" Kesayangan Bunda lagi apa udah maam?" Tanya Nadia pada balita 3 tahun yang terlihat pada layar ponselnya.
" Udah, Tama mom." Jawab Sevi, kedua wanita bedah generasi itu, kini tengah melakukan Video call.
" Terus momnya mana sayang, panggil donk! bunda mau ngomong sama mom." Pintah Nadia pada Sevi.
" Nooh ndaaa."
" Loh kenapa sayang?"
" Mom, aagi ujut tata Ety buat maam." Ucap Sevi. Anak usia 3 tahun walaupun cerewet tetapi, pasti ada kalimat yang tidak sampai ya.
" Emang Kaka Esty nya nggak mau makan?." Gadis kecil itu langsung mengangguk. Dengan bibir bawah yang di majukan, membuat tingkat kegemasan pada gadis itu semakin bertambah.
" Kamu manis sekali! bunda jadi pengen peluk, sayangnya jauh! Ya udah nanti bunda telepon lagi, bunda Kerja dulu ya! Assalamualaikum muach muach." 💋💋
Setelah melakukan panggilan video Dengan Sevi, Nadia kembali meletakkan ponselnya di Atas meja. Iya menelpon Devi untuk membicarakan cafe dan restoran yang tengah mereka jalani saat ini, sayang Devi lagi sibuk dengan Esty dan Randy sehingga Sevi lah yang menjawab Panggilannya.
Disisi lain.
Devi baru saja, selesai membujuk kedua anak Raihan untuk makan, walaupun iya tidak berhasil membujuk mereka untuk pergi kesekolah, setidaknya mereka mau makan.
Devi masuk ke dalam kamarnya, di lihat gadis kecilnya itu tengah sibuk mengotak atik ponsel sang Mom. Devi berjalan menghampiri Sevi. iya langsung berbaring di sampingnya.
Entah mengapa dia begitu merasa kesepian berada di sini, walaupun setiap hari tawa dan keributan iya dengar dari ketiga Anak itu, tetap saja! tak bisa mengobati rasa rindunya.
Devi memejamkan kedua matanya. Iya berpikir bagaimana caranya untuk terlepas dari situasi ini, dia tidak ingin semakin menyakiti hati kedua anak itu. tetapi untuk membiarkan mereka begitu saja! dia tak Setega itu.
" Apa sebaiknya aku pulang saja ya? tapi pulang kemana? kekampung itu tidak mungkin, Aku sudah di usir dari sana!" Gumam Devi dalam hati dengan mata yang masih terpejam.
" Mom sakit?" Tanya Sevi, iya meletakkan tangannya pada dahi sang mommy. Gadis kecil itu hafal betul ketika dia sakit Mommy nya selalu meletakkan tangan di dahinya berulang ulang.
" Tidak sayang, mommy hanya sedang berpikir." Jawab Devi iya membuka kedua matanya dan langsung mencium punggung tangan dan kedua pipi tembem Sevi. " Sevi kalau mommy ajak pergi dari sini mau nggak?" Tanya Devi.
" Ama tata Ety uga." Devi menggeleng kepalanya " Tata ledy? dady?." Tanya Sevi lagi.
" Tidak sayang hanya kita berdua." Jawab Devi membuat Raut wajah Sevi menjadi sedih.
" Kenapa ninggalin Deddy, nanti Dede ta punya Deddy agi." Ucap Gadis kecil itu dengan mata yang mulai berkaca kaca.
" Tapi Sevi masih punya Mommy sama papa Anwar." Sejujurnya Devi tak tega melihat kesedihan di wajah putrinya, tetapi mau bagaimana lagi dia tidak mungkin membiarkan Anaknya hidup dalam bayangan keluarga yang semu. Biar lah mereka berdua saja untuk saat ini dengan segala kenyataan hidup yang ada.
" Tapi papa Ano punya mama Lala, onty lita bilang, mama tili itu jaat, Dede natal ubit." Ucap Sevi dengan lugunya, untuk anak sekecil Sevi pasti akan menelan mentah mentah Ucapan yang dia dengar, mereka belum tahu mana itu baik atau pun buruk yang mereka tahu apa yang mereka dengar itulah yang mereka simpan dalam ingatan mereka.
" Dasar manusia jadi jadian, kalau sampai Aku bertemu dengan mu, akan kubuat tongkat sakti mu itu berkerja pada tempat yang semestinya." Umpat Devi dalam hatinya.
