KSH 4

" Selamat siang! Ibu, bapak, dan Adik adik." Ucap Nadia dengan ramanya " Bagaimana pelayan disini apa sudah cukup ramah atau masih kurang mohon sarannya" Tanya Nadia seprofesional mungkin.

Nadia kini telah berada di hadapan pelanggannya, yang tak lain adalah Lee dan Keluarga Firmasha .

Mata Nadia langsung terpukau pada 2 orang Anak kembar yang seumuran Dengan Sevi, Wajah kedua Anak itu pun sangat mirip dengan sang adik.

" Saya Dan keluarga begitu puas dengan pelayanan disini, dan saya rasa ini akan menjadi tempat favorit keluarga kita nanti, maka dari itu saya ingin bertemu dengan mbak." Lee berdiri menyapa Nadia dan mengungkapkan kekagumannya terhadap pelayanan di cafenya Devi.

" Syukurlah kalau mbak dan keluarga menyukai pelayanan di cafe kami. jika ada saran atau mbak dan keluarga ingin merokemendasi menu baru, untuk cafe kami ini." Ucap Nadia. " Maaf sebelumnya mbak." lanjut Nadia sedikit ragu.

" Ada apa?" Tanya Lee.

" Apa kedua anak itu? Anaknya mbak?" Nadia menunjuk ke arah si kembar. Selama Devi masih dalam tahap pemulihan dia yang merawat Sevi, jadi dia hafal betul wajah Anak Angkatnya.

" Oh mereka keponakan saya?" Lee tersenyum menatap ke arah Nadia, pasalnya kedua keponakannya itu kalau sudah keluar rumah, mereka selalu mencuri perhatian orang orang yang melihatnya.

" Begitulah mereka mbak kalau, sudah keluar rumah pasti ada saja orang yang iseng minta fotolah , pengen gendong dan masih banyak lagi, apa mbak juga ingin melakukan hal yang sama?." Tanya Dede. Dede tahu betul kalau ada yang tanya kedua anak itu, pasti endnya akan sama.

" Tidak koh! Saya cuma ingin tahu siapa orang tuanya mereka." Tanya Nadia membuat orang yang sejak tadi diam turut angkat bicara.

" Siapa kamu? kenapa kamu ingin tahu tentang aku dan juga Istriku." orang yang berbicara itu Adalah Aksel.

Semenjak kepergian Devi, Aksel menjadi orang yang Irit bicara, dia akan berbicara ketika ada pekerjaan atau ada yang mengusik Kedua buah hatinya. Hanya kepada kedua anak baru sikapnya berbanding terbalik.

Selama ini Aksel tetap tinggal di rumah yang dia belikan untuk Devi. sedangkan Si kembar tinggal di rumah besar, bersama kakek, Nenek dan keluarga lainnya.

Jika dia berhasil dalam tugas maupun sukses dengan proyek barunya, dia akan menjemput kedua anaknya dan merayakan keberhasilannya itu di depan sebuah frame besar dimana foto Devi iya letakkan di situ.

Ntah sudah berapa ribu kata maaf Aksel Ucapkan di depan frame besar itu, Kesalahannya dalam bersikap membuat iya hidup dalam penyesalan, dan beribu kata Andai, Andai aku tak begini, andai saja aku tak bertemu dengan wanita itu dan lainnya.

Heni Hanya sebutir Debu yang tidak berarti untuk Aksel, tetapi Devi Adalah segalanya untuk dia, belahan jiwanya dan cuma dia wanita yang di cintai Aksel.

...🍀🍀 SKIP 🍀🍀...

" Maaf jika rasa penasaranku, membuat kalian tidak nyaman! sekali lagi maafkan aku?" Ucap Nadia penuh penyesalan.

" Nad,,, Besok keponakan Aku yang cantik, imut dan lucu itu akan pulang dan Akan tinggal bersama kita." Teriak Erik, sambil berjalan menghampiri Nadia.

" Astaga, apa aku sebegitu kangennya sama dia sampai Aku melihat wajah kedua anak ini begitu mirip dengannya." Erik mengelus dadanya, iya menatap dengan intens kearah si kembar.

Baik Nadia maupun Erik mereka Sama sama terpukau melihat kemiripan Sevi dengan kedua anak lelaki itu. mereka yakin ini bukan faktor kebetulan saja.

