KSH 5

Pagi ini terlihat sedikit berbeda dari biasanya, jika biasanya Setelah sholat Devi langsung mengajak Resty, Randy dan Sevi untuk berlari di pekarangan rumah Raihan.

Sayangnya pagi ini dia tidak melakukan itu, Karena selesai shalat Devi langsung membuat sarapan khusus untuk mereka semua, sebagai ucapan terima kasih. walaupun Devi tahu apa yang di lakukannya ini tidak ada artinya di bandingkan kebaikan yang di berikan Raihan selama dia tinggal disini.

Setelah menatah sarapan yang di buatnya di meja makan. Devi menaiki tangga menuju kamar kedua anak Raihan, membangunkan mereka, membantu mereka untuk mandi dan berpakaian, begitu juga dengan Sevi.

" Wah anak anak Daddy udah pada wangi, cantik cantik dan cakep juga." Ujar Raihan saat bergabung bersama Devi dan ketiga Anaknya itu.

" Iya donk pa!" Ucap Randy.

" Rambut Esty Cantik nggak dad?" Resty menunjukkan rambutnya yang dikepang oleh Devi.

" Cantik donk, kan ini anak Daddy." Ucap Rayhan.

" Makasih Daddy."

" Sama sama sayang." Satu kecupan Ray, daratkan pada kening Putrinya itu. Raihan pun menghampiri Savi.

" Si bungsu ko Nggak nyapa Daddy sih." Ucap Reihan sambil berjongkok di depan Gadis kecil yang tengah Asyik dengan potongan buah yang di berikan Devi, tangannya Rayhan pun mengusap rambut Sevi.

" Maaf, upa dady." Ucap Sevi di ikuti Tawanya. membuat Rayhan Gemas dan mencium kedua pipi Sevi secara bergantian.

" Ayo, Sebaiknya kalian sarapan dulu, nanti kalian terlambat." Devi mengajak Rasty dan Randy untuk duduk di tempat mereka masing masing, membantu mengambilkan sarapan dan meletakkannya di piring mereka. Setelah itu Devi kembali duduk di tempatnya.

Perlakuan Devi saat ini, membuat Raihan semakin ingin memilikinya, Selama sarapan Raihan terus menatap Devi yang sedang menyuapi Sevi.

" Ra, kenapa kamu tidak mau menerima aku sebagai pendamping hidup kamu." Tanya Rayhan setelah menyelesaikan sarapannya.

" Maaf Ray, Aku tidak ingin terikat dengan siapa pun! Aku hanya ingin fokus kepada Sevi."

" Apa kamu yakin hanya itu alasan kamu? tidak ada alasan yang lain? atau jangan jangan kamu sudah mengingat lelaki yang telah menyakiti kamu itu? Apa kamu masih mencintainya?" Raihan Terus memberi pertanyaan kepada Devi. tetapi semuanya hanya di jawab gelengan kepala oleh Devi.

Raihan yang tidak puas dengan jawaban Devi langsung berdiri meninggalkan mereka yang masih menikmati sarapannya. Membuat Devi semakin tidak nyaman berada di situ.

Devi kembali menyuapi Sevi sambil menunggu Resty dan Randy menyelesaikan sarapan mereka.

Tidak sampai 5 menit kedua anak itu sudah selesai sarapan, Devi memberikan tas sekolah, dan merapikan pakaian mereka. Setelah itu ia dan Sevi mengantar mereka ke depan. Disana sudah ada supir yang akan mengantar kedua anak itu.

" Mom Randy sekolah dulu ya." Rendy mencium punggung tangan Devi.

" Esty juga ya Mom." Resty turut mencium tangan Devi, Devi mengecup kening mereka berdua secara bergantian.

" Kalian harus rajin belajar dan sekolah biar jadi anak yang pintar ya." Ucap Devi sambil melambaikan tangannya kepada mereka berdua.

" Iya mom, Dada Sevi." Jawa keduanya.

Setelah mobil yang mengantar Resty dan Randy meninggalkan pekarangan rumah itu, Devi langsung bergegas masuk ke dalam rumah.

Devi Bersiap siap, Iya memakaikan tanktop berwerna kuning muda untuk Sevi, di padukan dengan celana pendek berwarna putih dan blazer dengan warna yang senada celananya. Sedangkan Devi mengunakan Dress berwarna kuning muda tak lupa blazer yang sama warnanya dengan yang di pakai Sevi. setelah itu dia mengeluarkan kedua koper yang iya simpan di dalam lemari semalam. Setelah semuanya siap Devi langsung memesan taksi untuk mengantar mereka ke bandara.

