Kali Kedua

..."Saat satu harapanmu kesampaian, percayalah itu bukan kebetulan, melainkan takdir Tuhan."...

...✨...

"Ma, ayo beli cokelat," pinta si anak pada ibunya.

"Ayo!" jawab si ibu.

Mereka pun segera menjelajahi supermarket. Membeli berbagai jenis cokelat dan keperluan dapur lainnya.

"Ma aku boleh beli banyak cokelat kan?" tanya anak itu.

"Boleh sayang. Tapi untuk siapa cokelat sebanyak itu?" tanya sang ibu penasaran.

"Untuk Adan, Ma," jawabnya malu-malu.

"Aduuhh... anak Mama," ucap si ibu sambil mencubit pipi anaknya karena gemas.

"Mau tambah lagi gak cokelatnya? Mama udah selesai nih," kata si ibu.

"Iya udah Ma. Ayo pulang," ajak si anak.

Mereka pun berjalan menuju parkiran mobil.

"Key!" sapa seseorang sambil melambai.

Si gadis kecil kebingungan mencari sumber suara.

"Itu di sana sayang," tunjuk ibunya.

Ternyata itu adalah Ardhan. Badannya yang tinggi sangat mudah dikenali dari jauh.

"Hai, Dan," sapa Key saat Ardhan sudah berada di hadapannya.

"Mau kemana?" tanya Key.

"Ini nemenin Mama aku belanja. Aku mau beli banyak mobil-mobilan nanti," jawab Ardhan.

"Wow! Aku selalu pengen mobil-mobilan," ucap Key.

"Yaudah kapan-kapan kita main bareng ya," tutur Ardhan penuh semangat.

"Oke," jawab Key sambil mengedipkan sebelah mata.

***

"Sorry, so ...," jawab Ardhan terkejut saat melihat orang yang ia tabrak.

"Loh Ardhan kenapa buru-buru?" tanya orang itu.

Ardhan hanya diam. Dia sangat takjub dengan kecantikan wanita itu. Balutan gaun merah yang hanya selutut sangat cocok dengan kulit putihnya. Rambutnya sengaja disanggul agar leher jenjangnya terekspos.

"Dhan," ucap si wanita sambil melambai di depan muka Ardhan.

"Eh, i--iya Ko! Maaf," jawab Ardhan terbata.

"Kenapa lari-lari sih, Dhan?" tanya Aiko.

Oh iya, Kakek! batinnya.

"Ko, aku pergi dulu ya. Aku harus jumpai Kakek," kata Ardhan sambil berlari ke arah Kakeknya.

Gila, cantik banget Aiko! Tapi ngapain sih rambutnya harus disanggul gitu? batin Ardhan saat berlari.

Saat sudah dekat dengan Kakeknya, ia memperlambat langkah dan mulai berjalan dengan cool.

"Kek!" panggilnya.

"Eh, sini Dhan," jawab Kakeknya.

Ia pun segera mendatangi Kakeknya. Tak heran kalau banyak orang yang tak dikenal Ardhan padahal ini acara ulang tahunnya. Kebanyakan adalah rekan bisnis Kakek.

"Ini cucu saya yang akan menjadi CEO," ucap Kekeknya kepada laki-laki paruh baya juga.

"Ardhan," tutur Ardhan sambil menyalami tangan laki-laki itu.

"Wah, ganteng banget ya cucu kamu. Aura CEO-nya udah kelihatan, hahaha," jawab orang itu.

"Hahaha, kamu bisa aja," kata Kakek.

Kakek Ardhan pun langsung mengenalkannya lagi ke orang berikutnya sampai acara di mulai.

"Selamat malam semua!" terdengar suara MC di atas panggung.

"Baiklah, hari ini kita akan mulai pestanya!" lanjut si MC lagi.

"Kita langsung panggilkan Ardhan Husein Zakhori!" ucap si MC dengan heboh.

Gemuruh tepuk tangan menggema di ballroom hotel itu. Ardhan pun segera berlari ke atas panggung diikuti Kakeknya.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday to you!" sang MC bernyanyi dengan heboh diikuti tamu undangan lainnya.

Setelah lagu selesai, Ardhan langsung meniup lilin dan memotong kue.

"Ayo untuk siapa suapan pertama?" tanya si MC.

Ardhan pun langsung menyuapkan kue ke Kakeknya.

"Oohh ternyata untuk sang Kakek tercinta," ucap si MC heboh.

Acara suap-suapan kue terus berlanjut. Mulai ke om, tante, dan keponakannya. Karena Ardhan jomblo, ya begitulah siklusnya.

"Selamat malam semua. Sebelumnya saya ingin mengumumkan sesuatu," ternyata Kakek yang sedang bicara menggunakan microphone.

"Selain perayaan ulang tahun cucu saya, hari ini saya juga mengumumkan bahwa Ardhan adalah CEO baru untuk Millenial Group. Mari bersulang untuk CEO baru kita!" ucap Kakek panjang lebar.

Terdengar bunyi dentingan gelas di seluruh ruangan diikuti tepuk tangan yang meriah. Semua orang sedang bersulang untuk Ardhan.

Saat acara formal sudah selesai, para tamu dipersilahkan makan hidangan yang ada dan menikmati hiburan yang tersedia.

Ardhan sedang mencari-cari seseorang dengan gaun merah.

