..."Jangan jadikan kata terlambat sebagai penghambat. Kuatkan hati dan gapai mimpi."...
...✨...
"Ma, temenin aku ke toko!" pinta Ardhan.
"Mau ke toko mana sayang? Ini udah sore," tanya Mamanya.
"Aku mau beli kalung, Ma. Udah ayo cepat Ma nanti kemalaman," jawab Ardhan.
"Yaudah ayo, ayo," ucap Mamanya.
Mereka pun segera bergegas pergi ke toko perhiasan.
"Mbak, saya mau lihat-lihat kalung," ucap Mama Ardhan.
"Baik bu," jawab petugas.
"Ma, aku mau kalung yang ada huruf K-nya," pinta Ardhan.
"Mbak, kalung liontin huruf K!" teriak Mamanya.
Tak berapa lama, kalung pun datang.
"Mau yang mana sayang?" tanya Mamanya.
"Emm..." pikir Ardhan sambil melihat kalung-kalung itu.
"Yang ini aja deh, Ma. Yang gold," jawab Ardhan.
"Mbak saya ambil ini 1 ya," ucap Mama Ardhan kepada petugas.
Petugas itu pun segera membungkus kalung itu dengan kotak kecil. Setelah selesai, mereka langsung pulang.
Keesokan paginya, Ardhan berusaha mencari Key. Ia mengitari satu sekolah untuk menemuinya. Namun setelah cukup lama mencari ia tak juga menemukan Key. Ardhan pun kembali ke kelas dengan perasaan kecewa.
"Adaaannnn!" teriak seseorang dari belakang memanggil namanya.
"Sini, Key," pinta Ardhan sambil berbalik badan.
Key pun berlari menuju Ardhan.
"Kamu kenapa lama banget datangnya? Aku capek nungguin kamu," keluh Ardhan.
"Iya, Dan tadi aku bangun kesiangan, hehe," jawab Key tak merasa berdosa.
"Ayo ikut aku!" ucap Ardhan sambil menarik lengan Key.
Mereka berlari dengan dipimpin Ardhan.
"Nah, kamu duduk di sini, pejamkan mata. Jangan ngintip!" pinta Ardhan saat sudah sampai di taman sekolah.
"Iya aku gak ngintip," jawab Key.
Ardhan segera membuka kotak kalung itu dan meletakkannya di telapak tangan Key.
Tanpa disuruh ternyata Key langsung membuka matanya.
"Apa ini, Dan? Cantik banget!" ucap Key takjub.
"Ini hadiah ulang tahun kamu," jawab Ardhan sambil tersenyum manis.
"Makasih ya, Dan," tutur Key sambil mengecup pipi kanan Ardhan.
Ardhan memegang pipinya yang panas. Sebelum ia sadar ternyata Key sudah berlari ke kelas.
***
Ma, aku mau sama Adan, aku mau sama Adan, Ma!
"Huh... huh.... huh....," Ardhan tersentak.
"Apa itu barusan? Suara siapa lagi itu? Ahh... cuma mimpi," ucap Ardhan pada dirinya.
Ardhan segera bangun, membuka tirai jendela, dan merapikan tempat tidurnya tanpa bantuan bi Titin. Ia tak pernah mau kamarnya dimasukin orang lain karena setiap orang membutuhkan privasi.
Ia melakukan sedikit peregangan sambil memikirkan mimpinya tadi.
Itu pasti suara Key, batinnya.
Setelah itu Ardhan langsung pergi mandi. Hari ini ia akan mulai bekerja. Ardhan sudah membereskan persiapannya semalam. Pagi ini ia tak perlu repot memikirkannya.
"Du du du du du," Ardhan bersenandung sambil memakai pakaian.
"Kenapa gue deg deg-an ya? Oke Dhan, calm, anggap aja masuk sekolah baru," Ardhan menenangkan dirinya.
Tak butuh waktu lama untuk bersiap, Ardhan langsung turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi, Kek," sapa Ardhan pada Kakeknya sambil mencium pipi.
"Pagi," jawab Kakek seadanya.
"Kakek hari ini gak kerja kan?" tanya Ardhan sambil mengunyah rotinya.
"Gak," jawab Kakek singkat.
Mereka pun melanjutkan makan dalam diam. Selesai makan, Ardhan pamit pergi bekerja. Ia mencium tangan Kakeknya.
"Ardhan pergi dulu ya Kek," ucap Ardhan
"Iya hati-hati kamu, kerja yang benar," nasehat Kakeknya.
"Siap Kek!" jawab Ardhan memberi hormat.
Ardhan langsung berlari menuju bagasi, menghidupan Ferrari-nya dan melaju menuju kantor.
Sejak Ardhan SD, Kakeknya tak pernah menuntut Ardhan harus pintar dan juara. Bagi Kakeknya yang penting Ardhan harus melakukan yang terbaik. Sisanya biar Tuhan yang urus.
Jarak dari rumah ke kantor hanya sekitar 30 menit. Ardhan pergi lebih awal agar tak terjebak macet. Selain itu ia juga ingin menghirup udara pagi yang segar.
"Gimana ya cara gue deketin Key? Apa gue ajak jalan aja kali ya? Dia kerja atau kuliah ya? Kalau gue Dm lagi di balas gak ya?" Ardhan kembali bergelut dengan pikirannya.
"Bodo ah, gue Dm aja lagi nanti," ucap Ardhan mantap.
Ia menambah kecepatan mobilnya agar segera tiba di kantor.