Setelah 45 menit perjalanan Akhirnya Devi sampai di bandara, setelah menunggu hampir satu jam Akhirnya Devi dan Sevi masuk ke dalam pesawat.

" Maafkan aku Ray, semoga kalian tidak membenci aku dan Sevi." Ucap Devi dalam Hatinya.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Setelah kejadian Erik yang menunjukkan foto Sevi di Depan Aksel yang lainnya, Aksel langsung menyuruh orang untuk menyelidiki Identitas Sevi. dan hubungannya dengan Anwar.

Bahkan iya meminta bantuan, tim dalam kesatuannya untuk turut serta membantu, bukan Aksel saja, tetapi Lee dan Reza juga mendatangi rumah Anwar, Tetapi rumah itu selalu sepi seperti biasanya.

" Menurut kalian, Ada yang Aneh nggak?" Tanya Gibran. Mereka kini tengah berkumpul di rumah keluarga besar itu.

" Maksudnya Aneh gimana?" Tanya Reza juga.

" Ya Aneh Aja kalau seandainya Devi benar telah meninggal kenapa Anwar selalu menghindar dari kita, Rumahnya Sepi, kerumah sakit juga alasannya kalau nggak ada pasti berangkat keluar negeri. Coba kalian pikirkan itu." Jawab Gibran.

" Aku juga berpikir begitu tetapi untuk sekarang ini aku bingung?" Ucap Aksel.

" Bingung kenapa Aks." Tanya Gibran.

" Kata Dokter Devi hamil anak kembar.."

" Kamu meragukan cucu mama Aks, coba kamu lihat anak itu apa ada perbedaan antara keduanya." Mama Aisya memotong ucapan Aksel.

" Bukan itu maksud aku ma, Hanya saja hati aku begitu tenang ketika melihat Foto Anak itu, Aku merasa kalau dia adalah anak aku Ma." Ucap Aksel.

" Kamu pintar kan nak? beberapa kasus saja. kamu bisa selesaikan! kenapa masalah Anak itu kamu tidak bisa? Pakai cara yang sama untuk mencari tahu semuanya." Papa Bastian turut memberikan pendapatnya.

" Bagaimana kalau besok kita balik lagi ke cafe itu, kita cari tahu dari mereka berdua. Paling tidak kita tahu siapa nama Anak itu." Ucap Reza.

" oke, besok kita kesana lagi tapi jangan semuanya, cukup aku sama Eza atau Gibran saja, biar mereka nggak curiga." Ucap Aksel.

" Soal Anwar nanti papa yang Akan menemuinya di rumah Sakit, Bagaimana?" Atur Aja Pa.

" Tapi kalau Mak, masih hidup pasti dia marah Sama kita, karena perempuan itu." Tunjuk Dede Pada Heni yang sedang menyuapi anaknya.

" Iya Aks, sebaiknya kamu ceraikan saja dia." Ucap Gilang, yang langsung mendapat penolakan dari mama Aisya.

" Tidak, itu telah mudah untuk dia, mama mau dia mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika Devi masih hidup biar Devi yang memberikan dia hukuman yang pantas."

" Tapi Aku yakin Mak nggak akan melakukan itu." Ucap Dede.

" Tapi Apa mungkin ka Devi masih hidup, bukannya hari itu, kalian semua pulang ke kampung Devi untuk melihat pemakamannya?" Ucap Aryan.

" Iya kita memang pulang, tapi sampai di sana pemakaman telah selesai." Ucap Dede.

" Sudah jangan berdebat lagi sebaiknya kalian mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi malam itu." Ucap mama Aisya.

Mereka pun mengangguk. Mungkin selama ini mereka begitu saja menerima kalau Devi benar sudah meninggal tetapi, saat melihat Foto Anwar dan Sevi mereka mulai menyadari ke Aneh yang terjadi di tambah Anwar yang tidak bisa di temui hampir 4 tahun ini. membuat mereka semakin yakin kecurigaan mereka itu benar.

.

.

.

.

Bersambung.

🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍

Terpopuler

Comments

ayrfan

ayrfan

ul

2022-06-29

0

ayrfan

ayrfan

ya masama

2022-06-29

0

kasih hukuman juga buat si Nana yg ga tau diri thor

2021-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!