Ah, itu dia di sana! ucap Ardhan pada dirinya.

Ardhan jalan mengendap-endap ke arah wanita itu. Ia segera melepas ikat rambut si wanita lalu meloncat tepat ke depan wanita itu.

"Eh, Ardhan apaan sih? Balikin ikat rambut aku!" perintah si wanita.

"Blee ... blee ...," ejek Ardhan sambil menaikkan tangganya.

"Balikin Dhan," kata Aiko sambil merebut ikat rambutnya.

"Lagian ngapain sih kamu lehernya dilihatin gitu? Nah ginikan cantik!" ucap Ardhan sambil merapikan rambut si wanita agar tergerai menutup leher dan punggung.

"Sama siapa Ko?" tanya Ardhan.

Ia tak sadar ada orang lain bersama Aiko.

"Nih di samping aku gak kelihatan?" tunjuk Aiko.

"Eh iya. H--hai..." ucap Ardhan terbata.

"Lo kan mbak mbak itu," jawab Ardhan terkejut.

Sedangkan si wanita hanya menatap Ardhan sambil melipat tangan di dada.

"Loh, udah kenal Dhan?" tanya Aiko.

"Gak kenal sih, Ko! Cuma pernah ketemu di waktu yang gak tepat, hehe," jawab Ardhan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kejadian apa Key? Kamu gak ada cerita?" tanya Aiko ke wanita di sebelahnya.

"Udah ah nanti aja aku cerita. Malu kalau di sini ceritanya," jawab si wanita.

"Ardhan," ucap Ardhan sambil mengulurkan tangan.

"Key," jawab si wanita.

"Kenapa, Dhan?" tanya Aiko.

Ardhan sedari tadi melamun memikirkan nama itu. Ia tak sadar belum melepas genggaman tangannya.

"Eh, sorry," ucap Ardhan.

Aiko dan Key lanjut mengobrol. Sedangkan Ardhan hanya diam sambil menatap Key. Key yang merasa dilihatin, agak risih diberlakukan begitu.

"Kenapa sih lo?" tanya Key.

"Oh gak apa-apa kok!" jawab Ardhan tersentak.

"Kalian mau minum apa? Mau makan apa? Aku ambilin dulu ya," ucap Aiko sambil berlalu.

Aiko meninggalkan Key dan Ardhan berdua. Diantara mereka tak ada yang mau mulai pembicaraan. Entah kenapa lidah Ardhan tiba-tiba kelu.

Tenang Ardhan tenang, dia bukan orang yang sama, ucap Ardhan menenangkan diri sendiri.

"Umur lo berapa?" tanya Ardhan tiba-tiba.

"E--eh, besok 24 tahun juga," jawab si wanita.

Ardhan membelalakkan matanya.

"Kenapa lo?" tanya Key sambil melihat kanan, kiri, depan belakang.

"Ada apa? Lo ngelihat apa woy!? Lo ngelihat setan?" tanya Key lagi.

"G--gak kok!" jawab Ardhan terkejut.

"Jadi kenapa? Apa penampilan gue ada yang salah? Gaun gue kependekan? Atau style rambut gue berantakan?" tanya Key bertubi-tubi.

"Enggak, Key. Gak ada yang salah," jawab Ardhan sambil tersenyum canggung.

"Kalian ngomongin apa? Asyik banget kelihatannya," tanya Aiko yang tiba-tiba muncul.

Asyik apaan, batin Ardhan.

"Ini si Ardhan. Gak tau ngelihatin apa kok kaget gitu," jawab Key.

"Kenapa sih Dhan?" tanya Aiko pada Ardhan sambil tersenyum.

Duuh senyumnya menenangkan, ucap Ardhan dalam hati.

"Bawa apa aja Ko kok lama banget?" jawab Ardhan mengalihkan pembicaraan.

"Ini ada pie, jus. Ini juga ada cokelat untuk kamu Key. Ardhan kamu suka cokelat juga kan?" tanya Aiko sambil menyerahkan cokelat pada kedua orang itu.

"Makasih Ko," jawab mereka bersamaan.

"Uhk," Ardhan tersedak cokelat.

"Ini Dhan minum dulu," ucap Aiko sambil menyodorkan minum.

Ardhan pun lanjut makan dalam diam. Sedangkan Key dan Aiko asyik ngobrol dan bercanda. Ardhan hanya makan sambil bergelut dengan pikirannya.

Pukul 12 acara sudah selesai. Para tamu sudah banyak yang pulang.

"Kalian mau aku antar?" tanya Ardhan kepada Key dan Aiko.

"Gak perlu Dhan. Kami naik mobil Key," Aiko yang menjawab.

"Kami duluan ya," kali ini Key yang bicara.

Mereka berdua pun berlalu sambil melambai tangan. Ardhan membalas lambaian tangan mereka sambil tersenyum.

Setelah di rasa cukup sunyi, Ardhan pun pulang. Ia menyetir dengan pikiran kacau. Mungkin ia tidak akan tidur malam ini.

Apa mungkin mereka orang yang sama? tanya Ardhan pada dirinya.

Terpopuler

Comments

Yara_Army

Yara_Army

cinta pandangan pertama pada aiko

2021-02-27

1

Dhina ♑

Dhina ♑

287 👍👍 menurun

2021-02-25

2

L_light

L_light

salam Love Milestone!

2021-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!