" Apa mama Rara pernah Cubit Sevi?" Tanya Devi tanpa dia sadari pertanyaannya itu salah, sehingga Sevi dengan cepat mengangguk. Karena Rara setiap kali mengunjungi mereka, iya pasti akan mencubit kedua pipinya karena gemas dengan gadis kecil itu.
Devi menepuk jidatnya melihat Anggukan Sevi, rasanya dia ingin tertawa. ketika menyadari kesalahannya.
" Mom apa Dede punya papa uga?" Tanya Sevi membuat Devi tersentak.
" Sevi mau ketemu sama papa?" Sevi mengangguk." Kita pergi dari sini ya, nanti kita cari papanya Sevi! mau nggak?" Tanya Devi.
" Mom ta boong?" Devi menggeleng membuat Sevi tersenyum dan langsung memeluknya. Setelah membujuk Sevi Devi langsung mengabari Nadia dan Rika, Untuk membantu kepulangannya lusa karena besok dia ada jadwal cek up.
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Di rumah besar yang pernah di tinggali Devi dulu, Terlihat begitu harmonis, tidak ada kesedihan di dalamnya, yang ada hanya kebahagiaan yang di ciptakan oleh ulah si kembar, mereka berlari, kesana kemarin mengitari seorang Anak perempuan yang tengah duduk di kursi yang di khususkan untuk dia. gadis kecil itu hanya berbeda beberapa bulan dengan Sevi.
Sedangkan kakak dan Nenek. tengah duduk melihat ulah cucu cucunya, mereka akan tertawa jika kedua anak itu bertingkah lucu dan akan menegur jika mereka mulai saling menjahili.
Di dalam rumah itu memiliki 4 orang cucu dan satu sedang di tunggu kehadirannya. Sih kembar anaknya Devi, Yang perempuan Anaknya Heni dan yang satu nya Anaknya Yasmin, sedangkan yang sedang di tunggu kehadirannya dia adalah anak dari Dede dan Reza. Nana dan Gilang belum di berikan kepercayaan untuk memiliki Anak.
Sikembar bernama Putra Viksel Firmasha dan Ananda Pradev Firmasha. walaupun kembar nama mereka tak mirip tetapi punya Arti yang sama, yaitu Anaknya Devi dan Aksel, putra adalah nama lain dari Anak, begitu juga dengan Ananda. sedangkan nama tengah adalah gabungan dari nama Devi dan Aksel, begitu juga Nama yang di pakai Sevi memiliki Arti yang sama dengan kedua kakaknya. Amira dalam bahasa Arab Artinya putri.
...🍀🍀 SKIP 🍀🍀...
Tuhan begitu Adil kepada orang yang sabar, Anak yang terlahir prematur tumbuh dengan sehat layaknya Anak normal pada umumnya, orang tidak akan tahu jika mereka itu anak yang terlahir prematur. ketika melihat mereka yang begitu lincah dan mengemaskan.
Sedangkan anak perempuan yang terlahir normal harus menanggung beban dari kesalahan sang mama. Anak yang lahir normal tetapi sayangnya iya tidak bisa berjalan duduk pun harus sandar pada bantal yang di desain khusus untuknya.
Walaupun begitu iya tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah, berbeda dengan seorang gadis kecil yang tumbuh dengan menganggap orang terdekat mommy nya sebagai papanya.
Kasih sayang yang seharusnya menjadi milik Sevi, tidak dia dapatkan. bahkan mereka saja tidak tahu jika Sevi itu Ada.
Entah siapa yang harus di salahkan, Devi, Anwar, para dokter yang menangani Devi waktu itu atau Aksel?
Yang jelas roda kehidupan tidak ada yang tahu kapan dia akan berputar begitu pun dengan garis takdir, entah itu berbelok atau lurus kita tidak tahu, yang bisa kita lakukan adalah mengikuti apa yang sudah di gariskan takdir untuk kita.
.
.
.
.
Bersambung.
🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
ani nurhaeni
aksel duluuu ajaa ngejaar ngejarrr sekarang diam saja
cinta muu ituu bulsyiit yaaa ternyataaa
2021-10-21
1
Julio Stevaning
ruwet banyak masalah ya
2021-07-05
0
Rahmawaty❣️
saya bingung thorr.. banyak nama dsni.. yasmin siapa??
trs ank nya devi dan aksel yg mna aja? trs yt sevi itu ank siapa??
2021-03-30
0