Pagi itu Setelah semua penghuni rumah mewah itu keluar melakukan Aktivitas masing masing, Devi dan Sevi juga keluar rumah, hari ini mereka akan menujuh rumah sakit, dimana Devi Pernah di rawat dan sampai sekarang masih menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit itu.
Dengan menggunakan taksi, ibu dan anak itu menelusuri jalan kota dimana mereka tinggal, Kota yang padat akan penduduk itu terlihat begitu ramai di pagi hari, karena semua orang mulai melakukan aktivitas mereka, Ada yang berburu dengan waktu untuk kekantor, sekolah, kampus dan banyak kegiatan lainnya.
Taksi yang mengantar Devi dan putrinya, Akhirnya sampai di tempat yang di tujuh. Mereka turun dari taksi dan masuk kedalam rumah sakit.
Devi melakukan serangkaian prosedur yang ada di rumah Sakit itu sebagai mana mestinya, sebelum masuk ke ruangan dokter.
Di ruangan itu dokter mulai menanyakan, Apa yang iya rasa selama sebulan terakhir ini, Apa ada gejala yang muncul atau lainnya.
" Kondisi Anda semakin baik, saya lihat Cara berbicara dan jalan Anda semakin kesini semakin bagus tidak tersendat lagi." Ucap Dokter itu.
" Terima kasih, ini semua berkat doa dan usaha dokter untuk membantu saya selama ini."
" Bagaimana dengan memori ingatan mu?" Tanya Dokter itu lagi.
" Alhamdulillah Perlahan lahan saya sudah mulai melihat bayangan bayangannya dok, Tapi saya sedikit bingung dok." Ucap Devi.
" Apa yang membuat Anda bingung?"
" Dokter pernah mengatakan, setelah operasi pertama saya sering berbicara ngawur dan berhalusinasi, Akibat tumor yang menekan saraf berbicara dan perilaku, Jadi yang saya ingat itu hanya halusinasi saya saja! iya kan Dok?" Dokter itu pun mengangguk.
" Tetapi setiap saya melihat darah, sekecil apapun itu! Bayangan sebuah motor di tabrak truk dan seorang wanita hamil tengah terduduk di lantai di sebuah ruang kecil, saya tidak tahu itu ruangan apa dan saya juga tidak bisa mengingat wajah wanita itu! apa itu termasuk halusinasi? Pasalnya bayangan itu terus terlintas di pikiran saya Dok." Terang Devi membuat Dokter itu nampak berpikir sejenak sebelum menyimpulkan hasil diagnosanya.
" Tidak, itu Kepingan ingat yang ingin kamu kubur, tetapi kepingan itu kembali bersama dengan kondisi otakmu yang mulai membaik." Tentu Dokter berani berbicara seperti itu karena riwayat yang di berikan Anwar kepadanya.
" Oh! Apa itu akan menjadi masalah?"
" Tergantung bagaimana anda, tenang dalam mengingat semuanya, kalau pun tidak bisa, jangan memaksakan! karena itu bisa saja memperburuk keadaan Anda."
" Baik dok saya akan mengingat pesan Anda, Sekali saya mengucapkan terima kasih sebesar besarnya atas bantuannya selama ini." Kata Devi dengan tulus kepada dokter yang menanganinya selama ini.
" Dan Satu lagi, saya harap 1, Atau 2 tahun ke depan, saya sarankan agar Anda jangan hamil dulu, kalaupun Anda ingin hamil sebaiknya konsultasikan dengan dokter sarap terlebih dahulu. Karena Anda adalah pasien penderita tumor, biasanya tumor itu akan kembali pada saat Anda hamil, Penyebabnya produksi hormononal tertentu di otak yang meningkatkan hanya saat hamil."
" Baik Dok saya akan mengingatnya, sekali lagi terima kasih atas bantuannya."
" Anda tidak perlu berterima kasih, karena ini sudah menjadi tugas saya untuk menolong pasien saya. Bagi Kami para dokter, melihat pasiennya sembuh merupakan kebanggaan tersendiri." Devi tersenyum dan mengangguk.
Setelah konsultasi dan pembicaraan hangat itu berakhir, Devi dan gadis kecilnya langsung kembali ke rumah Raihan.
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Di sebuah cafe, yang baru saja di buka Lee dan Gibran sedang merayakan ulang tahun putri mereka yang 1 tahun.
Semua Anggota keluarga Firmasha turut merayakan ulang tahun Anaknya Lee dan Gibran, Kecuali Mama Aisya dan papa Bastian.
" Aku senang kita bisa berkumpul begini." Ucap Dede yang sedang menggendong Anaknya Lee.
