"Aduh... Amit-amit cabang bayi. Seorang 'Kallisya Keyvana Faelexis' iri sama situ? Cantikan juga kaki gue daripada lo!" Sambil mengibas kan rambutnya.

"Tapi gue lebih tinggi tuh dari lo!!"

'Klik'

"Silahkan keluar. Pintu lift sudah terbuka lebar." Ucap Key

"Gua gak buta owl." Nana-kim keluar lift sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Dasar cewek bar-bar resek!!" Gumam Nana pelan tapi cukup untuk membuat orang disekitar nya tau isi gumaman nya.

🍁 🍁 🍁

Dikarenakan panjang, chapter ini akan dibuat 2 part ya...

Mohon dukungannya selalu 😄

Please vote and left the comment, ok!!

See u on next Chapter

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***