Erik menatap kedua anak itu setelah itu berpindah kepada Nadia, seolah meminta kejelasan atas apa yang dia lihat! tetapi Nadia justru menaikkan bahunya.

" Bisakah kalian menurunkan pandangan kalian dari wajah Anakku." Bentak Aksel, Iya tidak peduli dimana dia berada, yang dia tahu, dia tidak suka melihat orang lain menatap anaknya seperti itu. Aryan dan Reza langsung mengusap pundak Aksel, memintanya untuk tenang.

" Maaf ya, kita tidak ada maksud untuk membuat Anda marah atau apa, yang jelas kita berdua hanya terkejut karena wajah anak anda yang begitu mirip dengan Anak Angkat saya." Jelas Nadia. tetapi mereka seolah tidak percaya dengan Ucapan Nadia.

" Siapa yang ingin kamu bodohi." Ucap Heni.

" Diam." Bentak Aksel kepada istri sirinya itu.

" Kalau kalian tidak percaya lihat ini." Erik berjalan menuju layar besar yang tertempel pada dinding dan menyambukan kabel USB pada layar dan ponselnya.

Iya membuka galeri foto dan menunjukkan foto Sevi. Deri mulai Sevi sendiri, Sevi dan Resty, Randy , Nadia , Ray, Erik membuat mata semua terkagum dan memujinya.

Aksel merasa begitu bahagia ketika melihat wajah Sevi iya begitu jatuh cinta dengan gambar gadis kecil itu, seolah anak itu memiliki tempat tersendiri di hatinya. Aksel meletakkan tangan di dadanya, perlahan butiran bening itu lolos dari kedua sudut matanya, dia tak tahu perasaan apa yang dia rasa saat ini, yang jelas gadis itu sama seperti sang ibu yang mampu membuat hati sang ayah jadi tidak menentu.

Semua orang yang dulu Devi kasihi dengan sepenuh hati, terus menatap Erik yang terus menggeser satu persatu foto Sevi sampai Lee meminta Erik untuk berhenti di foto Sevi yang baru berusia 1 tahun dalam gendongan Anwar dengan View Seorang wanita terbaring di ranjang rumah sakit, hanya sebagian wajahnya yang terlihat tetapi Lee yakin itu Devi.

" Siapa Ibunya." Tanya Lee.

"Kalian saja tidak suka, orang lain menanyakan siapa orang tua keponakan kalian, kami pun begitu." Ucap Erik. Di melepaskan sambung USB dan mematikan layar besar ini.

" Apa hubungan Anak itu dengan Dokter Anwar." Tanya Lee lagi.

" Maaf Mbak, kami disini menyediakan makanan dan minuman, bukan informasi orang. Jadi kalau tidak masalah dengan pelayanan kami, kami permisi! Selamat siang dan selamat menikmati." ucap Erik, iya langsung menarik tangan Nadia untuk pergi dari situ.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Malam ini setelah menidurkan Rasty, Savi dan Randy, Devi langsung mengemasi pakaiannya dan juga Sevi, Karena besok pesawatnya akan berangkat jam sepuluh pagi.

Setelah mengemasi barang-barangnya ke dalam 2 buah koper, Devi kembali menyimpan koper itu di dalam Lemari, agar tidak membuat Rayhan dan kedua anaknya curiga.

Dia sengaja tidak berpamitan kepada sih empunya rumah, karena jika dia pamit pasti dia tidak akan di izinkan untuk pergi. Untuk saat ini biarlah orang mengatakan dia tidak tahu berterima kasih atau apapun itu, yang jelas dia hanya ingin memulai hidup baru bersama putrinya, dia tidak ingin selamanya menjadi beban untuk orang lain.

selesai menyiapkan semuanya, Devi langsung berbaring di samping Sevi dan memejamkan kedua matanya.

.

.

.

.

Bersambung.

🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍

Terpopuler

Comments

Isra Sipahutar

Isra Sipahutar

2
k p lp

2021-08-14

0

Julio Stevaning

Julio Stevaning

deg deg seru

2021-07-05

0

🍂🌹 Sweet Heart 🤪Peak_Fam🤪

🍂🌹 Sweet Heart 🤪Peak_Fam🤪

aduh, kok aku jadi mewek ya 🤦

2020-11-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!