"Sayang biar aku yang menggendongnya." Pintah Reza, iya tidak tega melihat Istrinya yang tengah hamil besar duduk sambil menggendong anaknya Lee. Tetapi Dede tetap kekeuh.
" Aku juga, setidaknya kita masih bisa berkumpul walaupun Mak tidak ada di antara kita." Lee turut mengiyakannya barusan.
" Andai saja ka Devi ada di antara kita! pasti kebahagiaan ini akan lengkap." Reza turut menimpal ucap kedua Wanita itu. sambil membujuk Dede untuk menyerahkan Anak Lee kepadanya.
" Kebahagiaan kita yang lengkap tapi dia tidak, aku bersyukur pernah mengenal dia walaupun cuma sesaat." Ucap Yasmin, menatap tak suka dengan Heni.
" Jangan seperti itu biar bagaimanapun dia itu ipar kamu." Aryan turut ambil bagian dalam pembicaraan itu. walaupun itu cuma sebuah ejekan.
" Iparmu bukan iparku, Karena iparku wanita terhormat dan berpendidikan tidak merendahkan harga dirinya untuk menjadi istri seseorang bahkan sampai membunuh pula." Ucap Yasmin.
" Apa bedanya kamu sama dia." Tantangan Aryan.
" Jangan bandingkan aku dengan dia, Aku menjadi menantu di keluarga kita itu karena kebodohan mu."
" sudah sudah! Sesama orang bodo Jangan saling mendahului." Reza mengakhiri perdebatan suami istri itu, mereka pun tertawa bersama.
Sedangkan Heni hanya diam dan menatap tak suka kepada mereka, kehadiran dia di rumah itu memegang masih sebagai Istri sirinya Aksel tetapi tidak ada yang mengistimewakan dia sama sekali, bahkan foto keluarga dan foto perorangan yang menempel di dinding rumah besar keluar Firmasha tidak ada satupun foto dirinya.
Mama Aisya mengabadikan semua gambar anak, menantu dan cucunya, tetapi tidak dengan Heni, saat mengetahui kejadian yang menimpa Devi waktu itu mama Aisya sempat Anfal, Untungnya tak sampai merenggut nyawanya.
Dimata Mama Aisya Heni hanyalah seorang pengasuh, tidak lebih karena menantu rumah itu masih sama, bahkan gambar seorang wanita Hamil dengan seragam pink-nya itu masih menjadi pengobat rindu mereka.
" Mbak." Panggil Lee pada salah satu pelayan yang tidak jauh dari mereka.
Pelayan itu mendekat kepada Lee. " tolong panggil pemilik cafe ini ya." Ucap Lee lagi.
" Maaf mbak jika pelayanan kami kurang memuaskan mbak dan keluarga." Ucap pelayan itu penuh penyesalan. iya berpikir mereka telah melakukan kesalahan sehingga harus di panggil pemilik cafe ini.
" Kamu tidak perlu minta maaf, saya hanya ingin bertemu dengan pemilik cafe ini." Jelas Lee membuat pelayan itu sedikit lega. Pelayan itu pamit kepada Lee untuk memanggil Nadia.
Tok.. tok.. tok
Pintu ruang Nadia di ketuk dari luar, membuat Iya dan Erik yang sedang berada di dalam sedikit terkejut.
" Masuk." Ucap Nadia.
Pelayan itu pun masuk kedalam. " Kamu kalau ngetuk pintu itu jangan pakai tenaga dalam bisa." Ucap Erik.
" Maaf mbak! itu pelanggan ingin bertemu dengan mbak." Ucap pelayan itu sedikit gugup.
" Apa kalian buat kesalahan?" tanya Nadia.
" Tidak ko mbak."
" Terus kenapa dia ingin bertemu dengan Nadia?" Tanya Erik.
" Saya juga nggak tahu mbak, cuma kata pelanggan itu dia ingin bertemu sama pemilik cafe ini." jawab pelayan itu.
" Kalau mau ketemu sama pemilik cafe ini, bilang sama dia lusa baru pemiliknya datang." Ucap Erik.
" Tapi.."
" Sudah jangan dengarin dia, nanti mbak temui mereka." Ucap Nadia. pelayan itupun pamit keluar ruangan Nadia.
.
.
.
.
Bersambung.
🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
ani nurhaeni
apa kawaan dan keluargaa nya ga tauu nasiib devii
2021-10-21
0
Julio Stevaning
sumpah aq msih nyesek,,nasib Devi kasihan sekali
2021-07-05
0
Rahmawaty❣️
oh yasmin itu istrinya aryan ya?? lupa aku
dan itu ngomong2 mama aisya baguslah dia tdk suka sma hany . haha ksian dia jd benalu aja dsna
2021-03-30
0