Waktu masih menunjukkan pukul 7 tapi Ardhan sudah berada di ruangan CEO-nya. Ia melihat-lihat beberapa berkas yang harus ditandatanganinya. Ternyata tak sedikit berkas itu, ditambah lagi laporan-laporan yang harus ia baca.
"Fighting!" ucap Ardhan.
Ia mengerjakan semua itu dengan serius. Sesekali ia berhenti karena tidak mengerti. Keributan di kantor semain bertambah. Sepertinya semua petugas kantor sudah datang.
Tok... tok... tok...
"Masuk," jawab Ardhan.
Muncul seorang wanita cantik yang membawa beberapa berkas di tangannya.
"Pak, ini data-data pelamar kerja,"ucap si wanita.
Wanita itu merupakan sekretaris di kantornya. Wajahnya yang cantik membuat ia dijadikan ratu di kantor.
"Baik, letakkan di situ, kamu sudah bisa keluar," tutur Ardhan tanpa memandangnya.
Sekretaris itu pun pergi dengan menghentakkan kaki. Ia kesal karena Ardhan sama sekali tidak memandangnya.
Apa gaji di perusahaan ini tidak cukup besar? Kenapa dia tidak mampu beli pakaian tertutup? Pakaian kurang bahan gitu kok di pakai, batin Ardhan sambil bergeleng-geleng.
Saat hari sudah agak siang, perut Ardhan sudah demo. Ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Ia tak suka menunda-nunda.
"Ahh... selesai juga," ucap Ardhan sambil meregangkan badan.
Gue ajak Key makan siang ah, batin Ardhan.
^^^ardhan_huza^^^
^^^Hai Key. Mau makan siang bareng?^^^
keyra_
Gue sibuk.
^^^ardhan_huza^^^
^^^Gue tunggu.^^^
keyra_
Apaan sih lo!
^^^ardhan_huza^^^
^^^Sekali aja Key, please.^^^
keyra_
Dimana?
^^^ardhan_huza^^^
^^^Lo dimana sekarang biar gue jemput.^^^
keyra_
Datang aja ke kampus U. Gue nunggu di halte.
^^^ardhan_huza^^^
^^^Oke, meluncur!^^^
Ardhan segera bersiap menjemput Key. Ia keluar dari kantornya menuju parkiran.
Semua mata memandang Ardhan. Mereka terkejut melihat ketampanan CEO mereka. Ardhan hanya bertemu beberapa orang tadi karena dia pergi cukup pagi.
Ferrari kebanggaannya melaju cepat. Mungkin akan sedikit macet karena saat ini jam makan siang.
Untung jaraknya dekat, batin Ardhan.
Jarak dari kampus ke kantor hanya 10 menit. Namun karena macet menjadi 20 menit.
"Hai, Key. Udah nunggu lama?" tanya Ardhan.
"Iya, lama banget sih lo!" rutuk Key kesal.
"Ya maaf namanya juga macet. Yaudah ayo silahkan masuk tuan putri," jawab Ardhan mengalihkan perhatian.
Ardhan menjalankan mobilnya menuju restoran terdekat saja. Ia tak tahu harus kemana lagi. Mereka hanya diam-diaman di mobil. Key sibuk dengan gawainya sedangkan Ardhan fokus menyetir.
"Nah, udah sampai," ucap Ardhan.
Mereka pun langsung masuk masih dengan diam-diaman.
"Mau makan apa Key?" tanya Ardhan.
"Samain aja sama lo," jawabnya.
"Mbak, ini yang paket besar 2," ucap Ardhan sambil menunjuk menu.
"Oke, Mas," jawab si pelayan tersipu malu.
Ardhan melihat Key memutar bola matanya.
"Kenapa lo? Cemburu?" tanya Ardhan percaya diri.
"Idih," jawab Key menatap kesal.
Mereka kembali berdiam-diaman sampai makanan datang.
"Lo suka ga Key pilihan gue?" tanya Ardhan sungguh-sungguh.
"Suka," jawab Key singkat.
Mereka makan dengan tenang. Ardhan menghabiskan paling banyak makanan.
Ardhan memandang Key yang masih makan. Ia sengaja menaikkan sedikit lengan bajunya agar Key melihat gelangnya.
"Kenapa lo lihat-lihat? Masih lapar?" tanya Key datar.
"Gak kok," jawab Ardhan tersenyum.
Sadar Key, ini gelang dari lo, batin Ardhan.
Ia mengelus gelang itu agar Key sadar. Namun Key hanya menatapnya bingung.
"Kenapa sih lo? Gue gak tertarik sama gelang lo," ucap Key sadar bahwa Ardhan ingin menunjukkan gelangnya.
Ini dari lo Key, batin Ardhan.
"Oh iya Key gue boleh nanya gak?" tanya Ardhan.
"Ini lo udah nanya," jawab Key ketus.
"Hehe iya Key mau nanya lagi maksudnya hehe," jelas Ardhan cengengesan.
"Yaudah tanya aja," kata Key.
"Itu di foto kalung di feed instagram lo mengingatkan lo sama siapa?" tanya Ardhan to the point.
Key hanya diam dan menatap Ardhan. Namun sudah cukup lama, Key tetap menatap Ardhan dengan sendu.
Kenapa dia natap gue gitu? Apa mungkin kalau kalung itu mengingatkan dia sama gue? tanya Ardhan dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
anggita
👍👍👌👌sip
2021-08-10
1
SyaSyi
lanjut
2021-08-06
1
🌻Ruby Kejora
❣️👍💗💗
2021-03-15
1